Fungsi Air Kualitas Air

6 maka uap air ini akan bersatu dan berada di tempat yang tinggi yang sering dikenal dengan nama awan. Oleh angin, awan ini akan terbawa makin lama makin tinggi dimana temperaturnya sangat rendah dan menyebabkan titik-titik air yang kemudian akan jatuh ke bumi sebagai hujan. Air hujan ini sebagian mengalir ke dalam tanah, jika menjumpai lapisan yang sangat rapat maka peresapan air akan semakin berkurang dan sebagian air akan mengalir di atas lapisan rapat ini. Jika air ini keluar pada permukaan bumi, maka air ini akan disebut sebagai mata air. Air permukaan yang mengalir di permukaan bumi, umumnya berbentuk sungai- sungai dan jika melalui suatu tempat rendah cekung maka air akan berkumpul, membentuk suatu danau atau telaga. Tetapi banyak diantaranya yang mengalir ke laut kembali dan kemudian akan mengikuti siklus hidrologi Sutrisno dan Suciastuti, 1996.

2.4 Fungsi Air

Air sangat penting dalam kehidupan kita. Tanpa air kelangsungan hidup hanya beberapa hari saja. Air merupakan bahan bangunan dari setiap sel. Kumpulan beberapa sel yang membentuk satu kesatuan dan fungsi yang sama disebut jaringan. Kandungan air yang diperlukan bagi setiap jaringan tubuh sangat bervariasi, misalnya jaringan otot membutuhkan sekitar 7,5 air, jaringan lemak membutuhkan sekitar 2 air dan darah membutuhkan sekitar 90 air. Selain itu air merupakan bahan pelarut yang sangat diperlukan di dalam tubuh dan membantu dalam proses pelembutan makanan agar dapat dicerna dengan baik oleh lambung. Suhu tubuh secara tidak langsung diatur oleh air dengan cara penyerapan melalui paru-paru dan keringat melalui kulit. Kebutuhan air untuk di Universitas Sumatera Utara 7 minum setiap hari sekitar 2 liter bagi orang dewasa. Setiap individu memerlukan air sekitar 60 literhari untuk keperluan minum, mandi, cuci dan sebagainya Gabriel, 2001.

2.5 Kualitas Air

Menurut Peraturan Pemerintah R.I. No. 20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air menjadi beberapa golongan menurut peruntukkannya. Adapun penggolongan air menurut peruntukkannya adalah sebagai berikut : - Golongan A : Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu. - Golongan B : Air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum - Golongan C : Air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan - Golongan D : Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha di perkotaan, industri dan pembangkit listrik tenaga air. Menurut defenisi di atas, bila suatu sumber air yang termasuk dalam golongan B air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum mengalami pencemaran yang berasal dari air limbah suatu industri sehingga tidak dapat lagi dimanfaatkan untuk air baku air minum, maka dikatakan sumber air tersebut telah tercemar Mulia, 2005. Berikut suatu standarisasi pokok kadar bahan-bahan kimia yang masih boleh berada di dalam air tanah maupun air yang telah diolah sebagai air minum, dengan catatan bahwa pernyataan kadar-kadar tersebut di bawah ini hendaknya agar tidak dilampaui : Universitas Sumatera Utara 8 - Tembaga maksimum : tidak melebihi 3,0 ppm - Besi dan Mangan : tidak melebihi 0,3 ppm - Magnesium : tidak melebihi 125 ppm - Zinc : tidak melebihi 15 ppm - Klorida : tidak melebihi 250 ppm - Sulfat : tidak melebihi 250 ppm - Fenol : tidak melebihi 0,001 ppm Bahan-bahan tersebut total solids tidak boleh melebihi 500 ppm dan dapat di kualisifikasi sebagai air minum yang masih berkualitas baik. Walaupun demikian, bila kadar total solid air sekalipun di bawah 500 ppm penggunaannya masih harus tetap memperhatikan petunjuk Dinkes Ryadi, 1994.

2.6 Pencemaran Air