18
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat Penelitian
Peanelitian kadar klorida pada air minum menggunakan titrasi argentometri metode mohr dilakukan di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit BTKL PP Kelas I Jln. Wahid Hasyim No. 15 Medan.
3.2 Alat
Alat yang digunakan adalah buret 50 mL, erlenmeyer 250 mL, klem, pH meter, pipet volum100 mL dan statif.
3.3 Bahan
Bahan yang digunakan adalah akuades, larutan baku natrium klorida NaCl 0,0141 N, larutan baku perak nitrat AgNO
3
0,0141 N, larutan indikator kalium kromat K
2
CrO
4
5 bv, larutan natrium hidroksida NaOH 1N, dan larutan asam sulfat H
2
SO
4
1N.
3.4 Sampel
Sampel yang digunakan adalah sampel air minum isi ulang yang berasal dari kabupaten Serdang Bedagai dan di uji di Laboratorium Balai Teknik
Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit BTKL PP Kelas I yang bertempat di Jln. Wahid Hasyim No. 15 Medan.
Universitas Sumatera Utara
19
3.5 Prosedur
1. Pipet 100 mL larutan sampel lalu masukkan dalam labu erlenmeyer 250
mL 2.
Ditambahkan 1 mL larutan indikator K
2
CrO
4
3. Dititrasi dengan larutan AgNO
3
sampai terbentuk warna kuning kemerahan sebagai Titik Akhir Titrasi TAT, catat kebutuhan larutan
AgNO
3
A mL 4.
Dilakukan langkah no.1 sampai no.3 dengan menggunakan air bebas mineral sebagai blanko, catat kebutuhan larutan AgNO
3
B mL
3.6 Perhitungan
Kadar klorida mgL = x F
Keterangan : A = adalah volume larutan AgNO
3
yang dibutuhkan untuk titrasi contoh uji, dinyatakan dalam mililiter mL
B = adalah volume larutan AgNO
3
yang dibutuhkan untuk titrasi larutan blanko, dinyatakan dalam mililiter mL
N = adalah normalitas larutan AgNO
3
F = adalah faktor pengenceran V = adalah volume contoh uji, dinyatakan dalam mililiter mL.
Universitas Sumatera Utara
20
3.7 Persyaratan
Adapun persyaratan umum untuk air minum telah ditetapkan menurut Peraturan
Menteri Kesehatan
Republik Indonesia
Nomor 492MENKESPERIV2010 dimana kadar klorida pada air minum tidak boleh
lebih dari 250 mgL.
Universitas Sumatera Utara
21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN