bisa menghemat energi yang harus dikonsumsi untuk penyelesaian suatu kegiatan. Aplikasi prinsip-rinsip ergonomi dan ekonomi gerakan dalam
tahap perancangan dan pengembangan sistem kerja secara umum akan dapat meminimalkan energi yang dikonsumsi dan meningkatkan
efisiensi output kerja tersebut.
3.8 Quality Function Deployment
5
Prosedur pembuatan house of quality adalah sebagai berikut: QFD Quality Function Deployment adalah metode untuk membangun
kerangka perencanaan dan pengembangan produk yang mensyaratkan tim pengembangan untuk menspesifikasikan secara jelas mengenai keinginan
konsumen, dan kemudian mengevaluasi setiap produk atau jasa secara sistematik dalam menganalisis keinginan pelanggan tersebut.
Proses QFD melibatkan pembangunan satu atau lebih matriks terkadang disebut “tabel quality”. Matriks pertama disebut sebagai House of Quality HOQ
yang menggambarkan keinginan dan kebutuhan konsumen Voice of Costumer pada sisi kiri, dan tim pengembang teknis merespon keinginan dan kebutuhan
konsumen tersebut terhadap bagian atas. Gambar komponen penting dalam menyusun QFD-The House of Quality.
6
a. Mengidentifikasi kebutuhan konsumen dalam batas atribut produk.
b. Menentukan kepentingan relatif atribut.
5
Lou Cohen, Quality Function Deployment:How to Make QFD Work for You, USA : Addison- Wesley Publishing Company, 1995, h :11
6
Rosnani Ginting,. Perancangan Produk. Graha Ilmu,2010, h 143-149
Universitas Sumatera Utara
c. Evaluasi atribut dari produk pesaing.
d. Membuat matriks atribut produk dan karakteristik teknik.
e. Mengidentifikasi hubungan antara karakteristik teknik dan atribut produk.
f. Mengidentifikasi interaksi antara karakteristik teknik.
g. Membuat gambaran target yang ingin dicapai untuk karakteristik teknis
Matriks House of Quality teridiri atas bebrapa bagian dan sub-bagian yang dihubungkan dengan berbagai cara dan setiap informasi berhubungan satu dengan
yang lainnya. Gambar Matriks House of Quality dapat dilihat pada Gambar 3.13
A Customer Needs and Benefits
D Relationships
- What do the customer requirement mean to the manufaktur
- Where are the interactions between relationships
F Technical Matrix
- Technical Response Priorities - Competitive Technical Benchmarks
- Technical Targets B
Planning Matrix - Importance to Customer
- Current Satisfaction Performance - Competitive Satisfaction Performance
- Goal - Improvement Ratio
- Sales Point - Raw Weight
- Normalized Raw Weight C
Technical Response Technical Requirement
E Technical Correlations
Sumber :
Quality Function Deployment:How to Make QFD Work for You,
Lou Cohen
Gambar 3.13 House of Quality
Universitas Sumatera Utara
Keterangan dari setiap bagiannya adalah sebagai berikut Lou Cohen, 1995
7
1. Customer need
:
Customer need berisi daftar kebutuhan dan keinginan pelanggan. Struktur
costumer needs biasanya didapatkan dari hasil penelitian pasar secara kualitatif.
2. Planning matrix
Planning matrix terdiri atas 3 informasi penting yaitu sebagai berikut :
a. Data kuantitatif pasar, mengindikasi kepentingan relatif dari kebutuhan
dan keinginan pelanggan serta mengindikasi level kepuasan pelanggan terhadap organisasi perusahaan dan pesaing
b. Strategi penetapan tujuan untuk membuat produk atau pelayanan baru
c. Meranking keinginan dan kebutuhan pelanggan
3. Technical response
Technical response berisi kumpulan karakteristik teknik organisasi, yaitu
deskripsi level tinggi dari produk atau jasa yang perusahaan rencanakan untuk dikembangkan. Secara umum, teknis ini dideskripsikan dari keinginan
dan kebutuhan pelanggan pada costumer need. 4.
Relationship Relationship
berisi penilaian tim pengembang terhadap kekuatan hubungan diantara setia elemen dari karakteristik teknik perusahaan serta hubungan
setiap keinginan dan kebutuhan pelanggan. 5.
Technical corelation
7
Opcit. h. 12 – 13
Universitas Sumatera Utara
Technical corelation berisi pengukuran tim pengembang terhadap hubungan
antara elemen produk dan technical response. 6.
