Gambaran Umum Objek Penelitian .1 Gambaran Umum Sektor Perbankan Di Indonesia

56

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Sektor Perbankan Di Indonesia Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Pada masa itu terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda. Bank-bank yang ada itu antara lain: 1. De JavasceNV. 2. De Post Poar Bank. 3. De Algemenevolks Crediet Bank. 4. Nederland Handles Maatscappi NHM. 5. Nationale Handles Bank NHB. 6. De Escompto Bank NV. Di samping itu, terdapat pula bank-bank milik orang Indonesia dan orangorang asing seperti dari Tiongkok, Jepang, dan Eropa. Bank-bank tersebut antara lain: 1. Bank Nasional Indonesia. 2. Bank Abuan Saudagar. 3. NV Bank Boemi. 4. The Chartered Bank of India. 5. The Yokohama Species Bank. 6. The Matsui Bank. Universitas Sumatera Utara 57 7. The Bank of China. 8. Batavia Bank. Di zaman kemerdekaan, perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang lagi. Beberapa bank Belanda dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia. Bank-bank yang ada di zaman awal kemerdekaan antara lain: 1. Bank Negara Indonesia, yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 yang sekarang dikenal dengan BNI 046. 2. Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank int berasal dar De Algemenevolks Crediet Bank atau Syomin Ginko. 3. Bank Surakarta Maskapai Adil Makmur MAI tahun 1945 di Solo. 4. Bank Indonesia di Palembang tahuu 1946. 5. Batik Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan. 6. Indonesian Banking Corporation tahnn 1947 di Yogyakarta, kemudian menjadi Bank Amerta. 7. NV Bank Sulawesi di Manado taliun 1946. 8. Bank Dagang Indonesia NV di Samarinda tahun 1950 kemudian merger dengan Bank Pasifik. 9. Bank Timur NV di Semarang berganti nama menjadi Bank Gemari. Kemudian merger dengan Bank Central Asia BCA tahun 1949. Di Indonesia, praktek perbankan sudah tersebar sampai ke pelosok pedesaan. Lembaga keuangan berbentuk bank di Indonesia berupa Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat BPR. Bank Umum Syari’ah. dan juga BPR Syari’ah BPRS. Masing-masing bentuk lembaga bank tersebut berbeda karakteristik dan Universitas Sumatera Utara 58 fungsinya. Seperti diketahu balnva Indonesia mengenal dunia perbankan dari bekas penjajahnya, yaitu Belanda. Oleh karena itu, sejarah perbankanpim tidak lepas dari pengaruh negara yang menjajahnya baik untuk bank pemerintah maupun swasta. Periode 1988-1996 Dikeluarkannya paket deregiilasi 27 Oktober 1988 Pakto 88, antara lain benipa relaksasi ketentuan permodalan untuk pendirian bank baru teiah menyebabkan munculnya sejumlah bank umum berskala kecil dan menengah. Pada puncaknya, jnmlah bank umum di Indonesia membengkak dari 111 bank pada Oktober 1988 menjadi 240 bank pada tahun 1994-1995, sementara jumlah Bank Perkreditan Rakyat BPR meningkat drastis dari 8.041 pada tahun 1988 menjadi 9.310 BPR pada tahun 1996 Periode 1997-1998 Pertumbuhan pesat yang terjadi pada periode 1988 - 1996 berbalik arah ketika memasuki periode 1997 - 1998 karena terbentur pada krisis keuangan dan perbankan. Bank Indonesia, Pemerintah, dan juga lernbaga-lembaga internasional berupaya keras menanggulangi krisis tersebut, antara lain dengan melaksanakan rekapitalisasi perbankan yang menelan dana lebih dari Rp 400 triliun teriiadap 27 bank dan melakukan pengambilalihan kepemilikan terhadap 7 bank lainnya. Secara spesifik langkah-langkah yang dilakukan untuk menanggulangi krisis keuangan dan perbankan tersebut adalah: a. Penyediaan likuiditas kepada perbankan yang dikenal dengan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia BLBI Universitas Sumatera Utara 59 b. Mengidentifikasi dan merekapitulisasi bank-bank yang masih memiliki potensi imtuk melanjutkan kegiatan usahanya dan bank-bank yang memitiki dampak yang signifikan terhadap kebijakannya c. Menutup bank-bank yang bermasalah dan melakukan konsolidasi perbankan dengan melakukan inarger d. Mendirikan lernbaga khusus untuk inenangani masalah yang