Pola Ritem TEKNIK MEMAINKAN DAN FUNGSI MUSIK GENDANG

70 Gambar 47: warna bunyi kok Dokumentasi Octica Tampubolon

4.3 Pola Ritem

Polaritem yang dimaksud penulis disini adalah pola irama dari gendangsinganakiyang dimainkan ketika mengiringi baik itu lagu, tari, maupun upacara ritual. Dalam menganalisis pola ritem, penulis melakukan pendekatan yang dikemukakan oleh Netll 1964 yakni: dalam menganalisis ritem maka hal- hal yang perlu diperhatikan adalah pola dasar ritem, repetisi, dan variasi dari pola dasar ritem. Untuk menjelaskan hal yang dikemukakan oleh Netll penulis menggunakan teknik transkripsi analisis. Transkripsi adalah proses penotasian bunyi, mengalihkan bunyi menjadi simbol visual Nettl, 1964 : 98. Pentranskripsian bunyi musik merupakan suatu usaha untuk mendeskripsikan musik, yang mana hal ini merupakan bagian penting dalam disiplin etnomusikologi.Dalam mentranskripsikan pola dasar ritem gendang ini, penulis menggunakannotasi barat.Alasan penulis memilih sistem notasi barat karena sistem notasi barat sangat cocok untuk menunjukkan nilai 71 ritmis dari setiap nada. Simbol-simbol yang terdapat dalam sistem notasi barat bersifat fleksibel, artinya untuk menyatakan sebuah nada yang sulit untuk ditranskripsikan dapat dibubuhkan atau ditambahkan simbol lain sesuai dengan kebutuhan yang penulis inginkan. Sebagai bahan transkripsi pola dasar ritem penulis mengambil satu lagu yang dimainkan dengan pola ritem Simalungen Rayat. Alasan penulismengambil lagu ini karena dapat dimainkan dengan tempo yang berbeda dan melihat variasi yang terjadi dari setiap lagu pola ritemnya.Dalam penyajiannya gendang ini biasanya dimainkan bersama dengan ensambel musik telu sendalanenlima seperangkat.Akan tetapi, yang penulis hanya mentranskripsikan pola dasar gendang singanaki saja. Gendang singanakidimainkan biasanya tanpa vokal, tetapi gendang singanaki memiliki ketentuan kapan masuk untuk memulai dalam satu lagu.Pada umumnya gendang singanaki dimainkan setelah masuknya gung atau penganak. Variasi-variasi yang muncul dari siklus pola ritem dasar pada permainan gendang singanaki tidak terlalu bebas seperti singindungi, walapun demikian pasti ada perbedaan dari setiap pemain gendang atau karena karakter dan suasana hati pemain gendang. Berikut adalah hasil variasi repetisi pola dasar ritem yang ditulis oleh penulis dan ditranskrip olehDavid Simanungkalit. Peletakkan posisi notasi disesuaikan dengan jenis suara yang dihasilkan oleh gendang singanaki. Peletakkan notasi pada gendang singanaki adalah sebagai berikut 72 SIMALUNGEN RAYAT Diolah dengan menggunakan software : Sibelius Penjelasan Transkripsi : Pola Ritem Simalungen Rayat 1. Untuk suara gendang singanaki yang bunyi suaranya tang di letakkan di bawah garis: Gendang singanaki Gendang singanaki Gendang singanaki 73 2. Untuk suara gendang singanaki yang bunyi suaranya kok di letakkan di atas garis : 3. Untuk suara gendang singanaki yang bunyi suaranya cek di letakkan di tengah garis : Motif Pola Ritem Simalungen Rayat : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 4.4Nilai Ekonomi Pada Alat Musik Gendang Singanaki Menurut Alan P. Merriam 1964 kebudayaan material musik dalam etnomusikologi, nilai ekonomi pada alat musik juga sangat berkaitan dengan 74 distribusi penjualannya. Selain gendang singanaki juga dapat digunakan dalam kebudayaannya, ternyata gendang singanaki tersebut juga sangat dibutukan oleh masyarakat pendukungnya. Gendang singanaki juga memiliki nilai harga jual yangdapat membantu penghasilan dari pengrajin dari gendang singanaki tersebut. Dari adanya bahan baku,alat-alat ataupun kreativitas yang dihasilkan oleh pengrajin alat musik itu, gendang singanaki dari buatan beliau mempuyai nilai jual yang cukup untuk dipasarkan atau dijual dari ke beberapa daerah sekitarnya seperti contohnya daerah Sumatera Utara, dan daerah lainnya. Untuk penjualan dari gendang singanaki yang sudah jadi dan siap untuk dipakai, biasanya Bapak Hasan Basri Barus menjual alat musiknya minimal Rp. 1.000.000,- kepada para pembelinya. Sistem penjualan yang dilakukan Bapak Hasan Basri Barus ini, biasanya dilakukan dengan cara bertemu langsung dengan pembeli, beliau mulai membuat alat musik gendang singanaki apabila ada seseorang yang akan memesan kepadanya, pada saat itu juga beliau akan membuat alat musik tersebut. 75

BAB V PENUTUP