Pengaruh Kehadiran PT. SOL (Sarulla Operational Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara

(1)

PENGARUH KEHADIRAN PT. SOL (SARULLA OPERATIONAL

LIMITTED) PANAS BUMI TERHADAP KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT DI KECAMATAN PAHAE JULU KABUPATEN

TAPANULI UTARA SUMATERA UTARA

Diajukan Guna Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu

Kesejahteraan Sosial

Disusun oleh:

UKAP LIBOY PANE

110902012

DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh :

Nama

: Ukap Liboy Pane

Nim

: 110902012

Departemen : Ilmu Kesejahteraan Sosial

Judul

: Pengaruh Kehadiran PT. SOL (Sarulla Operational

Limmited) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat

di Kecamatan Pahae Juluh Kabupaten Tapanuli Utara

Sumatera Utara

Medan, September 2015

Dosen Pembimbing Ketua Departemen

(Agus Suriadi S.Sos M.Si) (Hairani Siregar S.Sos, M.Sp)

Nip : 19670808 1994031 004 Nip : 19710927 199801 2 001

DEKAN FISIP USU

(Prof. Dr. Badaruddin, M.Si)

Nip : 19680525 199203 1 002


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

Nama : Ukap Liboy Pane

Nim : 100902012

ABSTRAK

Pengaruh Kehadiran PT. SOL (Sarulla Operational Limitted) Panas

Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Pahae Julu

Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara

(Skripsi ini terdiri dari 6 bab, 93 Halaman , 39 Grafik dan, 8 Tabel)

Pada era globalisasi ini pertumbuhan perusahaan semakin pesat.

Perusahaan yang merupakan salah satu instrumen perekonomian, dinegara

manapun sangat besar peranannya dalam gerak ekonomi. Namun, disisi lain

perusahaan tidak terlepas dari masalah-masalah sosial .Dengan hadirnya PT. SOL

di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Peneliti

melihat banyak masyarakat sosial yang terjadi disekitar masyarakat tersebut.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kehadiran PT. SOL

(Sarulla Operational Limmited) Panas Bumi terhadap Kesejahteraan Masyarakat

Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara.

Metode penelitian ini menggunakan tipe eksplanatif, yaitu penelitian yang

secara khusus dilakukan dengan tujuan menguji atau membuktikan hipotesis.

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara

Sumatera Utara dengan jumlah sampel sebanyak 100 jiwa. Teknik pengumpulan

data melalui kuesioner kepada masyarakat yang ditemui secara acak. Data yang

didapat ditabulasikan kedalam Grafik selanjutnya dianalisa dan mengolah data

kuantitatif dengan analisis regresi linier sederhana, kemudian dilakukan uji

t-Statistik dan Uji F.

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Kehadiran PT. SOL

(Sarulla Operational Limmited) memiliki Pengaruh Terhadap Kesejahteraan

Masyarakat di Kecamatan Pahae Julu Nilai R-Square menunjukkan pengaruh

sebesar 0,016 atau 1,6%. Dari hasil Uji t-Statistik artinya bahwa secara parsial

Kehadiran PT. SOL berpengaruh nyata terhadap kesejahteraan masyarakat Pahae

Julu. Pengaruh di lihat berdasarkan Kesehatan, Pendidikan, Ketenagakerjaan,

Perumahaan dan Lingkungan.


(4)

UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA

FACULTY POLITIC AND SOCIAL SCIENCE

DEPARTEMENT OF SOCIAL WELFARE SCIENCE

Name : Ukap Liboy Pane

Nim : 100902012

ABSTRACT

Influence of Presence PT. Sol (Sarulla Operational Limitted) Geothermal

Against Public Welfare in District Pahae Julu North Tapanuli North

Sumatera

(This thesis is composed of 6 chapters, 93 pages, 39 charts and 8 Table)

In the era of globalization increasingly rapid growth of the company. The

company is one of the instruments of the economy, any country is very large role

in the economy of motion. However, on the other hand the company can not be

separated from social issues. With the presence of PT. SOL in District Pahae Julu

North Tapanuli North Sumatra Researchers saw many social communities that

occur around the community. The purpose of this study was to determine the

effect the presence of PT. SOL (Sarulla Operational limmited) Geothermal against

the District Public Welfare Pahae Julu North Tapanuli, North Sumatra.

This research method using an explanatory type, that is research that

specifically conducted with the aim to test or prove the hypothesis. This research

was conducted in the District Pahae Julu North Tapanuli regency of North

Sumatra with a total sample of 100 people. Data collecting technique through of

questionnaires to the community who met randomly. The data obtained are

tabulated into charts and process the data further analyzed quantitatively by

simple linear regression analysis, then test the t-statistics and Test F.

Based on the analysis it is concluded that the presence of PT. SOL (Sarulla

Operational limmited) have Effect Against Public Welfare in District Pahae Julu

R value-Square show the influence of 0,016 or 1.6%. From the test results of the

t-statistics means that the partial presence of PT. SOL real impact on people's

welfare Pahae Julu. Influence on the look based on Health, Education, Labor,

Housing and Environment.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

penulis dapat sampai ke titik ini, dapat menyelesaikan kewajiban sebagai

mahasiswa tingkat akhir.Ini semua bukan karena kuat dan gagah penulis, tapi ini

semua karena berkat-Nya selama ini yang selalu diberikan-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang disusun sebagai salah satu syarat

guna memperoleh gelar Sarjana Sosial di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini berjudul

“Pengaruh Kehadiran PT.

SOL (Sarulla Operational Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan

Masyarakat di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera

Utara”.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih Kepada

Ibunda tersayang D. Ompusuggu, ribuan kata terima kasih dan semua materi

yang ada di dunia ini tidak akan bisa menggantikan pengorbanan Ibunda selama

ini yang telah mengandung dan merawat saya sehingga seperti sekarang. Kepada

Ayahanda

P.Pane

yang selalu memberikan semangat dan dukungan untuk masa

depan saya. Skripsi yang saya persembahkan tidak ada apa-apanya dibandingkan

dengan pemberian materiil dan non materil yang telah Ayahanda berikan selama

ini, Kerja keras Ayahanda yang telah membuat saya seperti ini, serta abang saya

Walbert Asapo Pahala Pane,S.pd, dan kakak saya Normalasari Pane,S.T,

Lied Apriani Pane,S.Kep dan adik saya Septri Lauren Pane yang telah


(6)

menemani saya selama ini. Banyak Elemen yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1.

Bapak Prof.Dr.Badaruddin,M.Si ,

selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2.

Ibu Hairani Siregar,S.Sos,M.SP,

selaku Ketua Departemen Ilmu

Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara.

3.

Bapak Agus Suriadi S.Sos, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang

telah memberikan waktu, kepercayaan, dan ilmu kepada penulis sehingga

penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

4.

Seluruh Staff bagian Kemahasiswaan, administrasi Departemen Ilmu

Kesejahteraan Sosial dan bagian pendidikan, yang membantu segala

proses yang dibutuhkan oleh penulis, yaitu Bu Zuraida dan Kak Debby.

5.

Terima kasih buat Seluruh kawan seperjuangan

kessos 11, kepada teman

markumbur Andri, Benget,Dimas, Hongi, Jole, Mario, Topa, Wandro,

dan yang lainnya.

6.

yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Makasih buat dukungan

dan seluruh kenangan bersama kita saat jadi peserta inisiasi, panitia

bayangan, panitia inti, dan SC paling bersejarah.

7.

Kepada wadah saya belajar GMKI Komisariat FISIP USU saya ucapkan

terimah kasih, banyak sekali yang saya dapatkan ketika menjadi pengurus,

juga saya ucapkan terima kasih buat Indah Simanjuntak, Desrina

Nahampun, Irawati Sinaga, Eltariat Waruwu, Lia Purba, Lia


(7)

Silitonga, Wandi Siagian, dan Dedy Nainggolan yang menjadi teman

saya ketika menjadi Pengurus.

8.

Kepada Perempuan yang menemani saya hampir 2 tahun ini, Dewi

Bakara, S.pd terima kasih atas motivasinya yang selalu mengingatkan

aku untuk mengerjakan skripsi ini dengan cepat.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa masih

banyak terdapat kekurangan dalam skripsi ini. Sangat diharapkan saran

dan kritik guna menyempurnakan penulisan karya ilmiah ini. Semoga

bermanfaat.

