Merupakan tempat untuk menuliskan serangkaian karakter untuk dimasukkan ke dalam transmit buffer. Artinya dari Output ini program Windows mengirimkan
perintah data kepada modem. 5.
Input Merupakan tempat untuk mendapatkan serangkaian karakter yang diterima dari
receive buffer. Artinya dari Input ini program Windows menerima data dari modem.
2.7 Flowchart
Bagan alir flowchart adalah bagan chart yang menunjukkan alir flow di dalam program atau prosedur sistem secara logika Jogiyanto, 2005. Simbol-simbol yang
digunakan pada bagan flowchart ini antara lain seperti pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Simbol-Simbol Flowchart Program
Simbol Fungsi
Terminator Menunjukkan awal dan akhir suatu proses.
Data Digunakan untuk mewakili data inputoutput.
Process Digunakan untuk mewakili proses.
Decision Digunakan untuk suatu seleksi kondisi didalam program.
Predefined Process Menunjukkan suatu operasi yang rinciannya ditunjukkan
di tempat lain.
Universitas Sumatera Utara
Preparation Digunakan untuk memberi nilai awal variabel.
Flow Lines Symbol Menunjukkan arah dari proses.
Connector Menunjukkan penghubung ke halaman yang sama.
Menunjukkan penghubung ke halaman yang baru.
2.8 Unified Modeling Language UML
Unified Modeling Language adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta- model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak,
khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek Fowler, 2005. UML menggunakan notasi grafis tersebut untuk memperoleh suatu
abstraksi model dari sebuah sistem yang hendak dibangun.
Saat ini UML telah menyediakan diagram-diagram yang merepresentasikan secara grafis bagaimana setiap objek saling berinteraksi. Diagram-diagram tersebut
akan mempermudah pemahaman tentang suatu sistem yang dibangun. Beberapa diagram yang pada umumnya digunakan untuk memodelkan suatu aplikasi adalah Use
Case, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.
2.8.1 Use Case Diagram
Use case diagram memberikan gambaran menurut perspektif pengguna perangkat lunak. Sebuah use-case diagram mengandung actor, use-case dan interaksi antara
actor dengan use-case Suhendar, A dan Gunadi, H, 2002.
2.8.1.1 Actor
Universitas Sumatera Utara
Actor adalah suatu elemen yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan komunikasi. Actor memberikan suatu gambaran jelas tentang apa yang harus
dilakukan perangkat lunak.
Gambar 2.1 Actor
2.8.1.2 Use Case
Use case menggambarkan fungsi – fungsi sistem yang dilakukan oleh sebuah sistem
perangkat lunak. Sebuah use case merepresentasikan satu tujuan tunggal dari sistem dan menggambarkan satu rangkaian kegiatan dan interaksi pengguna untuk mencapai
tujuan.
Gambar 2.2 Use Case
2.8.2 Activity Diagram
Activity diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja. Fowler, 2005. Activity diagram ini menggambarkan aliran
aktifitas dari sistem yang sedang dirancang, bagaimanan masing – masing aliran berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Diagram ini
mirip dengan flowchart karena diagram ini memodelkan sebuah alur kerja dari satu aktifitas ke aktifitas lainnya
Actor Sistem
Case 1
Aktifitas 1
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 Activity Diagram
2.8.3 Sequence Diagram
Sequence diagram menunjukkan sejumlah interaksi objek yang disusun dalam urutan waktu. Diagram ini memperlihatkan tahap demi tahap apa yang harus terjadi dan
menghasilkan sesuatu di dalam use-case. Sequence diagram secara khusus berinteraksi dengan use-case.
Masing-masing sequence diagram menggambarkan aliran pada suatu use case. Sequence diagram dapat dibaca dengan melihat pada objek-objek dan pesan-pesan
message. Objek-objek yang berperan dalam aliran diperlihatkan pada kotak empat persegi panjang yang melintas pada bagian atas diagram. Setiap objek memiliki garis
hidup lifeline, yang digambarkan sebagai garis vertikal di bawah nama suatu objek.
Sequence diagram terbagi atas dua bagian yaitu dimensi vertikal waktu dan dimensi horizontal objek-objek proses-proses yang terkait. Sequence diagram ini
digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah proses untuk menghasilkan output tertentu.
Aktifitas 3 Aktifitas 2
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4 Sequence Diagram Objek 1
Objek 2 User
Proses 1
Proses 3 Proses 2
Proses 4
Universitas Sumatera Utara
24
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Tujuan dari adanya kegiatan analisis ini adalah untuk mengidentifikasikan dan menentukan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk memulai membangun
perangkat lunak remote komputer yang berada dalam suatu jaringan LAN dengan menggunakan perantara short message service SMS.
