Pengujian Kinerja Sistem Sistem Pemantauan Kualitas Tanaman Sayur Pada Media Tanam Hidroponik Menggunakan Arduino

4.1.2.7 Tampilan gambar peringatan sensor Tampilan ini merupakan notifikasi dari sebuah peringatan pada masing-masing sensor. Peringatan tersebut akan tampil ketika nutrisi atau kebutuhan dari setiap tanaman tidak sesuai. Notifikasi tersebut muncul ketika kebutuhan tanaman terlalu rendah atau terlalu tinggi di atas normal. Tampilan gambar peringatan sensor dapat dilihat pada gambar 4.8. Gambar 4.8. Tampilan Gambar Notifikasi Peringatan Dari Masing-masing Sensor

4.2. Pengujian Kinerja Sistem

Pada tahap ini akan membahas masalah pengujian kinerja sistem atau alat yang dibangun. Pada tahap ini akan melakukan pengujian tentang terhadap 3 tanaman berbeda serta memantau kondisi tanaman pada perubahan kadar pH, konduktivitas listrik pada nutrisi, suhu air, suhu udara dan intentitas cahaya. Waktu yang dilakukan untuk pengujian dilakukan dalam 14 hari. Adapun pengujian sistem dapat dilihat pada Gambar 4.9. a Tanaman Selada b Tanaman Bayam Merah cTanaman Sawi Pakcoy Gambar 4.9. Pengujian sistem Universitas Sumatera Utara Pengujian kinerja sistem yang dilakukan adalah untuk mengetahui mengetahui rata- rata kadar pH, suhu air, nutrisi, suhu udara ,intentitas cahaya ,jumlah daun tanaman, dan tinggi tanaman. Pengujian ini dilakukan selama 2 minggu pada setiap tanaman berbeda, dan data yang didapat adalah data hitungan rata-rata per harinya. Pengujian ini dilakukan pada saat tanaman berasal dari biji, dan disemai selama 2 hari. Sensor yang digunakan pun pada minggu pertama hanya sensor cahaya dan sensor suhu udara dikarenakan tanaman belum cukup besar untuk bisa menyerap larutan nutrisi. Pada minggu ke-2 tanaman akan diletakkan di sebuah wadah yang berisi air nutrisi dan diwadah tersebut dimasukkan sensor suhu air, ph, dan sensor EC. Pengujian pertama yang dilakukan yaitu pada tanaman selada. Pengujian yang dilakukan pada minggu pertama, sensor suhu dapat bekerja dengan baik dengan mendapatkan nilai suhu rata-rata perharinya di lingkungan tanaman selada. Adapun data yang didapat sensor per harinya berbeda. Sedangkan sensor ldr mendapatkan data dari cahaya matahari, data yang didapat perharinya pun berbeda. Kondisi pada tanaman selada pada hari ketujuh, tanaman tumbuh dengan baik dan mempunyai jumlah daun 4 buah serta tinggi 3.4 cm. Adapun hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Hasil Pengujian Sensor Pada Tanaman Selada Dari Hari I-VII Pada Minggu ke-1 Hari Nilai pH pH Nilai EC mmhoscm Suhu air °C Suhu Udara °C Persentase Cahaya Jumlah Daun Tinggi cm I - - - 28 76 - - II - - - 30 79 1 3 III - - - 29 76 1 3 IV - - - 29 76 2 3 V - - - 31 81 2 3.2 VI - - - 30 78 3 3.2 VII - - - 30 79 4 3.2 Pada minggu kedua, tanaman selada yang mempunyai 4 helai daun sudah bisa dipindahkan ke wadah yang sudah berisi air dan campuran larutan nutrisi sesuai kebutuhan tanaman. Di wadah tersebut diletakkan sensor pH, EC, dan suhu air. Adapun data yang didapat oleh sensor setiap harinya berbeda-beda. Data dari sensor PH dan EC pun berubah setiap harinya, dikarenakan tanaman sudah menyerap air nutrisi di wadah tersebut. Sedangkan