ada di industri perbankan seperti Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN e. Memperkuat kewenangan Bank Indonesia dalam pengawasan perbankan melalui penetapan Undang-Undang No. 231999 tenlang Bank Indonesia yang menjamin independensi Bank Indonesia dalam penetapan kebijakan. Periode 1999-2002 Krisis perbankan yang demikian parah pada kunm waktu 1997 – 1998 memaksa pemerintah dan Bank Indonesia untuk melakukan perabenahan di sektor perbankan dalam rangka melakukan stabilisasi sistem keuangan dan mencegah terulangnya krisis. Langkah penting yang dilakukan sehubungan dengan itu adalah: a. Memperkuat kerangka pengaturan dengan menyusun rencana iniplementasi yang jelas untuk memenuhi 25 Basel Core Principles for Effective Banking Supervision yang menjadi standar internasional bagi pengawasan bank b. Meningkatkan infrastruktur sistem pembayaran dengan mengembangkan Real Time Gross Settlements RTGS c. Menerapkan bank guarantee scheme nntuk melindungi simpanan masyarakat dibank Universitas Sumatera Utara 60 d. Mengidentifikasi dan merekapttalisasi bank-bank yang masih memiliki potensi imtuk melanjutkan kegiatan usalianya dan bank-bank yang memitiki dampak yang signifikan terhadap kebijakannya e. Menutup bank-bank yang bermasalah dan melakukan konsolidasi perbankan dengan melakukan inarger f. Mendirikan lernbaga khusus untuk inenangani masalah yang ada di industri perbankan seperti Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN g. Memperkuat kewenangan Bank Indonesia dalam pengawasan perbankan melalui penetapan Undang-Undang No. 231999 tenlang Bank Indonesia yang menjamin independensi Bank Indonesia dalam penetapan kebijakan. Periode 1999-2002 Krisis perbankan yang demikian parah pada kunm waktu 1997 – 1998 memaksa pemerintah dan Bank Indonesia untuk melakukan pembenahan di sektor perbankan dalam rangka melakukan stabilisasi sistem keuangan dan mencegah tehilangnya krisis. Langkah penting yang dilaknkan sehubungan dengan itu adalah: a. Memperkuat kerangka pengaturan dengan menyusun rencana implementasi yang jelas untuk memenuhi 25 Basel Core Principles for Effective Banking Supervision yang menjadi standar internasional bagi pengawasan bank b. Meningkatkan infrastruktur sistem pembayaran dengan mengembangkan Real Time Gross Settlements RTGS c. Menerapkan bank guarantee scheme untuk melindungi simpanan inasyarakat dibank gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata mean, Universitas Sumatera Utara 61 standar deviast, varian, maksimum, minimum, sum, range dan kemencengan distribtisi. Tabel 4.1 Descriptive Statistics Variabel Penelitian DPK, CAR, ROA, NPL, dan Volume Kredit 2011-2013 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std, Deviation DPK 66 1.675.845 556.341-661 1,1 4E8 1.446E8 CAR 66 9,41 45.75 15.6577 4.82766 ROA 56 7.58 5.15 1.8726 1.93897 NPL 66 .10 6.25 1.7456 1.42550 Volume_Kredit 66 1.168.908 488.845.000 9,8957 1.317E8 Valid N listwise 66 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2015 Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa jumlah pengamatan pada penisaliaan-perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013 dalam penelitian ini sebanyak 66 data. Mean atau rata-rata Dana Pihak Ketiga DPK sebesar 1,14E8 atau sebesar 144 triliun, dengan nilai terendali minimum adalah Rp. 1.675.845 1,675 triliun rupiah yaitu pada Bank Of India di tahun 2011 dan nilai tertinggi maximum Rp. 556.341.661 556, 341 triliun rupiah diraih of eh Bank Mandiri di tahun 203 3. Secara uinum Dana Pihak Ketiga relatif meningkat selama selama periode 2011-2013. Variabel Capital Adequacy Ratio CAR memiliki nilai rata-rata mean dari sebesar 15.6577 dengan nilai tertinggi sebesar 45.75 pada Bank QNB Kesawan di tahun 2011, dan nilai terendah sebesar 9.41 pada Bank Mutiara juga di tahun 2011. Capital Adequacy Ratio CAR perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selaina periode 2011-2013 secara umum mengalami peningkatan meskipun ditemukan beberapa Bank yang mengalami