Kredit Pengaruh Faktor Internal Terhadap Volume Kredit Perbankan Terbuka Di Indonesia

27 b Pemanfaatan iklim persaingan perbankan yang tidak sehat oleh debitur, dimana persaingan bank yang ketat dapat dimanfaatkan oleh debitur yang kurang memiliki itikad baik untuk memperoleh jmnlah kredit melebihi jumlah yang diperlukan, imtuk usaha yang tidak jelas atau untuk kegiatan spekulatif. Dalam kondisi persaingan yang tajam, sering bank menjadi tidak rasional dalam pemberian kredit dan akan diperburnk dengan keterbatasan kcmampuan teknis dan pengalaman petugas bank dalam pengelolaan kredit c Kegagalan usaha debitur yang dapat terjadi karena sifat usaha debitur yang sensitif terhadap pengaruh eksternal, misalnya kegagalan dalam pemasaran produk, karena pembahan harga di pasar, adanya pembahan pola konsumen dan pengaruh perekonomian nasional d Debitur mengalami musibah yang dapat saja terjadi pada debitur, misalnya meninggal dunia, lokasi usahanya mengalami kebakaran atau kemsakan sementara usaha debitur tidak dilindungi dengan asuransi.

2.3 Kredit

Penyaluran kredit merupakan kegiatan usaha yang mendominasi pengalokasian dana bank. Penggunaan dana untuk penyaluran kredit ini mencapai 70-80 dari volume usaha bank. Oleh karena itu sumber pendapatan utama pendapatan bank berasal dari kegiatan penyaluran kredit dalam bentuk pendapatan bunga. Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetnjnan alau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi Universitas Sumatera Utara 28 utangnya setelal jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Berdasarkan pengertiannya kredit memiliki antara unsur yaitu: a. Persetujuan atau kesepakatan pinjam meininjam, b. Aktivitas peminjaman uang alau tagihan sebesar plafon yang disepakati, c. Jangka waktu tertentu, d. Pendapatan benipa btuiga atau irabalan atau pembagian keimtungan, e. Resiko, f. Jaminan atau agunan jika ada. Tujuan kredit yang diberikan suatu bank akan mengemban tugas sebagai agent of development yaitu: a. Turut menyukseskan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan b. Meningkatkan aktivitas pertisahaan agar dapat menjalankan fungsinya guna menjamin keburuhan masyarakat, c. Memperoleh dana agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan dapat memperluas usahanya. Dari tujuan tersebut terlihat adanya kepentingan yang seimbang antara kepentingan masyarakat dan kepentingan pemilik modal. Fungsi kredit perbankan dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan antara lain: a. Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna uang, b. Kredit dapat meningkatkan peredaran lain lintas uang, c. Kredit dapat meningkatkan daya guna dan peredaran baraug, d. Kredit merupakan salah satu alat stabilitas ekonomi, Universitas Sumatera Utara 29 e. Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha. f. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan, g. Kredif merupakan alat untuk meningkatkan hubungan internasionat. Kredit dapat digolongkan berdasarkan: a. Jangka waktu maturity, b. Jaminan collateral, c. Segmen usalia, d. Tujuan kredit, e. Penggimaan kredit, f. Kredit non kas, g. Status hukum debitur, h. Sumber dana pembiayaan, i. Sifat pemakaian dana, j. Menurut kualitas. Adapun berdasarkan jangka waktu maturity, kredit meliputi: 1 Kredit jangka pendek short term loan adalah kredit yang jangka waktu pengembaliannya dalam waktu satu tahun atau kurang. Biasanya kredit ini digunakan untuk kelancaran usaha, khususnya penyediaan dana untuk modal kerja. 2 Kredit jangka menengah medium term loan adalah kredit yang jangka waktu pengembaliannya satu sainpai tiga tahun. Kredit ini umumnya digunakan untuk pembiayaan modal kerja perusahaan besar atau kredit investasi perusahaan kecil, Universitas Sumatera Utara 30 3 Kredit jangka panjang long term loan adalah kredit yang jangka waktu pengernbaliannya atau jatuh temponya melebihi tiga talum. Umumnya kredit jangka panjang untuk metnbiayai investasi. Berdasarkan jaininan collateral, kredit meliputi: 1 Kredit dengan jaminan secured loan adalah kredit yang disertai dengan jaminan atau agiman dan diserahkan oleh nasabah peminjam debitur- Bentuk-bentuk jaminan dapat berupa harta berwujud seperti tanah, bangunan dan harta harta berwujud lainnya yang berharga. Jaminan yang diserahkan