Definisi ASI Eksklusif Komposisi ASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. ASI Eksklusif

2.1.1. Definisi ASI Eksklusif

Pengertian ASI eksklusif dalam Bab I pasal 1 ayat 2 PP, yakni ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 enam bulan, tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau minuman lain. Menkes RI, 2012. Pemberian ASI eksklusif berarti bahwa bayi hanya menerima ASI. Tidak ada cairan atau makanan padatan lain yang diberikan kecuali larutan rehidrasi oral, atau tetessirup vitamin, mineral atau obat-obatan. WHO, 2014 2.1.2. ASI menurut Stadium Laktasi 2.1.2.1. Kolostrum Kolostrum adalah tahap pertama dari ASI yang terjadi selama kehamilan dan berlangsung selama beberapa hari setelah kelahiran bayi. Kolostrum bewarna kekuningan atau krem. Kolostrum juga lebih tebal dari susu yang dihasilkan setelah menyusui. Kolostrum mengandung tinggi protein, vitamin larut lemak, mineral, dan imunoglobulin. Imunoglobulin adalah antibodi yang memberikan kekebalan pasif untuk bayi. Kekebalan pasif melindungi bayi dari berbagai penyakit bakteri dan virus American Pregnancy Association, 2013. Hal ini dikarenakan kolostrum mengandung sel hidup yang menyerupai sel darah putih yang dapat membunuh kuman penyakit. Kolostrum melapisi usus bayi dan melindunginya dari bakteri. Oleh karena itu, kolostrum harus diberikan pada bayi. Astutik, 2014 Universitas Sumatera Utara Kolostrum berfungsi memberikan gizi dan proktesi, yang terdiri atas zat sebagai berikut. 1. Imunoglobulin untuk melapisi dinding usus yang berfungsi untuk mencegah penyerapan protein yang mungkin menyebabkan alergi. 2. Laktoferin merupakan protein yang mempunyai afinitas yang tinggi terhadap zat besi. Kandungan zat besi yang rendah pada kolostrum dan air susu ibu akan mencegah perkembangan bakteri patogen. 3. Lisosom memiliki fungsi sebagai antibakteri dan menghambat pertumbuhan berbagai virus. Kadar lisosom pada kolostrum dan air susu jauh lebih besar kadarnya dibanding susu sapi. 4. Faktor antitripsin berfungsi menghambat kerja tripsin sehingga akan menyebabkan immunoglobulin pelindung tidak akan dipecah oleh tripsin. 5. Faktor bifidus adalah gula yang mengandung nitrogen. Lactobasillus membutuhkan faktor bifidus untuk pertumbuhannya dan menghasilkan berbagai asam yang mencegah pertumbuhan bakteri patogen. Astutik, 2014

2.1.2.2. Air Susu Masa Peralihan

Air susu masa peralihan terjadi setelah kolostrum dan berlangsung selama kurang lebih dua minggu. Kandungan susu transisi ini tinggi lemak, laktosa, vitamin yang larut dalam air, dan mengandung lebih banyak kalori daripada kolostrum. American Pregnancy Association, 2013 Universitas Sumatera Utara

2.1.2.3. Air Susu Matang Matur

Susu matang adalah susu terakhir yang dihasilkan. Air susu matang ini mengandung 90 air, yang diperlukan untuk mempertahankan hidrasi bayi. 10 lainnya terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan dan energi. Ada dua jenis susu matang: foremilk dan hindmilk. American Pregnancy Association, 2013

1. Foremilk

Foremilk adalah ASI yang encer yang diproduksi pada awal proses menyusui dengan kadar air tinggi dan mengandung banyak protein, laktosa, serta nutrisi lainnya, tetapi rendah lemak. Foremilk merupakan ASI yang keluar pada lima menit pertama. Foremilk lebih encer dibandingkan hindmilk dan cocok untuk menhilangkan rasa haus pada bayi. Astutik, 2014

2. Hindmilk

Hindmilk adalah ASI yang mengandung tinggi lemak yang memberikan banyak zat energi dan diproduksi menjelang akhir proses menyusui. ASI ini keluar setelah foremilk habis saat menyusui hampir selesai. Hindmilk sangat kental dan penuh lemak bervitamin. Hindmilk mengandung lemak 4-5 kali dibanding foremilk. Astutik, 2014 Universitas Sumatera Utara

2.1.3. Komposisi ASI

ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi dalam 6 bulan pertama kehidupan, termasuk lemak, karbohidrat, protein, vitamin, mineral dan air. Hal ini karena zat-zat tersebut mudah dicerna oleh bayi. ASI juga mengandung faktor bioaktif yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang belum sempurna, memberikan perlindungan terhadap infeksi, dan faktor-faktor lain yang membantu pencernaan dan penyerapan nutrisi. WHO, 2009

1. Lemak

Kadar lemak dalam ASI sangat tinggi. Kadar lemak yang tinggi inilah yang dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan otak yang cepat. Lemak omega 3 dan omega 6 banyak ditemukan dalam ASI dan berperan pada perkembangan otak bayi. ASI juga mengandung banyak asam lemak rantai panjang diantaranya asam dokosaheksanoik DHA dan asam arakidonat ARA yang berperan terhadap perkembangan jaringan saraf dan retina mata. DHA dan ARA tidak ada pada kandungan susu sapi, maka hampir semua produk susu formula menambahkan DHA dan ARA. Tetapi kandungan DHA dan ARA pada susu formula tidak sebaik yang terdapat di dalam ASI.

