8 -
Tembaga maksimum : tidak melebihi 3,0 ppm
- Besi dan Mangan
: tidak melebihi 0,3 ppm -
Magnesium : tidak melebihi 125 ppm
- Zinc
: tidak melebihi 15 ppm -
Klorida : tidak melebihi 250 ppm
- Sulfat
: tidak melebihi 250 ppm -
Fenol : tidak melebihi 0,001 ppm
Bahan-bahan tersebut total solids tidak boleh melebihi 500 ppm dan dapat di kualisifikasi sebagai air minum yang masih berkualitas baik. Walaupun demikian,
bila kadar total solid air sekalipun di bawah 500 ppm penggunaannya masih harus tetap memperhatikan petunjuk Dinkes Ryadi, 1994.
2.6 Pencemaran Air
Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh
kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukkannya. Sejalan
dengan perkembangan ilmu dan teknologi, terjadi juga peningkatan aktivitas manusia. Namun tidak jarang, aktivitas manusia sendiri juga dapat menyebabkan
penurunan kualitas mutu air Mulia, 2005. Apabila semua kegiatan industri dan teknologi memperhatikan dan
melaksanakan pengolahan air limbah industri dan masyarakat umum juga tidak membuang limbah secara sembarangan, baik itu limbah domestik maupun limbah
industri rumah tangga, maka masalah pencemaran air sebenarnya tidak perlu
Universitas Sumatera Utara
9 dikhawatirkan secara serius. Namun dalam kenyataannya, masih banyak industri
atau suatu pusat kegiatan kerja yang membuang limbahnya secara langsung ke lingkungan melalui sungai, danau atau langsung ke laut. Pembuangan air limbah
secara langsung ke lingkungan inilah yang menjadi penyebab utama terjadinya pencemaran air dan menimbulkan bahaya yang serius seperti gangguan kesehatan.
Limbah baik berupa padatan maupun cairan yang masuk ke air lingkungan menyebabkan terjadinya penyimpangan air dari keadaan normalnya dan ini berarti
suatu pencernaan telah terjadi Wardhana, 2004.
2.7 Pengamatan Indikator Pencemaran Air
Air merupakan salah satu sumber kehidupan bagi umat manusia. Apabila air tercemar maka kehidupan manusia akan tergganggu. Ini merupakan bencana
besar. Hampir semua makhluk hidup di muka bumi ini memerlukan air dari mikroorganisme sampai dengan mamalia. Tanpa air tidak ada kehidupan di muka
bumi ini. Air yang telah tercemar dapat mengakibatkan suatu kerugian yang sangat besar bagi manusia. Kerugian yang disebabkan oleh pencemaran air dapat
berupa air menjadi tidak bermanfaat lagi dan menimbulkan berbagai jenis penyakit seperti gangguan kulit atau iritasi kulit. Berdasarkan cara
pengamatannya, ada beberapa pengamatan indikator dan komponen pencemaran air lingkungan yang dapat digolongkan menjadi 3 bagian yaitu :
2.7.1 Pengamatan Secara Fisis
Pengamatan pencemaran air secara fisis meliputi tingkat kejernihan air kekeruhan, perubahan suhu air, perubahan rasa air, bau air, warna air dan jumlah
padatan.
Universitas Sumatera Utara
10
2.7.2 Pengamatan Secara Kimiawi
Pengamatan pencemaran air berdasarkan zat kimia yang terlarut, perubahan pH, konsentrasi dari ion hidrogen, kesadahan air, nilai dari BOD
Biological Oxygen Demand, dan nilai dari COD Chemical Oxygen Demand. 2.7.3 Pengamatan Secara Biologi
Pengamatan pencemaran berdasarkan mikroorganisme yang ada di dalam air, terutama ada tidaknya bakteri patogen yang dapat menimbulkan suatu
penyakit.
Ketiga macam pengamatan tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Masing-masing saling mengisi agar diperoleh hasil pengamatan yang
lengkap dan cermat Wardhana, 2004.
2.8 Pengolahan Air
Pengolahan air merupakan suatu usaha atau cara untuk menjernihkan air dan meningkatkan mutu air agar dapat diminum ataupun dikonsumsi. Proses
pengolahan air mempunyai 4 tahap yaitu proses purifikasi penjernihan air, proses desinfeksi meniadakan kuman penyakit, proses pengaturan pH air, dan
proses pengaturan mineral air Gabriel, 2001.