debitur dapat juga berbentuk surat-surat berharga seperti saham dan obligasi, 2 Kredit tanpa jaminan unsecured loan adalah peraberian kredit dengan tidak berdasarkan barang jaminan. Kredit biasanya diberikan kepada orang yang dikenal, teruji, dipercaya oleh pihak bank dan penilaian bank terhadap reputasi dan prospek usaha debitur sangat baik. Berdasarkan segmen usaha, kredit meliputi: 1 Whole loam yaitu kredit yang diberikan kepada tndividu maupun koporasi untuk menjalankan bidang usaha misahiya perdagangan, industri dan lain-iain sebagai tambahan modal kerja. Kredit semacam ini ada kesamaan dengan kredit komersial, 2 Retail loans yailu kredit yang diberikan kepada nasabah debitur untuk tnjuan konsumsi. Kredit semacam ini ada kesamaan dengan kredit konsumtif. Universitas Sumatera Utara 31 Berdasarkan tujuan kredit, kredit meliputi: 1 Kredit komersial commercial loan yaitu kredit yang diberikan untuk memperlancar kegiatan usaha nasabah di bidang perdagangan. Kredit komersil ini meliputi antara lain kredit ekspor dan kredit untuk usaha pertokoan, 2 Kredit konstimtif consumer loan yaitu kredit yang diberikan bank untuk memenuhi kebutuhan debitur yang bersifat konsumtif. Kredit ini digunakan untuk membeli barang atau kebumban lainnya seperti membeli rumah, mobil dan berbagai macam barang kebutuhan konsumsi lainnya, 3 Kredit produktif yaitu kredit yang diberikan bank dalam rangka memperlancar kegiatan produksi debitur, misalnya penibetian balian baku, pembayaran upah, biaya pemasaran dan sebagainya, Berdasarkan penggunaan kredit, kredit meliputi: 1 Kredit modal kerja yaitu kredit yang diberikan bank untuk menambah modal kerja debitur. Kredit modal kerja ini pada prinsipnya meliputi modal kerja untuk tujuan komersil, industri kontraktor bangunan dan sebagainya. Jadi prinsipnya ciri modal kerja ini adalah penggunaan modal yang akan habis dalam satu siklus usaha yaitu dimulai dari perolehan uang tunai dari kredit bank, kemudian digunakan untk membeli barang dagangan atau bahan-bahan baku kemudian diproses menjadi barang jadi, lalu dijual bisa dengan kredit atau tunai, selanjutnya memperoleh uang kas kembali, 2 Kredit investasi yaitu kredit yang diberikan bank untuk berinvestast dengan membeli barang-barang modal. Kredit investasi merupakan kredit jangka Universitas Sumatera Utara 32 menengah atau panjang untuk membiayai pengadaan barang-barang modal maupun jasa yang diperlukan dalam rangka rehabilitasi, modemisasi, ekspansi, relokasi dan pendirian proyek baru. Berdasarkan kredit non kas non cash loan yaitu merupakan kredit yang diberikan oleli bank kepada nasabah yang hanya boleh ditarik apabila suatu transaksi yang telah dtperjanjikan telah direalisasi, kredit meliputi: 1 Bank garansi yaitu jaminan yang diberikan dalam bentuk surat yang diterbitkan oleh bank maupim lembaga keuangan non bank yang mengakibatkan kewajiban membayar kepada pihak yang menerima jaminan apabila pihak yang dijamin tidak memenuhi kewajiban atau janji, 2 Letter of credit LC yaitu fasilitas yang diberikan pada nasabah untuk memperlancar transaksi arus barang, terutama transaksi perdagangan internasional. Berdasarkan status hukiim debitur, kredit meliputi: 1 Kredit bagi debitur korporasi yaitu kredit yang diberikan kepada debitur berstatus badaii hukuin dan dalam jumlah kredit berskala menengah atau besar, 2 Kredit bagi debitur perorangan yaitu kredit yang diberikan kepada debitor berstatus perorangan dan jumlah kredit berskala kecil. Berdasarkan sumber dana pembiayaan, kredit meliputi; 1 Kredit likuiditas yaitu kredit yang sebagian sumber dana pembiayaannya diperoleh melalui Kredit Likuiditas Bank Indonesia KLB1 Universitas Sumatera Utara 33 2 Kredit pihak ketiga yaitu kredit yang sebagian sumber dana pembiayaannya diperoleh dari dana pihak ketiga giro, tabungan, deposito. Berdasarkan sifat pemakaian dana, kredit meliputi: 1 Kredit revolving yaitu kredit yang dananya dapat ditarik berulang-ulang, artinya jumlah kredit dapat ditarik sekaligus atau secara bertahap bergantung pada kebutuhan debitor, 2 Kredit non revolving yaitu kredit yang dananya dapat ditarik sekaligus dan pelunsannya dilakukan secara bertahap atau sekaligus. Berdasarkan kualitas, kredit meliputi: 1 Kredit performing yaitu kredit dengan kualitas lancar dan kualitas dalam perhatian khusus. 