Penurunan Tiang Settlement TINJAUAN PUSTAKA

47 2.5.2 Faktor keamanan Dari hasil banyak pengujian beban tiang, baik tiang pancang maupun tiang bor yang berdiameter kecil sampai sedang 600 mm, sehubungan dengan alasan butir d, penurunan akibat beban bekerja working load yang terjadi lebih kecil dari 10 mm untuk faktor aman yang tidak kurang dari 2,5 Tomlinson, 1977. Gambar 2-22. Grafik tahanan lateral ultimit tiang pada tanah granuler Broms, 1964 Tabel 2.12. Faktor Keamanan yang Disarankan Hardiyatmo,2002 Klasifikasi Struktur Faktor keamanan SF Kontrol baik Kontrol Normal Kontrol Jelek Kontrol sangat jelek Monumental 2,3 3 3,5 4 Permanaen 2 2,5 2,8 3,4 Sementara 1,4 2 2,4 2,8

2.6. Penurunan Tiang Settlement

Terdapat dua hal yang perlu diketahui mengenai penurunan, yaitu: a. Besarnya penurunan yang akan terjadi. Universitas Sumatera Utara 48 b. Kecepatan penurunan Istilah penurunan settlement digunakan untuk menunjukkan gerakan titik tertentu pada bangunan terhadap titik referensi yang tetap.Umumnya, penurunan yang tidak seragam lebih membahayakan bangunan dari pada penurunan totalnya. Selain dari kegagalan daya dukung bearing capacity failure tanah, setiap proses penggalian selalu dihubungkan dengan perubahan keadaan tegangan di dalam tanah. Perubahan tegangan pasti akan disertai dengan perubahan bentuk, umumnya ini yang menyebabkan penurunan pada pondasi. Menurut Poulus dan Davis 1980, penurunan jangka panjang untuk pondasi tunggal tidak perlu ditinjau karena penurunan tiang akibat konsolidasi dari tanah relatif kecil.Hal ini disebabkan karena pondasi tiang direncanakan terhadap dukung ujung dan kuat dukung friksinya atau penjumlahan dari kedua nya. Perkiraan penurunan tiang tunggal dapat dihitung berdasarkan : a. Untuk tiang apung atau friksi � = � .� � � . � ……………………………………………………………………...2.25 dimana : � = � � . � � . � ℎ . � � …………………………………………………………….2.26 b. Untuk tiang dukung ujung � = � .� � � . � …………………………………………………………………….2.27 dimana : � = � � . � � . � � . � � …………………………………………………………….2.28 Keterangan : Universitas Sumatera Utara 49 S = besar penurunan yang terjadi Q = besar beban yang bekerja D = diameter tiang E s = modulus elastisitas bahan tiang I o = faktor pengaruh penurunan tiang yang tidak mudah mampat Incompressible dalam massa semi tak terhingga R k = faktor koreksi kemudahmampatan tiang untuk μ = 0,3 R h = faktor koreksi untuk ketebalan lapisan yang terletak pada tanah keras R μ = faktor koreksi angka poisson R b = faktor koreksi untuk kekakuan lapisan pendukung h = kedalaman K adalah suatu ukuran kompressibilitas relatif dari tiang dan tanah yang dinyatakan oleh persamaan : � = � � . � � � � ……………………………………………………………………2.29 dimana : � � = � � 1 4 �� 2 …………………………………………………………….2.30 dengan : K = faktor kekakuan tiang E P = modulus elastisitas dari bahan tiang E s = modulus elastisitas tanah di sekitar tiang E b = 10 E s = modulus elastisitas tanah di dasar tiang Terzaghi menyarankan nilai μ = 0,3 untuk tanah pasir, μ= 0,4 sampai 0,43 untuk tanah lempung. Umu mnya banyak digunakan μ = 0,3 sampai 0,35 untuk Universitas Sumatera Utara 50 tanah pasir dan μ = 0,4 sampai 0,5 untuk tanah lempung. Sedangkan I o , R k , R h , R μ , dan R b dapat dilihat pada gambar 2-23, 2-24, 2-25, 2-26, dan 2-27. Gambar 2-23 Faktor penurunan I o Poulus dan Davis, 1980 Gambar 2-24 Koreksi kompresi R k Poulus dan Davis, 1980 Universitas Sumatera Utara 51 Gambar 2-25 Koreksi kedalaman R h Poulus dan Davis, 1980 Gambar 2-26 Koreksi angka Poisson, R μ Poulos dan Davis, 1980 Universitas Sumatera Utara 52 Gambar 2-27 Koreksi kekakuan lapisan pendukung R b Poulos dan Davis, 1980

2.7. Penurunan Tiang Elastis

Dokumen yang terkait

Perbandingan Daya Dukung Tiang Pancang Tunggal Diameter 0,6 Meter Berdasarkan Perhitungan Analitis dan Metode Elemen Hingga (Proyek Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Medan – Kualanamu)

3 114 155

Analisis Daya Dukung Pondasi Bored Pile Diameter 0,8 Meter Menggunakan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga pada Proyek Pembangunan Hotel Sapadia Medan

17 153 144

Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang pada Titik Bore Hole - 01 dengan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus : Hotel Medan Siantar Sinaksak – Pematang Siantar)

3 76 181

Analisis Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Diameter 0,6 Meter dengan Menggunakan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga pada Interchange Binjai dari Proyek Jalan Tol Medan - Binjai

1 1 13

Analisis Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Diameter 0,6 Meter dengan Menggunakan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga pada Interchange Binjai dari Proyek Jalan Tol Medan - Binjai

0 0 1

Analisis Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Diameter 0,6 Meter dengan Menggunakan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga pada Interchange Binjai dari Proyek Jalan Tol Medan - Binjai

0 0 4

Analisis Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Diameter 0,6 Meter dengan Menggunakan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga pada Interchange Binjai dari Proyek Jalan Tol Medan - Binjai

0 1 63

Analisis Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Diameter 0,6 Meter dengan Menggunakan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga pada Interchange Binjai dari Proyek Jalan Tol Medan - Binjai

0 1 2

PERBANDINGAN DAYA DUKUNG TIANG PANCANG TUNGGAL DIAMETER 0,6 METER BERDASARKAN PERHITUNGAN ANALITIS DAN METODE ELEMEN HINGGA (PROYEK PEMBANGUNAN JALAN BEBAS HAMBATAN

0 0 19

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI BORED PILE DIAMETER 0.8 METER MENGGUNAKAN METODE ANALITIS DAN METODE ELEMEN HINGGA PADA PROYEK

0 4 16