Klasifikasi Gendang Singanaki Konstruksi gendang

32

BAB III PROSES PEMBUATAN GENDANG SINGANAKI

3.1 Klasifikasi Gendang Singanaki

Penulis juga mengklasifikasikan bagian dari gendang singanaki ini, supaya penulis dapat mengetahui bagian-bagian atau susunan dari gendang singanaki.Untuk mengklasifikasikan gendang singanaki ini, penulis juga menggunakan teori Curt Sach dan Hornbostel 1914 yaitu sistem pengklasifikasian jenis alat musik berdasarkan penggetar bunyinya. Sistem pengklasifikasian ini dibagi menjadi empat bagian yaitu: 1. Idiofon alat musik itu sendiri sebagai penggetar utama bunyi, 2. Aerofon udara sebagai penggetar utama bunyi, 3. Membranofon kulit atau membran sebagai penggetar utama bunyi, 4. Kordofon senar atau dawai sebagai penggetar utama bunyi, Dari penjelasan di atas alat musik gendang singanaki ini termasuk dalam kategori alat musik pukul karena sumber penggetar bunyinya berasal dari kulit atau membran.Penulis juga memberikan bentuk klasifikasi dengan memperhatikan karakteristik dari organologisnya atau bagian dari gendang singanaki sehingga penulis mudah untuk mendeskripsikan alat musik. Untuk mengetahui bagian dari gendang singanaki ini Curt Sach berpendapat bahwa klasifikasi gendang terdiri dari klasifikasi cylindrical drums, barell drums, conical drums, hourglass drums, 33 footed drums, goblet drums, kettle drums, handle drums, dan frame drums.Gendang singanaki termasuk ke dalam klasifikasi double conis drum.

3.2 Konstruksi gendang

Bagian- bagian dari gendang singanaki ini adalah : 1. Tutup gendang, adalah bagian atas yang menutupi babah gendang. 2. Bingke tutup gendang terbuat dari bambu, dibentuk lingkaran dengan benang sebagai pengikatnya. Kemudian dilapisi dengan kulit napuhsejenis kancil. Diameter tutup gendang singanaki 6 cm. 3. Baloh gendang, terbuat dari kayu pariraArtocarpus integra sp. Panjang dari badan gendang ini 45 cm. Untuk badan gendang singanaki, panjang konis pertama adalah 7 cm dan konis kedua adalah 38 cm. 4. Nali gendang disebut juga dengan tarik gendang terbuat dari kulit sapi yang berumur tidak terlalu tua dan muda. Tarik gendang ini memiliki panjang 9 m, lebar 0,4 cm dan tebal 1.5 mm. Tarik gendang ini juga melintasi sekeliling kedua tutup atasmempuyai sepuluh lubang nali pada setiap tutup posisi tali pada lubang nali ada hubungannya dengan bingke dan pinggir kulit nampak tutup atas. Pemasangan tali dengan pola yang berbentuk huruf V yang saling bersambungan seperti ini VVVVVVVV. Fungsi dari tarik gendang ini berfungsi sebagai pengikat dan mengetatkan kedua tutup. 5. Pantil gendang, bagian bawah konis konis kedua.Pantil gendang ini juga terbuat dari bambu, yang sebelumnya juga dilapisi dengan kulit napuh sejenis kancil. Diameter dari pantilgendang singanaki ini 4,5cm. 34 6. Segerantung, gendang kecil yang terdapat dari sisi gendang singanaki. Seluruh bagian dan bahan tidak berbeda dengan gendang singanaki. Perbedaannya terdapat pada ukuran dari tutup gendang yang berdiameter 5,2cm, pantil gendang berdiameter 4,5 cm, panjang badan gerantung 11, 5 cm dan panjang tarik gendang adalah 2 m. 7. Palu-paluterbuat dari kayu jeruk purut. Alat pukul untuk gendang singanaki ini keduanya sama panjang, baik dari besarnya ataupun bentuknya. Panjang palu-palu 14 cm. Waskito, 1992. Gambar 3 : Bagian-bagian gendang Dokumentasi Octica Tampubolon Tutup gendangbabah gendang Bingke tutup gendang Baloh gendang Nali gendang Segerantung Pantil gendang 35 Gambar 4 : Palu-palu Dokumentasi Octica Tampubolon Gambar 5 : Ukuran gendang Dokumentasi Octica Tampubolon Panjang palu-palu 14 cm Diameter tutup gendang singanaki 6 cm Panjang dari baloh gendang 45 cm Panjang tali gendang 9 m, lebar 0,4 cm dan tebal 1.5 mm Diameter tutup gendang 5,2 cm Panjang tali gendang 2 m Panjang dari gerantung 11,5 cm Diameter pantil gendang 4,5 cm Diameter pantil gendang 4,5 cm 36 3.3 Bahan Baku Yang Digunakan 3.3.1 Kayu Parira