3.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Studi Kepustakaan , yaitu pengumpulan data atau informasi yang menyangkut
masalah yang akan diteliti melalui penelaahan buku, jurnal dan karya tulis lainnya.
2. Studi Lapangan, yaitu pengumpulan data atau informasi melalui kegiatan
turun ke lokasi penelitian untuk mencari fakta-fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Adapun alat-alat yang digunakan dalam rangka studi
lapangan ini, yaitu : a.
Observasi, yaitu pengamatan secara langsung untuk mendapatkan gambaran objek atau fenomena yang berkaitan dengan penelitian
b. Wawancara, yaitu percakapan atau tanya jawab yang dilakukan
pengumpul data dengan responden sehingga responden memberikan data atau informasi yang diperlukan dalam penelitian.
c. Kuesioner, yaitu kegiatan mengumpulkan data dengan cara menyebar
daftar pertanyaan untuk dijawab atau diisi dengan responden sehinnga peneliti memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
3.5 Teknik Analisis Data
3.5.1 Regresi Linear Sederhana
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisa kuantitatif melalui uji regresi. Ukuran statistik ini digunakan untuk
menguji hubungan antara suatu variabel dependen dengan satu atau beberapa variabel independen. Jika variabel dependen dihubungkan dengan sebuah variabel
independen, persamaan regresi yang dihasilkan adalah regresi linear Prasetyo Jannah, 2005 :199.
Model Regresi sederhana adalah Y
1
= a + bX, dimana Y
1
adalah variabel tak bebas terik
at, X adalah adalah penduga bagi intersap α, b adalah penduga bagi koefisien regresi β, dan α, β adalah parameter yang nilainya tidak diketahui
sehingga diduga menggunakan statistik sampel. Rumus yang dapat digunakan untuk mencari a dan b adalah
� =
∑ �−�∑� .
�.
= �
1
- bX
� = �. ∑ �� − ∑ � ∑ �
. �. ∑�
2
− ∑�
2
Keterangan: �
�
� = Rata-rata skor variabel X �
�
�= Rata-rata skor variabel Y
Pengolahan data dilakukan dengan cara manual, data dikumpulkan dari hasil angket kuisioner angket dan wawancara. Pengolahan data secara umum
dilaksanakan dengan melalui tahap pemeriksaaan editing, proses pemberian indentitas coding, dan proses pembeberan tabulasi dan kemudian dianalisi
secara mendalam. 1.
Editing, yaitu meneliti kembali catatan yang diperoleh dari penelitian 2.
Koding, yaitu mengklafisikan jawaban menurut macamnya. 3.
Membuat kategori untuk mengklasifikasikan jawaban. Hal ini berguna untuk dipahami sebagai data sehingga muda dianalisa serta disimpulkan
dan menjawab masalah yang dikemukakan dalam penelitian sehingga jawaban beraneka ragam itu dapat disingkatkan.
4. Tabulasi, yaitu data yang disusun dalam kegiatan ringkas dan tersusun
dalam suatu table tunggal sehingga data dapat dibaca dengan mudah untuk mengetahui jawaban dari masalah yang diteliti.
3.5.2 Koefisien Determinasi R-Square
Pengujian koefisien determinasi R2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel independen dapat menjelaskan variasi dalam
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai dengan satu. Nilai R2 = 0 menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara variabel
independen terhadap variabel dependen. Bila nilai R2 mendekati nol menunjukkan semakin lemahnya pengaruh variabel independen terhadap variasi
variabel dependen, sebaliknya jika nilai R2 mendekati satu menunjukkan semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variasi variabel dependen. Koefisien
determinasi juga bertujuan untuk mengetahui presentase besarnya pengaruh variabel dependen.
3.5.3 Uji t-statistik Uji Parsial
Uji t-statistik pengujian secara parsial yang bertujuan untuk mengetahui koefisien regresi yang signifikan atau tidak terhadap variabel dependen dengan
menganggap variabel independen lainnya konstan. Dalam hal ini digunakan hipotesis sebagai
berikut : H
o : βi = 0 tidak ada pengaruh Ha : βi ≠ 0 ada pengaruh
Kriteria pengambilan keputusan :
Ho : β = 0 Ho diterima t t-tabel artinya variabel independen
secara simultan tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Ha : β ≠ 0
Ha diterima t t-tabel artinya variabel independen secara simultan berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan : Ho :
�= 0 Ha :
� ≠ 0 Ho diterima t t-tabel artinya variabel independen secara simultan
tidak berpengaruh nyata terhadap variable dependen. Ha diterima t t-tabel artinya variabel independen secara simultan
berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Nilai t-hitung dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai
berikut: t =
� �
�
Dimana : t : t – hitung
b : koefisien variabel Sb : simpangan baku dari variabel independen
3.5.4 Uji Keseluruhan Uji F-Statistik
Uji F-statistik ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Untuk
pengujian ini digunakan hipotesa sebagai berikut : Ho :
β = 0 tidak ada pengaruh
Ha : β ≠ 0 ada pengaruh
Kriteria pengambilan keputusan : Ho :
β = 0 Ho diterima F F-tabel artinya variabel independen secara simultan tidak berpengaruh nyata terhadap variable dependen.
Ha : β ≠ 0 Ha diterima F F-tabel artinya variabel independen secara
berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Nilai F-hitung dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
�
∗
= �
2
� − 1 1
− �
2
� − �
Dimana : F : F-hitung
R² : koefisien determinasi k : jumlah variabel independen
n : jumlah sampel
BAB IV DESKRPSI LOKASI PENELITIAN
4.1 Kondisi Kecamatan Pahae Julu
Kecamatan Pahae Julu merupakan salah satu Kecamatan di Tapanuli Utara. Kecamatan Pahae Julu terdiri dari 19 desa, Desa Pangurotan, Lumban
Gaol, Lumban Tonga, Sitolu Ama, Simanampang, Lobu Pining, Hutabarat, Lumban Dolok, Simardangiang, Sibaganding, Lumban Garaga, Janji Natogu,
Lumban Jaean, Onan Hasang, Pantis, Lontung Dolok, Simataniari, Simasom Toruan, Simasom. Dengan Kepala Camat Abdipuan Hutabarat. Penduduk di
kecamatan ini berjumlah, 2999 KK yang tersebar di seluruh desa, dengan mayoritas masyarakatnya yang bersuku Batak Toba.
Penduduk setempat umumnya hidup dari hasil pertanian meskipun ada juga yang bekerja di PT. Sarulla Operation Limited. Dengan kondisi dimana di
kecamatan inilah perusahaan raksasa PT. Sarulla Operation Limited berdiri maka wilayah ini sangatlah rentan terkena dampak negatif dari aktifitas perusahaan
tersebut. Tidak sedikit masyarakat meresahkan kesehatan mereka berupa gangguan pernafasan yang dialami penduduk setempat akibat polusi dan bau tak
sedap yang disebabkan oleh aktifitas PT. Sarulla Operation Limited SOL. Kecamatan Pahae Julu terletak pada ketinggian 500 sd 1000 Meter dari
permukaan laut, Luas wilayah Kecamatan Pahe Julu ini berkisar 165,90 Km
2
. Kecamatan Pahae Julu ini berbatasan dengan beberapa Kecamatan di Tapanuli
Utara antara lain :
Sebelah Utara : Kecamatan Tarutung dan Siatas Barita
Sebelah Selatan : Kecamatan Pahae Jae
Sebelah Barat : Kecamatan Adiankoting
Sebelah Timur : Kecamatan Pangaribuan
4.2 Potensi Sumber Daya Alam.