• Database server : proses-proses fungsional mengenai database dijalankan pada server dan client dapat meminta pelayanan.
• DIP Document Information Processing : memberikan pelayanan fungsi penyimpanan, manajemen, dan pengambilan data.
3. Jaringan hybrid
Jaringan hybrid merupakan kombinasi dari jaringan peer-to-peer dan server-based. Tipe jaringan ini menggabungkan karakteristik dari masing-masing jaringan peer-
to-peer dengan server-based. Workgroup yang terdiri dari beberapa komputer yang saling terhubung dapat mengelola sumber daya tanpa membutuhkan otorisasi
network administrator atau server. Tipe jaringan ini mengimplementasikan jaringan clientserver agar tingkat keamanan dapat lebih terjaga dan adanya server
yang mempunyai suatu fungsi layanan tertentu, seperti file server, print server, database server, mail server, dan lain sebagainya.
2.1.2 Protokol TCPIP Transmission Control Protocol Internet Protocol
Dalam dunia komunikasi data komputer, protokol mengatur bagaimana sebuah komputer berkomunikasi dengan komputer lain. Pengertian protokol menurut Febrian
2007 adalah kumpulan dari aturan-aturan yang berhubungan dengan komunikasi data antara alat-alat komunikasi supaya komunikasi data dapat dilakukan dengan
benar.
Agar dua komputer atau lebih dapat saling berkomunikasi dalam suatu jaringan, maka komputer-komputer tersebut harus menggunakan protokol yang sama.
Protokol TCPIP menurut Purbo 2001 adalah sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data komputer di internet. Komputer-komputer yang terhubung ke
Internet berkomunikasi dengan menggunakan protokol ini. Perbedaan jenis komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah, karena semua komputer menggunakan
protokol yang sama, yaitu TCPIP. Sebagai contoh komputer PC dengan sistem operasi Windows dapat berkomunikasi dengan komputer Macintosh dengan sistem
operasi Mac OS X yang keduanya terhubung langsung ke Internet .
2.1.2.1 IP Address
Universitas Sumatera Utara
IP Address adalah sebuah alamat yang diberikan ke peralatan jaringan untuk mengakses internet atau ke suatu jaringan komputer dengan menggunakan protokol
TCPIP Wahana Komputer, 2001. Setiap komputer dalam suatu jaringan mempunyai identifikasi alamat yang unik.
Dalam mendesain sebuah jaringan komputer, terutama yang terhubung dengan internet, perlu menentukan IP address untuk setiap komputer dalam jaringan tersebut.
Format IP address merupakan bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda pemisah berupa tanda titik setiap 8 bit-nya. Tap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk
IP address adalah sebagai berikut : xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx Misalnya : 110000000.00000101.00001010.00000011
Maka pengalamatan 32 bit selanjutnya untuk memudahkan, secara khusus dibagi ke dalam empat oktet 8 bit section.
11000000 00000101
00001010 192
5 10
3 00000011
Dan selanjutnya dapat diterjemahkan ke dalam bilangan desimal dengan range 0 sampai 255: 192.5.10.3.
Jika dilihat dari bentuknya, IP address terdiri atas 4 buah oktet 8bit. Nilai terbesar dari bilangan biner 8 bit yaitu 255 = 2
7
+ 2
6
+ 2
5
+ 2
4
+ 2
3
+ 2
2
+ 2
1
+ 1, maka jumlah keseluruhan IP address adalah 255 x 255 x 255 x 255. IP address ini dibagi-
bagikan, maka untuk mempermudah pembagiannya dilakukan pengelompokan dalam kelas-kelas.
IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan host yang sangat besar. Bit pertama dari IP address kelas A selalu di-set 0 sampai 127 dan panjang NetID 8
bit, panjang HostID 24 bit. Dengan range IP mulai dari 1.xxx.xxx.xxx. sampai 126.xxx.xxx.xxx, dan pangalamatan kelas A masing-masing memiliki 16.777.214 IP
address pada tiap kelas A.
IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Bit pertama dari IP address kelas B selalu di-set dari 10 satu nol sehingga byte
Universitas Sumatera Utara
pertama dari IP kelas B selalu bernilai antara 128 sampai 191. NetID 16 bit, dan HostID 16 bit. Dengan range IP mulai dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx,
dan pengalamatan kelas B masing-masing memiliki 65.523 IP address pada setiap kelas B.
IP address kelas C digunakan untuk jaringan berukuran kecil misalnya LAN. 3 bit pertama dari IP address selalu berisi 111, NetId 24 bit dan HostID 8 bit terakhir
dan byte pertama dimulai dari 192 sampai 223 dengan range IP mulai dari 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar dua juta
network dengan masing-masing network memiliki 256 IP address.
IP address kelas D digunakan untuk keperluan IP multicasting, 4 bit pertama IP address di-set 1110. Bit-bit berikutnya sesuai dengan kebutuhan multicasting.
Tidak ada bit network dan host dalam operasi multicasting. Paket hanya diberikan ke subhost tertentu di jaringan. Dengan byte initial 224-247. IP address kelas E tidak
digunakan untuk umum. 4 bit pertama IP address ini diset 1111, kelas ini dicadangkan untuk penggunaan di masa depan Yani, 2008.
2.1.3 Port