2 Kredit non performing loan yaitu kredit dengan kualitas kurang lancar, kualitas diragukan dan kualitas uiacet. Dalam pendanaan kepada nasabah dalam bentuk pemberian kredit, ada beberapa hak yang perlu diperhatikan berkaitan dengan penilaian kredit, oleh karena layak tidaknya kredit yang diberikan akan mempengaruhi stabilitas keuangan bank. Menurut Bastian 2006: 249, penilaian kredit harus memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Keamanan kredit safety, dimana harus benar-benar diyakini bahwa kredit tersebut dapat dilunasi kembali, b. Terarahnya tujuan penggunaan kredit suitability, dimana kredit yang akan digunakan untuk tujuan yang sejalaii dengan kepentingan masyarakat atau setidaknya tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku, Universitas Sumatera Utara 34 menguntungkan profitable, dimana kredit yang diberikan menguntungkan bagi bank maupim bagi nasabah. Menurut Siamat 2005:356, metode yang dapat digunakan dalam penilaian kredit untuk keputusan pemberian kredit adalah prinsip 5C, yaitu: a. Karakter character, dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana itikad baik dan kemauan debitur untuk melunasi kewajibannya sesuai dengan yang disepakati dalam perjanjian kredit. Pejabat analis perlu memperhatikan sifat- sifat seperti kejujuran, ketulusan, kecerdasan, temperamental dan sebagaiuya, b. Kapasitas capacity, berkaitan dengan kemampuan peminjam mengelola usahanya secara sehat untuk kemudian memperoleh laba sesuai yang diperkirakan. Hal ini untuk mengetahui sejauh raana hasil usaha debitur dapat membayar semua kewajibarmya tepat pada waktu sesuai perjanjian kredit, c. Modal capital, dilakukan untuk melihat apakah debitur memiliki modal yang memadai untuk menjalankan dan memelihara kelangsungan usahanya. Makin besar modal yang dimiliki dapat merupakan indikasi makin besarnya kemampuan dan komitmen dalam menjalankan usaha, d. Jaminan collateral, diserahkan debitor sebagai jaminan atas kredit bank yang diperofehnya adalah untuk mengetahui sejauh mana nilai barang jaminan atati agiman tersebut dapat menutupi resiko kegagalan pengembalian kewajiban debitur, e. Kondisi condition, berkaitan dengan keadaan perekonomian pada saat tertentu yang secara iangsung niempengaruhi kegiatan usaha debitur. Universitas Sumatera Utara 35 Menurut Mamimng 2004 :394, selain prinsip 5C jua terdapat konsep 7P yang dapat digunakan dalam penilaian kredit imtuk keputusan pemberian kredit, yaitu: a. Kepribadian personality, merupakan tingkah laku sejarah hidupnya yang mencakup sikap, emosi dan tidakan dalam menghadapi masalah. b. Tujuan purpose, menilai tujuan calon debitur dalam mengajukan permohonan kredit dan berapa besar kredit yang diajukan, c. Prospek prospect, menilai prospek usaha yang direncanakan debitur baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, d. Pembayaran payment, menilai bagaimana cara calon debitur dapat melunasi kredit, darimana sumber dana tersebut dan bagaimana tingkat kepastiaiinya, e. Tingkat keuntungan profitability, menilai berapa tingkat keuntungan yang diperkirakan akan diraili calon debitor, f. Perlindunan protection, menilai bagaimana calon debitur melindungi usaha dan mendapatkan perlindungan usaha. Apakah dalam bentuk jaminan barang, orang atau asuransi, g. Pani party, bertujuan mengklasifikasi calon debitur berdasakan modal, loyalitas dan karakternya. Pengklasifikasian ini akan menentukan perlakuan bank dalam hal pemberian fasilitas, Menurut Siamat 2005:357, aspek-aspek lain yang perlu diperhatikan dalam penilaian kredit, yang menyangkut kegiatan usaha calon debitor yaitu; Universitas Sumatera Utara 36 a. Aspek pemasaran, menyangkut kemampuan daya beli masyarakat, keadaan kompetisi, pangsa pasar, kualitas produksi dan lain sebagainya, b. Aspek teknis, meliputi kelancaran produksi, kapasitas produksi, mesin dan peralatan, ketersediaan dan kontinuitas bahan balai, c. Aspek manajemen, meliputi struktur dan susunan organisasi, termasuk pengalaman anggota dan pola kepemimpinan manajemen, d. Aspek yuridis, meliputi status hukum badan usaha, kelengkapan izin usaha dan legalitas barang jaminan, e. Aspek sosial ekonomi, meliputi keadaan keuangan perusahaan debitor yang dibiayai.

2.4 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1