Tabel 3.9 Dimensi Tubuh Orang Indonesia
Sumber:
Data Anthropometri Masyarakat Indonesia serta Dimensionalnya, Nurmianto
1991
3.7.1 Aplikasi Data Anthropometri Dalam Rancangan PeralatanProduk
Universitas Sumatera Utara
Prinsip-prinsip yang harus diambil di dalam aplikasi data anthropometri
adalah : 1.
Prinsip perancangan produk bagi individu dengan ukuran yang ekstrim Rancangan produk dibuat untuk memenuhi dua sasaran poduk, yaitu :
a. Bisa sesuai untuk ukuran tubuh manusia yang mengikuti klasifikasi
ekstrim, dalam arti terlalu besar atau terlalu kecil dibandingkan dengan rata-ratanya.
b. Tetap bisa digunakan untuk memenuhi ukuran tubuh yang lain. Agar
dapat memenuhi sasaran pokok tersebut maka ukuran yang diaplikasikan ditetapkan dengan cara :
1 Untuk dimensi minimum yang harus ditetapkan dari suatu
rancangan produk, umumnya didasarkan pada nilai persentil terbesar, seperti 90-th, 95-th, 99-th persentil. Contohnya adalah penetapan
ukuran minimal dari lebar dan tinggi pintu darurat. 2
Untuk dimensi maksimum yang ditetapkan diambil berdasarkan nilai persentil yang paling rendah 1-st, 5-th, 10-th persentil.
Contohnya adalah penetapan jarak jangkau suatu mekanisme kontrol yang harus dioperasikan oleh seorang pekerja.
2. Prinsip rancangan produkperalatan yang bisa dioperasikan di antara rentang
ukuran tertentu. Di sini, rancangan bisa berubah-ubah ukurannya sehingga cukup fleksibel untuk dioperasikan oleh setiap orang yang
memiliki berbagai macam ukuran tubuh. Contoh yang paling umum dijumpai
Universitas Sumatera Utara
adalah perancangan kursi mobil yang letaknya dapat digeser majumundur dan sudut sandarannya pun dapat diubah sesuai dengan yang diinginkan.
Dalam kaitannnya untuk mendapatkan rancangan yang fleksibel, maka data anthropometri yang umum diaplikasikan adalah dalam rentang nilai 5-th
sampai dengan 95-th persentil. 3.
Prinsip perancangan produkperalatan dengan ukuran rata-rata. Aspek ergonomis yang harus dipertimbangkan dalam perancangan
arealstasiun kerja dalam industri adalah : a.
Sikap dan posisi kerja Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang tidak baik,
petimbangan-pertimbangan ergonomis menyarankan : 1
Mengurangi keharusan operator untuk bekerja dengan sikap dan posisi membungkuk dengan frekuensi kegiatan yang tinggi dan dalam
jangka waktu yang lama. 2
Operator tidak seharusnya menggunakan jarak jangkauan maksimum yang bisa dicapai.
3 Operator tidak seharusnya duduk atau berdiri pada saat bekerja untuk
waktu yang lama dengan kepala, leher, dada atau kaki berada dalam sikap atau posisi miring.
4 Operator tidak seharusnya dipaksa bekerja dalam frekuensi atau
periode waktu yang lama dengan tangan atau lengan berada dalam posisi di atas level siku yang normal.
b. Anthropometri dan dimensi ruang kerja
Universitas Sumatera Utara
Untuk perencanaan stasiun kerja, data anthropometri akan bermanfaat baik di dalam memilih fasilitas-fasilitas kerja yang sesuai dimensinya
dengan ukuran tubuh operator maupun di dalam merencanakan dimensi ruang kerja. Dimensi yang perlu diperhatikan antara lain jarak
jangkauan yang bisa dicapai oleh operator, batasan-batasan ruang yang baik dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan
area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan tersebut. c.
Efisiensi Ekonomi gerakan dan pengaturan peralatanfasilitas kerja Perancangan sistem kerja haruslah memperhatikan prosedur-prosedur
untuk mengekonomiskan gerakan-gerakan kerja sehingga dapat memperbaiki efisiensi dan mengurangi kelelahan kerja. Pertimbangan
mengenai prinsip-prinsip ekonomi gerakan diberikan selama tahap perancangan sistem kerja pada suatu industri, karena akan
mempermudah modifikasi terhadap hardware, prosedur kerja, dan lain sebagainya.
d. Energi yang dikonsumsi
Energi yang dikonsumsi pada saat seseorang melaksanakan kegiatan merupakan faktor yang kurang begitu diperhatikan, karena dianggap
tidak penting bila dikaitkan dengan ferformansi kerja yang ditunjukkan. Meskipun energi dalam jumlah besar harus dikeluarkkan
untuk periode yang lama bisa menimbulkan kelelahan fisik, akan tetapi bahaya yang lebih besar justru kalau kelelahan menimpa mental
manusia. Jadi tujuan tujuan pokok dari rancangan sistem kerja seharusnya
Universitas Sumatera Utara
bisa menghemat energi yang harus dikonsumsi untuk penyelesaian suatu kegiatan. Aplikasi prinsip-rinsip ergonomi dan ekonomi gerakan dalam
tahap perancangan dan pengembangan sistem kerja secara umum akan dapat meminimalkan energi yang dikonsumsi dan meningkatkan
efisiensi output kerja tersebut.
3.8 Quality Function Deployment