Menghitung Coeficient of Performancy COP Absorpsi

160 302.55 0.10212 1007.102 30.85357687 180 302.2 0.10213 1007.088 41.14155898 200 301.75 0.10214 1007.07 51.4310649 220 301.2 0.10212 1007.048 41.1358967 240 300.85 0.10213 1007.034 51.42419121 260 300.35 0.10211 1007.014 51.41309977 280 299.85 0.1021 1006.996 51.4071458 300 299.4 0.10209 1006.988 41.12136197 320 298.85 0.1021 1006.977 51.40617585 340 298.3 0.10214 1006.966 41.1406029 360 297.8 0.10214 1006.956 41.14019434 380 297.45 0.10215 1006.949 51.42992018 400 296.95 0.10213 1006.938 51.41928897 420 296.25 0.10213 1006.925 51.41862513 440 295.6 0.1021 1006.912 41.12228608 460 295 0.10212 1006.9 41.1298512 480 294.35 0.10214 1006.886 51.42166802 500 293.9 0.10213 1006.878 41.13298006 520 293.35 0.1021 1006.867 51.40056035 540 292.55 0.10212 1006.851 51.40981206 560 291.95 0.10214 1006.836 51.41911452 580 291.15 0.10213 1006.823 51.4134165 Rata-rata 299.1 0.102125 1007.008667 43.19229536 Gambar 4.13 Grafik pengujian ketiga laju perpindahan panas terhadap waktu

4.4 Menghitung Coeficient of Performancy COP Absorpsi

20 40 60 80 100 1 40 80 120 160 200 240 280 320 360 400 440 480 520 560 Q W Waktu s Q W Universitas Sumatera Utara Untuk menghitung COP absorpsi, terlebih dahulu diketahui besarnya panas yang bekerja di generator. Dalam hal ini panas yang bekerja di generator terlampir. Berikut ini adalah data-data aktual panas yang bekerja di generator dengan laju perpindahan panas di evaporator. Tabel 4.9 COP Absorpsi pengujian pertama Waktu per 20 detik Q Evaporator W Q Generator W COP absorpsi 1 20.56694232 101.087 0.203457837 2 41.14161542 101.096 0.406955917 3 41.13701486 100.96 0.407458547 4 51.41221773 100.47 0.511717107 5 41.13298616 100.35 0.409895228 6 41.13061744 99.88 0.411800335 7 51.4624012 99.93 0.514984501 8 51.5116305 99.88 0.515735187 9 51.4094941 99.75 0.515383399 10 51.4080647 99.59 0.516197055 11 41.12160698 99.62 0.412784652 12 51.39631024 99.48 0.516649681 13 41.12070859 99.46 0.41343966 14 41.12030023 99.47 0.41339399 15 41.12400136 99.23 0.414431133 16 51.4547873 98.97 0.519902873 17 20.56155144 98.67 0.208387062 18 41.0824992 98.55 0.416869601 19 41.0820912 99.05 0.414761143 20 51.40250025 98.04 0.524301308 21 41.11744171 96.46 0.426264169 22 41.10914161 95.58 0.430101921 23 51.38586563 98.46 0.521895852 24 41.1171967 98.34 0.418112637 25 41.11983568 98.27 0.418437322 26 41.16141792 98.26 0.418903093 27 51.39913095 98.23 0.523252886 28 30.83911101 98.22 0.313979953 29 30.86913186 98.24 0.314221619 30 30.89927511 98.23 0.314560471 Rata-rata 42.15989631 99.06 0.425607871 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.14 Grafik COP Absorpsi Pengujian pertama COP rata rata = Q evaporator Q generator = 42,15 W 99,06 W = 0,42 Maka besar nya COP absorpsi pada pengujian yang pertama adalah 0,42. Tabel 4.10 COP Absorpsi pengujian kedua Waktu per 20 detik Q W Q Generator W COP absorpsi 1 20.56295437 96.091 0.213994592 2 20.56279104 96.23 0.213683789 3 41.11711632 96.45 0.42630499 4 30.84043009 96.57 0.31935829 5 41.13127088 96.68 0.425437225 6 51.414497 96.71 0.531635787 7 41.17057504 96.78 0.425403751 8 41.12931056 96.95 0.424232187 9 51.359958 97.03 0.529320396 10 51.3887409 97.13 0.529071769 11 51.39316363 97.23 0.528573111 12 41.10590328 97.33 0.422335388 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 Q W Waktu s COP absorpsi Universitas Sumatera Utara 13 41.08913835 97.4 0.421859737 14 30.84068458 97.67 0.31576415 15 51.43094168 97.89 0.525395257 16 51.43556788 98.02 0.524745643 17 51.43505708 97.77 0.526082204 18 41.16378896 96.9 0.424806904 19 51.38892773 97.68 0.526094674 20 41.12277616 97.45 0.421988468 21 51.40301075 96.64 0.531902015 22 51.4529477 94.79 0.542809871 23 30.90166893 95.34 0.324120715 24 51.4520279 96.52 0.533071155 25 41.14078992 97.68 0.421179258 26 41.12040744 97.34 0.422441005 27 30.84909162 97.61 0.316044377 28 51.41977843 97.56 0.527057999 29 51.4241487 96.12 0.534999466 30 41.11877384 96.23 0.427296829 Rata-rata 42.84554129 96.92636667 0.441900367 Gambar 4.15 Grafik COP pengujian kedua COP rata rata = Q evaporator Q generator = 42,845 W 96,92 W 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 C O P Waktu s COP absorpsi Universitas Sumatera Utara = 0,44 Maka besar nya COP absorpsi pada pengujian yang kedua adalah 0,44. Tabel 4.11 COP Absorpsi pengujian ketiga Waktu per 20 detik Q W Q Generator W COP absorpsi 1 20.57705514 100.47 0.204804919 2 30.86527626 100.51 0.307086621 3 41.14918266 100.55 0.409241001 4 30.85553758 100.82 0.306037339 5 30.85202595 100.74 0.30625398 6 30.85165835 100.68 0.30643284 7 41.14319306 100.62 0.40888068 8 41.14253942 98.45 0.417902889 9 30.85357687 96.76 0.318867062 10 41.14155898 95.27 0.431853498 11 51.4310649 95.12 0.540696645 12 41.1358967 94.91 0.433420047 13 51.42419121 94.85 0.542143574 14 51.41309977 94.63 0.54330656 15 51.4071458 94.44 0.544336571 16 41.12136197 94.50 0.435124776 17 51.40617585 94.52 0.543865593 18 41.1406029 94.55 0.435120073 19 41.14019434 94.58 0.434993578 20 51.42992018 94.77 0.542681441 21 51.41928897 94.88 0.541940229 22 51.41862513 94.92 0.541693349 23 41.12228608 93.89 0.437983663 24 41.1298512 92.67 0.44383135 25 51.42166802 92.16 0.557943323 26 41.13298006 93.44 0.440207406 27 51.40056035 94.85 0.541914184 28 51.40981206 95.20 0.540018251 29 51.41911452 96.78 0.531298972 30 51.4134165 96.45 0.533057714 Rata-rata 43.19229536 96.23 0.450764604 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.16 Grafik COP pengujian ketiga COP rata rata = Qevaporator Q generator = 43 ,192 W 96,23 W = 0,45 Maka besar nya COP absorpsi pada pengujian yang kedua adalah 0,45. 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 C O P Waktu s COP absorpsi Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Telah dirancang bangun sebuah evaporator sebagai bagian dari mesin pendingin siklus absorbsi dengan dimensi : • Panjang tiap laluan pipa = 40 cm • Jumlah pipa = 5 • Diameter tube = 0,95 cm • Dimensi kotak pendingin = 50 cm x 50 cm x 50 cm • Material = Stainless steel 2. Dari hasil pengujian diperoleh temperatur udara kotak pendingin pada pengujian pertama sebesar 17,7 °C, pada pengujian kedua sebesar 18,1 °C, dan pada pengujian ketiga sebesar 17,9 °C. Sehingga laju perpindahan panas pada evaporator pada pengujian pertama didapatkan sebesar 42,159 W, pada pengujian kedua didapatkan sebesar 42,845 W dan pada pengujian ketiga sebesar 43,19 W. 3. Diperoleh COP pendingin absorpsi pada pengujian pertama 0,42, pada pengujian kedua sebesar 0,44 dan pengujian ketiga sebesar 0,45.