Medan, September 2015

Penulis


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah ... 1

1.2

Perumusan Masalah ... 9

1.3

Tujuan Penelitian ... 9

1.4

Manfaat Penelitian ... 9

1.5

Sistematika Penulisan... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perusahaan... 11

2.1.1 Pengertian Perusahaan ... 11

2.1.2 Jenis Perusahaan... 13

2.1.3 Jenis-jenis Organisasi Perusahaan... 13

2.1.4 Dampak Positif Kehadiran Perusahaan. ... 15

2.2 Kesejahteraan Sosial ... 16

2.2.1 Pengertian Kesejahteraan Sosial ... 16

2.2.2 Tujuan Kesejahteraan Sosial ... 18

2.3 Masyarakat ... 19

2.3.1 Pengertian Masyarakat ... 19

2.3.2 Pembangunan Masyarakat ... 20

2.3.3 Kesejahteraan Masyarakat ... 22

2.4 Golongan Kesejahteraan Masyarakat ... 24

2.5 Kerangka Pemikiran ... 25


(9)

2.7 Hipotesis ... 28

2.8 Definisi Konsep dan Definisi Operasional ... 28

2.8.1 Definisi Konsep ... 28

2.8.2 Definisi Operasional ... 30

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian ... 33

3.2 Lokasi Penelitian ... 34

3.3 Populasi dan sampel ... 34

3.3.1 Populasi ... 34

3.3.2 Sampel ... 35

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.5 Teknik Analisis Data ... 37

3.5.1 Regresi Linear Sederhana ... 37

3.5.2 Koefisien Determinasi (R-Square) ... 39

3.5.3 Uji t-statistik (Uji Parsial) ... 39

3.5.4 Uji Keseluruhan (Uji F-Statistik) ... 40

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1 Kondisi Kecamatan Pahae Julu ... 42

4.2. Potensi Sumber Daya Alam ... 43

4.3 Keadaan Penduduk. ... 44

4.3.1 Jumlah Penduduk ... .44

4.4 Sarana dan Prasarana ... 45

4.4.1 Pendidikan ... 45

4.4.2 Rumah Ibadah ... 46

4.4.3 Kesehatan ... 47

BAB V ANALISIS DATA

5.1 Data Indentitas Responden ... 49

Grafik 1 Data Indentitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.. ..50

Grafik 2 Data Indentitas Responden Berdasarkan Usia ... 50


(10)

Grafik 4 Data Indentitas Responden Berdasarkan Suku ... 52

Grafik 5 Data Indentitas Responden Berdasarkan Agama ... 53

Grafik 6 Data Indentitas Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 54

5.2 Informasi Responden tentang PT. SOL ... 54

Grafik 7 Tanggapan Responden tentang Pernah atau

Tidaknya mengetahui Informasi Kehadiran PT. SOL ... 55

Grafik 8 Tanggapan Responden tentang darimana mengetahui

Informasi berdirinya PT. SOL ... 56

Grafik 9 Tanggapan Responden tentang Anggota Keluarga yang

Bekerja di PT. SOL ... 57

Grafik 10 Tanggapan Responden pernah berhubungan dengan PT.

SOL dalam kegiatan ekonomi ... 58

Grafik 11 Tanggapan Responden tentang perubahan pendapatan

yang lain setelah beroperasinya PT. SOL ... 59

Grafik 12 Tanggapan Responden tentang Kehadiran PT. SOL ... 60

5.3 Informasi tentang Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Pahae

Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara ... 61

Grafik 13 Tanggapan Responden tentang Kondisi Kesehatan

Sebelum Kehadiran PT. SOL ... 61

Grafik 14 Tanggapan Responden tentang Kondisi Kesehatan Setelah

Kehadiran PT. SOL ... 62

Grafik 15 Tanggapan Responden tentang tempat Pengobatan

Keluarga Jika Sakit sebelum Kehadiran PT. SOL ... 63

Grafik 16 Tanggapan Responden tentang tempat Pengobatan

Keluarga jika Sakit Setelah Kehadiran PT. SOL ... 64

Grafik 17 Tanggapan Responden tentang Kondisi Sarana

Pendidikan didesa Sebelum Kehadiran PT. SOL ... 65

Grafik 18 Tanggapan Responden tentang Kondisi Sarana Pendidikan

didesa setelah kehadiran PT. SOL ... 66

Grafik 19 Tanggapan Responden tentang Kemampuan

Menyekolahkan Anak Sebelum Beroperasinya PT. SOL ... 67

Grafik 20 Tanggapan Responden tentang Kemampuan

Menyekolahkan Anak Setelah Beroperasinya PT. SOL ... 68

Grafik 21 Tanggapan Responden tentang Sumber Biaya Pendidikan

Anak Sebelum Kehadiran PT. SOL ... 69

Grafik 22 Tanggapan Responden tentang Sumber Biaya Pendidikan

Anak Setelah Kehadiran PT. SOL ... 70

Grafik 23 Tanggapan Responden tentang Penerimaan Bantuan

Pendidikan dari PT. SOL ... 71

Grafik 24 Tanggapan Responden tentang Kemampuan PT. SOL

menarik Jumlah Pekerja Lokal ... 72


(11)

Grafik 25 Tanggapan Responden tentang Kondisi Pekerjaan

Sebelum berdirinya PT. SOL ... 73

Grafik 26 Tanggapan Responden tentang Kondisi Pekerjaan Setelah

berdirinya PT. SOL ... 74

Grafik 27 Tanggapan Responden tentang Penawaran Kerja oleh

Pihak PT. SOL ... 75

Grafik 28 Tanggapan Responden tentang Kemampuan PT. SOL

dalam mengurangi Pengangguran ... 76

Grafik 29 Tanggapan Responden tentang Tipe Bangunan Rumah

Sebelum Berdirinya PT. SOL ... 77

Grafik 30 Tanggapan Responden tentang Tipe Bangunan Rumah

Setelah Berdirinya PT. SOL ... 78

Grafik 31 Tanggapan Responden tentang Jumlah Kendaraan di

Rumah Sebelum Kehadiran PT. SOL ... 79

Grafik 32 Tanggapan Responden tentang Jumlah Kendaraan di

Rumah Setelah Kehadiran PT. SOL ... 80

Grafik 33 Tanggapan Responden tentang Status Penguasaan

Bangunan/Rumah yang ditempati Sebelum Kehadiran PT. SOL ... 81

Grafik 34 Tanggapan Responden tentang Status Penguasaan

Bangunan/ Rumah Setelah Kehadiran PT. SOL ... 82

Grafik 35 Tanggapan Responden tentang Kriminalitas yang terjadi

disekitar Lingkungan Anda Sebelum Kehadiran PT. SOL ... 83

Grafik 36 Tanggapan Responden tentang Kriminalitas yang terjadi

disekitar Lingkungan Anda Setelah Kehadiran PT. SOL ... 84

Grafik 37 Tanggapan Responden tentang Dampak Negatif dari

Aktifitas Kegiatan PT. SOL ... 85

Grafik 38 Tanggapan Responden tentang Kondisi Lingkungan

Sebelum Kehadiran PT. SOL ... 86

Grafik 39 Tanggapan Responden tentang Kondisi Lingkungan

Setelah Kehadiran PT. SOL ... 87

5.4 Analisis Kuantitatif ... 88

5.4.1 Regresi Linear Sederhana ... 88

5.4.2 Koefisien Determinasi (R-Square) ... 89

5.4.3 Uji t-Statistik (Uji Parsial) ... 90

5.4.4 Uji Keseluruhan (Uji F- Statistik) ... 91

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 92

6.2 Saran ... 93

DAFTAR PUSTAKA ... v


(12)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

Nama : Ukap Liboy Pane

Nim : 100902012

ABSTRAK

Pengaruh Kehadiran PT. SOL (Sarulla Operational Limitted) Panas

Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Pahae Julu

Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara

(Skripsi ini terdiri dari 6 bab, 93 Halaman , 39 Grafik dan, 8 Tabel)

Pada era globalisasi ini pertumbuhan perusahaan semakin pesat.

Perusahaan yang merupakan salah satu instrumen perekonomian, dinegara

manapun sangat besar peranannya dalam gerak ekonomi. Namun, disisi lain

perusahaan tidak terlepas dari masalah-masalah sosial .Dengan hadirnya PT. SOL

di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Peneliti

melihat banyak masyarakat sosial yang terjadi disekitar masyarakat tersebut.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kehadiran PT. SOL

(Sarulla Operational Limmited) Panas Bumi terhadap Kesejahteraan Masyarakat

Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara.

Metode penelitian ini menggunakan tipe eksplanatif, yaitu penelitian yang

secara khusus dilakukan dengan tujuan menguji atau membuktikan hipotesis.

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara

Sumatera Utara dengan jumlah sampel sebanyak 100 jiwa. Teknik pengumpulan

data melalui kuesioner kepada masyarakat yang ditemui secara acak. Data yang

didapat ditabulasikan kedalam Grafik selanjutnya dianalisa dan mengolah data

kuantitatif dengan analisis regresi linier sederhana, kemudian dilakukan uji

t-Statistik dan Uji F.

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Kehadiran PT. SOL

(Sarulla Operational Limmited) memiliki Pengaruh Terhadap Kesejahteraan

Masyarakat di Kecamatan Pahae Julu Nilai R-Square menunjukkan pengaruh

sebesar 0,016 atau 1,6%. Dari hasil Uji t-Statistik artinya bahwa secara parsial

Kehadiran PT. SOL berpengaruh nyata terhadap kesejahteraan masyarakat Pahae

Julu. Pengaruh di lihat berdasarkan Kesehatan, Pendidikan, Ketenagakerjaan,

Perumahaan dan Lingkungan.