Technical matrix Technical Matrix
berisi tiga informasi penting sebagai berikut : a.
Memprogram urutan peringkat technical response berdasarkan keinginan dan kebutuhan konsumen terhadap planning matrix dan hubungannya
b. Membandingkan informasi kinerja tekniks pesaing
c. Membuat target kinerja teknis.
Prosedur penggunaan matriks HoQ adalah : a.
Diidentifikasi keinginan responden customer needs
8
Keinginan responden Customer needs pada House of Quality berisi daftar struktur keinginan konsumen terhadap produk atau jasa yang direncanakan
.
b. Diidentifikasi tingkat kepentingan customer importance
9
Tingkat kepentingan konsumen costumer importance adalah tempat untuk merekam seberapa penting setiap kebutuhan atau keuntungan terhadap
konsumen. Menentukan tingkat kepentingan kepentingan digunakan aturan 5 skala sebagai berikut :
1 = Semua atribut tidak penting terhadap konsumen 2 = Sedikit penting terhadap konsumen
3 = Cukup penting terhadap konsumen 4 = Penting untuk konsumen
.
5 = Sangat penting untuk konsumen
8
Opcit. h. 76
9
Oy pcit. h. 94
Universitas Sumatera Utara
c. Menentukan karakteristik teknis produk Tehnical Response
10
Voice of Costumer VOC mempunyai komponen secara kualitatif dan
kuantitatif komponen yang dimaksud adalah keinginan konsumen yang kemudian diterjemahkan dari suara pelanggan menjadi voice of developer
keinginan perusahaan. Pergantian karakteristik kualitas ini akan dihubungkan dalam matriks dan data kuantitatif akan menjadi target serta
benchmark perusahaan. .
d. Menetapkan hubungan antar karakteristik teknis
11
Hubungan dalam bagian House of Quality biasa disebut hubungan antar karakteristik teknis. Hubungan antar karakteristik teknis menjadi atap pada
house of quality. Hubungan ini menggambarkan hubungan antara karaktertistik kualitas. Simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan
tingkat hubungan masing-masing variabel sebagai berikut yakni sebagai berikut :
V : tingkat hubungan positif kuat
: 4 √
: tingkat hubungan positif sedang : 3
x : tingkat hubungan negatif sedang
: 2 o
: tingkat hubungan negatif kuat : 1
e. Menetapkan tingkat hubungan karakteristik teknis produk dengan keinginan
konsumen
12
10
Opcit. h. 123
11
Opcit. h. 152 - 153
12
Opcit. h. 138
.
Universitas Sumatera Utara
Hubungan antar karakteristik teknis terhadap keinginan konsumen dapat digambarkan pada QFD. Ide yang brilian pada QFD adalah menggunakan
matriks untuk mempelajari setiap hubungan. Keterangan simbol-simbol yang digunakan relation matrix untuk penilaian
tingkat hubungan dapat dilihat pada Tabel 3.10.
Tabel 3.10 Simbol-simbol Hubungan Karakteristik Teknis dan Keinginan Konsumen
Tidak ada hubungan sama sekali Hubungan lemah
Hubungan sedang Hubungan kuat
Nilai Angka yang digunakan Keterangan
Simbol 1
3 9
10,7,5
Sumber : Lou Cohen 1995
f. Menentukan Kinerja Kepuasan Pesaing Competetive Satisfaction
Performance
13
Tim pengembang harus dapat memahamai kompetisi. Kalimat memahami kompetisi terdengar sederhana, tetapi banyak tim pengembang tidak
mempelajari pesaing lainnya dengan seksama. Penilaian kinerja kepuasan pesaing dapat dlihat dari tujuan dan rasio perbaikan, sales point, raw weight,
dan normalized weight. .