kondisi pada tanaman, tanaman tumbuh dengan Universitas Sumatera Utara sampai hari yang ke-14 yang mempunyai 6 helai daun, dan tinggi 3.8 cm. Adapun hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2. Hasil Pengujian Sensor Pada Tanaman Selada Dari Hari I-VII Pada Minggu ke-2 Hari Nilai pH pH Nilai EC mmhoscm Suhu air °C Suhu Udara °C Persentase Cahaya Jumlah Daun Tinggi cm I 6.44 1236 29 29 76 4 3.4 II 6.30 1200 29 29 76 4 3.4 III 6.20 1100 29 30 79 5 3.4 IV 6.20 1100 29 31 81 5 3.6 V 5.93 1065 29 31 81 5 3.6 VI 5.93 997 29 20 78 5 3.6 VII 5.75 990 29 29 77 6 3.6 Pengujian kedua dilakukan pada tanaman bayam merah. Pengujian yang dilakukan pada minggu pertama, sama seperti tanaman selada yang hanya mengambil data dari sensor suhu dan sensor ldr. Sensor juga mendapat data rata-rata yang berbeda setiap harinya, karna cuaca setiap harinya tidak sama. Kondisi pada tanaman pada hari ketujuh tanaman tumbuh dengan baik dan mempunyai jumlah daun 4 buah serta tinggi hanya 3.2 cm. Adapun hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Hasil Pengujian Pada Tanaman Bayam Merah Dari Hari I-VII Pada Minggu ke-1 Hari Nilai pH pH Nilai EC mmhoscm Suhu air °C Suhu Udara °C Persentase Cahaya Jumlah Daun Tinggi cm I - - - 30 79 - - II - - - 30 79 1 3 III - - - 29 76 1 3 IV - - - 31 82 2 3 V - - - 31 82 2 3 VI - - - 28 77 3 3.2 VII - - - 30 79 4 3.2 Pada minggu kedua, tanaman bayam merah juga dipindahkan ke media tanam hidroponik. Dimana wadah media tanam hidroponik sudah di isi dengan air dan Universitas Sumatera Utara larutan nutrisi. Di wadah tersebut diletakkan sensor pH, EC, dan suhu air. Pada hari 4 terjadi perubahan kenaikan nilai pH dan EC yang signifikan, ini dikarenakan tanaman bayam merah terkena air hujan sehingga volume air di wadah jadi bertambah. Lalu pada hari ke 5 tanaman mulai menyerap air nutrisi dengan baik lagi, sehingga nilai pH dan EC sudah turun secara stabil . Sedangkan kondisi pada tanaman bayam merah, tanaman tumbuh cukup baik sampai hari yang ke-14 sudah mempunyai 6 helai daun, dan tinggi 3.8 cm. Adapun hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4. Hasil Pengujian Pada Tanaman Bayam Merah Dari Hari I-VII Pada Minggu ke-2 Hari Nilai pH pH Nilai EC mmhoscm Suhu air °C Suhu Udara °C Persentase Cahaya Jumlah Daun Tinggi cm I 6.67 2084 29 29 78 4 3.2 II 6.34 2060 29 30 80 4 3.4 III 6.23 2000 29 31 83 5 3.4 IV 5.10 1810 28 27 74 5 3.4 V 5.03 1770 29 28 80 5 3.6 VI 4.90 1730 29 26 76 5 3.6 VII 4.80 2023 29 26 77 6 3.8 Pengujian ketiga dilakukan pada tanaman sawi pakcoy. Pengujian yang dilakukan pada minggu pertama, sama seperti tanaman selada dan bayam merah yang hanya mengambil data dari sensor suhu dan sensor cahaya. Sensor mendapat data rata-rata yang berbeda setiap hari. Kondisi pada tanaman pada hari ketujuh tanaman tumbuh dengan baik dan mempunyai jumlah daun 4 buah serta tinggi 3.6 cm. Adapun hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.5 Tabel 4.5. Hasil Pengujian Pada Tanaman Sawi Pakcoy Dari Hari I-VII Pada Minggu ke-1 Hari Nilai pH pH Nilai EC mmhoscm Suhu air °C Suhu Udara °C Persentase Cahaya Jumlah Daun Tinggi cm I - - - 31 82 - - II - - - 31 82 1 3 III - - - 29 