BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Media tanam merupakan salah satu faktor penting yang sangat menentukan dalam kegiatan bercocok tanam. Media tanam akan menentukan baik buruknya pertumbuhan
tanaman yang pada akhirnya mempengaruhi hasil produksi. Media tanam memiliki fungsi untuk menopang tanaman, memberikan nutrisi dan menyediakan tempat bagi
akar tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Lewat media tanam tumbuh-tumbuhan mendapatkan sebagian besar nutrisinya.
Setiap jenis tanaman membutuhkan sifat dan karakteristik media tanam yang berbeda. Tanaman sayuran membutuhkan karakter media tanam yang berbeda dengan
tanaman lainnya. Jenis tanaman sayuran lebih memerlukan media tanam yang gembur dan mudah ditembus akar, sementara tanaman lain memerlukan media tanam yang
solid agar bisa menopang pertumbuhan tanaman yang relatif lebih besar. Ismail, 2010
Saat ini budidaya tanaman sayuran secara organik sangat banyak diterapkan oleh para petani sayur untuk mendapatkan hasil tanaman yang lebih berkualitas karena
tidak menggunakan tambahan pupuk kimia, pestisida, herbisida, dan obat-obatan lainnya. Media tanam dalam budidaya sayuran organik tersebut biasanya
menggunakan wadah pot atau polybag yang harus memiliki unsur-unsur kimia dan biologi dan harus disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Selain itu, untuk
mendapatkan hasil tanaman yang baik, media tanam harus memenuhi syarat-syarat seperti : i mampu menyediakan ruang tumbuh bagi akar tanaman, sekaligus juga
sanggup menopang tanaman. Media tanam harus gembur sehingga akar tanaman bisa tumbuh baik dan sempurna, akan tetapi masih cukup solid memegang akar dan
menopang batang agar tidak roboh., ii memiliki porositas yang baik, artinya bisa menyimpan air sekaligus juga mempunyai drainase kemampuan mengalirkan air dan
aerasi kemampuan mengalirkan oksigen yang baik. Media tanam harus bisa mempertahankan kelembaban tanah namun harus bisa membuang kelebihan air, iii
menyediakan unsur hara yang cukup baik makro maupun mikro. Unsur hara sangat
Universitas Sumatera Utara
penting bagi pertumbuhan tanaman. Unsur hara ini bisa disediakan dari pupuk atau aktivitas mikroorganisme yang terdapat dalam media tanam, iv tidak mengandung
bibit penyakit, media tanam harus bersih dari hama dan penyakit. Riyanti, 2009. Dengan berkembangnya pengetahuan, penemuan dan penelitian saat ini, system media
tanam juga sudah mulai berkembang salah satunya dengan adanya media tanam hidroponik.
Tanaman hidroponik ialah metode bercocok tanam atau budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah, melainkan dengan menggunakan teknologi bercocok tanam
yang menggunakan air, nutrisi, dan oksigen. Beberapa pakar hidroponik mengemukakan beberapa kelebihan dan kekurangan sistem hidroponik dibandingkan
dengan pertanian konvensional Del Rosario et al., 1990. Kelebihan sistem hidroponik antara lain penggunaan lahan lebih efisien, tanaman berproduksi tanpa
menggunakan tanah, kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi dan lebih bersih, penggunaan pupuk dan air lebih efisien, pengendalian hama dan penyakit lebih
mudah. Sedangkan kekurangan dari system hidroponik yaitu, hidroponik sangat membutuhkan ketelitian, ketelatenan, dan pemantauan secara terus-menerus.
Perubahan pH, konduktivitas listrik pada nutrisi, suhu air, suhu udara dan perubahan intentitas cahaya sangat mempengaruhi pertumbuhan, khususnya tanaman sayur. Bila
kita tidak teliti dan pantau secara rutin dan berkala, pertumbuhan tanaman akan langsung terlihat tidak optimal sehingga dapat mempengaruhi kualitas dari tanaman
sayur. Untuk membantu mengantisipasi terjadinya penurunan kualitas tanaman sayur
tersebut, kita dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dimana saat ini teknologi sudah sangat berkembang dengan sangat pesat. Kecanggihan system teknologi saat ini
mampu mengolah dan mengerjakan suatu pekerjaan yang selama ini dilakukan secara manual oleh manusia menjadi lebih mudah, cepat dan akurat baik dari segi
penghematan ruang, waktu dan tenaga. Adanya system teknologi yang lebih maju tersebut maka dapat digunakan sebagai media pengembangan dan pendukung sistem
hidroponik yaitu dengan cara pemantauan tanaman sayur media tanam hidroponik , menggunakan Arduino sebagai microcontrollerr.
Sebelumnya penelitian tentang pemantauan tanaman pernah dilakukan diantaranya, Perancangan Dan Implementasi Sistem Otomatisasi Pemeliharaan
Universitas Sumatera Utara
Tanaman Hidroponik Utama, 2006, Sistem Monitoring Pertumbuhan Tanaman dan Lingkungan Mikro di Dalam Greenhouse Menggunakan Field Server Arif, 2009,
Pengendalian Kadar Keasaman pH Pada Sistem Hidroponik Stroberi Menggunakan Kontroler PID Berbasis Arduino Uno Kustanti, 2014, Rancang Bangun Sistem
Otomasi Hidroponik NFTNutrient Film Technique. Romadloni, 2012. Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan arduino sebagai mikrokontroler
untuk melakukan pemantauan terhadap perubahan pH, nutrisi, suhu air, suhu udara dan perubahan intentitas cahaya pada media tanam hidroponik. Arduino akan
menerima data dari beberapa macam sensor yaitu, sensor pH, sensor suhu air, Electro Conductivity sensor,
sensor suhu udara dan light sensor. Dimana sensor ini akan dihubungkan ke board open garden shield dan boar open garden hydroponic. Data
yang di hasilkan oleh sensor, Arduino akan mengubah data yang diterimanya dari data analog menjadi data digital. Setiap data ini selanjutnya dikirim oleh Arduino ke
pengguna melalui internet dengan bantuan GSMGPRS Shield. Pada web juga akan dibuat pemantauan dalam sebuah grafik, dimana grafik tersebut akan terupdate secara
berkala. Apabila data yang diterima berada diluar ambang batas yang telah ditentukan untuk syarat tumbuh tanaman, maka sistem akan menampilkan notifikasi untuk
mengingatkan pengguna system. Perubahan kadar pH, konduktivitas listrik pada nutrisi, suhu air, suhu udara
dan perubahan intentitas cahaya sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman sayur pada media tanam hiroponik. Bila kita tidak teliti dan pantau secara rutin dan berkala,
pertumbuhan tanaman akan langsung terlihat tidak optimal sehingga dapat mempengaruhi kualitas dari tanaman sayur. Dengan sistem aplikasi ini diharapkan
dapat membantu mengawasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas tanaman sayur pada media tanam hidroponik
Universitas Sumatera Utara
1.2 Rumusan Masalah