Saran RESPON PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI SIDENUK DI DUSUN PIYUNGAN BARAT, DESA TIRTOSARI, KECAMATAN SAWANGAN, KABUPATEN MAGELANG (STUDI KASUS KEMITRAAN ANTARA KELOMPOK TANI SURYA GEMILANG 1 DAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL)

96 DAFTAR PUSTAKA Hafsah, J. 2000. Kemitraan Usaha Konsepsi dan Strategi. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Azwar, S. 2007. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. 2015. Tekad dan Kesiapan Balitbangtan mendukung Pencapaian Swasembada Beras. http:bbpadi.litbang.pertanian.go.idindex.phpberitaberita- utamacontent132-tekad-dan-kesiapan-balitbangtan-mendukung-pencapaian- swasembada-beras . Di akses 2 Januari 2016 BATAN. 2013. Deskripsi Varietas Unggul Hasil Pemuliaan Mutasi. Pasar Minggu. Ditjen P2M PL. 2004. Pelatihan Manajemen P2L PL Terpadu Berbasis Wilayah KabupatenKota Membina Kemitraan Berbasis Institusi. Depkes RI. Fuady , M. 2010. Hukum Pailit Dalam Teori dan Praktek. PT. Citra Aditya Bakti, Bandung. Kartono, K.. 2000. Hygiene Mental. Bandung. Kementrian Pertanian. 1997. Pedoman Kemitraan Usaha Pertanian. http:perundangan.pertanian.go.idadminfileSK-940-97.pdf. Diakses 8 April 2016 . Di akses 2 Januari 2016 Mikkelsen. 2003. Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-Upaya Pemberdayaan. Sebuah Buku Pegangan Bagi Para Praktisi Lapangan. Jakarta. Martodireso. 2002. Agribisnis Kemitraan Usaha Bersama, Upaya Peningkatan Kesejahteraan Petani. Kanisius, Yogyakarta. Martodiresp, 2002. Agribisnis Kemitraan Usaha Bersama. Kanisius, Yogyakarta. Monica. 2010. Respon Masyarakat terhadap Program Beras Bagi Keluarga Miskin di Kelurahan Dataran Tinggi Kecamatan Binjai. Universitas Sumatra Utara. Nazir, Moh. 2013. Metode Penelitian. Jakarta, Balai Aksara. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. 2020. Peningkatan Produksi Padi Menuju 2020. http:pangan.litbang.pertanian.go.idrepositori-20.html. Diakses 03 Januari 2016 Rajagukguk, Erman. 2000. Hukum Perlindungan Konsumen. Rajawali Pers, Jakarta. Suma, I Suma. 2015. Bentuk kemitraan Komoditi Padi Sawah anatara P4S Sriwijaya dengan Subak, Desa Siangan, Kabupaten Tabanan. Bali, Universitas Udayana. Setiyanto. 2014. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Sentra Industri Wayang Kulit. Universitas Syarif Hidayatullah, Jakarta. Situmorang. 2015. Efektivitas Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT. Telekomunikasi Indonesia TBK CD DAlam Area Mengembangkan Usaha Kecil. Universitas Sumatra Barat, Medan. Sumardjo. 2004. Kemitraan Agribisnis. Penebar Swadaya, Jakarta. Sujiono. 2004. Metode Pengembangan Kognitif. Universitas Terbuka., Jakarta. Sobur, A. 2003. Fsikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah. CV. Pustaka Setia, Bandung. Fransisca, S. 2009. Respon Pertumbuhan dan Produksi Sawi terhadap Penggunaan Kacsing dan Pupuk Organik Cair. Universitas Sumatra Utara. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualittatif dan RD. Alfabeta, Bandung. Wahyudi, B. 2014. Deskripsi Varietas Unggul Hasil Pemuliaan Mutasi. BATAN, Jakarta. Wibisono, Y. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR Corporate Social Responsibility. Fascho Publishing, Gresik. Walgito, Bimo. 2003. Psikologi Sosial. Yogyakarta. LAMPIRAN Lampiran 1. Draft Hak dan Kewajiban Lampiran 2. Draft Hak dan Kewajiban Lampiran 3. Draft Hak dan Kewajiban Lampiran 4. Inventarisasi Kebutuhan Pasar Proses MUTU BAKU Sub Bid Ka Bid Ka PDK Pusat Teknis Calon Mitra Menyusun rencana kegiatan survey kebutuhan pasar. Memeriksa dan mengusulkan rencana kegiatan survey pasar. Menyetujui rencana kegiatan survey pasar T Melakukan kegiatan survey kebutuhan pasar terhadap teknologi nuklir. Y Mengumpulkan data-data kebutuhan pasar terhadap teknologi nuklir. Mengolah data-data kebutuhan pasar terhadap teknologi nuklir. Identifikasi kebutuhan pasar terhadap produk teknologi nuklir. Pemetaan wilayah pasar penggunaan produk teknologi nuklir. Melaporkan dan merekomendasikan hasil inventarisasi kebutuhan pasar . Lampiran 5. Penjaringan calon mitra Proses MUTU BAKU Sub Bid Ka Bid Ka PDK Pusat Teknis Calon Mitra Identifikasi calon mitra. Melakukan komunikasi dengan calon mitra sesuai dengan kebutuhan mitra. Kunjungan atau pertemuan dengan calon mitra untuk mengkonfirmasi produk yang dibutuhkan. Memilih dan menentukan oleh calon mitra untuk produk teknologi nuklir. Persetujuan calon mitra. Lampiran 6. Pola Kemitraan Proses MUTU BAKU Ka Sub Bid Ka Bid Ka PDK Calon Mitra BHH K Pusat Teknis Menyiapkan materi yang akan dimitrakan. Mengadakan pertemuan dengan calon mitra. Melakukan negosiasi untuk membahas ruang lingkup kerjasama. Memperoleh kesepakatan. Membuat draft kerjasama. Membahas draft kerjasama dengan BHHK. Persetujuan kerjasama. Penandatanganan kerjasamaMoU Berkoordinasi dengan mitra untuk membuat perencanaan pelaksanaan untuk tindak lanjut perjanjian kerjasama. Dibuat pengaturan bersama tentang hak, kewajiban dan tanggung jawab para pihak. Pelaksanaan atau realisasi kegiatan kerjasama kemitraan. Sub Bid Kemitraan merencanakan pemantauan terhadap pelaksanaan yang dilakukan mitra dengan persetujuan Kepada Bidang MIK. Kepala Bidang MIK atas persetujuan Kepala PDK mengirim surat ke Mitra dalam rangka Pemantauan dan Evaluasi. Sub Bid Kemitraan menerima informasi perkembangan hasil kerjasama baik via surattelpon. Lampiran 7. Pola kemitraan lanjutan Proses MUTU BAKU Sub Bid Ka Bid Ka PDK Pusat Teknis Mitr a BHHK Sub Bid Kemitraan berkoordinasi dengan Pusat Teknis jika diperlukan dalam rangka pemantauan Bidang MIK dan Pusat Teknis melakukan evaluasi pencapaianpengukuran kerja guna meningkatkan hasil kerjasama. Sub Bid Kemitraan mendokumentasikan dan membuat laporan hasil pemantauan dan evaluasi semua kegiatan yang terkait dengan mitra kepada Kepala Bidang MIK. Kepala Bidang MIK melaporkan hasil evaluasi kepada kepala PDK Lampiran 8. Perhitungan scoring persepsi Indikator KB B SB Skor Rata-rata Skor Kemitraan 1 2 8 2.6 Kunjungan 2 1 7 2.3 Umur tanaman 2 1 7 2.3 Tinggi tanaman 3 6 2 Kerontokan 3 6 2 Rasa nasi 2 1 7 2.3 Ketahanan hama dan penyakit 2 1 7 2.3 Harga Jual Beras 2 1 4 1.3 Pemasaran 2 1 4 1.3 Jumlah 18.1 Interval = = = 6 Kategori: 9 – 16 = Kurang Baik 16.01 – 21 = Baik 21.01 – 27 = Sangat Baik Lampiran 9. Perhitungan scoring partisipasi Indikator KB B SB Skor Rata-rata Skor Kunjungan 1 1 1 6 2 Kemitraan 2 1 5 1.6 Jumlah 3.6 Interval = = = 1.3 Kategori: 2 – 3.3 = Kurang Baik 3.31 – 4.6 = Baik 4.61 – 6 = Sangat Baik Lampiran 10. Perhitungan scoring respon Indikator Kisaran Skor Rata-rata Skor Kategori Persepsi 9-27 18.4 Baik Partisipasi 2-6 3.6 Baik Respon 11-35 22 Baik Interval = = = 8 Kategori: 11-19 = Kurang Baik 19.01-27 = Baik 27.01-27 = Sangat Baik 24 RESPON PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI SIDENUK DI DUSUN PIYUNGAN BARAT, DESA TIRTOSARI, KECAMATAN SAWANGAN, KABUPATEN MAGELANG STUDI KASUS KEMITRAAN ANTARA KELOMPOK TANI SURYA GEMILANG 1 DAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL Indani Ajeng Mentari Fitri20120220093 Ir. Siti Yusi Rusimah.MS – Dr.Ir Indardi.M.Si Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Puslitbang Tanaman Pangan, beras telah menjadi makanan pokok untuk penduduk Indonesia, lebih dari 95 rata-rata penduduk Indonesia mengonsumsi beras dan beras juga telah menyediakan lapangan kerja untuk sekitar 20 juta rumah tangga petani di pedesaan. Ketersediaan bahan pangan terutama beras dalam skala jumlah dan harga yang terjangkau selalu menjadi prioritas utama pembangunan nasional. Beras yang merupakan salah satu produk dari pertanian belakangan ini mengalami banyak masalah dalam hal penyediaan stok untuk kebutuhan nasional. Konsumsi beras Indonesia yang semakin besar juga harus diimbangi oleh produksi beras yang akan dapat mencukupi kebutuhan nasional. Beras merupakan komoditas strategis, sehingga jika terjadi krisis beras tidak hanya akan berdampak terhadap masalah ekonomi, tetapi juga sosial dan politik pemerintah. Untuk mempertahankan ketahanan pangan nasional, beberapa usaha yang perlu dilaksanakan secara simultan antara lain pengendalian konversi lahan pertanian, mencetak lahan pertanian baru dan intensifikasi sistem pertanian dengan menerapkan tekhnologi yang dapat meningkatkan produktivitas dan sekaligus mempertahankan kualitas lingkungan. 25 Di tengah-tengah tantangan pemenuhan kebutuhan pangan domestik dan dunia khususnya beras, Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya akselerasi pencapaian swasembada dan swasembada pangan berkelanjutan. Untuk itu Kementerian Pertanian telah melakukan berbagai upaya strategis antara lain melalui perbaikan jaringan irigasi, pengembangan benih varietas unggul baru, distribusi pupuk, serta pengadaan alat pertanian. Program peningkatan produksi beras juga didukung oleh ketersediaan teknologi pertanian inovatif. Kontribusi Badan Litbang Pertanian terhadap pencapaian target produksi beras setiap tahunnya telah ditunjukkan dengan tersedianya berbagai inovasi teknologi padi antara lain varietas unggul dengan penyediaan benih sumbernya, teknologi budidaya spesifik lokasi, panen dan pasca panen, serta komponen teknologi inovatif lainnya. Di lain pihak, secara berkesinambungan inovasi teknologi tersebut terus didiseminasikan oleh pemerintah dan Badan Tenaga Nuklit Nasional BATAN dengan berupaya meningkatkan produksi beras dengan mengadakan program kerja “Nuklir untuk Kesejahteraan Masyarakat” dengan mengembangkan benih-benih padi unggulan salah satunya Sidenuk. Sidenuk adalah singkatan dari Si Dedikasi Nuklir. Varietas itu dirilis Mei 2011 lalu berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 2257KptsSR.1202011. Beberapa daerah, salah satunya Blitar, telah mencoba menanam varietas padi ini. Prof Dr Mugiono, pemulia padi BATAN, mengungkapkan, Sidenuk adalah perbaikan dari varietas Diah Suci, yang merupakan varietas hasil persilangan Cilosari dan IR 74 yang kemudian dimutasikan dengan cara iradiasi.

B. Tujuan

1. Mendeskripsikan kemitraan antara Kelompok Tani Surya Gemilang 1 dan BATAN. 2. Untuk mengetahui respon petani di Kelompok Tani Surya Gemilang 1 terhadap penggunaan benih padi Sidenuk.