5.2. Saran

Untuk keberhasilan penelitian selanjutnya, maka penulis menyarankan: 1. Sebaiknya kotak pendingin menggunakan isolator yang lebih sempurna lagi supaya panas yang dari lingkungan hampir tidak masuk ke dalam kotak pendingin. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Rancang Bangun Evaporator Pada Mesin Pendingin Menggunakan Siklus Absorpsi Memanfaatkan Panas Buang Motor Bakar Dengan Pasangan Refrijeran-Absorben Amonia-Air

0 1 21

Rancang Bangun Evaporator Pada Mesin Pendingin Menggunakan Siklus Absorpsi Memanfaatkan Panas Buang Motor Bakar Dengan Pasangan Refrijeran-Absorben Amonia-Air

0 0 2

Rancang Bangun Evaporator Pada Mesin Pendingin Menggunakan Siklus Absorpsi Memanfaatkan Panas Buang Motor Bakar Dengan Pasangan Refrijeran-Absorben Amonia-Air

0 0 3

Rancang Bangun Evaporator Pada Mesin Pendingin Menggunakan Siklus Absorpsi Memanfaatkan Panas Buang Motor Bakar Dengan Pasangan Refrijeran-Absorben Amonia-Air

0 0 28

Rancang Bangun Evaporator Pada Mesin Pendingin Menggunakan Siklus Absorpsi Memanfaatkan Panas Buang Motor Bakar Dengan Pasangan Refrijeran-Absorben Amonia-Air

0 0 3

Rancang Bangun Evaporator Pada Mesin Pendingin Menggunakan Siklus Absorpsi Memanfaatkan Panas Buang Motor Bakar Dengan Pasangan Refrijeran-Absorben Amonia-Air

0 0 11

Rancang bangun Evaporator pada Mesin Pendingin Menggunakan Siklus Absorpsi Memanfaatkan Panas Buang Motor Bakar dengan Pasangan Refrijeran-Absorben Amonia-Air

0 0 21

Rancang bangun Evaporator pada Mesin Pendingin Menggunakan Siklus Absorpsi Memanfaatkan Panas Buang Motor Bakar dengan Pasangan Refrijeran-Absorben Amonia-Air

0 0 2

Rancang bangun Evaporator pada Mesin Pendingin Menggunakan Siklus Absorpsi Memanfaatkan Panas Buang Motor Bakar dengan Pasangan Refrijeran-Absorben Amonia-Air

0 0 3

Rancang bangun Evaporator pada Mesin Pendingin Menggunakan Siklus Absorpsi Memanfaatkan Panas Buang Motor Bakar dengan Pasangan Refrijeran-Absorben Amonia-Air

0 0 28