2 Kesejahteraan Sosial 1 Pengertian Kesejahteraan Sosial
banyak dilakukan untuk pergi ke sawah, atau ke pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari atau menjual hasil pertaniannya, namun saat ini masyarakat dapat
dengan mudah melakukan berbagai kegiatan dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai baik yang disediakan oleh perusahaan maupun pemerintah daerah.
Walaupun ketersediaan sarana dan prasarana tersebut belum semua dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat khususnya yang memerlukan pengeluaran
biaya besar seperti pemasangan telepon, tetapi setidaknya sarana dan prasarana yang te rsedia lebih mudah dijangkau dan biaya yang relatif ekonomis, misalnya
sekolah-sekolah dasar, pusat pelayanan kesehatan seperti posyandu, tempat ibadah, dan sarana olahraga. Sementara untuk sarana jalan umum tidak hanya
dapat dimanfaatkan langsung oleh pihak perusahaan, dan masyarakat lapisan menengah keatas yang memiliki kenderaan, tetapi juga masyarakat lapisan
menengah kebawah juga dapat memanfaatkannya dengan tersedianya angkutan umum yang masuk dalam wilayah desa, sehingga masyarakat desa tidak perlu lagi
keluar wilayah dengan berjalan kaki atau menggunakan kenderaan yang tidak memadai untuk menuju kota kecamatan atau kota kabupaten.
2. 2 Kesejahteraan Sosial 2.2.1 Pengertian Kesejahteraan Sosial
Menurut Undang-undang No 11 Tahun 2009, Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar
dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Permasalahan kesejahteraan sosial yang
berkembang dewasa ini menunjukkan bahwa ada warga negara yang belum terpenuhi hak atas kebutuhan dasarnya secara layak karena belum memperoleh
pelayanan sosial dari negara. Akibatnya, masih ada warga negara yang mengalami
hambatan pelaksanaan fungsi sosial sehingga tidak dapat menjalani kehidupan secara layak dan bermartabat.
Menurut Kolle dalam Bintarto , kesejahteraan dapat diukur dari beberapa aspek kehidupan:
1. Dengan melihat kualitas hidup dari segi materi, seperti kualitas rumah,
bahan pangan dan sebagianya; 2.
Dengan melihat kualitas hidup dari segi fisik, seperti kesehatan tubuh, lingkungan alam, dan sebagainya;
3. Dengan melihat kualitas hidup dari segi mental, seperti fasilitas pendidikan,
lingkungan budaya, dan sebagainya; 4.
Dengan melihat kualitas hidup dari segi spiritual, seperti moral, etika, keserasian penyesuaian, dan sebagainya.
Todaro mengemukakan bahwa kesejahteraan masyarakat menengah kebawah dapat direpresentasikan dari tingkat hidup masyarakat. Tingkat hidup
masyarakat ditandai dengan terentaskannya dari kemiskinan, tingkat kesehatan yang lebih baik, perolehan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dan tingkat
produktivitas masyarakat. Dalam memahami realitas tingkat kesejahteraan, pada dasarnya terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kesenjangan
tingkat kesejahteraan antara lain :
1. Sosial ekonomi rumah tangga atau masyarakat,
2. Struktur kegiatan ekonomi sektoral yang menjadi dasar kegiatan produksi
rumah tangga atau masyarakat,
3. Potensi regional sumberdaya alam, lingkungan dan insfrastruktur yang
mempengaruhi perkembangan struktur kegiatan produksi, dan 4.
Kondisi kelembagaan yang membentuk jaringan kerja produksi dan pemasaran pada skala lokal, regional dan global.
http:perencanaankota.blogspot.com201201beberapa-konsep-tentang- kesejahteraan.html
diakses pada tanggal 04 April 2015 pukul 19.00 WIB