76 1 3 IV - - - 30 79 2 3.2 V - - - 31 82 2 3.4 VI - - - 29 76 3 3.4 VII - - - 30 79 4 3.6 Universitas Sumatera Utara Pada minggu kedua, tanaman sawi pakcoy yang berumur 7 hari juga dipindahkan ke media tanam hidroponik. Dimana wadah media tanam hidroponik sudah di isi dengan air dan larutan nutrisi. Di wadah tersebut diletakkan sensor pH, EC, dan suhu air. Data EC dan pH yang didapat sensor pada hari 1 dan ke-2 terjadi penurunan secara stabil. Namun pada hari 3 terjadi perubahan nilai pH dan EC yang signifikan, ini dikarenakan tanaman juga terkena air hujan yang membuat volume air di wadah jadi bertambah. Lalu pada hari ke-4 nilai pH dan EC mulai turun secara stabil lagi. Sedangkan kondisi pada tanaman sawi pakcoy, tanaman tumbuh cepat sampai hari yang ke-7 yang mempunyai 6 helai daun, dan tinggi 4.2 cm. Adapun hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6. Hasil Pengujian Pada Tanaman Sawi Pakcoy Dari Hari I-VII Pada Minggu ke-2 Hari Nilai pH pH Nilai EC mmhoscm Suhu air °C Suhu Udara °C Persentase Cahaya Jumlah Daun Tinggi cm I 6.50 2100 29 29 78 4 3.6 II 6.30 2088 29 29 78 5 3.8 III 5.04 1848 28 28 76 5 3.8 IV 4.97 1823 29 28 76 5 4 V 4.84 1793 29 28 76 5 4 VI 4.60 1730 29 31 82 5 4 VII 4.49 1720 29 31 82 6 4.2 Berdasarkan hasil dari perbandingan pengujian tanaman selada, bayam merah, dan sawi pakcoy respon dari pendeteksian menunjukkan bahwa sensor dan sistem berjalan dengan baik. Namun pada minggu pertama hanya digunakan sensor suhu udara dan sensor ldr. Lalu pada minggu ke-2 sensor EC, pH, dan sensor suhu air baru bisa mendapatkan data di wadah air nutrisi. Berdasarkan hasil pengujian tanaman selama 2 minggu , semua tanaman mempunyai kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda. Berdasarkan pengujian, sensor suhu air, suhu udara dan ldr selalu mendapatkan data rata-rata yang stabil sesuai dengan keadaan lingkungan tanaman tersebut. Pada pengujian tanaman bayam merah dan sawi pakcoy mendapatkan salah satu faktor yang bisa mempengaruhi nilai nutrisi untuk pertumbuhan tanaman tersebut yaitu air hujan. Dimana air hujan masuk ke wadah Universitas Sumatera Utara yang berisi air nutrisi, yang mengakibatkan volume air bertambah. Dari pertambahan volume air tersebut, kadar pH mengalami penurunan rata-rata 1.19 pH dan EC juga mengalami penurunan nilai rata-rata 265 mmhoscm. Jadi untuk mengantisipasi perubahan pH dan EC yang signifikan dibutuhkan nya sistem notifikasi pada pengguna sehingga dapat mengatur kembali kebutuhan tanaman tersebut. Pengujian ini juga didapatkan hasil jumlah daun dan tinggi pada masing- masing tanaman yaitu pada tanaman selada mempunyai 6 helai daun dan tinggi 3.6 cm. Pada tanaman bayam merah mempunyai 6 helai daun dan tinggi 3.8 cm. sedangkan pada tanaman sawi pak coy , jumlah daun yang didapatkan yaitu sekitar 6 helai dan tinggi 4.2 cm. Universitas Sumatera Utara BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini membahas tentang kesimpulan dari penerapan metode yang diajukan untuk melakukan sistem pemantauan kualitas tanaman sayur pada media tanam hidroponik serta saran – saran pengembangan yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

5.1. Kesimpulan