(13)

UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA

FACULTY POLITIC AND SOCIAL SCIENCE

DEPARTEMENT OF SOCIAL WELFARE SCIENCE

Name : Ukap Liboy Pane

Nim : 100902012

ABSTRACT

Influence of Presence PT. Sol (Sarulla Operational Limitted) Geothermal

Against Public Welfare in District Pahae Julu North Tapanuli North

Sumatera

(This thesis is composed of 6 chapters, 93 pages, 39 charts and 8 Table)

In the era of globalization increasingly rapid growth of the company. The

company is one of the instruments of the economy, any country is very large role

in the economy of motion. However, on the other hand the company can not be

separated from social issues. With the presence of PT. SOL in District Pahae Julu

North Tapanuli North Sumatra Researchers saw many social communities that

occur around the community. The purpose of this study was to determine the

effect the presence of PT. SOL (Sarulla Operational limmited) Geothermal against

the District Public Welfare Pahae Julu North Tapanuli, North Sumatra.

This research method using an explanatory type, that is research that

specifically conducted with the aim to test or prove the hypothesis. This research

was conducted in the District Pahae Julu North Tapanuli regency of North

Sumatra with a total sample of 100 people. Data collecting technique through of

questionnaires to the community who met randomly. The data obtained are

tabulated into charts and process the data further analyzed quantitatively by

simple linear regression analysis, then test the t-statistics and Test F.

Based on the analysis it is concluded that the presence of PT. SOL (Sarulla

Operational limmited) have Effect Against Public Welfare in District Pahae Julu

R value-Square show the influence of 0,016 or 1.6%. From the test results of the

t-statistics means that the partial presence of PT. SOL real impact on people's

welfare Pahae Julu. Influence on the look based on Health, Education, Labor,

Housing and Environment.


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi ini pertumbuhan perusahaan semakin pesat.

Perusahaan yang merupakan salah satu instrumen perekonomian, dinegara

manapun sangat besar peranannya dalam gerak ekonomi. Namun, disisi lain

perusahaan tidak terlepas dari masalah-masalah sosial yang ada, yang perlu dikaji

dari sudut sosiologis.

Permasalahan yang ditimbulkan dalam perusahaan tidak hanya segala

sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan kinerja atau proses produksi, akan

tetapi banyak juga hal lain secara tidak langsung akan mempengaruhi aktivitas

kerja dalam perusahaan tersebut. Misalnya masalah upah atau gaji, kesejahteraan,

peraturan organisasi yang ada dalam perusahaan, dan lain-lain. Perusahaan

didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Dalam mencapai

tujuan tersebut, perusahan selalu berinteraksi dengan lingkungannya sebab

lingkungan memberikan andil dan kontribusi bagi perusahaan.

Di ingris, misalnya dari 350 unit perusahaan besar yang tergabung dalam

The Financial Times Stock Exchange’ s (FTSE’s)

, ternyata hanya 79 unit

perusahaan yang telah membuat laporan tentang dampak sosial dan lingkungan

dari praktek ekonomi perusahaanya. Selanjutnya, dari 61.000 unit perusahaan

internasional, ternyata hanya sejumlah 2000 unit atau 3,2 persen yang mempunyai

laporan tentang dampak sosial dan lingkungan( Grifth dalam Siagian, 34 :2012).


(15)

Menurut Azheri (2012:45) perubahan paradigma ini memberikan makna

bahwa perusahaan bukan lagi sebagai entitas yang mementingkan diri sendiri,

aliensi dan eksklusive dari lingkungan masyarakat, melainkan sebuah entitas

badan hukum yang wajib melakukan adaptasi sosio-kultural dengan lingkungan

dimana ia berada, serta dapat dimintai pertanggung jawaban layaknya subjek

hukum. Sebuah perusahaan tidak hidup diruang steril. Perusahaan dibangun diatas

pertemuan sejumlah kepentingan perusahaan tidak boleh mengabaikan

kepentingan stakeholdernya. Menjaga keseimbangan diantara

kepentingan-kepentingan itu dapat memicu konflik antara perusahaan dengan lingkungannya

atau masyarakat sebagai stakeholders perusahaan. Kehadiran perusahaan dewasa

ini dikaitkan dengan isu permasalahan, yaitu isu lingkungan dan isu kemiskinan

ataupun kesenjangan sosial.

Menurut ( fischler dalam Siagian, 28-29 :2012). Didalam perusahaan ada

tiga asas pokok yang harus diperhatikan oleh pelaku usaha, yaitu

1.

Perusahaan harus memberikan perhatian penuh pada pengembangan

fungsi-fungsi ekonomi masyarakat.

2.

Perusahaan perlu menyadari eksitensi nilai-nilai yang ada dalam

masyarakat setempat dengan segala perubahan yang terjadi pada

nilai-nilai tersebut.

3.

Perusahaan perlu menyadari tentang pentingnya keprihatinan kepada

keadaan lingkungan dan gaji pekerja yang wajar, pemecahan masalah

kemiskinan dan pembangunan pedesaan.

Konflik di kawasan industri biasanya melibatkan banyak aktor intelektual

dan juga pemegang modal. Apabila ditelaah, maka dapat dikatakan bahwa konflik


(16)

bisa terjadi pada dua tataran yaitu tataran makro dan tataran mikro. Pada tataran

makro, konflik terjadi pada lingkup horizontal yang lebih luas, mencakup konflik

antar departemen pemerintah, lembaga kehutanan dan LSM, dengan pemerintah

pusat dan daerah. Pada tataran mikro, konflik terjadi antara masyarakat setempat

dengan perusahaan dan pemerintah setempat, atau dengan oknum spekulan dan

aparat (Prasetyo, 2012).

Konflik pada tataran mikro ini, umumnya terjadi pada tataran lokal yang

melibatkan perusahaan dengan masyarakat lokal, contoh konflik PT.Newmont

Minahasa Raya (PT. NMR) dengan masyarakat sekitar Teluk Buyat, Konflik

pemanfaatan mineral timahantara PT. Indumuro Kencana dengan masyarakat

Tambang Ilegal (TI) di Bangka Belitung, konflik di kawasan pertambangan emas

antara PT. Palu Citra Mineral (PT.CPM) dengan penambang lokal di Kelurahan

Poboya Palu, dan konflik Penambang Tanpa Izin (PETI) batubara di Kalimantan

Selatan

(

http://radyanprasetyo.blogspot.com/2012/07/konflik-di-kawasan

-pertambangan.html / diakses pada tangga 04 April 2015 pukul 19.00 WIB ).

Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di Sumatera Utara antara lain

dengan Pembangunan PLTPB Sarulla. PLTPB Sarulla adalah proyek yang

tertunda selama hampir 15 tahun. Bersama dengan Pertamina, UNOCAL, sebuah

perusahaan minyak Amerika yang pernah dituntut di pengadilan karena

pelanggaran HAM saat membangun pipa LNG dengan junta militer Birma

tahun1994 itu telah mulai proyek eksploitasi. Proyek ini kemudian dibuka

kembali dengan Keppres No.15 tahun 2002 tetapi karena biaya pengembangannya

semakin membengkak, UNOCAL secara resmi menyatakan berhenti dari proyek.

Pada bulan Juli 2003 UNOCAL menjual proyek ini ke PLN dan menyatakan


(17)

bahwa sebagai gantinya investasi yang telah dikeluarkan sebesar 60 juta dolar

Amerika akan diganti oleh PLN.

Kesimpangsiuran proyek ini akhirnya terjawab pada tangga 14 desember

2007 Dalam pelaksanaan Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan

Pembangunan PLTP Sarulla dengan kapasitas 330 MW, Konsorsium dan Sarulla

Operations Ltd. (SOL) telah ditandatangani Presiden Republik Indonesia, Bapak

Susilo Bambang Yudhoyono, dan Perdana Menteri Jepang, Bapak Shinzo Abe,

menyaksikan penandatanganan HOA tersebut yang ditanda tangani oleh Eddie

Widiono, Presiden Direktur PLN, Ari Sumarno, Presiden Direktur Pertamina, dan

Konsorsium yang diwakili oleh Hilmi Panigoro, Presiden Direktur Medco Energi,

David Citrin, Vice President Ormat,dan Akira Yokota, Executive Vice President

Itchu, pada acara Japan-IndonesiaBusiness Forum. Deed of Assignment dengan

PT. PLN (persero); Joint Operation Contract (JOC) dengan PT PERTAMINA

GEOTHERMAL ENERGY; dan Energy Sales Contract (ESC) dengan PT

PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY1 – dan PT. PLN.