1. Tujuan dan rasio perbaikan
Tujuan pada perencanaan matriks mengidentifikasi pemikiran tim mengenai level konsumen yang diinginkan untuk membantu memenuhi
13
Opcit. 103 – 117
Universitas Sumatera Utara
semua keinginan konsumen. Rasio perbaikan adalah salah satu tujuan tingkat kepentingan konsumen dan kemudian menentukan strategi dari
tujuan. Rasio Perbaikan = Goal tujuan
2. Sales Point
titik penjualan Sales point
berisi informasi karaktristik kemampuan untuk menjual produk atau jasa berdasarkan bagaimana setiap keinginan konsumen. Nilai sales
point adalah sebagai berikut : 1 = Tidak ada jual penjualan
1.2 = Titik jual Menengah 1.5 = Titik jual Tinggi
3. Raw Weight
Bobot data Raw weight
berisi sekumpulan nilai dari data dan pembuatan keputusan pada matriks perencanaan. Raw weight adalah model kepentingan secara
keseluruhan terhadap tim pengembang dan kebutuhan pelanggan. Raw Weight
= important to costumer x Improvemnt ratio x sales point
4. Normalized Weight
Bobot Normal Normalized raw weight
berisi nilai raw weight yang diskalakan dari range 0 – 1 atau diekspresikan sebagai presentase
Normalized Raw Weight = Raw Weight
g. Perhitungan Bobot Kepentingan Importance Weight
Bobot kepentingan menunjukkan total tingkat kepentingan responden Kinerja Kepuasan saat ini
Raw Weight Total
Universitas Sumatera Utara
terhadap suatu atribut proses perakitan yang dihitung dengan rumus: Importance Weight
= CI
i
x R
ij
Keterangan: CI = Customer Importance R
ij
= Hubungan antara CR dengan karakteristik teknis h.
Perhitungan bobot kepentingan relatif relative weight Bobot kepentingan menunjukkan total tingkat kepentingan responden
terhadap suatu atribut dihitung dengan rumus: Relative Weight =
i. Membangun matriks house of quality HoQ
Matriks HoQ sering disebut dengan istilah rumah kendali mutu. Ukuran kinerja dari HoQ diperoleh berdasarkan tiga aspek yaitu tingkat kesulitan,
tingkat kepentingan dan perkiraan biaya. Perhitungan ketiga aspek tersebut dapat dilihat seperti di bawah ini:
1 Penentuan tingkat kesulitan
Tingkat kesulitan ditentukan dari hubungan karakteristik teknis. Perhitungan dibuat dengan mengartikan semua bobot nilai hubungan
kemudian membagi bobot dari tiap-tiap karaktertistik teknik dengan jumlah bobot tadi. Selanjutnya, tingkat kesulitan diberikan berdasarkan
rentang persentase yang diperoleh. Tingkat kesulitan dihitung dengan rumusan :
Tingkat Kesulitan = 2
Penentuan derajat kepentingan Importance Weight atribut ke-
Total Importance Weight X 100
Bobot Tiap Karakteristik Teknis
Total Bobot Karakteristik Teknis X 100
Universitas Sumatera Utara
Nilai derajat kepentingan dihitung dengan menghitung terlebih dahulu total bobot untuk masing-masing hubungan antara atribut produk dengan
karakteristik teknis. Selanjutnya, derajat kepentingan dihitung dengan rumusan :
100 x
Atribut dengan
Teknis tik
Karakteris Bobot
Total Atribut
dengan Teknis
tik Karakteris
Tiap Bobot
=
3 Perkiraan biaya
Dasar dalam penentuan nilai perkiraan biaya adalah faktor tingkat kesulitan. Kedua variabel ini memiliki hubungan yakni : semakin sulit
suatu karakteristik teknik dibuat, akan semakin tinggi pula biaya yang dibutuhkan. Perkiraan biaya dinyatakan dalam persentase dan dipengaruhi
berbagai pertimbangan dari si perancang sendiri. Perkiraan biaya dihitung dengan rumusan :
Perkiraan biaya =
100 tan
Kesuli Tingkat
Total Atribut
tan Kesuli
Tingkat ×
Derajat Kepentingan
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di PT.Inalum departemen SRO Smelter Reduction Operation
yang melakukan kegiatan peleburan aluminium cair. Penelitian dilakukan pada Bulan Juli-September 2015. PT.Inalum berlokasi di lokasi Kuala
Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara dahulunya Kabupaten Asahan. Peta posisi PT.Inalum dapat dilihat pada Gambar 2.1.
4.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah penelitian terapan action research yaitu penelitian yang melakukan penyelidikan secara sistematis terhadap suatu masalah dengan tujuan
untuk tercapai suatu hasil yang lebih baik berupa pemecahan masalah yang dapat dipertanggung jawabkan Sukaria Sinulingga, 2011. Hasil rancangan ulang tata letak
tombol panel dan kursi kendali diharapkan dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan operator dalam mengoperasikan Anode Changing Crane ACC.
4.3 Objek Penelitian
Objek penelitian yang diamati adalah kabin pada Anode Changing Crane yang terdiri dari tombol panel dan kursi kendali serta operator saat mengoperasikan crane
tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis sudut gerakan kerja guna mendapatkan perbaikan rancangan tata letak tombol panel dan kursi kendali.
Universitas Sumatera Utara