3.1 Analisis Permasalahan
Dalam suatu organisasi, diperlukan adanya pengontrolan komputer pada suatu jaringan di mana komputer server bertugas sebagai pengendali komputer-komputer
lainnya yang bertindak sebagai client. Adapun yang melakukan tugas pengontrolan jaringan komputer ini adalah tugas seorang administrator. Jadi setidaknya diperlukan
kesiapan seorang administrator untuk senantiasa memantau kegiatan yang dilakukan komputer server setiap saat agar dapat menghindari kejadian-kejadian yang bisa
merugikan kinerja organisasi tersebut. Ada kalanya administrator tidak dapat selalu berada di hadapan komputer server karena sedang bertugas di tempat lain. Hal yang
mana dapat menganggu kinerja suatu organisasi.
Untuk dapat selalu mengontrol aktivitas yang berjalan antara komputer server dan client maka setidaknya diperlukan suatu kontrol jarak jauh. Dalam kontrol jarak
jauh ini digunakan modem GSM yang terhubung dengan komputer server untuk dapat menerima pesan SMS yang dikirimkan oleh administrator. Dari pesan SMS yang
telah diterima akan diolah oleh komputer server untuk memberikan perintah-perintah yang dapat mengelola komputer server maupun client.
Universitas Sumatera Utara
3.1.1 Diagram Ishikawa
Diagram ishikawa atau diagram tulang ikan merupakan causal diagram yang menunjukkan causes dari suatu event atau kejadian tertentu. Diagram ini sering
dikenal juga dengan diagram cause and effect.
Berikut adalah diagram ishikawa yang menunjukkan analisi masalah dari penelitian ini:
Gambar 3.1 Diagram Ishikawa
3.2 Analisis Kebutuhan Sistem
Dari analisis permasalahan tersebut, penulis menentukan beberapa kebutuhan sistem yang diperlukan untuk dapat menghadapi permasalahan tersebut. Kebutuhan sistem ini
diuraikan ke dalam dua bagian menjadi kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional.
Tidak senantiasa berada di satu tempat
Pengontrolan jarak jauh aktivitas
server dan client Modem
yang Kartu perdana
yang digunakan
Pengolahan isi Pengontrolan
komputer client Komputer client
terhubung ke server
Peralatan Administrato
r
Proses Lingkunga
n
Universitas Sumatera Utara
3.2.1 Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional merupakan sekumpulan kebutuhan yang perlu dilakukan oleh sistem pada setiap kondisi. Adapun kebutuhan fungsional yang dimaksud adalah
sebagai berikut: 1.
Komputer server dapat berhubungan dengan modem yang terpasang di komputer server dari port yang didapat ketika modem berhasil di-install di komputer server.
2. Komputer server dapat menerima SMS, mengirim SMS maupun mengolah isi
SMS dari modem yang terpasang di komputer server. 3.
Komputer server dapat mengecek setiap komputer client yang terhubung dalam suatu jaringan Local Area Network LAN.
4. Komputer client dapat menerima setiap perintah dari komputer server.
3.2.2 Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan non fungsional merupakan batasan dari sekumpulan kebutuhan yang ditawarkan oleh sistem. Kebutuhan non fungsional ini tidak secara langsung
berpengaruh terhadap pengoperasian aplikasi ini. Adapun kebutuhan non fungsional yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Performa
Komputer server dan modem dapat berhubungan dengan baik melalui MSComm. Selain itu, komputer server dan komputer client dapat berhubungan dengan baik
melalui komponen Winsock. 2.
Dokumentasi Komputer server dapat menyimpan setiap kegiatan yang dilakukan oleh sistem
dalam bentuk log. 3.
Kontrol Sistem yang dibangun harus dapat mempermudah penggunaannya oleh
administrator.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Penggunaan Modem GSM
Dalam menentukan modem GSM yang akan digunakan setidaknya harus berfokus pada 2 fungsi. Fungsi yang pertama adalah modem dapat digunakan untuk menerima
SMS maupun mengirim SMS. Fungsi yang kedua adalah modem tersebut juga harus dapat mengenal perintah AT Command.
Dalam fungsi yang pertama, modem berinteraksi dengan administrator dalam mengirim dan menerima SMS. Sedangkan fungsi yang kedua, modem berinteraksi
dengan komputer untuk mengolah SMS yang diterima maupun dikirim dengan menggunakan perintah-perintah AT Command. Untuk menunjang kedua fungsi
tersebut, penulis menggunakan modem ZTE MF100.
3.4 Penggunaan AT Command
AT Command merupakan sejumlah instruksi-instruksi yang digunakan untuk mengontrol sebuah modem. AT merupakan singkatan dari ATtention. Setiap baris
perintah dimulai dari “AT” atau “at”. Oleh karena itu, perintah-perintah dari modem disebut dengan AT Command.