penurunan. Universitas Sumatera Utara 62 Variabel Return on Assets ROA raemiliki nilai rata-rata mean sebesar 1,8726 dengan nilai tertinggi sebesar 5.15 di raih oleh Bank Rakyat Indonesia di tahun 2012 dan nilai terendall sebesar -7,58 yaitu pada Bank Mutiara di tahun 2013. Secara umum pertiunbuhan Return on Assets cenderung fluktuatif. Variabel Non Performing Loan NPL memiliki nilai rata-rata mean sebesar 1,7456 dengan nilai tertinggi sebesar 6,25 yaitu pada Bank Bumi Putera di tahun 2011 dan nilai terendah sebesar 0.10 pada Bank Victoria di tahun pada tahiin 2013. Dengan demikian secara uraum terlihat bahwa tingkat NPL relatif stabil dan berada dibawab 8 sesuai ketetapan Bank Indonesia. Selanjutnya, Variabel Volume Kredit memiiiki nilai rata-rata mean sebesar Rp. 98.904.237 atau sekitar 98,904 trilun rupiah. Nilai maksirmim volume kredit adalah sebesar Rp. 488.845.000 488, 845 triliun rupiah dan nilai terendah sebesar Rp- 1.168-908 1,168 triliun rupiah. Secara uinum volume kredit perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami peningkatan seiama periode 2011-2013.

4.2.2 UjiAsumsi Klasik

Salah satu syarat yang mendasari model regresi berganda dengan metode estimasi Ordinary Least Square OLS adalah terpenuhinya semua asurasi klasik, agar hasil pengujian bersifat tidak bias da efisien. Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dilakaukan dengan bantuan program statistiki nomialitas data, autokorelasi, heteroskedastisitas dan asumsi-asumsi klasik lainnya agar hasil pengujian tidak bersifat bias dan efisien. Men unit Ghozali 2005:123 asumsi Universitas Sumatera Utara 63 klasik yang harus dipenuhi adalah berdistribusi normal, non-multikolinearitas, non-autokorelasi dan non-heteroskedasitas. 1. Uji Normalitas a. Uji Normalitas Kolmogorov Smirno Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seita untuk menghindari bias dalam model regresi. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggimakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S, deitgan menbuat hipotesis: Ho : Data residual berdistribusi nonnal Ha ; Data residual tidak berdistribusi normal Apabila signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima. sedangkan jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka H0 ditolak. Uji Normalitas dengan menggimakan Kolmogorov-Smimov adalah sebagai beriknt: Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 66 Normal Parameters a-b Mean 0000000 Std. Deviation Z2S9703S4E7 Most Extreme Differences Absolute .204 Positive .204 Negative -.202 Kolmogorov-Smirnov Z 1.661 Asymp. Sig. 2-tailed .008 a. Tesi distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber Hasil Pengolahan SPSS 2015 Universitas Sumatera Utara 64 Pada pengujian awal nomalitas dengan kohnogorov-Smirnov terlihat bahwa nilai Asymp.Sig 2-tailed adalah sebesar 0,008 0,05. Dengan demikian, data tidak berdistribusi secara nonnal oleh karena itu, maka data liarus ditransformasikan ke dalam bentuk Logarirma Natural LN. Untuk itu data di-treatment dengan menggunakan model log-log Nachrowi, 2002:86, yaitu melakiikan transformasi data ke model logaritma natural LNJ dari Kredit = fDPK, CAR, ROA, NPL menjadi LN_Kredit = fLNJ3PK, LN_CAR, LN_ROA, LN__NPL. Kemudian data diuji ulang berdasarkan asunisi nonnalitas, berikut ini hasil pengujian dengan Kolmogorov- Smirnov setelah melakukan transformasi ke bentuk Logaritma Natural LN: Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi Logaritma Natural One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 66 Normai Parameters a.d Mean .0000000 Std. Deviation .28738400 Most Extreme Differences Absolute .138 Positive .089 Negative -.138 Kolmogorov-Smirnov Z 1.118 Asymp. Sig. 2-tailed .164 a. Test distribution is Normal, b. Calculated from data. Sumher. Hasil Pengolahan SPSS 2015 Berdasarkan Tabel 4.3 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,1640,05 sehingga berdasarkan kriteria pengujian maka data dapat dinyatakan telah berdistribusi normal b. Uji Nonnalitas dengan