73
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pendahuluan
Pada bab ini, penulis akan membahas perhitungan daya dukung aksial dan lateral pondasi tiang, yaitu dengan metode analitis dan metode numerik dengan
bantuan Program Plaxis versi 8.2 . Daya dukung tiang akan dihitung dengan menggunakan data hasil SPT yaitu jumlah pukulan N-value dan daya dukung
dari data hasil kalendering
4.2.Menghitung Kapasitas Daya Dukung Axial
Perhitungan daya dukung tiang pancang secara analitis dilakukan berdasarkan data SPT, dan Kalendering.
4.2.1. Menghitung kapasitas daya dukung tiang pancang berdasarkan data SPT. Menghitung kapasitas daya dukung tiang pancang dengan menggunakan
data SPT dilakukan per lapisan tanah serta perhitungannya menggunakan metode Meyerhoff.Adapun data SPT yang digunakan diambil dari BH-1.Jenis tanah pada
setiap lapisan bisa berbeda jenisnya.Untuk itu, perhitungan ini menggunakan dua jenis rumus yakni untuk jenis tanah non-kohesif pasir dan jenis tanah kohesif
lempung. Data tiang pancang :
Diameter tiang pancang d = 60 cm Luas tiang pancang Ap
= ¼ π d
2
Universitas Sumatera Utara
74
= ¼ π 60
2
= 2827,43 cm
2
= 0,282743 m
2
= 0,283 m
2
Tabel 4.1. Stratifikasi lapisan tanah di lokasi proyek Bore Hole 1 Kedalaman
m Tebal Lapisan
m Jenis Tanah
0-3 3
Deskripsi : Lempung berlanau Warna : Abu-abu
Konsistensi : Lunak Plastisitas : Tinggi
N
SPT
: 0-4
3-6 3
Deskripsi : Pasir berlanau dan Lempung berlanau
Warna : Abu-abu cerah Konsistensi : Lunak
Plastisitas : Tinggi N
SPT
: 0-7
6-9 3
Deskripsi : Lempung berlanau dan pasir halus berlanau
Warna : Abu-abu Konsistensi : Lunak
Plastisitas : Tinggi N
SPT
: 7-18
9-15 6
Deskripsi : Pasir halus berlanau Warna : Abu-abu gelap
Konsistensi : Lepas Plastisitas : Tidak Plastis
N
SPT
: 9-18
15-21 6
Deskripsi : Pasir halus berlanau Warna : Abu-abu
Konsistensi : Lepas sampai sedang Plastisitas : Tidak Plastis
N
SPT
: 9-24
21-30 12
Deskripsi : Pasir Kasar Kelanauan Warna : Abu-abu
Konsistensi : Padat Plastisitas : Tidak Plastis
N
SPT
: 42-57 Keliling tiang pancang P
= π d = π 60
Universitas Sumatera Utara
75
= 188,50 cm A. Tanah non-kohesif
Sebagai contoh perhitungan untuk tanah non-kohesif, kita ambil data SPT pada kedalaman 24 meter ; N-SPT = 45,17
Daya dukung ujung tiang pancang pada tanah non-kohesif, berdasarkan persamaan 2.4 adalah:
�
�
= 40 x 45,17 x 24
0,6 x 0,283
≤ 400 × 45,17 × 0,283 �
�
= 5886,40kN 5112.87kN
Untuk tahanan geser selimut tiang pada tanah non kohesif dari persamaan 2.6 adalah:
�
�
= 2 × 45,17 × 1,885 × 3 �
�
= 510,87kN
B. Tanah Kohesif Daya dukung tiang pancang Qp untuk tanah kohesif kedalaman 6 meter
dengan menggunakan persamaan 2.7 adalah sebagai berikut:
�
�
= 9 × 53,89 × 0,283 �
�
= 137,13 kN
Tahanan geser selimut tiang pada tanah kohesif dengan persamaan 2.9 adalah: �
�
= 0,7 × 53,89 × 1,885 × 3 �
�
= 213,78 kN Untuk perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.2.