Namun Sejak dibukanya areal PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas

Bumi) , keresahan masyarakat bisa mendapatkan pekerjaan terutama para pemudi

dan kaum laki-lakinya semakin mencuat karena banyaknya pekerja berasal dari

luar daerah . Mereka merasakan perusahaan bersikap tidak adil karena mayoritas

karyawan perusahaan berasal dari luar daerah. Kalau pun ada penerimaan tenaga

kerja lokal, itu pun mesti didahului dengan aksi tuntutan dari masyarakat dan

hanya menempati posisi sebagai satpam/wakar, cheker, tenaga survai dan sedikit

sekali sebagai operator apalagi staf kantor dan manajemen. Sedangkan dalam

ketentuan AMDAL dikatakan perusahaan sebagian besar akan merekrut tenaga


(18)

kerja lokal tertera Pasal 22 Ayat (1) Undang undang Nomor 32 Tahun 2009 yaitu

: “Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau

kegiatan”

Keberadaan PT Sarulla Operation Limited (SOL) sebagai konsorsium

perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi memunculkan berbagai konflik

dan kecemburuan sosial mengenai pembebasan lahan, kembali mendapat kecaman

warga. Konflik dimulai dari persoalan analisis masalah dampak lingkungan

(Amdal) serta pengakomodiran hak hak warga sekitar yang dinilai di abaikan

pihak perusahaan disikapi dengan aksi demo. Pasalnya, permasalahan ini disebut

pantas untuk menjadi sebuah poin utama yang harus di jadikan Asian

Development Bank (ADB) sebagai lembaga keuangan untuk menunda pencairan

kredit pinjaman atas perusahaan dimaksud.

Secara umum munculnya masalah kepemilikan tanah di desa Simataniari

dan desa Sibaganding Sumatera Utara berawal dari perbedaan persepsi dalam

menafsirkan hak kepemilikan atas tanah oleh pemerintah dan perusahaan Sarulla

Operation Ltd (SOL) dengan masyarakat setempat. Hal ini sangat dimungkinkan

karena pada satu pihak persepsi hak kepemilikan atas tanah atau lahan didasarkan

atas persepsi dari ketentuan pokok agraria sementara pada pihak yang lain,

masyarakat melihat masalah hak kepemilikan atas tanah atau lahan menggunakan

acuan hukum adat yang secara turun temurun ada dan telah menjadi tata nilai

dalam kehidupan masyarakat. Kompleksitas persoalan diatas ditambah lagi

dengan tidak berfungsinya lembaga adat sebagai institusi masyarakat yang

legitimet dan muncul dari tata nilai masyarakat setempat. Ketidak berfungsian


(19)

lembaga adat yang ada justru disebabkan karena pemberlakuan UU No. 5 Tahun

1979 yang berkaitan dengan pembentukan kelembagaan pemerintah desa.

Dari hasil observasi menunjukkan, upaya-upaya penyelesaian konflik

yang dilakukan oleh birokrasi setempat justru tidak menyentuh substansi

persoalan yang sebenarnya. Persoalan ganti rugi seringkali teridentifikasi sebagai

penyebab munculnya konflik, sehingga upaya penyelesaian yang dilakukan hanya

sebatas pemberian ganti rugi atas lahan masyarakat yang terpakai. Sementara

substansi persoalan adalah pada persepsi kepemilikan tanah yang berbeda antara

masyarakat dan pemerintah maupun perusahaan, disamping persoalan hilangnya

sumber penghidupan masyarakat yang disebabkan karena tidak tersubtitusi

sumber penghidupan masyarakat dengan pilihan-pilihan lain yang semestinya

diberikan oleh pihak perusahaan.

Masyarakat yang sebelumnya merasa dirugikan dan tidak mendapatkan

keuntungan dari adanya eksploitasi PLTP ini di beberapa daerah membuat

portal-portal atau menutup jalan umum untuk pengangkutan barang milik perusahaan.

dipimpin oleh desa (melalui aparat desa atau kesepakatan kampung) dan ada juga

yang dikelola oleh kelompok tertentu. Tidak jarang hal ini menimbulkan konflik

antara para sopir pengangkutan dengan para penarik pungutan atau penutup jalan

tersebut.

Beberapa aksi demonstrasi di lakukan sedikitnya seratus warga

mendatangi kantor SOL di Desa Pangaloan Pahae Jae, menolak beroperasinya

Sarulla Operation Limited (SOL) sebagai pengembang Pembangkit Listrik Tenaga

Panas Bumi (PLTP). Pengunjuk rasa yang tergabung dalam aliansi masyarakat

luat Pahae itu, menyampaikan 7 tuntutan, yang intinya mendesak PT. SOL


(20)

memperhatikan lingkungan dan melibatkan warga Luat Pahae. "seluruh

masyarakat Pahae akan mendesak penghentian operasional PLTP ini. Sebab

dampak aktivitasnya terhadap lingkungan, nyata tidak di perhitungkan dengan

akurat oleh perusahaan. Bahkan, soal analisa dampak lingkungan (Amdal) saja

juga tidak pernah di perdulikan pihak perusahaan. Selain itu, disekitar pembuatan

jalur pipa saja melewati rumah rumah penduduk, Bahkan, untuk desakan

penghentian aktivitas PT SOL ini, dirinya mengancam akan menggelaraksi

demonstrasi lanjutan serta memblokade jalan masuk kelokasi PLTP.

(http:/

/batakpos-online

.com /diakses pada tanggal 02 April 2015 , pukul 18:45

WIB).

Sekitar dua ratusan warga Luat Pahae dari dua desa, yakni Desa

Simataniari dan Desa Sigompulon, Kecamatan Julu datang menemui mantan

Bupati Taput Torang Lumbantobing (Toluto) di Vanana Garden, Siarang-arang,

Kamis (23/4). Mereka menagih janji PT SOL untuk mempekerjakan masyarakat

putra daerah sebagai mana tertuang dalam MoU kesepakatan Pemkab Taput

dengan PT SOL .

Ratusan warga yang didominasi orang tua itu tiba di Vanana Garden milik

Toluto sekitar pukul 11.32 WIB. Mereka membawa sejumlah poster bertuliskan

sejumlah staitmen antara lain, masyarkat Pahae tidak diberikan pekerjaan di PT

SOL. Amang Toluto, mana realisasi janji SOL mempekerjakan putra daerah

Taput/Pahae.

Mereka juga membawa sebuah spanduk besar yang bertuliskan tolak

kontraktor dan pekerja asing Hyunday dan Haliburton di proyek SOL. Utamakan

kontraktor dan pekerja putra daerah. Dalam pertemuan itu, secara bergantian


(21)

perwakilan warga menyampaikan kedatangan mereka adalah memberi tahu

kesepakatan PT SOL dan Pemkab Taput untuk mempekerjakan dan

mengutamakan putra daerah tidak terealisasi alias bohong.

Dulu dijanjikan putra daerah untuk tenaga kerja, ternyata sejak dimulai

proyek hingga kini janji itu tidak direalisasikan,” ujarnya diamini Poltak

Tampubolon, Marihot Simajuntak dan Tigor Sitompul perwakilan warga yang

dituakan di daerah itu. Selain menagih janji memperkerjakan putra daerah,

pihaknya juga menagih janji PT SOL atas perbaikan infrastruktur jalan.

Kemudian masalah limbah agar disosialisasikan.

(www.metrosiantar.com/2015/04/24/187538/

tagih-janji-pt-sol-pekerjakan-putra-daerah /diakses pada tanggal 05 April 2015 pada pukul 18.00

WIB )

Masyarakat Negeri Sibaganding Tua, Kecamatan Pahae Julu, Tapanuli

Utara mempertanyakan AMDAL terkait rencana pembangunan Pembangkit

Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) oleh PT. Sarulla Operation Limited

(PT.SOL), karena banyak terdapat kejanggalan data maupun analisa. Ketua

Umum Masyarakat Negeri Sibaganding Tua, Vargo Sitompul dalam pertemuan

rapat besar dengan masyarakat Negeri Sibaganding Tua, yang terdiri dari 3 desa,

Sibaganding, Lumban Jaean, dan Simataniari, Jumat 16 Agustus 2013 di

Sibaganding mengatakan menghasilkan kesimpulan mendesak agar perusahaan

merevisi AMDAL. (Harian SIB , 2013 )

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melihat

“Pengaruh Kehadiran PT Sol (Sarulla Operational Limitted) Panas Bumi

Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten

Tapanuli Utara Sumatera Utara”.


(22)

1.2.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis merumuskan

masalah penelitian sebagai berikut “Apakah Ada Pengaruh Kehadiran PT Sol

(Sarulla Operational Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan

Masyarakat Di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera

Utara?”

1.3

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah untuk menganalisis Pengaruh Kehadiran

PT Sol (Sarulla Operational Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan

Masyarakat Di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara.

1.4

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai refrensi dalam

rangka:

a.

Secara akademis, memperkaya refrensi dalam rangka pengembangan

konsep-konsep, teori-teori penulisan dan ilmu pengetahuan pada

umumnya dan ilmu kesejahteraan sosial pada khususnya.

b.