Pendekatan Histogram Universitas Sumatera Utara 65 pada Gambar 4.1 berikut dapat dilihat hasil uji normalitas dengan pendekatan Histogram Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2015 Gambar 4.1 Histogram Berdasarkan Gambar 4.1 terlihat bahwa Uji Normalitas Data dengan pendekatan histogram di atas menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan telah berdistribusi normal, hal ini dapat dilihat dari garis histogram tidak terlalu menceng ke kiri atau ke kanan, sehingga penyebaran datanya telah berdistribusi secara normal. c. Pendekatan Grafik Pendekatan lainnya yang digunakan dalam untuk menguji normalitas data adalah Pendekatan Grafik. Pendekatan Grafik yang digunakan adalah Normality Universitas Sumatera Utara 66 Probability Plot. Berikut adalah hasil Uji Normalitas Data dengan pendekatan Grafik Normality Probability Plot. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2015 Gambar 4.2 Grafik Normality Probability Plot Berdasarkan hasil Uji Normalitas dengan pendekatan grafik diatas, dapat diketahui bahwa data memiliki distribusi atau penyebaran yang normal, hal ini dapat dilihat dari penyebaran titik berada disekitar sumbu diagonal dari grafik. 2. Uji Multikolinearitas Universitas Sumatera Utara 67 Ghozali 2005:91 menyatakan uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel bebas independen. Multikolinearitas menunjukkan ada tidaknya variabel independen yang memiliki hubungan yang kuat dengan variabel independen lain dalam model regresi, agar pengambilan keputusan pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen tidak bias. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor VIF, apabiia nilai VIF 10 dan nilai tolerance 0.1 maka terjadi multikolinearitas Ghozali, 2005:92. Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients Model Unstandardized Coerficients Standardized Coefficients 1 Sig CoUineari tN Statistics B Std. Error Beta Tolerance V1F 1 Constant -1 .592 .689 -2.310 .024 LN_DPK 1.020 .027 .978 37.694 .000 .711 1.406 LN_CAR .364 .165 .051 2.202 .031 .891 1.123 LN_ROA .030 .058 .013 .522 .603 .729 1.371 LN NPL -.043 043 -.024 -1.014 315 .888 1 127 a. Dependent Variable. LN_Volume_Kredit Sumber Hasil Pengolahan SPSS 2011 Pada Tabel 4.4 disimpulkan bahwa pada model regresi yang digunakan tidak terlihat adalanya gejaia multikolonearitas antar variabel independen. Hal ini dapat diketahui dari nilai tolerance dan nilai VIF, hasil perhitungan menunjukkan baliwa nilai tolerance variabel Dana Pihak KetigaX 1 adalah sebesar 0,711 0,1 dengan nilai VIF sebesar 1,406, nilai tolerance variabel Capital Adequacy Ratio X 2 sebesai-0,891 dengan nilai VIF sebesar 1,123, nilai tolerance variabel Return on Assets X 3 sebesar 0,729 dengan nilai VIF sebesar 1,371. Dan nilai tolerance variabel Volume Kredit sebesar 0,888 dengan nilai VIF sebesar 1,127. Dengan Universitas Sumatera Utara 68 demikian keseluruhan nilai tersebut telah sesuai dengan kriteria pengambilan keputusan dimana nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF5,

3. Uji Heteroskedastisitas

Untuk melihat ada tidaknya Heteroskedastisitas pada model yang digntiakan, diiakukan dengan Uji Heteroskedastisitas Scatter Plot. Berikiit hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatter Plot. a. Uji Glejser Tabel 4.5 Hasil Uji Glejser Coefficients a Mode Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std Error Beta 1 Constant -.739 .721 -1.025 .309 LN_DPK .050 .028 .259 1.781 .080 LN_CAR .014 .173 .011 .033 .934 LN_ROA .012 .060 .028 .194 .847 LN NPL -.013 .045 -.038 -.293 .770 a. Dependent Variable: absut Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2015 Berdasarkan tabel 4,5 terlihat bahwa tingkat signifikansi variabel DPK sebesar 0,OSO0,05, variabel CAR sebesar 0,9340,05. variabel ROA sebesar 0,8470,05, dan variabel NPL sebesar 0,7700,05. Dengan demikiat terlihat bahwa tidak satupun variabel indipenden yang signifikan dalam mempengaruhi variabel terikat sehingga dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 69 b. Scatter Plot Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2015 Gambar 4.3 Scatter Plot Berdasarkan Hasil Ujt Heteroskedastisitas di atas, diketahui bahwa titik- titik penyebaran pada Scatter Plot tidak menunjukkan pola tertentii dan penyebarannya berada di atas dan di bawah angka nol, sehingga model regresi yang digunakan tidak mengalami Heteroskedastisitas. 