Metanol Pengujian dengan Gelas ukur Diisolasi

1. Metanol

a. Adsorber Di bawah ini ditampilkan gambar grafik temperatur vs waktu desorpsi metanol dengan mengunakan mimis dan tidak menggunakan mimis pada adsorber. - Dengan menggunakan mimis Gambar 4.12 Grafik Temperatur dan Waktu Desorpsi Metanol pada Adsorber Dengan menggunakan mimis Temperatur maksimum yang dapat dicapai pada adsorber ketika dilakukan pemanasan adalah 255,68 o C. Temperatur rata-rata yang diperoleh pada adsorber pada proses desorpsi adalah 204,98 o C. Universitas Sumatera Utara - Tanpa menggunakan mimis Gambar 4.13 Grafik Temperatur dan Waktu Desorpsi Metanol pada Adsorber Tidak menggunakan mimis Temperatur maksimum yang dapat dicapai pada adsorber ketika dilakukan pemanasan adalah 167,79 o C. Temperatur rata-rata yang diperoleh pada adsorber pada proses desorpsi adalah 119,40 o C. b. Gelas Ukur Data-data temperatur yang diperoleh pada gelas ukur pada saat desorpsi metanol dengan menggunakan mimis dan tidak menggunakan mimis dapat ditampilkan pada grafik berikut ini. Universitas Sumatera Utara - Dengan menggunakan mimis Gambar 4.14 Grafik Temperatur vs Waktu Desorpsi Metanol pada Gelas Ukur Dengan Mimis Temperatur pada gelas ukur berangsur-angsur meningkat seperti terlihat pada gambar di atas. Karena gelas ukur diisolasi dengan baik dengan styrofoam, sehingga tidak ada panas yang masuk atau keluar dari lingkungan ke gelas ukur. Temperatur maksimum rata-rata yang dicapai oleh gelas ukur adalah 11,71 o C. Pada gelas ukur dapat dilihat jumlah volume metanol yang kembali pada proses desorpsi. Volume metanol yang kembali setelah dilakukan pemanas dari pukul 9.00 WIB sampai dengan jam 17.00 WIB ke gelas ukur adalah sebanyak 350 mL. Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa 1 kg karbon aktif dan alumina aktif dengan menggunakan mimis mampu menyerapmengadsorpsi metanol sebanyak 350 mL dengan gelas ukur diisolasi. Semua metanol kembali ke gelas ukur pada proses desorpsi yaitu 350 mL. Jadi perbandingan antara massa karbon aktif dengan volume metanol dengan menggunakan mimis dapat diserap adsorpsi dan dilepaskan desorpsi adalah 1 kg karbon aktif dan alumina aktif banding 350 mL metanol. Universitas Sumatera Utara - Tanpa menggunakan mimis Gambar 4.15 Grafik Temperatur vs Waktu Desorpsi Metanol pada Gelas Ukur Tanpa Mimis Temperatur pada gelas ukur berangsur-angsur meningkat seperti terlihat pada gambar di atas. Karena gelas ukur diisolasi dengan baik dengan styrofoam, sehingga tidak ada panas yang masuk atau keluar dari lingkungan ke gelas ukur. Temperatur maksimum rata-rata yang dicapai oleh gelas ukur adalah 11,59 o C. Pada gelas ukur dapat dilihat jumlah volume metanol yang kembali pada proses desorpsi. Volume metanol yang kembali setelah dilakukan pemanas dari pukul 9.00 WIB sampai dengan jam 17.00 WIB ke gelas ukur adalah sebanyak 250 mL. Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa 1 kg karbon aktif dan alumina aktif mampu menyerapmengadsorpsi metanol sebanyak 250 mL dengan gelas ukur diisolasi. Semua metanol kembali ke gelas ukur pada proses desorpsi yaitu 250 mL. Universitas Sumatera Utara Jadi perbandingan antara massa karbon aktif dengan volume metanol tidak menggunakan mimis dapat diserap adsorpsi dan dilepaskan desorpsi adalah 1 kg karbon aktif dan alumina aktif banding 250 mL metanol . 4.2 Neraca Kalor 4.2.1 Kalor Yang Diserap Gelas Ukur Untuk menghitung besar kalor yang diserap oleh evaporator, digunakan persamaan 2.2 sebagai berikut ini. Q s = m C p ∆T Dimana : Q s = Kalor sensible J m = Massa gelas ukur kg = 2 kg C p = Kapasitas kalor spesifik sensibel plat gelas ukur Jkg.K = 480 Jkg.K ∆T = Beda temperatur K Beda temperatur diambil dari temperatur rata-rata sore hari setelah pemakuman sampai temperatur terendah gelas ukur di pagi hari. Berikut ini dituliskan beda temperatur pada masing-masing pengujian. 1.Pengujian masing-masing refrigeran dengan isolasi styrofoam gelas ukur. ∆T Penguijan Metanolmimis = 4,51 K ∆T Penguijan Metanolnon mimis = 8,92 K Sehigga kalor sensibel gelas ukur dapat dicari sebagai berikut ini. 1.Kalor sensibel gelas ukur dengan isolasi styrofoam. Qs Penguijan Metanolmimis = m C p ∆T = 2 kg x 480 Jkg.K x 4,51 K = 4,329 kJ Qs Penguijan Metanolnon mimis = m C p ∆T = 2 kg x 480 Jkg.K x 8,92 K = 8,563 kJ Universitas Sumatera Utara

4.2.2 Perhitungan Kalor Laten dengan Gelas Ukur Diisolasi Styrofoam

A. Analisa Kalor pada Metanol