13
b. Transaksi  sewa  menyewa  dalam  bentuk  ijarah  atau  sewa  beli
dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik. c.
Transaksi  jual  beli  dalam  bentuk  piutang  murabahah,  salam, dan istishna.
d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh.
e. Transaksi  sewa  menyewa  jasa  dalam  bentuk  ijarah  untuk
transaksi multijasa.
C.  Pelayanan Jasa Bank
Pelayanan yang diberikan bank syariah ini diberikan dalam rangka  memenuhi  kebutuhan  masyarakat  dalam  menjalankan
aktivitasnya. Beberapa jenis produk pelayanan jasa yang diberikan oleh  bank  syariah  antara  lain  jasa  pengiriman  uang  transfer,
pemindahanbukuan,  penagihan  surat  berharga,  kliring,  letter  of credit, inkaso, garansi bank, dan pelayanan bank lainnya. Beberapa
bank  berusah  meningkatkan  teknologi  informasi  agar  dapat memberikan  pelayanan jasa yang memuaskan nasabah. Pelayanan
yang dapat memuaskan nasabah ialah pelayanan jasa dan akurat.
2.2  Mudharabah
Investasi mudharabah merupakan investasi yang dilakukan oleh pihak pemilik  dana  atau  pemodal  kepada  pihak  pengguna  dana  untuk  melakukan
suatu usaha. Dalam investasi mudharabah, imbalan yang akan diterima pihak- pihak  yang  melaksanakan  kerja  sama  usaha  akan  dibagi  sesuai  keuntungan
bagi hasil.
2.2.1 Pengertian Mudharabah
Pengertian Al- Mudharabah Menurut Ismail 2011 : 83, “adalah
akad perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk melakukan kerja sama usaha. Satu pihak akan menempatkan modal sebesar 100 yang disebut
dengan  shahibul  maal,  dan  pihak  lainnya  sebagai  pengelola  usaha disebut dengan mudharib
”.
Universitas Sumatera Utara
14
Mudharabah Menurut Ali 2009 : 25 “ialah sebuah akad  kerja sama,  sama  antarpihak,  yaitu  pihak  pertama  shahib  al-mal
menyediakan seluruh 100 modal; sedangkan  pihak lainnya sebagai pengelolah”.
PSAK 105 mendefinisikan mudharabah sebagai akad kerjasama usaha  antara  dua  pihak  dimanaa  pihak  pertama  pemilik  danashahibul
maal menyediakan seluruh dana, sedangkaan pihak kedua pengelolah danamudharib  bertindak  selaku  pengelola,  dan  keuntungan  dibagi
antara mereka sesuai dengan kesepakatan sedangkan kerugian finansial hanya ditanggung pemilik dana
Bagi  hasil  dari  usaha  dihitung  sesuai  dengan  nisab  yang disepakati  antara  pihak-pihak  yang  berkerja  sama.  Secara  muamalah,
pemilik  modal  shahibul  maal  menyerahkan  modalnya  kepada pedagangpengusaha  mudharib  untuk  digunakan  dalam  aktivitas
perdagangan  atau  usaha.  Keuntungan  yang  dihasilkan  mudharib  itu akan dibagikan hasilnya  dengan shahibul  maal.  Pembagian hasil usaha
ini berdasarkan kesepakatan yang telah dituangkan dalan akad. Keuntungan  usaha  secara  mudharabah,  dibagi  berdasarkan
kesepakatan,  dimana  apabila  rugi,  ditanggung  oleh  pemilik  modal selama  bukan  akibat  kelalaian  si  pengelola.  Namun  jika  kerugian  itu
disebabkan  oleh  kelalaian  atau  kecurangan  pengelola,  maka  si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi.
Universitas Sumatera Utara
15
2.2.2 Jenis-jenis Mudharabah
Jenis-jenis  mudharabah  menurut  Nurhayati  dan  wasilah 2013;130,  Mudharabah  memiliki  tiga  jenis,  yaitu  mudharabah
muthlaqah,  dan  mudarabah  muqayyadah,  mudharabah  musyarakah berikut ini adalah penjelasan tentnag ketiga jenis mudarabah.
A.  Mudarabah Muthlaqah
Mudharabah  Muthalaqah    adalah  Mudharabah  di  mana pemilik  dananya  memberikan  kebebasan  kepada  pengelola  dana
dalam  pengelolaan  investasinya.  Mudharabah  ini  disebut  juga investasi tidak terikat.
Jenis mudharabah ini tidak ditentukan masa berlakunya, di daerah mana usaha tersebut akan dilakukan, tidak ditentukan   line
of trade, line of industry, atau line of service  yang akan dikerjakan. Namun  kebebasan  ini   bukan  kebebasan  yang  tak  terbatas  sama
sekali. Modal  yang ditanamkan tetap tidak boleh digunakan untuk membiayai  proyek  atau  investasi  yang  dilarang  oleh  Islam  seperti
untuk keperluan spekulasi, perdagangan minuman keras sekalipun memperoleh  izin  dari  pemerintah,  perternakan   babi,  atau  pun
berkaitan dengan riba dan lain sebagainya.
Dalam  mudharabah  muthalaqah,  pengelola  dana  memiliki kewenangan  untuk  melakukan  apa  saja  dalam  pelaksanaan  bisnis
bagi keberhasilan tujuan mudharabah itu. Namun, apabila ternyata pengelola  dana  melakukan  kelalaian  atau  kecurangan,  maka
pengelola  dana  harus   bertanggung  jawab  atas  konsekuensi- konsekuensi  yang  ditimbulkannya,  sedangkan  apabila  terjadi
kerugian  atas  usaha  itu,  yang  bukan  karena  kelalaian  dan kecurangan  pengelola  dana  maka  kerugian  itu  akan  di  tanggung
oleh pemilik dana.
B.  Mudharabah Muqyyadah
Mudharabah  muqayyadah  adalah  mudharabah  di  mana pemilik  dana  memberikan  batasan  kepada  pengelola  antara  lain
mengenai  dana  lokasi,  cara,  dan  atau  objek  investasi  atau  sektor usaha.  Misalnya,  tidak  mencampurkan  dana  yang  dimiliki  oleh
pemilik  dana  dengan  dana  lainnya,  tidak  menginvestasikan dananya  pada  transaksi  penjualan  cicilan  tanpa   penjamin  atau
mengharuskan  pengelola  dana  untuk  melakukan  investasi  sendiri tanpa melalui pihak ketiga.
Mudhrabah  jenis  ini  disebut  juga  investasi  terikat.  Apabila pengelola  dana  bertindak  bertentangan  dengan  syarat-syarat  yang
diberikan oleh pemilik dana, maka pemilik dana harus bertanggung jawab  atas  konsekuensi-konsekuensi  yang  ditimbulkannya,
termasuk konseksuensi keuangan.
Universitas Sumatera Utara
16
C.  Mudharabah Musytarakah
Mudharabah  Musytarakah  adalah  mudhrabah  di  mana pegelola dana menyertakan modal atau dananya dalam kerja sama
investasi.  Diawal  kerja  sama,  akad  yang  disepakati  adalah  akad mudharabah  dengan  modal  100  dari  pemilik  dana,  setelah
berjalannya  operasi  usaha  dengan   pertimbangan  tertentu  dan kesepakatan engan pemilik dana, pengelola dana ikut menanamkan
modalnya  dalam  usaha  tersebut  jenis  mudharabah  seperti  ini disebut mudhrabah musytarakah merupakan perpaduan antara akad
mudharabah dan akad musyarakah.
2.3 Sumber Hukum Akad Mudharabah