4. Uji Autokorelasi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, dapat digunakan uji Durbin Watson. Hasil dari pengujiau autokorelasi adalah sebagai berikut; Universitas Sumatera Utara 70 Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .935 d .971 .969 .29666 1,892 a. Predictors: Constant, LNNPL, LN_ROA, LN_CAR. LNJJPK b. Dependent Variable: UN Volume_Kredi1 SunibrcHasilPengoJahan SPSS 2015 Hasil uji autokorelasi diatas menunjukkan nilai statistic Diirbin-Watson DW sebesar 1,892 , nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel Durbin- Watson dengan menggunakan signifikansi 5, jumlah sampel 66 n dan jumlah variabel independen 4 k=4, maka di tabel Durbin-Watson didapat tiilai batas atas du 1,7319 dan nilai batas bawah dl 1.4758 . Oleh karena itu, nilai DW berada diantara batas atas DU dan 4-DU 1.7319 1.892 2.108, dengan demikian maka data tidak mengalami autokorelasi.

4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Dalam penelitian ini Analisis Regresi Linear Berganda digunakan nntiik mengetahui pengaruh variabel Dana Pihak Ketiga X 1 , variabel Capital Adequacy Ratio X 2 . variabel Return on Assets X 3 , dan variabel Non Performing Loan NPL lerhadap variabel Volume Kredit Y. Hasil perhitungan Regresi Linear Berganda dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut: Universitas Sumatera Utara 71 Tabel 4.7 Koefisien Regresi Linear Berganda Coefficients 3 Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 Constant -1.592 .689 LN_DPK 1.020 .027 .978 LN_CAR -364 .165 .051 LN_ROA .030 .058 .013 LN_NPL -.043 .043 -.024 a. Dependent VariaWe: LN Volume__Kredit sumber: Hasil Pengotohsn SPSS 2015 Hasil analisis regresi linear berganda Tabel 4.7 diperoleh persamaan sebagai berikut: Y= a + biX 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Y= 1,020 X,+ 064 X 2 + 0,030 X 3 + -0,043 X 4 + e Berdasarkan persamaan tersebut dapat diketahui bahwa : 1. Konstanta a = -1,592 menitnjukkan nilat konstan, jika nilai variabel bebas DPK, CAR, ROA, dan NPL = 0 maka Volume Kredit Y akan sebesar - 1,592. 2. Koefisien regresi variabel Dana Pihak Ketiga sebesar 1,020 raeniuijukkan bahwa variabel Dana Pihak Ketiga X 1 memiliki pengaruh yang positif terhadap Volume Kredit Y. Dengan kata lain, jika Dana Pihak Ketiga meningkat, maka Volume Kredit Y akan meningkat sebesar 1,020 dengan asumsi variabel lainnya tetap. 3. Koefisien regresi variabel Capital Adequacy Ratio X 2 sebesar 0,364 menunjukkan bahwa variabel Capital Adequacy Ralio memiliki pengaruh yang positif terhadap Volume Kredit Y. dengan kata lain, jika variable Universitas Sumatera Utara 72 Capital Adequacy Ratio ditingkatkan maka nilai Volume Kredit akan meningkat sebesar 0,364 dengan asiunsi variabel laimiya tetap. 4. Koefisien regresi variabel Return on Assets X 3 sebesar 0,030 menunjukkan bahwa variabel Return on Assets memiliki pengaruh yang positif terhadap Volume Kredit Y. dengan kata lain, jika variabel Return on Assets ditingkatkan maka nilai Volume Kredit akan meningkat sebesar 0,030 dengan asumsi variabel lainnya tetap. 5. Koefisien regresi variabel Non Performing Loan X4 sebesar -0,043 menunjukkan bahwa variabel Non Performing Loan memiliki pengaruh yang negatif atau tidak searah terhadap Volume Kredit Y. dengan kata lain, jika variabel Non Performing Loan meningkat, maka Volume Kredit akan menurun sebesar 0,043. 