Gambar 3.13 Dimensi Alat Penguji Kapasitas Adsorpsi
a. Adsorber
Adsorber adalah alat yang digunakan untuk menangkap panas dari radiasi lampu. Adsorber terbuat dari pelat rata yang terbuat dari stainless steel dengan
ketebalan 1 mm dengan luas permukaan 0,07 m
2
. Pada bagian atas sebelah dalam adsorber diisi dengan karbon aktif dan alumina aktif beserta mimis maupun tidak
menggunakan mimis sebanyak 1 kg. Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar 3.14 Dimensi Adsorber
Universitas Sumatera Utara
10
b. Gelas Ukur
Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume refrigeran yang dapat diserap oleh adsorben karbon aktif pada saat adsorpsi dan volume refrigeran yang
kembali pada saat desorpsi. Adapun dimensi gelas ukur sebagai berikut ini.
Gambar 3.15 Gelas Ukur
3.7 Langkah Pembuatan Alat Penguji Kapasitas Adsorpsi
3.7.1 Pembuatan Adsorber
1. Adsober terbuat dari pelat stainless steel dengan tebal 1 mm. Adsorber
dibentuk sesuai dengan bentuk dan ukuran yang ditentukan. Setelah pelat stainless steel tersebut dipotong kemudian dihubungkandisambung dengan
las argon. Las argon dipilih supaya hasil sambungan lebih kuat dan terhindar dari kebocoran.
Gambar 3.16 Bentuk Adsorber 2. Kemudian adsorber diisi dengan adsorben karbon aktif. Adsorben karbon
aktif diisi sebanyak 500 gram dan alumina aktif 500 gram beserta mimis 10 buah dan tanpa mimis. Kemudian semua diratakan di dalam adsorber.
20 20
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.17 Pengisian Adsorben Karbon Aktif dan Alumina aktif 3. Setelah adsorben karbon aktif dimasukkan ke dalam adsorber, langkah
selanjutnya adalah memasang kawat nyamuk. Tujuan pelapisan kawat nyamuk ini adalah supaya adsorben tidak jatuh pada saat adsorber
dibalikkan dan juga supaya tidak terhisap pada saat proses pemvakuman.
Gambar 3.18 Pemasangan Kawat Nyamuk 3.
Setelah proses ini, pelat penutup kemudian dihubungkan dengan mengunakan las argon. Pada adsorber ini dilengkapi dengan manometer
vakum dan katup yang dipasang pada pipa adsorber.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.19 Penyambungan Pelat Adsorber 5. Pemasangan pipa-pipa, manometer vakum dan katup pada adsorber. Katup
berfungsi untuk menutup dan membuka saluran dan manometer vakum berfungsi untuk melihat tekanan pada adsorber. Dengan adanya manometer
ini, dapat diketahui bocor atau tidak alat penguji kapasitas adsorpsi.
Gambar 3.20 Pemasangan Pipa, Manometer Vakum dan Katup
Gambar 3.21 Adsorber Lengkap
Universitas Sumatera Utara
6. Langkah terakhir adalah melakukan pengecatan adsorber. Adsorber dicat dengan cat warna hitam gelap. Tujuan pengecatan adalah agar adsorber
dapat menyerap panas dengan baik.
Gambar 3.22 Adsorber Setelah Dicat Warna Hitam
3.7.2 Pembuatan Gelas Ukur
1. Gelas ukur dibuat sesuai dengan ukuran dimensi yang dirancang. Kemudian pada gelas ukur dipotong untuk pada bagian tengah depan. Hal ini bertujuan
untuk menempelkan kaca akralik sehingga terlihat volume refrigeran ketika pengujian nanti.
Gambar 3.23 Pembuatan Gelas Ukur 2. Pada gelas ukur dilakukan pengecatan dan pada kaca akralik ditempelkan
skala volume.
Gambar 3.24 Gelas Ukur
Universitas Sumatera Utara
3.8 Flowchart Penelitian
Berikut merupakan tahapan dalam pengujian kapasitas adsorpsi adsorben.
Mulai
Studi Literatur
Studi literatur dan jurnal
Tahapan Persiapan
Survei bahan dan alat Gambar sketsa alat
penguji
Pembuatan Alat Penguji Kapasitas Adsorpsi
Adsorber 500 gram karbon aktif dan alumina aktif 500 gram
beserta mimis 10 buah maupun tidak menggunakan mimis
Gelas Ukur
Assembling Alat Uji Pemvakuman
Pengujian:
Metanol 1 Liter
Data Output
Temperatur
Tekanan
Volume
Kapasitas Adsorpsi
Analisa
Kesimpulan
Saran
Selesai
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA DATA
4.1 Hasil Pengujian
Data yang diambil dari pengujian adalah data temperatur adsorber, data temperatur gelas ukur, kapasitas adsorpsi dari adsorben karbon aktif dan alumina
aktif dengan menggunakan mimis terhadap beberapa jenis refrigeran dan juga tekanan dalam alat uji kapasitas adsorpsi.
Ada dua kali dilakukan pengujian yaitu: 1.
Pada kapasitas adsorpsi terutama terhadap temperatur dan kapasitas adsorpsi dari adsorben karbon aktif dan alumina aktif dengan
menggunakan mimis dengan kondisi gelas ukur diisolasi dengan styrofoam.
2. Pada kapasitas adsorpsi terhadap temperatur dan kapasitas adsorpsi
dari adsorben karbon aktif dan alumina aktif tanpa menggunakan mimis dengan kondisi gelas ukur diisolasi dengan styrofoam.
Isolasi dilakukan untuk melihat pengaruh lingkungan luar terhadap alat uji kapasitas adsorpsi terutama terhadap temperatur dan kapasitas adsorpsi dari
adsorben karbon aktif dan alumina aktif dengan menggunakan mimis maupun tidak menggunakan mimis.
Pada gelas ukur yang diisolasi styrofoam ditambahkan es sebanyak 5 kg. Penambahan es ini dilakukan untuk memposisikan gelas ukur sebagai evaporator,
karena fungsi gelas ukur ini akan digantikan oleh evaporator pada mesin pendingin siklus adsorpsi tenaga surya.
Universitas Sumatera Utara