Mencari strategi pemikiran untuk memberi masukan kepada Perusahaan

dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan memahami dan mengetahui isi yang terkandung

dalam skripsi ini, maka diperlukan sistematika. Sistematika Penulisan secara garis

besarnya dikelompokkan dalam enam bab, dengan urutan sebagai berikut:


(23)

BAB I :

PENDAHULUAN

Berisikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penelitian.

BAB II :

TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan uraian dan konsep yang berkaitan dengan masalah dan

objek yang diteliti, kerangka pemikiran, definisih konsep dan

definisih operasional.

BAB III :

METODE PENELITIAN

Berisikan tentang tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi dan

sampel penelitian, teknik pengumpulan data serta teknik analisis

data.

BAB IV :

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Berisikan tentang sejarah singkat serta gambaran umum lokasi

penelitian dan data-data yang berhubungan dengan objek yang

akan diteliti.

BAB V :

ANALISIS DATA

Berisikan uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian beserta

dengan analisisnya.

BAB VI :

PENUTUP

Berisikan tentang pokok-pokok kesimpulan dan saran-saran yang

perlu disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan

dengan hasil penelitian.


(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Perusahaan

2.1.1 Pengertian Perusahaan

UU No.8 Tahun 1997, Pasal 1 (1) : Perusahaan adalah setiap bentuk usaha

yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus-menerus dengan memperoleh

keuntungan dan atau laba bersih, baik yang diselenggarakan oleh orang

perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan

hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah negara RI.

Pengertian Perusahaan Menurut Para Ahli Sebagai berikut:

Menurut pendapat Kansil pengertian perusahaan adalah setiap bentuk badan

usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus

menerus dan didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara

indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.

Menurut pendapat Swastha dan Sukotjo pengertian perusahaan adalah adalah

suatu organisasi produksi yang menggunakan dan mengkoordinir

sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang

menguntungkan.

Menurut pendapat Molengraaff Pengertian Perusahan adalah keseluruhan

perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus, untuk memperoleh

penghasilan, bertindak keluar, dengan cara memperdagangkan, menyerahkan

atau mengadakan perjanjian-perjanjian perdagangan. Pengertian perusahaan

disini tidak mempersoalkan tentang perusahaan sebagai badan usaha, namun


(25)

justru perusahaan sebagai perbuatan, jadi terkesan hanya meliputi kegiatan

usaha.

Menurut pendapat Murti Sumarni pengertian Perusahaan adalah sebuah unit

kegiatan produksi yang mengolah sumber daya ekonomi untuk menyediakan

barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan memperoleh keuntungan dan

memuaskan kebutuhan masyarakat.

Menurut pendapat Much Nurachmad Perusahaan adalah setiap bentuk usaha

yang berbadan hukum atau tidak, milik orang perseorangan, milik persekutun,

atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara yang

mempekerjakan pekerja dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk

lain atau usaha - usaha sosial dan usaha - usaha lain yang mempunyai

pengurus dan mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau

imbalan dalam bentuk lain.

(

management / management /2195095-pengertian -perusahaan/ diakses pada

tanggal 30 Maret pada pukul 16.00 WIB)

Adapun menurut (Usman , 2000 : 54) bahwa perusahaan merupakan salah

satu bentuk usaha yang mencari suatu keuntungan atau laba, baik yang bergerak

bidang dalam usaha perdagangan, bergerak dalam bidang usaha produksi barang,

dan bergerak dalam bidang usaha jasa dan memiliki suatu struktur organisasi,

manajemen, lokasi dan karyawan atau pegawai. Jadi suatu usaha yang tidak

memiliki struktur organisasi, manajemen, lokasi dan karyawan, tidak dapat

disebut sebagai perusahaan.


(26)

2.1.2 Jenis Perusahaan

Terdapat 3 (tiga) jenis-jenis perusahaan yang beroperasi untuk

menghasilkan laba, yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan

perusahaan jasa. Setiap jenis perusahaan memiliki karakteristik tersendiri.

Karakteristik perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :

1.

Perusahaan Manufaktur

Perusahaan ini mengubah input dasar menjadi produk jadi yang akan

dijual kepada masing-masing pelanggan. Contoh perusahaan yang tergolong

dalam perusahaan manufaktur, seperti PT Gudang Garam dengan produk

utamanya adalah rokok, PT Unilever yang menghasilkan barang-barang

konsumsi, seperti pasta gigi, sabun mandi, dan sebagainya.

2.

Perusahaan Dagang

Perusahaan ini juga menjual produk ke pelanggan, tetapi perusahaan ini

tidak memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Perusahaan membeli dari

perusahaan lain barang yang akan dijualnya. Contoh perusahaan dagang adalah

Alfamart, Alfa, Hero, dan sebagainya.

3.

Perusahaan Jasa

Perusahaan ini menghasilkan jasa, bukan barang atau produk yang kasat

mata. Contoh perusahaan ini adalah Hotel Santika, Biro Perjalanan Shafira, dan

sebagainya.

2.1.3 Jenis-jenis Organisasi Perusahaan

Umumnya terdapat 3 (tiga) bentuk perusahaan yang berbeda, yaitu

perusahaan perorangan, perusahaan persekutuan, dan perusahaan perseroan.

Masing-masing bentuk perusahaan ini memiliki kelemahan dan keunggulan


(27)

masing-masing. Jenis-jenis perusahaan meliputi :

1.

Perusahaan Perseorangan

Perusahaan perseorangan dimiliki oleh individu, pemilik tunggal. Bentuk

ini mudah pengelolaannya, biayanya juga tidak terlalu mahal. Kelemahan utama

bentuk perusahaan ini adalah sumberdaya keuangan yang terbatas pada harta

milik pribadi.

2.

Perusahaan Persekutuan

Perusahaan persekutuan dimiliki oleh dua atau lebih individu,

masing-masing pemilik menyetorkan modalnya ke perusahaan untuk bekerja secara

bersama-sama. Sumber daya keuangan tidak hanya berasal pada satu orang saja,

tetapi berasal dari beberapa pemilik perusahaan.

3.

Perusahaan Perseroan

Perusahaan perseroan Sering disebut juga korporasi. Perusahaan ini

dibentuk berdasarkan peraturan pemerintah sebagai suatu badan hukum. Biasanya

modalnya terdiri dari saham-saham, yang diterbitkan oleh korporasi tersebut dan

dijual kepada masyarakat yang berminat. Keunggulan utama bentuk perusahaan

korporasi adalah kemampuan untuk mendapat sejumlah sumberdaya keuangan

dengan cara menerbitkan saham tersebut. Sehingga pemegang saham perusahaan

ini bisa perorangan, atau individu yang membeli saham perusahaan ini.


(28)

2.1.4 Dampak Positif Kehadiran Perusahaan

Menurut (Ariya . 2004 : 103) pembangunan dalam kehadiran Perusahaan

mengakibatkan terjadi perubahan-perubahan di berbagai aspek sosial ekonomi

masyarakat, perubahan tersebut meliputi perubahan mata pencaharian, perubahan

jumlah kesempatan, perubahan tingkat pendapatan, dan perubahan jumlah sarana

dan prasarana. Perubahan-perubahan tersebut kemudian menimbulkan dampak

positif maupun negative. Dampak positif kehadiran merupakan kondisi perubahan

dalam masyarakat akibat adanya pembangunan Perusahaan yang memberikan

keuntungan meningkat baik langsung maupun tidak langsung dari kondisi

sebelumnya.

a.

Penciptaan Peluang Usaha dan Pekerjaan

Kehadiran Perusahaan membawa pengaruh terhadap mata pencaharian

penduduk, dimana sebelum adanya Perusahaan sebagian besar masyarakat

bermata pencaharian sebagai petani dan sebagian lagi terbagi dalam beberapa

mata pencaharian tertentu saja seperti buruh industri dan sebagainya. Dengan

dibangun dan berkembangnya industri masyarakat mempunyai peluang usaha

yang lebih luas.

Sektor pekerjaan lain yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat adalah

usaha berdagang, misalnya masyarakat asli desa membangun warung-warung

kecil di rumah yang menyediakan kebutuhan sehari-hari, selain lebih ekonomis

juga mudah untuk di jangkau.

b.

Ketersediaan Sarana dan Prasarana

Bertambahnya jumlah sarana dan prasarana setelah kehadiran Perusahaan

telah memberikan kemudahan-kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan

aktivitas sehari-hari. Aktivitas masyarakat sebelum kehadiran Perusahaan lebih


(29)

banyak dilakukan untuk pergi ke sawah, atau ke pasar untuk membeli kebutuhan

sehari-hari atau menjual hasil pertaniannya, namun saat ini masyarakat dapat

dengan mudah melakukan berbagai kegiatan dengan adanya sarana dan prasarana

yang memadai baik yang disediakan oleh perusahaan maupun pemerintah daerah.