Pengujian air minum pada dasarnya terdiri dari 3 tiga hal yaitu pengujian fisika, pengujia kimia dan mikrobiologi. Pengujian fisika adalah untuk
mengetahui rasa, warna dan bau dari air yang di uji secara organoleptik. Pengujian kimia adalah untuk mengetahui komposisi senyawa kimia yang
terkandung di dalam air. Pengujian mikrobiologi adalah untuk mengetahui kandungan mikroorganisme yang terdapat di dalam air. Air yang mengandung
Universitas Sumatera Utara
11 bakteri patogen atau mikroorganisme jahat tidak dapat langsung di minum, akan
tetapi harus direbus terlebih dahulu pada titik didih di atas 100
O
C Sunu, 2001. Berikut adalah standar pokok air minum menurut WHO adalah sebagai berikut :
2.8.1 Syarat Fisik
-
Tidak berasa
-
Tidak berbau
-
Sisa zat padat 500-1000 ppm
-
Derajat kekeruhan tidak melebihi 5-15 unit
-
Warna 5-30 unit skala PtCo
-
pH 7-8,5 atau 6,5-9,2 2.8.2
Syarat Kimia
- Timbal
: 0,1 ppm
- Selenium
: 0,05 ppm
- Arsenik
: 0,05 ppm
- Kromium
: 0,05 ppm
- Tembaga
: 1,5 ppm
- Florida
: 1 ppm 2.8.3 Zat yang tidak mengganggu kesehatan tetapi tidak boleh melebihi batas
yang ditentukan
- Besi : 0,3
– 1,0 mgL
- Mangan : 0,1
– 0,3 mgL
- Seng : 1,0
– 1,5 mgL
- Kalsium : 75
– 200 mgL
- Magnesium : 50
– 150 mgL
Universitas Sumatera Utara
12 - Sulfat
: 200
– 500 mgL
- Klorida : 200
– 250 mgL
- Nitrogen-nitrat : 0,001 mgL
- Nitrat : 50 ppm
2.8.4 Syarat Bakteriologi - 100 ml tidak terdapat satu bakteri E. coli
- MPN Most Probable Number bakteri coli tidak melebihi 1100 ml air
dari segala macam contoh air Gabriel, 2001.
2.9 Pengaruh Air Terhadap Kesehatan
Penyakit menular disebarkan oleh air secara langsung diantara masyarakat disebut penyakit bawaan air waterborne diseases. Hal ini dapat terjadi karena air
merupakan media yang baik tempat bersarangnya bibit penyakitagent. Berikut beberapa penyakit bawaan air yang sering ditemukan di Indonesia diantaranya :
- Cholera, merupakan penyakit usus halus yang akut dan berat. Penyakit
ini disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Gejala utamanya adalah muntaber, dehidrasi dan kolaps. Gejala khasnya adalah tinja yang
menyerupai air cucian beras. -
Typhus abdominalis, merupakan penyakit yang menyerang usus halus dan penyebabnya adalah Salmonella thypi. Gejala utamanya adalah
panas yang terus menerus dengan taraf kesadaran yang menurun, terjadi 1-3 minggu rata-rata 2 minggu setelah infeksi.
- Hepatitis A, merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis
A. Gejala utamanya adalah demam akut, dengan perasaan mual dan
Universitas Sumatera Utara
13 muntah, hati meradang, dan sklera mata menjadi kuning. Hepatitis ini
disebut juga sebagai penyakit kuning. -
Dysentriae amoeba, merupakan penyakit yang disebabkan oleh Protozoa bernama Entamoeba hystolytica. Gejala utamanya adalah
tinja yang tercampur darah dan lendir. Penggunaan air yang tidak memenuhi persyaratan dapat menimbulkan
terjadinya gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan tersebut dapat berupa penyakit menular maupun penyakit tidak menular. Penyakit menular umumnya
disebabkan oleh makhluk hidup, sedangkan penyakit tidak menular umumnya bukan disebabkan oleh makhluk hidup Mulia, 2005.
Obat pembasmi hama insektisida banyak digunakan dalam rangka meningkatkan produksi pertanian yang pada akhirnya sering berdampak pula
terhadap kesehatan manusia sebagai konsumen hasil pertanian tersebut. Akhir- akhir ini manusia resah dengan ditemukannya sisa-sisa obat pemberantas hama
pada sayuran dan buah-buahan yang beredar di pasaran. Bahan pemberantas hama yang terdapat pada sayuran dan buah-buahan tersebut apabila termakan dapat
merangsang timbulnya penyakit kanker. Hampir semua zat kimia yang terdapat di dalam obat pemberantas hama, selain beracun juga merangsang timbulnya kanker
atau cocarcinogenic Wardhana, 2004.
2.10 Titrimetri