4.2.4 Pengujian Hipotesis 4.2.4.1 Uji Signifikansi Simultan Uji F Hasil Uji Simultan Uji F menunjukkan seberapa besar pengaruh vanabel Dana Pihak Ketiga X 1 , variabel Capital Adequacy Ratio X 2 . variabel Return on Assets X 3 , dan Non Performing Loan X 4 secara bersama-sama atau serempak terhadap variabel Volume Kredit Y. Hasil Uji F dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut: Universitas Sumatera Utara 73 Tabel 4.8 Uji Signifikansi Simultan Uji F ANOVA Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 178.544 4 44.636 507.196 .000 a Residual 5.363 61 .088 Total 183.912 65 a. Predictors: Constant, LN_NPL, LN_ROA, LN_CAR, LN_DPK b. Dependent Variable: LN_Volume_Kredit Sumber. Hasil Pengolahan SPSS 2015 Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat diketahui bahwa nilai F hitung adalah sebesar 507,196 dan nilai F tabel pada alpha 5 adalah 2,71 maka terfihat bahwa nilai F hitung 17,705 F tabel 2,51. dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 0,05 Dengan demikian variabel Dana Pihak Ketiga X 1 , variabel Capital Adequacy Ratio X 2 variabel Return on Assets X 3 , dan Non Performing Loan X 4 secara bersama-sama atau serempak berpengaruh positif dan signiflkan terhadap variabel Volumw Kredit Y. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis maka H a diterima dan HO ditolak. 4,2.4.2 Uji Signifikansi Parsial Uji t Hasif Uji Parstal Uji t menunjukkan seberapa besar pengaruh masing- masing variabel bebas DPK, CAR, ROA, dan NPL terhadap variabel terikat Volume Kredit. Hasil Uji t dapat dilihat pada tabel 4,9 berikut: Universitas Sumatera Utara 74 Tabel 4.9 Uji Signifikansi Parsial Uji t Coefficients 3 Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sis. B Std. Error Beta 1 Constant -1.592 .689 -2.310 .024 LN_DPK 1.020 .027 .978 37.694 .000 LN_CAR .364 .165 .051 2.202 .031 LN_ROA .030 ,058 .013 522 .603 LN_NPL -.043 .043 -.024 -1.014 .315 a. Dependent Variable: LN Volume Kredit Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2015 Berdasarkan Tabel 4.9 Hasil Uji t diatas, diketahui bahwa: 1. Variabel Dana Pihak Ketiga X 1 berpengaruhi posilif dan signifikan terhadap Volume Kredit Y hal ini terlihat dari nilai t hitung 37,694 t tabel 1,670 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,000 0,05. Maka Ha diterima dan HO ditolak. 2. Variabel Capital Adequacy Ratio X 2 berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Volume Kredit Y hal ini terlihat dari nilai t hitung2,202 t tabel 1,670 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,031 0,05. Maka Ha diterima dan HO ditolak. 3. Variabel Return on Assets X 3 berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Volume Kredit Y hal ini terlihat dari nilai t hitung 0,522 t tabel 1,670 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,603 0,05. Maka H diterima dan Ha ditolak. 4. Variabel Non Performing Loan X 4 , berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Volume Kredit Y hal ini terlihat dari nilai t hitung -1,014 Universitas Sumatera Utara 75 t tabel1,670 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,315 0,05. Maka H diterima dan Ha ditolak.

4.2.4.3 Uji Koefisien Determinasi Uji R

2 Dalam penelitian ini dapat diketahui berapa besar kontribusi variabel Dana POiak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Return on Assets dan Non Performing Loan terhadap variabel Volume Kredit Y. Melalui koefisien detenninasi R 2 , Hasil Uji Koefisien Determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut: Tabel 4.10 Uji Koefisien Determinasi R 2 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .985 a .971 .969 .29666 1.892 a Predictors: Constant, LN_NPL, LN_ROA, LNCAR, LNJDPK b. Dependent Variable: LN_Volume Kredit Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2015 Berdasarkan Hasil Uji Determinasi R 2 pada Tabel 4.10 diketahui bahwa variabel Dana Pihak Ketiga X 1 : variabel Capital Adequacy Ratio X 2 , variabel Return on Assets X 3 , dan variabel Non Performing Loan X 4 memiliki kontribusi sebesar 0.969 atau 96.9 terhadap variabel Volume Kredit Y. Sedangkan sisanya sebesar 3,1 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penefitian ini 4.3. Pembahasan 4.3.1 Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Volume Kredit