Sistem Nurse Call LANDASAN TEORI

39 Gambar 3.1 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Fire Alarm 2  Kriteria Desain Konsultan Sistem Fire Alarm dirancang sebagai berikut. 1. Sistem Fire Alarm yang dipasang pada gedung ini adalah Sistem Fire Alarm Semi Addressable. 2. Master Control Panel Fire Alarm MCFA yang digunakan adalah MCFA jenis addressable 1 loop, dengan jumlah address sesuai dengan kebutuhan instalasi. 1 Menentukan peralatan fire alarm dan memilih merk produk yang akan digunakan Merancang sistem berdasarkan kriteria design konsutan dan kriteria produk Apakah sudah sesuai dengan kriteria? SUDAH BELUM Design telah selesai berupa gambar di AutoCAD dan PDF Selesai Analisis, perhitungan dan pertimbangan Menentukan jumlah zona fire alarm dan jenis detektor yang akan digunakan 40 3. Detektor yang digunakan adalah detektor jenis konvensional, terdiri dari: a. Photoelectric Smoke Detector, b. Heat Detector Fixed Temperature dan Rise of Rate, dan c. Gas detector 4. Pada tiap-tiap lantai dipasang satu unit FATB Fire Alarm Terminal Box yang berfungsi sebagai kotak panel terminal utama. Pada FATB dipasang module-module addressable yang berfungsi sebagai penghubung antara MCFA addressable dan detektor konvensional. 5. Pada tiap-tiap lantai, dipasang beberapa set manual station sesuai dengan banyaknya hydrant box. Satu set manual station terdiri dari: a. Lampu Indikator b. Alarm Bell, dan c. Manual Push ButtonManual Break Glass yang dilengkapi dengan fireman’s intercom jack. 6. Pada prinsipnya, photoelectric smoke detector dipasang di ruang rawat inap, meeting room, ruang dokter dan perawat, nurse station, ruang konsultasi, ruang isolasi, ruang ICU, ruang operasi, ruang bayi, ruang PICU, ruang melahirkan, poliklinik, ruang pemulihan, radiologi, X-Ray bedah dan perawatan kritis, laboratorium, ruang farmasi, ruang tindakan, ruang rekam medis dan administrasi. Heat detector fixed temperature dipasang di koridor pasien, ruang tunggu dengan ketentuan ruang tunggu tersebut tubuh yang ada di ruang tunggu tidak didinginkan, depo farmasi, ruang pemeriksaan, ruang pengobatan, ruang pemulihan, ruang tindakan, therapi fisik dan therapi hidro, ruang bersih atau tempat bersih, gudang steril, gudang peralatan, lobby lift umum dan medis, triage, rekam medis, gudang obat, ruang racik, cooking area, loker karyawan dan dokter, gudang cairan, pantry, ruang laktasi, ruang NICU, dan area pengemasan. 41 7. Jarak antar detektor yaitu 6 sampai dengan 11 meter, berlaku untuk semua jenis detektor. 8. Kabel instalasi yang digunakan antara lain sebagai berikut. a. Kabel sinyal loop dari MCFA ke module addressable di FATB: FRC STP 2 Pair data + FRC 2×2.5 mm 2 power. b. Kabel instalasi fireman’s intercom jack: FRC STP 2 Pair c. Kabel sinyal ke sistem sprinkler, LVMDP listrik, lift, pressurized fan, hydrant: masing-masing FRC 2×1.5 mm 2 . d. Kabel instalasi dari module addressable ke lampu indikator dan alarm bell: FRC 2×1.5 mm 2 . e. Kabel instalasi dari module addressable ke detektor-detektor: 2×NYA 1.5 mm 2 . f. Kabel instalasi dari module addressable ke flow switch-tamper switch sprinkler tiap lantai: FRC 2×1.5 mm 2 . g. Kabel instalasi dari module addressable ke manual push buttonmanual break glass: FRC 2×1.5 mm 2 . h. Kabel instalasi dari smoke detector kamar ke LED indicator di luar kamar: ITC 1 pair. i. Kabel grounding sistem: NYA 10 mm 2 3.3.2 Sistem Tata Suara Publik  Diagram Alir Pelaksanaan Gambar 3.2 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Tata Suara Publik 1 Mulai Studi literatur dan aturan standar dalam instalasi sistem tata suara 1