Walaupun ketersediaan sarana dan prasarana tersebut belum semua dapat

dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat khususnya yang memerlukan pengeluaran

biaya besar seperti pemasangan telepon, tetapi setidaknya sarana dan prasarana

yang te rsedia lebih mudah dijangkau dan biaya yang relatif ekonomis, misalnya

sekolah-sekolah dasar, pusat pelayanan kesehatan seperti posyandu, tempat

ibadah, dan sarana olahraga. Sementara untuk sarana jalan umum tidak hanya

dapat dimanfaatkan langsung oleh pihak perusahaan, dan masyarakat lapisan

menengah keatas yang memiliki kenderaan, tetapi juga masyarakat lapisan

menengah kebawah juga dapat memanfaatkannya dengan tersedianya angkutan

umum yang masuk dalam wilayah desa, sehingga masyarakat desa tidak perlu lagi

keluar wilayah dengan berjalan kaki atau menggunakan kenderaan yang tidak

memadai untuk menuju kota kecamatan atau kota kabupaten.

2. 2 Kesejahteraan Sosial

2.2.1 Pengertian Kesejahteraan Sosial

Menurut Undang-undang No 11 Tahun 2009, Kesejahteraan Sosial adalah

kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar

dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat

melaksanakan fungsi sosialnya. Permasalahan kesejahteraan sosial yang

berkembang dewasa ini menunjukkan bahwa ada warga negara yang belum

terpenuhi hak atas kebutuhan dasarnya secara layak karena belum memperoleh

pelayanan sosial dari negara. Akibatnya, masih ada warga negara yang mengalami


(30)

hambatan pelaksanaan fungsi sosial sehingga tidak dapat menjalani kehidupan

secara layak dan bermartabat.

Menurut Kolle dalam Bintarto , kesejahteraan dapat diukur dari beberapa

aspek kehidupan:

1.

Dengan melihat kualitas hidup dari segi materi, seperti kualitas rumah,

bahan pangan dan sebagianya;

2.

Dengan melihat kualitas hidup dari segi fisik, seperti kesehatan tubuh,

lingkungan alam, dan sebagainya;

3.

Dengan melihat kualitas hidup dari segi mental, seperti fasilitas pendidikan,

lingkungan budaya, dan sebagainya;

4.

Dengan melihat kualitas hidup dari segi spiritual, seperti moral, etika,

keserasian penyesuaian, dan sebagainya.

Todaro mengemukakan bahwa kesejahteraan masyarakat menengah

kebawah dapat direpresentasikan dari tingkat hidup masyarakat. Tingkat hidup

masyarakat ditandai dengan terentaskannya dari kemiskinan, tingkat kesehatan

yang lebih baik, perolehan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dan tingkat

produktivitas masyarakat. Dalam memahami realitas tingkat kesejahteraan, pada

dasarnya terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kesenjangan

tingkat kesejahteraan antara lain :

1.

Sosial ekonomi rumah tangga atau masyarakat,

2.

Struktur kegiatan ekonomi sektoral yang menjadi dasar kegiatan produksi

rumah tangga atau masyarakat,


(31)

3.

Potensi regional (sumberdaya alam, lingkungan dan insfrastruktur) yang

mempengaruhi perkembangan struktur kegiatan produksi, dan

4.

Kondisi kelembagaan yang membentuk jaringan kerja produksi dan

pemasaran pada skala lokal, regional dan global.

diakses pada tanggal 04 April 2015 pukul 19.00 WIB )

2.2.2 Tujuan Kesejahteraan Sosial

Berdasar Pasal 3 UU Nomor 11/2009, Penyelenggaraan kesejahteraan

sosial bertujuan:

1.

Meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas, dan kelangsungan hidup

2.

Memulihkan fungsi sosial dalam rangka mencapai kemandirian

3.

Meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan

menangani masalah kesejahteraan sosial

4.

Meningkatkan kemampuan, kepedulian dan tanggungjawab sosial dunia

usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan

berkelanjutan

5.

Meningkatkan kemampuan dan kepedulian

masyarakat dalam

penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga, berkelanjutan,

dan

6.

Meningkatkan kualitas manajemen penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

Pembangunan kesejahteraan sosial sebagaimana diatur dalam UU Nomor

11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial dimaksudkan untuk mewujudkan

kehidupan yang layak dan bermartabat, serta untuk memenuhi hak atas kebutuhan

dasar warga negara demi tercapainya kesejahteraan sosial, negara


(32)

menyelenggarakan pelayanan dan pengembangan kesejahteraan sosial secara

terencana, terarah, dan berkelanjutan

Pembangunan kesejahteraan sosial merupakan perwujudan dari upaya

mencapai tujuan bangsa yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945. Sila kelima Pancasila menyatakan bahwa

keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan Pembukaan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan negara untuk

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan

keadilan sosial.

2. 3 Masyarakat

2. 3.1 Pengertian Masyarakat

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang

yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana

sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam

kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa

Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan

hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas

yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah

masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama

dalam satu komunitas yang teratur.


(33)

Adam smith menulis bahwa sebuah masyarakat dapat terdiri dari berbagai

jenis manusia yang berbeda, yang memiliki fungsi yang berbeda (

as among

different merchants

), yang terbentuk dan dilihat hanya dari segi fungsi bukan dari

rasa suka maupun cinta dan sejenisnya, dan hanya rasa untuk saling menjaga agar

tidak saling menyakiti "

may subsist among different men, as among different

merchants, from a sense of its utility without any mutual love or affection, if only

they refrain from doing injury to each other."

Pengertian Masyarakat Menurut An-Nabhani bahwa masyarakat adalah

sekelompok individu seperti manusia yang memiliki pemikiran perasaan, serta

sistem atau aturan yang sama, dan terjadi interaksi antara sesama karena

kesamaan tersebut untuk kebaikan masyarakat itu sendiri dan warga masyarakat.

Pengertian masyarakat menurut Linton adalah sekelompok manusia yang

telah cukup lama hidup dan bekerja sama sehingga dapat terbentuk organisasi

yang mengatur setiap individu dalam masyarakat tersebut dan membuat setiap

individu dalam masyarakat dapat mengatur diri sendiri dan berpikir tentang

dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batasan tertentu. (http

://www.apapengertianahli.com/2014/09/pengertian-masyarakat-menurut-para-ahli

.html /diakses pada 07 April 2015 pada pukul 20.30 WIB)

2.3.2 Pembangunan Masyarakat

Pembangunan masyarakat pada dasarnya adalag proses perubahan menuju

kondisi yang lebih baik, dan kondisi yang lebih baik tersebut pada umumnya

dinyatakan dalam bentuk peningkatan taraf hidup atau kesejahteraan ( Soetomo,

2010 : 25). Walaupun terdapat banyak rumusan tentang kesejahteraan, pada


(34)

dasarnya dapat dikatakan bahwa taraf hidup atau kesejahteraan akan meningkat

apabila semakin banyak kebutuhan dapat dipenuhi.

Oleh sebab itu, perubahan dalam proses pembangunan masyarakat juga

dapat berarti sebagai perubahan yang mengarah pada kondisi yang

memungkinkan semakin banyak kebutuhan dapat dipenuhi. Dilain pihak, dalam

setiap masyarakat tersedia sumber daya yang memiliki potensi dalam rangka

pemenuhan kebutuhan tersebut. Sudah tentu agar sumber daya tersebut dapat

secara efektif berdampak pada pemenuhan semakin banyak pemenuhan kebutuhan

dan dengan demikian berarti meningkatkan kesejahteraan masyarakat, diperlukan

pendayagunaan atau mobilisasi untuk mengubah sumber daya potensial menjadi

aktual. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pendayagunaan sumberdaya

untuk lebih memungkinkan peningkatan kesejahteraan masyarakat merupakan

unsur pokok dari pembangunan masyarakat.

Pembangunan masyarakat diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan oleh

masyarakat, dimana mereka mampu mengindentifikasikan kebutuhan dan masalah

secara bersama-sama. Ada juga yang mengartikan bahwa pembangunan

masyarakat adalah kegiatan yang terencana untuk menciptakan kondisi-kondisi

bagi kemajuan sosial ekonomi masyarakat dengan meningkatkan partisipasi

masyarakat.

Pakar lain memberikan batasan bahwa pembangunan masyarakat adalah

perpaduan antara pembangunan sosial ekonomi dan pengorganisasian masyarakat.

Pembangunan sektor sosial ekonomi masyarakat perlu diwujudkan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang didukung oleh organisasi dan


(35)

partisipasi masyarakat yang memiliki kapasitas, kapabilitas, dan kinerja yang

secara terus-menerus tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat

( Adisasmita : 2010 : 31).

