Pertambahan Jumlah Tunas HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

hormon yang diberikan pada saat perlakuan yaitu BAP. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dipaparkan oleh Gibson 2004 menyebutkan bahwa dalam proses fisiologis dan metabolisme tanaman, terjadi beberapa interaksi antara gula dan fitohormon. Gambar 5. Pengaruh pupuk organik dan ekstrak kersen terhadap pertambahan jumlah tunas anggrek Vanda tricolor pada 8 mst. Penambahan ekstrak kersen ke dalam medium subkultur anggrek Vanda tricolor pada perlakuan C Pupuk Organik 3mlL + Ekstrak kersen 50gL + sukrosa 15 gL, D Pupuk Organik 3mlL + Ekstrak kersen 100gL+ sukrosa 15 gL, E Pupuk Organik 3mlL + Ekstrak kersen 150gL + sukrosa 15 gL dan F Pupuk Organik 3mlL+ Ekstrak kersen 200gL + sukrosa 15 gL dikatakan cenderung tidak memberikan potensi untuk menggantikan kebutuhan sukrosa yang dibutuhkan tanaman untuk proses metabolisme dan pembentukan tunas. Lawalata 2013 menyatakan pemberian sukrosa dalam jumlah yang tepat dapat merangsang pembentukan tunas Gloxinia namun sebaliknya pada pemberian sukrosa dengan dosis A : VW + Sukrosa 30gL B : PO 3mlL + Sukrosa 30gL C : PO 3mlL + EK 50gL + Sukrosa 15 gL D : PO 3mlL + EK 100gL+ Sukrosa 15 gL E : PO 3mlL + EK 150gL+ Sukrosa 15 gL F : PO 3mlL + EK 200gL+ Sukrosa 15 gL VW = medium Vacint Went PO = pupuk organik EK = Ekstrak kersen yang kurang tepat dapat menyebabkan munculnya tunas lambat dan jumlah tunas dihasilkan sedikit. Hal ini terjadi pada pemberian perlakuan C PO 3mlL + EK 50gL + Sukrosa 15 gL, D PO 3mlL + EK 50gL + sukrosa 15 gL, E PO 3mlL + EK 150gL+ sukrosa 15 gL, dan F Pupuk Organik 3mlL + Ekstrak kersen 200gL + sukrosa 15 gL yang sama sekali tidak memberikan pertambahan jumlah tunas.

