5.2 Pembahasan 5.2.1 Karakteristik Umur Responden
Dari tabel 5.1, dapat dilihat bahwa responden terbanyak ialah responden dengan usia 27-36 tahun sebanyak 179 responden 48,4. Pada
usia tersebut dianggap memiliki kemampuan menyusui yang baik. Hal ini dikarenakan pada usia tersebut para ibu sudah siap secara fisik dan mental
untuk hamil, melahirkan dan menyusui.
5.2.2 Karaktersitik Pendidikan Responden
Dari tabel 5.3 dapat dilihat bahwa pendidikan terakhir yang terbanyak adalah SMA dengan jumlah 160 responden 43,2. Dengan
demikian diharapkan para ibu yang berpendidikan SMA memiliki pengetahuan yang baik tentang ASI eksklusif. Hal ini dikarenakan SMA
merupakan pendidikan yang wajib dicapai di negara Indonesia.
5.2.3 Karakteristik Pekerjaan Responden
Dari tabel 5.4 dapat dilihat bahwa ibu rumah tangga merupakan pekerjaan yang terbanyak dengan frekuensi 351 responden 94,6.
Pekerjaan ini adalah pekerjaan yang baik untuk para ibu. Hal ini dikarenakan para ibu bisa fokus untuk merawat dan membesarkan bayi
dengan baik, termasuk tercapainya pemberian ASI eksklusif.
Universitas Sumatera Utara
5.2.4 Pengetahuan tentang ASI Eksklusif
Pada tabel 5.5 didapatkan bahwa responden tertinggi adalah pengetahuan sedang dengan frekuensi 275 responden 74,3. Hal berbeda
yang terjadi di Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang dimana responden yang tertinggi adalah pengetahuan baik dengan frekuensi 12
responden 40 Karim,2011 dan hasil pengetahuan baik juga didapat di Desa Baru Dusun II Batang Kuis dengan frekuensi 38 responden 82,6
Mulianda, 2010. Perbedaan hasil tingkat pengetahuan di beberapa daerah tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor. Salah satu faktor yang
mempengaruhi tingkat pengetahuan adalah sumber informasi. Semakin banyak informasi yang didapat semakin baik pengetahuan suatu individu.
Para ibu yang berada di Kecamatan Secanggang tidak mendapatkan atau tidak mencari informasi sendiri tentang ASI eksklusif, sehingga tingkat
pengetahuan di Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang dan Desa Baru Dusun II lebih baik dibandingkan Kecamatan Secanggang.
.
5.2.5 Pengetahuan tentang Lama Pemberian ASI Eksklusif
Pada tabel 5.6 didapatkan bahwa responden tertinggi adalah pengetahuan sedang dengan frekuensi 194 responden 52,4 . Hal ini
berbeda yang terjadi di Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang dimana responden yang tertinggi adalah pengetahuan kurang dengan
frekuensi 22 responden 73 Karim, 2011 dan hasil yang berbeda juga didapatkan di Desa Harjobinangun Purworejo didapatkan bahwa responeden
tertinggi adalah pengetahuan baik dengan frekuensi 26 responden 59,1 Aprillia, 2010. Perbedaan hasil yang didapat dari tiga daerah tersebut bisa
terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhi lama pemberian ASI eksklusif misalnya iklan produk makanan pengganti ASI, para ibu dengan
pengetahuan yang rendah mengenai ASI eksklusif akan mudah terpengaruh dengan produk iklan makanan pengganti ASI tersebut sehingga ibu lebih
memilih memberikan makanan pengganti ASI daripada memberikan ASI
Universitas Sumatera Utara
eksklusif. Faktor yang lain adalah kemauan dari ibu bayi itu sendiri, bila ibu sudah bertekad untuk tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayinya maka
pemberian ASI eksklusif pun gagal. Hal ini dikarenakan para ibu ingin menjaga bentuk payudaranya dan masalah sosial seperti para ibu yang
memberikan ASI eksklusif dianggap orang yang kurang mampu. Namun sebaliknya, para ibu yang memberikan susu formula dianggap orang yang
mampu. Mungkin banyak para ibu yang berada di Kecamatan Secanggang mengalami salah satu dari faktor-faktor yang disebutkan, sehingga terjadi
perbedaan tingkat pengetahuan lama pemberian ASI eksklusif.
5.2.6 Pengetahuan tentang Cara Pemberian ASI Eksklusif