Asam kaprikat -
3-4 Asam kaproat
- 3-7
Asam laurat -
46-52 Asam miristat
1,1-2,5 14-17
Asam palmitat 40-46
6,5-9 Asam stearat
3,6-4,7 1-2,5
Asam oleat 39-45
13-19 Asam linoleat
7-11 0,5-2
Ketaren, S. 2005
2.3. Pemurnian Minyak Kelapa Sawit
Tujuan utama proses pemurnian minyak adalah untuk menghilangkan rasa serta bau yang tidak enak, warna yang tidak menarik dan memperpanjang massa simpan minyak
sebelum di komsumsi atau digunakan sebagai bahan mentah dalam industri. Ketaren, S. 2005.
2.3.1. Degumming
Pemisahan gum merupakan suatu proses pemisahan getah atau lendir-lendir yang terdiri dari fasfatida, protein, residu, kabohidrat, air dan resin, tanpa mengurangi jumlah asam
lemak bebas dalam minyak.
Universitas Sumatera Utara
Biasanya proses ini dilakukan dengan cara dehidrasi gum atau kotoran lain agar bahan tersebut lebih mudah terpisah dari minyak, kemudian disusul proses pemusingan
sentifugasi. Caranya ialah dengan melakukan uap air panas kedalam minyak disusul dengan pengaliran air dan selanjutnya disentrifugasi sehingga bagian lendir terpisah dari
air Ketaren, S. 2005.
2.3.2. Bleaching
Pemucatan ialah suatu tahap proses pemurnian untuk menghilangkan zat-zat warna yang tidak disukai dalam minyak. Pemucatan ini dilakukan mencampur minyak dengan
sejumlah kecil absorben, seperti tanah serap, lempung aktif dan arang aktif atau juga menggunakan bahan kimia.
Absorben yang digunakan untuk memucatkan minyak terdiri dari tanah pemucat bleaching earth dan arang bleaching carbon. Zat warna dalam minyak akan diserap
oleh permukaan absorben dan juga menyerap suspensi koloid gum dan resin serta hasil degradasi minyak misalnya peroksida Ketaren, S. 2005.
2.3.3. Deodorasi
Deodorasi adalah suatu tahap proses pemurnian minyak yang bertujuan untuk menghilangkan bau dan rasa flavor yang tidak enak dalam minyak. Prinsip proses
Universitas Sumatera Utara
deodorasi yaitu penyulingan minyak dengan uap panas dalam tekanana atmosfer atau keadaan vakum.
Dalam industri minyak kelapa sawit biasanya dipisahkan antara fase padat dan fase cairnya. Fase padat mengandung sejumlah trigliserida yang lebih besar sedangkan
fase cair mengandung trigliserida yang tidak jenuh. Fase padat ini mengandung trigliserida ester palmitat yang lebih besar dibanding asam stearat. Namun dalam
industri, fase padat ini lebih populer disebut stearin, sedangkan fase cairnya disebut olein Lawson, H. 1985.
Bahan baku yang digunakan dalam pabrik fraksinasi minyak kelapa sawit berupa Rifined Bleached Deodorised Palm Oil RBDPO yang menghasilkan produk
utama Rifined Bleached Deodorised Palm Olein RBDPL,olein dan produk samping Rifined Bleached Deodorised Palm Stearin RBDPS,stearin. Fraksinasi kering
digunakan untuk memisahkan olein sawit dan stearin sawit dari RBDPO yang diolah secara fisik. RBDPO dialirkan keproses fraksinasi untuk mendapatkan beberapa grade
olein sawit dan stearin sawit Iyung, P. 2005.
2.4. Minyak dan Lemak