D. Pertambahan Jumlah Bakal Tunas

Hasil analisis sidik ragam terhadap jumlah bakal tunas disajikan pada Tabel 1 menunjukkan bahwa masing-masing perlakuan yang diujikan memberikan pengaruh berbeda nyata Lampiran II. Gambar 6. Pengaruh pupuk organik dan ekstrak kersen terhadap pertambahan jumlah bakal tunas anggrek Vanda tricolor pada 8 mst. Berdasarkan Gambar 6, menunjukan bahwa pertambahan bakal tunas hanya terjadi pada perlakuan B Pupuk Organik 3mlL + Sukrosa 30gL, hal ini dikarenakan hormon sitokinin berupa BAP 2mgL pada medium memberikan respon A : VW + Sukrosa 30gL B : PO 3mlL + Sukrosa 30gL C : PO 3mlL + EK 50gL + Sukrosa 15 gL D : PO 3mlL + EK 100gL+ Sukrosa 15 gL E : PO 3mlL + EK 150gL+ Sukrosa 15 gL F : PO 3mlL + EK 200gL+ Sukrosa 15 gL VW = medium Vacint Went PO = pupuk organik EK = Ekstrak kersen yang baik pada kondisi medium B Pupuk Organik 3mlL + Sukrosa 30gL sehingga dapat merangsang pembelahan sel pada eksplan dan mampu membentuk bakal tunas pada eksplan. Selain itu, pemberian sukrosa sebanyak 30gL juga mampu meningkatkan proses metabolisme pada eksplan sehingga proses pembentukan bakal tunas pada eksplan lebih cepat karena energi yang dibutuhkan eksplan untuk proses merabolisme tercukupi. Menurut Gibson 2004 menyebutkan gula dan fitohormon memiliki interaksi dalam proses fisiologis dan metabolisme tanaman. Hormon sitokinin berupa BAP pada medium memberikan respon untuk merangsang terjadinya sitokinesis dengan menaikkan laju sintesis protein. Beberapa protein tersebut berupa protein pembangun atau enzim yang dibutuhkan sel pada eksplan untuk melakukan proses mitosis sehingga terjadi pembentukan bakal tunas pada eksplan tersebut. Pemberian sukrosa sebanyak 30gL kedalam media juga merupakan salah satu faktor untuk pertumbuhan dan perbanyakan bakal tunas, karena jika kebutuhan sukrosa dalam media tercukupi, maka energi yang dibutuhkan tamanan untuk melakukan proses metabolisme juga terpenuhi. ketersediaan gula terlarut seperti glukosa dan sukrosa dan fitohormon dapat membantu mengatur jalannya proses fisiologis dan metabolisme pada tanaman Gibson, 2004. Sedangkan, ekstrak kersen yang diberikan ke dalam medium pada perlakuan C Pupuk Organik 3mlL + Ekstrak kersen 50gL + sukrosa 15 gL, D Pupuk Organik 3mlL + Ekstrak kersen 100gL + sukrosa 15 gL, E Pupuk Organik 3mlL + Ekstrak kersen 150gL + sukrosa 15 gL dan F Pupuk Organik 3mlL + Ekstrak kersen 200gL + sukrosa 15 gL dikatakan cenderung tidak memberikan potensi

Dokumen yang terkait

Penggunaan Ekstrak Karsen (Muntingia calabura L) sebagai Substitusi medium pada Subkultur Anggrek Dendrobium sp secara in vitro

0 6 11

DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Lactobacillus acidophilus SECARA IN VITRO

0 2 72

PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP HAMBATAN Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) Terhadap Hambatan Pertumbuhan Enterococcus faecalis Dominan Pada Saluran Akar Secara In Vitro.

0 8 15

PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP HAMBATAN Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) Terhadap Hambatan Pertumbuhan Enterococcus faecalis Dominan Pada Saluran Akar Secara In Vitro.

0 3 18

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) Terhadap Hambatan Pertumbuhan Enterococcus faecalis Dominan Pada Saluran Akar Secara In Vitro.

0 6 4

UJI EFEK EKSTRAK DAUN KERSEN (MUNTINGIA CALABURA L) TERHADAP KADAR ALANINE AMINOTRANSFERASE (ALT) PADA Efek Ekstrak Daun Kersen (Muntingia Calabura L) Terhadap Kadar Alanine Aminotransferase (ALT) pada Tikus yang Diinduksi Asetaminofen.

0 4 12

UJI EFEK EKSTRAK DAUN KERSEN (MUNTINGIA CALABURA L) TERHADAP KADAR ALANINE AMINOTRANSFERASE (ALT) PADA Efek Ekstrak Daun Kersen (Muntingia Calabura L) Terhadap Kadar Alanine Aminotransferase (ALT) pada Tikus yang Diinduksi Asetaminofen.

0 3 14

PERTUMBUHAN PLANLET ANGGREK TOPAS (Coelogyne rochussenii De Vries) PADA MEDIUM VACIN DAN WENT DENGAN PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK.

0 1 8

Substitusi Medium Sintetik dengan Pupuk Daun, Air Kelapa dan Ekstrak Nabati pada Subkultur Anggrek Cattleya pastoral Innocence secara In Vitro | Handayani | PLANTA TROPIKA: Jurnal Agrosains (Journal of Agro Science) 2386 6550 2 PB

0 0 10

FORMULASI LOTION EKSTRAK FLAVONOID DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI PADA LUKA ULKUS DIABETIKUM SECARA IN-VITRO - repository perpustakaan

0 0 16