11
2.1.2 Perkembangan Organisasi BASARNAS
Berdasarkan hasil survey dit et apkan Keput usan Presiden Nomor 11 t ahun 1972 t anggal 28 Februari 1972 t ent ang pembent ukan Badan SAR
Indonesia BASARI. Adapun susunan organisasi BASARI t erdiri dari : 1. Unsur Pimpinan
2. Pusat SAR Nasional Pusarnas 3. Pusat -pusat Koordinasi Rescue PKR
4. Sub-sub Koordinasi Rescue SKR 5. Unsur-unsur SAR
Pusarnas merupakan unit Basari yang bert anggungj awab sebagai pel aksana operasional kegiat an SAR di Indonesia. Wal aupun dengan
personil dan peral at an yang t erbat as, kegiat an penanganan musibah penerbangan dan pel ayaran t el ah dil aksanakan dengan hasil yang cukup
memuaskan, ant ara lain Boeing 727-PANAM t ahun 1974 di Bali dan operasi pesawat Twinot t er di Sul awesi yang dikenal dengan operasi
Tinombal a. Secara perl ahan Pusarnas t erus berkembang dibawah pimpinan al m
Marsma S. Dono Indart o. Dal am rangka pengembangan ini pada t ahun 1975 Pusarnas resmi menj adi anggot a NASAR
Nat i onal Associ at i on of SAR yang bermarkas di Amerika, sehingga Pusarnas secara resmi t el ah
t erl ibat dal am kegiat an SAR secara int ernasional . Tahun berikut nya Pusarnas t urut sert a dalam kelompok kerj a yang melakukan penelit ian
t ent ang penggunaan sat elit unt uk kepent ingan kemanusiaan Wor ki ng
Gr oup On Sat el i t t e Ai ded SAR dari Int er nat i onal Aer onaut i cal Feder at i on.
Bersamaan dengan pengembangan Pusarnas t ersebut , dirint is kerj asama dengan negara-negara t et angga yait u Singapura, Malaysia,
dan Aust ral ia. Unt uk l ebih mengef ekt if kan kegiat an SAR, maka pada t ahun 1978
Ment eri Perhubungan sel aku kuasa Ket ua Basari mengel uarkan Keput usan Nomor 5 K. 104 Pb-78 t ent ang penunj ukkan Kepala Pusarnas
sebagai Ket ua Basari pada kegiat an operasi SAR di l apangan. Sedangkan unt uk penanganan SAR di daerah dikel uarkan Inst ruksi Ment eri
12
Perhubungan IM 4 KP Phb-78 unt uk membent uk Sat uan Tugas SAR di KKR Kant or Koordinasi
Rescue. Unt uk ef isiensi pelaksanaan t ugas SAR di Indonesia, pada t ahun 1979
mel al ui Keput usan Presiden Nomor 47 t ahun 1979, Pusarnas yang semul a berada dibawah Basari, dimasukkan kedal am st rukt ur organisasi
Depart emen Perhubungan dan namanya diubah menj adi Badan SAR Nasional BASARNAS.
Dengan diubahnya Pusarnas menj adi Basarnas, Kepala Pusarnas yang semula esselon II menj adi Kepala Basarnas esselon I. Demikian j uga
st rukt ur organisasinya disempurnakan dan Kabasarnas membawahi 3 pej abat essel on II. Dal am perkembangannya keluar Keput usan Ment eri
Perhubungan Nomor 80 t ahun 1998 t ent ang Organisasi Tat a Kerj a Basarnas, yang sal ah sat u isinya mengenai pej abat essel on II di Basarnas,
yait u : 1. Sekret aris Badan;
2. Kepal a Pusat Bina Operasi; 3. Kepal a Pusat Bina Pot ensi;
Adanya organisasi SAR akan memberikan rasa aman dal am penerbangan dan pel ayaran. Sej al an dengan perkembangan roda
t ransport asi sert a kemaj uan IPTEK di bidang t ransport asi, maka mobil it as manusia dan barang dari suat u t empat ke t empat l ain dal am
l ingkup nasional maupun int ernasional mempunyai resiko yang t inggi t erhadap kemungkinan t erj adinya kecel akaan yang menimpa pengguna
j asa t ransport asi darat , l aut dan udara. Penerbangan dan pel ayaran int ernasional yang mel int asi wil ayah Indonesia membut uhkan j aminan
t ersedianya penyelenggaraan SAR apabila mengalami musibah di wilayah Indonesia. Tanpa adanya hal it u maka Indonesia akan dikat egorikan
sebagai bl ack ar ea unt uk penerbangan dan pelayaran. St at us bl ack
ar ea dapat berpengaruh negat if dalam hubungan ekonomi dan polit ik Indonesia secara int ernasional . Terkait dengan masalah t ersebut , Badan
SAR Nasional sebagai inst ansi resmi pemerint ah yang bert anggungj awab di bidang SAR ikut mempunyai andil yang besar dal am menj aga cit ra
Indonesia sebagai daerah yang aman unt uk penerbangan dan pel ayaran.
13
Dengan cit ra yang baik t ersebut diharapkan arus t ransport asi akan dapat bej al an dengan l ancar dan pada gil irannya akan meningkat kan
perekonomian nasional Indonesia. Dengan meningkat nya t unt ut an masyarakat mengenai pelayanan j asa
SAR dan adanya perubahan sit uasi dan kondisi Indonesia sert a unt uk t erus mengikut i perkembangan IPTEK, maka organisasi SAR di Indonesia
t erus mengal ami penyesuaian dari wakt u ke wakt u. Organisasi SAR di Indonesia saat ini diat ur dengan Perat uran Ment eri Perhubungan No. KM
43 Tahun 2005 t ent ang Organisasi dan Tat a Kerj a Depart emen Perhubungan dan Keput usan Ment eri Perhubungan No. KM 79 Tahun 2002
t ent ang Organisasi dan Tat a Kerj a Kant or SAR. Dal am rangka t erus meningkat kan pel ayanan SAR kepada masyarakat , maka pemerint ah
t elah menet apkan Perat uran Pemerint ah No. 36 Tahun 2006 t ent ang Pencarian dan Pert olongan yang mengat ur bahwa Pelaksanaan SAR yang
mel iput i usaha dan kegiat an mencari, menol ong, dan menyel amat kan j iwa manusia yang hil ang at au menghadapi bahaya dalam musibah
pelayaran, dan at au penerbangan, at au bencana at au musibah lainnya dikoordinasikan ol eh Basarnas yang berada dibawah dan
bert anggungj awab langsung kepada Presiden. Menindak lanj ut i Perat uran Pemerint ah t ersebut , Basarnas saat ini sedang berusaha
mengembangkan organisasinya sebagai Lembaga Pemerint ah Non Depart emen sebagai upaya menyelenggarakan pelaksanaan SAR yang
ef ekt if , ef isien, cepat , handal , dan aman.
2.1.3 Visi dan M isi BASARNAS