Dalam aplikasi yang akan dibangun ini digunakan beberapa AT Command yang dijabarkan sebagai berikut:
1. Memeriksa apakah modem siap untuk diberikan perintah AT Command
AT command yang digunakan adalah AT
Hasil yang diberikan dapat berupa: • OK
Artinya aplikasi berhasil menemukan modem yang terhubung dengan komputer server.
• ERROR Artinya aplikasi tidak dapat menemukan modem yang terhubung dengan
komputer server.
2. Menampilkan jenis modem yang digunakan
AT command yang digunakan adalah
Universitas Sumatera Utara
AT+CGMI Hasil yang diberikan dapat berupa:
• Ditampilkan jenis modem yang digunakan disertai kata “OK” di bagian paling akhir
• ERROR Artinya modem yang digunakan tidak mendukung adanya perintah AT
command.
3. Menampilkan tipe modem yang digunakan
AT command yang digunakan adalah AT+CGMM
Hasil yang diberikan dapat berupa: • Ditampilkan tipe modem yang digunakan disertai kata “OK” di bagian paling
akhir • ERROR
Artinya modem yang digunakan tidak mendukung adanya perintah AT command.
4. Mengubah bahasa SMS yang berupa PDU Protocol Data Unit menjadi Text
Mode. PDU merupakan bahasa SMS dan bagian-bagiannya. Data yang mengalir kedari
SMS-Center harus berbentuk PDU Protocol Data Unit. PDU berisi bilangan- bilangan heksadesimal yang mencerminkan bahasa IO Bustam Khang, 2002.
Sekarang ini hampir semua modem GSM mampu mengubah PDU menjadi text mode yang dapat mempermudah para pengguna.
AT command yang digunakan dapat berupa: • AT+CMGF=0
untuk menggunakan tampilan berupa PDU, atau • AT+CMGF=1
untuk menggunakan tampilan berupa teks Hasil yang diberikan dapat berupa:
• OK Artinya modem berhasil mengubah ke salah satu bentuk PDU atau text mode.
Universitas Sumatera Utara
• ERROR Artinya modem tidak mendukung text mode dan modem akan tetap
menggunakan bentuk PDU.
5. Mengubah tempat penyimpanan pesan SMS.
AT command yang digunakan adalah AT+CPMS=”ME”
“ME” yang digunakan adalah merupakan tempat penyimpanan pesan ke dalam modem GSM. Tempat penyimpanan lain yang dapat digunakan adalah “SM”.
“SM” merupakan tempat penyimpanan pesan ke dalam SIM card. Hasil yang diberikan dapat berupa:
• “+CPMS: 19,100,0,30,19,100 OK”
“19,100” yang pertama menunjukkan kapasitas penyimpanan SMS yang digunakan untuk membaca maupun menghapus SMS berupa 100 pesan dengan
19 SMS dapat dibaca ataupun dihapus. “0,30” menunjukkan kapasitas penyimpanan pesan yang digunakan untuk
mengirim SMS berupa 30 pesan dengan belum ada yang terpakai. “19,100” yang terakhir menunjukkan kapasitas penerimaan SMS yang masuk
sebanyak 100 dengan 19 SMS telah tersimpan. • ERROR
Artinya modem yang digunakan tidak mendukung adanya perintah AT command.
6. Menerima pesan SMS baru yang masuk
Ketika aplikasi menerima pesan SMS yang baru masuk, modem akan memberikan satu AT command yang berupa:
+CMTI:”ME”,20 Di mana “ME” yang dimaksud adalah pesan SMS yang masuk tersebut disimpan
ke dalam modem GSM dengan indeks yang ke-20. 7.
Membaca pesan SMS AT command yang digunakan adalah
Universitas Sumatera Utara
AT+CMGR=20 Artinya aplikasi hendak membaca pesan dengan indeks yang ke-20
Hasil yang diberikan dapat berupa: +CMGR: REC READ,+6281260555092,,121229,12:34:45+28
SHT SERVER
OK Jika aplikasi tidak berhasil memperoleh pesan SMS maka akan ditampilkan
“ERROR” 8.
Mengirim pesan SMS AT command yang digunakan adalah:
AT+CMGS=+6281260555092 Server berhasil melakukan shutdown
Di mana “+6281260555092” merupakan nomor telepon yang hendak dikirimkan pesan SMS.
Hasil yang diperoleh setelah selesai mengirim SMS adalah +CMGS: 12
OK
Di mana angka 12 tersebut merupakan nomor referensi pesan yang dialokasikan kepada pesan SMS. Angka tersebut ditentukan sendiri oleh modem.
3.5 Penggunaan MSComm