Dalam setiap proses pembangunan masyarakat, terdapat tiga unsur

essensial yaitu, adanya proses perubahan, mobilisasi atau pemanfaatan sumber

daya dan pengembangan kapasitas masyarakat. Ketiga unsur dapat disebut sebagai

konsep konsep pembangunan masyarakat yang dapat digunakan sebagai basis

pemahaman dan penjelasan mengenai pembangunan masyarakat ( Soetomo : 2010

31)

2.3.3 Kesejahteraan Masyarakat

Dalam menilai kesejahteraan suatu masyarakat, maka tentu dibutuhkan

berbagai standar sebagai pedoman, agar terdapat kejelasan dan batasan dalam

mengukur kesejahteraan dalam masyarakat, yaitu indikator kesejahteraan

masyarakat. Badan Pusat Statistik menetapkan indikator kesejahteraan

masyarakat sebagai berikut:

1.

Kesehatan

Dimana pelayanan kesehatan masyarakat ini merupakan bentuk

pelayanan kesejahteraan yang dilaksanakan melalui berbagai lembaga

seperti puskesmas, posyandu, poliklinik, dan lain-lain yang disertai

penempatan tenaga medis dan paramedis. Dengan adanya peningkatan

pelayanan kesehatan maka diharapkan derajat kesehatan masyarakat dapat

ditingkatkan. Hal ini dapat dilihat dari angka harapan hidup masyarakat.

Dengan asumsi bahwa semakin tinggi umur seseorang maka

tingkat kesejahteraan dan kesehatan orang tersebut semakin baik pula.


(36)

Dapat dilihat juga dari jumlah lembaga-lembaga kesehatan didaerah

tersebut. Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan dalam indikator ini

adalah angka kematian ibu, karena angka kematian ibu akan menunjukkan

kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan didaerah terkait.

2.

Pendidikan

Menjadikan masyarakat yang sehat dan sejahtera harus memiliki

kecerdasan dan ketrampilan. Maka, indikator pendidikan sangat penting

dalam kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari angka melek

huruf yang menggambarkan jumlah masyarakat sudah dapat membaca dan

menulis huruf latin, hal ini juga disertai dengan pembangunan sarana dan

prasarana seperti gedung sekolah dan program-program pendidikan oleh

instansi terkait dengan kerjasama dengan masyarakat setempat.

3.

Ketenagakerjaan

Penambahan jumlah penduduk merupakan salah satu modal dasar

pembangunan. Hal ini bukan dari faktor kelahiran dan kematian saja,

tetapi dilihat dari segi mobilitas penduduk. Peningkatan jumlah penduduk

haruslah disertai dengan peningkatan lapangan pekerjaan. Hal ini

khususnya dilihat dari jumlah partisipasi angkatan kerja.

4.

Perumahan dan Lingkungan

Pembangunan dibidang perumahan dan lingkungan merupakan

salah satu upaya yang penting bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dalam hal ini dapat dilihat dari ketersediaan listrik dan air bersih yang

merupakan salah satu kebutuhan yang paling , mendasar dan penting.

Semakin banyak masyarakat yang telah mendapatkan listrik dan air bersih


(37)

maka produktivitas akan semakin tinggi pula, dan tentunya akan

berpengaruh pada peningkatan pendapatan masyarakat.

Selain itu, hal lain yang harus diperhatikan dalam indikator ini

adalah rumah yang harus ditempati oleh masyarakat memenuhi

kriteria-kriteria rumah sehat pada umumnya, kriteria-kriteria tersebut antara lain adalah

rumah harus melindungi dari hujan, panas, dingin, dan dapat berfungsi

sebagai tempat istirahat. Kriteria lainnya adalah mempunyai

tempat-tempat untuk tidur, memasak, mandi, mencuci, kakus dan kamar mandi.

2.4 Golongan Kesejahteraan Masyarakat

Secara rinci keberadaan Keluarga Sejahtera digolongkan ke dalam lima

tingkatan sebagai berikut:

1.

Keluarga Pra Sejahtera (Pra KS), yaitu keluarga-keluarga yang

belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs) secara minimal,

seperti kebutuhan spiritual, pangan, sandang papan dan kesehatan.

2.

Keluarga Sejahtera I (KS I), yaitu keluarga-keluarga yang telah

dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat

memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya (socio psychological needs),

seperti kebutuhan pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi

dengan lingkungan tempat tinggal, dan transportasi.

3.

Keluarga Sejahtera II (KS II), yaitu keluarga-keluarga yang

disamping telah dapat memenuhi kebutuhan sosial-psikologisnya, tetapi

belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangannya (developmental

needs) seperti kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi.

4.

Keluarga Sejahtera III (KS III), yaitu keluarga-keluarga yang telah

dapat memenuhi kebutuhan dasar, sosial-psikologis dan pengembangan


(38)

keluarganya, tetapi belum dapat memberikan sumbangan yang teratur bagi

masyarakat, seperti sumbangan materi, dan berperan aktif dalam kegiatan

kemasyarakatan.

5.

Keluarga Sejahtera III Plus (KS III Plus), yaitu keluarga-keluarga

yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial psikologis dan

pengembangan serta telah dapat memberikan sumbangan yang teratur dan

berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.

pukul 20.30 WIB)

2. 5

Kerangka Pemikiran

Perusahaan memang sering menjadi kontribusi bagi negara dalam

melakukan perkembangan didaerah-daerah, melalui perusahaan juga dapat

meningkatnya lapangan pekerjaan bagi masyarakat disekitar, dimana AMDAL (

Analisi Dampak Lingkungan ) yang merupakan dasar hukum bagi Perusahaan

yang diambil dari Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang "Izin

Lingkungan Hidup" ketentuan AMDAL dikatakan perusahaan sebagian besar

akan merekrut tenaga kerja lokal tertera Pasal 22 ayat (1) Undang undang Nomor

32 Tahun 2009 yaitu : “Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak

rencana usaha dan/atau kegiatan”.

Perusahaan PT SOL merupakan perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga

Panas Bumi yang ada di Kecamatan Pahae Juluh, dimana kehadiran perusahaan

ini sangat diharapkan oleh masyarakat setempat untuk mampu memberikan

konstribusi dalam rangkah meningkatkan kesejahteraan masyarakat disekitar,

dimana indikator kesejahteraan masyarakat meliputi :


(39)

-

Kesehatan

-

Pendidikan

-

ketenagakerjaan

-

Perumahan dan Lingkungan

Melihat hal tersebut, kiranya perusahaan yang sangat dipercayakan oleh

masyarakat setempat dapat sangat membantu masyarakat dalam memenuhi

kesejahteraan masyarakat disekitar, dan dapat juga melalui kontribusi perusahaan

tersebut dapat menjadikan setiap keluarga sejahtera.

Maka dengan mengacu pada paparan diatas peneliti tertarik untuk

mengetahui bagaimana Pengaruh PT Sol (Sarulla Operational Limitted) Panas

Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Pahae julu Kabupaten

Tapanuli Utara Sumatera Utara, untuk itu skematis kerangka pemikiran dalam

penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.


(1)

50

3 3 3 2 2 2 3 4 4 4 1 2 3 3 2 3 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 81 6561

51

4 3 2 2 2 1 3 3 4 4 1 3 2 2 1 2 2 2 1 2 4 4 4 4 3 2 3 70 4900

52

2 2 2 2 1 3 3 3 4 4 1 4 2 2 1 2 3 3 1 1 3 3 4 4 1 2 2 65 4225

53

3 2 2 2 2 2 3 3 4 4 1 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 4 4 4 1 4 3 76 5776

54

3 3 3 3 1 3 1 3 4 4 1 3 2 2 1 2 3 2 1 1 2 2 4 4 3 3 3 67 4489

55

4 2 2 2 2 2 3 4 4 4 1 3 3 3 1 2 2 2 1 1 4 4 4 4 1 3 3 71 5041

56

4 3 4 2 2 3 3 3 4 4 1 4 2 2 1 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 3 79 6241

57

3 2 2 3 2 2 1 4 4 4 1 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 4 4 4 1 4 3 76 5776

58

2 1 2 2 1 3 2 3 4 4 1 4 2 2 1 2 3 3 2 2 4 4 4 4 3 4 2 71 5041

59

3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 1 2 3 3 2 3 3 3 2 2 4 4 4 4 1 4 4 78 6084

60

2 1 2 2 2 3 2 4 4 4 1 2 3 3 1 2 3 3 2 2 4 4 4 4 1 4 4 73 5329

61

1 2 2 2 2 2 3 3 4 4 1 4 2 2 1 2 3 3 2 2 4 4 4 4 1 4 3 71 5041

62

1 3 3 2 2 3 2 4 4 4 1 2 3 3 1 2 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 78 6084

63

3 2 2 2 2 2 3 3 4 4 1 2 3 3 1 2 3 3 2 2 4 4 4 4 1 4 2 72 5184

64

1 1 2 3 1 2 3 4 4 4 1 2 3 3 1 2 3 3 2 2 4 4 3 3 4 4 1 70 4900

65

3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 1 4 2 2 1 2 3 3 2 2 4 4 4 4 1 4 2 74 5476