Universitas Sumatera Utara
76
4.2.2. Menghitung kapasitas daya dukung tiang pancang berdasarkan data kalendering
a Menghitung kapasitas daya dukung tiang pancang dengan metode Danish
Formula Perhitungan kapasitas daya dukung dari pengambilan kalendering di
lapangan dengan Danish Formula dilakukan pada satu buah titik pondasi, yaitu pondasi tiang pancang pada titik 4A
Data : Dimensi tiang
= D60 cm Luas tiang pancang Ab = 2827,43 cm2
Effisiensi alat pancang = 85 diambil dari Tabel 2.3
Energi alat pancang = 1800000 kgcm
Banyaknya penetrasi pukulan diambil dari data kalendering pemancangan di lapangan pada 10 sepuluh pukulan terakhir = 2,20 cm
Panjang tiang pancang L = 22 m =2200 cm Modulus Elastisitas tiang = 4700 .
��′� =4700 .√60 = 36406,043 Mpa
= 364060,43 kgcm2
Universitas Sumatera Utara
77
Tabel 4.2.Perhitungan Daya Dukung Tiang Berdasarkan Data SPT Bore-Hole 1
Kedalaman m
Tebal Lapis
Layer Lapisan
Tanah
Nilai SPT
Cu α
Skin Friction kN
End Bearing
kN Qu kN
Qu Ton
Qall Ton
N N1
N2 N
SPT
Local Cumm
0,00 0,00
1 Lempung
berlanau 0,00
0,00 2,00
1,00 6,67
1,00 37,70
37,70 16,98
54,68 5,47
2,19 3,00
3,00 2
Pasir berlanau
4,00 2,00
5,50 3,75
- -
42,41 80,11
212,25 292,36
29,24 11,69
6,00 3,00
3 Lempung
berlanau 7,00
3,67 12,50
8,08 53,89
0,70 213,32
293,43 137,26
430,69 43,07
17,23 9,00
3,00 4
Pasir halus
berlanau 18,00
9,67 14,50
12,08 -
- 136,66
430,09 2037,60 2467,69 246,77
98,71 12,00
3,00 11,00
12,00 10,00
11,00 -
- 124,41
554,50 1245,20 1799,70 179,97
71,99 15,00
3,00 5
Pasir halus
berlanau 9,00
12,67 16,50
14,58 -
- 164,94
719,44 1018,80 1738,24 173,82
69,53 18,00
3,00 24,00
14,67 33,00
23,83 -
- 269,56
989,00 2716,80 3705,80 370,58 148,23
21,00 3,00
6 Pasir
kasar kelanauan
42,00 25,00
47,00 36,00
- -
407,16 1396,16 4754,40 6150,56 615,06 246,02 24,00
3,00 52,00
39,33 51,00
45,17 -
- 510,84 1906,99 5886,40 7793,39 779,34 311,74
27,00 3,00
50,00 48,00
53,50 50,75
- -
573,98 2480,97 5660,00 8140,97 814,10 325,64 30,00
3,00 57,00
53,00 57,00
55,00 -
- 622,05 3103,02 6452,40 9555,42 955,54 382,22
Universitas Sumatera Utara
lxxviii
Kapasitas daya dukung ultimate tiang Pu : P
�
=
η×E S+
�
η ×E×L 2×A ×Ep
�
0,5
=
0,85 ∗1800000
2,20+ �
0,85 ×1800000 ×2200 2×2827 ,43 ×364060 ,43
�
0,5
P
�
= 439822 kg P
�
= 439,82 Ton
b Menghitung kapasitas daya dukung tiang pancang dengan Metode
Modified New Enginering News Record ENR
Diameter tiang pancang D = 60 cm
Panjang tiang = 22 m = 2200 cm
Berat Tiang m = 0,395 Tm
Berat tiang keseluruhan Wp = 0,39522 = 8,69 T Tinggi jatuh h
= 5,55 m = 555 cm Banyaknya penetrasi pukulan diambil dari data kalendering pemancangan di
lapangan pada 10 sepuluh pukulan terakhir = 2,20 cm Berat Hammer = 5 T
R
du
=
ef ×Wr × h S+0,25
×
Wr ×n
2
×Wp Wr +Wp
R
du
=
0,85×5× 555 2,20+0,25
×
5×0,4
2
×8,69 5+8,69
R
du
= 488,90 T
4.3. Kapasitas Daya Dukung Lateral Pemancangan