2. Karbohidrat

Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa. Laktosa berfungsi sebagai salah satu sumber energi untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir 2 kali lipat lebih tinggi dibandingkan laktosa yang ada pada susu sapi atau susu formula. Bayi yang mendapatkan ASI jarang mengalami diare yang disebabkan intoleransi laktosa. Hal ini disebabkan karena penyerapan laktosa ASI lebih baik dibanding laktosa susu sapi atau susu formula. Kadar karbohidrat dalam kolostrum tidak terlalu tinggi, tetapi kadar karbohidrat meningkat pada saat laktosa ASI transisi 7-14 Universitas Sumatera Utara hari setelah melahirkan. Sesudah melewati masa ini maka kadar karbohidrat ASI kembali stabil.

3. Protein

Kandungan protein dalam ASI cukup tinggi dan komposisinya berbeda dari susu sapi. Komposisi protein dalam ASI yaitu whey, sedangkan pada susu sapi yaitu casein. Protein whey lebih mudah diserap oleh usus bayi, sedangkan protein casein lebih sulit dicerna oleh usus bayi. Komposisi protein casein pada ASI hanya 30 dibandingkan susu sapi yg mengandung protein casein sangat tinggi, yaitu sebesar 80 . ASI juga mempunyai asam amino yang lebih lengkap daripada susu sapi. Asam amino taurin adalah salah satu contohnya. Asam amino taurin kadarnya sedikit dalam susu sapi. Asam amino ini memiliki peran dalam perkembangan otak bayi. Hal ini karena asam amino ini banyak ditemukan pada jaringan otak yang sedang berkembang. ASI juga kaya akan nukleotida. Nukleotida ini berperan dalam meningkatkan pertumbuhan dan kematangan usus, merangsang bakteri baik dalam usus, meningkatkan penyerapan besi dan daya tahan tubuh.

4. Vitamin

1. Vitamin K Vitamin K berfungsi sebagai pembekuan. Namun, vitamin K dalam ASI sedikit. Bayi yang hanya dapat ASI beresiko terjadi perdarahan, walaupun kejadian ini sangat jarang. Maka dari itu bayi yang baru lahir diberikan vitamin K dalam bentuk injeksi. 2. Vitamin D Sama seperti vitamin K, vitamin D di ASI juga sedikit. Dengan menjemur bayi pada pagi hari maka bayi mendapatkan tambahan vitamin D dari sinar matahari. Sehingga dengan memberikan bayi ASI eksklusif Universitas Sumatera Utara dan menjemur bayi di pagi hari akan mencegah bayi menderita penyakit tulang. 3. Vitamin E Kandungan vitamin E dalam ASI sangat tinggi terutama pada kolostrum dan ASI transisi awal. Vitamin E berfungsi untuk ketahanan dinding sel darah merah. Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan anemia hemolitik. 4. Vitamin A Jumlah kandungan vitamin A dalam ASI sangat tinggi dan berfungsi untuk kesehatan mata, mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. Hal ini yang memperjelas bahwa bayi yang diberikan ASI mempunyai tumbuh kembang dan daya tahan tubuh yang baik. Mineral Kandungan mineral yang ada pada ASI memiliki kualiats yang baik dibandingan kandungan mineral yang ada pada susu sapi. Kalsium merupakan mineral utama yang ada pada ASI. Kalsium memiliki fungsi untuk pertumbuhan jaringan otot dan rangka, transmisi jaringan saraf, dan pembekuan darah. Banyak ditemukan bayi yang kekurangan kadar kalsium darah dan kejang otot pada bayi yang mendapatkan susu formula dibandingkan bayi yang mendapatkan ASI. Selain kalsium, mineral yang ada pada ASI yaitu zat besi. Kadar zat besi yang ada pada ASI jumlahnya sedikit, akan tetapi bayi yang diberikan ASI mempunyai resiko yang lebih kecil untuk mengalami kekurangan zat besi. Keadaan ini tidak perlu dikhawatirkan karena dengan pemberian makanan pendamping ASI yang mengandung zat besi masalah kekurangan zat besi ini bisa teratasi. Namun, pemberian makanan tersebut mulai dari usia 6 bulan. Hendarto Pringgadini, 2013 Universitas Sumatera Utara

2.1.4. Manfaat ASI