66

1 2 2 3 2 3 2 3 4 4 1 2 3 4 2 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 1 74 5476

67

3 2 2 2 1 2 3 4 4 4 1 2 3 4 2 3 3 3 2 2 4 4 4 4 1 4 1 74 5476

68

1 3 3 3 1 3 2 3 4 4 1 4 2 2 1 2 3 3 2 2 4 4 4 4 3 4 2 74 5476

69

3 1 3 2 2 2 3 3 4 4 1 2 3 3 1 2 2 2 1 1 4 4 3 3 2 4 2 67 4489

70

4 2 3 3 2 3 2 3 4 4 1 4 2 2 1 2 2 2 1 1 3 3 4 4 3 4 1 70 4900

71

2 3 4 2 1 2 3 4 4 4 1 2 3 3 1 2 2 2 1 1 3 4 4 4 1 4 1 68 4624

72

3 2 2 3 2 3 2 3 4 4 1 2 3 3 1 2 2 2 1 1 3 3 4 4 2 4 1 67 4489

73

3 1 3 2 2 2 3 3 4 4 1 4 2 2 1 2 2 2 1 1 3 3 4 4 4 4 1 68 4624

74

2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 1 4 2 2 1 2 2 2 1 1 3 3 4 4 2 4 1 69 4761

75

3 1 3 3 2 2 2 4 4 4 1 4 2 2 1 2 2 2 1 1 4 4 4 4 3 4 1 70 4900


(2)

76

1 2 2 3 2 3 2 3 4 4 1 4 2 2 1 2 2 2 1 1 4 4 3 3 1 4 2 65 4225

77

3 3 2 2 2 2 3 4 4 4 1 1 3 3 1 2 2 2 1 1 3 4 4 4 4 4 2 71 5041

78

1 2 3 2 2 3 3 3 4 4 1 4 2 2 1 3 2 2 1 1 3 4 4 4 3 4 2 70 4900

79

2 1 2 3 2 2 3 3 4 4 1 2 3 3 1 3 2 2 1 1 4 4 4 4 2 4 2 69 4761

80

3 2 2 3 2 3 3 3 4 4 1 4 2 2 1 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 4 2 77 5929

81

3 1 2 2 2 2 2 4 4 4 1 1 1 1 1 3 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 1 69 4761

82

2 1 1 3 1 3 2 3 4 4 1 4 1 1 1 3 3 3 2 2 4 4 4 4 2 4 1 68 4624

83

3 2 2 3 2 2 3 4 4 4 1 4 1 2 1 3 3 3 2 2 4 4 3 4 3 4 1 74 5476

84

1 1 1 2 2 2 2 3 4 4 1 1 2 2 1 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 4 2 67 4489

85

4 1 2 3 2 3 3 4 4 4 1 2 3 2 1 3 3 3 2 2 4 4 4 4 2 4 1 75 5625

86

3 2 1 3 2 3 3 3 4 4 1 4 3 2 1 3 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 2 78 6084

87

2 1 4 2 2 2 2 4 4 4 1 2 3 2 1 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 4 1 73 5329

88

3 2 2 3 2 3 3 3 4 4 1 2 3 2 1 3 3 3 2 2 4 4 4 4 2 4 2 75 5625

89

1 1 2 2 2 2 3 4 4 4 1 4 1 1 1 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 2 70 4900

90

2 2 2 2 1 3 3 3 4 4 1 1 3 2 1 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 1 70 4900

91

3 1 2 3 2 2 3 4 4 4 1 4 1 1 1 3 3 3 2 2 4 4 4 3 2 4 2 72 5184

92

2 1 2 2 2 2 3 3 4 4 1 1 3 2 1 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 2 1 68 4624

93

3 1 1 2 2 2 2 3 4 4 1 4 1 1 1 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 4 1 69 4761

94

2 2 2 3 2 3 3 4 4 4 1 1 3 2 1 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 1 73 5329

95

4 1 1 2 2 1 3 3 4 4 1 4 1 1 1 3 3 3 2 2 4 4 4 3 2 4 1 68 4624

96

2 2 2 3 2 3 3 3 4 4 1 1 3 2 1 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 1 72 5184

97

1 1 1 2 1 1 3 3 4 4 1 4 3 2 1 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 4 1 69 4761

98

2 2 2 3 1 3 3 4 4 4 1 4 1 1 1 3 3 3 2 2 4 4 4 3 2 3 1 70 4900

99

4 1 2 2 1 1 2 3 4 4 1 4 1 1 1 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 1 72 5184

100

1 2 2 3 1 3 3 3 4 4 1 4 3 2 1 3 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 1 75 5625


(3)

Kalkulasi Variabel X dan Variabel Y

X Y X2 Y2 XY

14 84 196 7056 1176

16 69 256 4761 1104

9 77 81 5929 693

11 75 121 5625 825

11 72 121 5184 792

14 69 196 4761 966

14 76 196 5776 1064

12 86 144 7396 1032

14 79 196 6241 1106

12 74 144 5476 888

12 74 144 5476 888

10 66 100 4356 660

13 76 169 5776 988

13 70 169 4900 910

13 65 169 4225 845

14 63 196 3969 882

14 75 196 5625 1050

10 85 100 7225 850

12 73 144 5329 876

11 66 121 4356 726

10 72 100 5184 720

14 68 196 4624 952

13 78 169 6084 1014

10 75 100 5625 750

10 63 100 3969 630

13 72 169 5184 936

10 70 100 4900 700

14 61 196 3721 854

7 69 49 4761 483

14 75 196 5625 1050

11 79 121 6241 869

12 72 144 5184 864

9 70 81 4900 630

15 83 225 6889 1245

11 84 121 7056 924

10 69 100 4761 690

13 73 169 5329 949

12 77 144 5929 924

11 77 121 5929 847


(4)

12 85 144 7225 1020

12 78 144 6084 936

16 79 256 6241 1264

11 78 121 6084 858

12 83 144 6889 996

14 75 196 5625 1050

14 83 196 6889 1162

15 69 225 4761 1035

8 70 64 4900 560

8 81 64 6561 648

15 70 225 4900 1050

12 65 144 4225 780

12 76 144 5776 912

11 67 121 4489 737

12 71 144 5041 852

11 79 121 6241 869

12 76 144 5776 912

11 71 121 5041 781

9 78 81 6084 702

11 73 121 5329 803

10 71 100 5041 710

11 78 121 6084 858

9 72 81 5184 648

11 70 121 4900 770

9 74 81 5476 666

10 74 100 5476 740

9 74 81 5476 666

10 74 100 5476 740

11 67 121 4489 737

10 70 100 4900 700

9 68 81 4624 612

10 67 100 4489 670

10 68 100 4624 680

9 69 81 4761 621

8 70 64 4900 560

11 65 121 4225 715

12 71 144 5041 852

11 70 121 4900 770

7 69 49 4761 483

10 77 100 5929 770

11 69 121 4761 759

10 68 100 4624 680


(5)

12 67 144 4489 804

11 75 121 5625 825

9 78 81 6084 702

11 73 121 5329 803

11 75 121 5625 825

9 70 81 4900 630

11 70 121 4900 770

10 72 100 5184 720

12 68 144 4624 816

12 69 144 4761 828

9 73 81 5329 657

10 68 100 4624 680

10 72 100 5184 720

9 69 81 4761 621

10 70 100 4900 700

11 72 121 5184 792

12 75 144 5625 900

1126 7286 13050 533572 82167

∑X= 1126 ∑Y=7286 ∑X2

=13050 ∑Y2=533572 ∑XY=82167

(∑X)2=1267876

Hasil Uji Regresi Linear

Coefficientsa


(6)

Hasil Uji

Koefisien Determinasi (R- Square)

Model Summary

Hasil Uji t – Statistik (Uji Parsial)

Coefficientsa


Dokumen yang terkait

Respon Masyarakat Kecamatan Pahae Julu Terhadap Kehadiran Pt. Sarulla Operation Limited (SOL) di Kabupaten Tapanuli Utara

3 51 118

Pengaruh Kehadiran PT. SOL (Sarulla Operational Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara

0 33 127

Pengaruh Kehadiran PT. SOL (Sarulla Operational Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Kehadiran PT. SOL (Sarulla Operational Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Kehadiran PT. SOL (Sarulla Operational Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara

0 1 10

Pengaruh Kehadiran PT. SOL (Sarulla Operational Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara

0 1 22

Pengaruh Kehadiran PT. SOL (Sarulla Operational Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara

0 0 3

Pengaruh Kehadiran PT. SOL (Sarulla Operational Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara

0 0 18

A. Identitas dan karakteristik responden - Respon Masyarakat Kecamatan Pahae Julu Terhadap Kehadiran Pt. Sarulla Operation Limited (SOL) di Kabupaten Tapanuli Utara

0 0 17

Respon Masyarakat Kecamatan Pahae Julu Terhadap Kehadiran Pt. Sarulla Operation Limited (SOL) di Kabupaten Tapanuli Utara

0 1 7