Hasil Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

21

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Data pengujian kadar klorida pada sampel Air Minum isi ulang Kabupaten Serdang Bedagai yang dilakukan di Laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit BTKL PP Jln. Wahid Hasyim No. 15 Medan dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.1 Data hasil kadar klorida. No No sampel Volume AgNO 3 mL Hasil mgL Persyaratan 1 478AM IND17022016 1,55 mL 5,248 mgL Memenuhi Persyaratan sesuai dengan PERMENKES492MEN KESPERIV2010. Dimana kadar klorida tidak lebih dari 250 mgL. 2 479AM IND17022016 1,5 mL 4,998 mgL 3 480AM IND17022016 1,65 mL 5,748 mgL Universitas Sumatera Utara 22

4.2 Pembahasan

Klorida pada air minum biasanya berasal dari sumber-sumber pencemaran seperti limbah dan kegiatan industri. Unsur ini dalam jumlah kecil dibutuhkan untuk desinfektan. Peningkatan konsentrasi klorida dapat meningkatkan laju korosi logam-logam pada pipa distribusi. Bila berikatan dengan ion natrium dapat menyebabkan rasa asin pada air minum. Efek negatif dari klorida terhadap kesehatan adalah dapat merusak jaringan tubuh, menyebabkan hipertensi dan membunuh bakteri baik yang ada di dalam tubuh apabila kadarnya melebihi batas yang telah ditetapkan yaitu di atas 250 mgL Waluyo, 2009. Titrasi pengendapan menggunakan beberapa larutan baku seperti perak nitrat, natrium klorida, dan kaliumamonium tiosianat. Untuk menyederhanakan bahasan berikut lebih ditujukan pada reaksi-reaksi yang melibatkan penggunaan larutan perak nitrat baku. Larutan baku perak nitrat digunakan pada penetapan klorida dan bromida metode mohr, penetapan klorida metode volhard dan metode fajans, dan penetapan campuran klorida-iodida Mulyono, 2006. Dari hasil pengujian yang dilakukan di Laboratorium Kimia Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit BTKLPP Kelas I Medan terhadap air minum isi ulang dari Kabupaten Serdang Bedagai dengan parameter Klorida pada sampel dengan nomor : 478AM IND17022016, 479AM IND17022016, 480AM IND17022016 diperoleh kadar klorida secara berturut-turut adalah 5,248 mgL, 4,998 mgL, 5,748 mgL. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492MENKESPERIV2010, hasil tersebut memenuhi persyaratan baku mutu air minum karena jumlah kadarnya masih dibawah batas maksimum yaitu 250 mgL. Universitas Sumatera Utara 23

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN