Asam Lemak Bilangan Iodium

R C OR R OR O C O + + R C O OR OR R C O ester ester

2.5. Asam Lemak

Asam-asam lemak yang ditemukan dialam biasanya merupakan asam-asam monokarboksilat dengan rantai yang tidak bercabang dan mempunyai jumlah atom karbon genap. Asam-asam lemak yang ditemukan dialam dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh Winarno, F. 1992 Semakin panjang rantai atom C asam lemak semakin tinggi titik cairnya. Namun apabila ada ikatan tak jenuhnya, maka titik cair rantai C asam lemak yang sama akan turun. Dengan prinsip perbedaan titik cair asam-asam lemak ini trigliserida dapat dipisahkan secara fisis antara komponen minyak dan lemaknya. Komponen minyak umumnya terdiri dari trigliserida yang memiliki banyak asam-asam lemak yang tak jenuh, sedangkan komponen lemak memiliki asam-asam lemak jenuh. Misalnya minyak kelapa sawit crude palm oil dapat dipisahkan secara pendinginan winterisasi antara bagian yang banyak mengandung asam lemak tak jenuh oleat yaitu yang berupa minyak dan yang banyak mengandung asam lemak jenuh stearat yaitu yang berupa lemak yang banyak dijual dipasaran dalam negeri sebagai minyak padat dengan berbagai merek. Bagian minyak karena banyak mengandung oleat disebut minyak olein sedangkan lemak yang padat karena banyak mengandung stearat disebut stearin Sudarmadji, S. 1989. Universitas Sumatera Utara Asam lemak bersama-sama dengan glikol,merupakan penyusun utama minyak nabati atau lemak dan merupakan bahan baku lipida pada makluk hidup. Asam ini mudah dijumpai dalam minyak masak goreng, margarin, atau lemak hewan dan menentukan minyak gizinya. Secara alamia, asam lemak bisa berbentuk bebas karena lemak yang terhidrolisis maupun terikat sebagai gliserida. Asam lemak merupakan salah satu basic oleochemical Rondang, T. 2006.

2.5. Bilangan Iodium

Bilangan iod adalah jumlah gram iod yang dapat diikat oleh 100 gram lemak. Ikatan rangkap yang terdapat pada asam lemak yang tidak jenuh akan bereaksi dengan iod atau senyawa-senyawa iod. Gliserida dengan tingkat ketidak jenuhan yang tinggi, akan mengikat iod dalam jumlah yang lebih besar. Bilangan iod ditetapkan dengan melarutkan sejumlah contoh minyak atau lemak 0,1 sampai 0,5 gram dalam kloroform atau karbon tetraklorida, kemudian halogen secara berlebihan. Setelah didiamkan ditempat yang gelap dengan periode yang dikontrol, kelebihan dari iod yang tidak bereaksi diukur dengan jalan menitrasi larutan campuran tadi dengan natrium tiosulfat Na 2 S 2 O 3 . Pada cara Hunus, larutan standar iod dibuat dalam asam asetat glasial yang tidak hanya mengandung iod, tetapi juga mengandung iodine bromide yang akan mempercepat jalannya reaksi pengikatan iod oleh ikatan rangkap. Reaksi iod yang berlebihan adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 2 Na 2 S 2 O 3 + I 2 2 Nal + Na 2 S 4 O 6 Titik akhir titrasi dinyatakan dengan hilangnya warna biru dengan indikator amilum. Bilangan iod dapat menyatakan derajat ketidakjenuhan dari minyak atau lemak dan dapat juga dipergunakan untuk menggolongkan jenis minyak “pengering” dan minyak “bukan pengering”. Minyak yang mempunyai bilangan iod antara 100 sampai 130 bersifat setengah mengering Ketaren, S. 2005.

2.6. Penentuan Bilangan Iodium