Single Parent Single Father Teori Struktural-Fungsional

12 tentang sikap dan perilaku orangtua dan anak dalam berinteraksi, berkomunikasi selama mengadakan kegiatan pengasuhan Khairuddin. 1997. Setelah sebuah keluarga terbentuk, anggota keluarga yang ada di dalamnya memiliki tugas masing - masing. Suatu pekerjaan yang harus dilakukan dalam kehidupan keluarga inilah yang disebut fungsi. Jadi fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan didalam atau diluar keluarga. Fungsi disini mengacu pada peran individu dalam mengetahui, yang pada akhirnya mewujudkan hak dan kewajiban. Mengetahui fungsi keluarga sangat penting sebab dari sinilah terukur dan terbaca sosok keluarga yang ideal dan harmonis. Munculnya krisis dalam rumah tangga dapat juga sebagai akibat tidak berfungsinya salah satu fungsi keluarga. Khairuddin, 1997.

2.2 Single Parent Single Father

Single berarti sendiri, Parent berarti orang tua dan Father adalah seorang ayah. Single Parent Father adalah keluarga yang terdiri dari orang tua tunggal ayah sebagai akibat perceraian dan kematian dengan pasangannya. Single Parent Father dapat terjadi pada lahirnya seorang anak yang didasarkan ada atau tanpa ikatan perkawinan yang sah dan pemeliharaannya menjadi tanggung jawab seorang ayah. Keluarga Single Parent Father dapat diakibatkan oleh perceraian, kematian, orang tua angkat dan orang tua yang berpisah tempat tinggal belum bercerai. Universitas Sumatera Utara 13 Single Parent yang diakibatkan oleh kematian salah satu orangtua akan menimbulkan krisis yang dihadapi anggota keluarga. Namun krisis yang ditimbulkan oleh kematian seorang bapak atau ibu tidaklah begitu besar pengaruhnya seperti halnya krisis yangmuncul dari keluarga yang diakibatkan perceraian. Kehilangan salah satu orang tua akibat kematian sangat mengganggu ekonomi sebuah keluarga karena peranan ekonomi yang dijalankan telah tiada begitu pula dengan mengasuh anak. Keluarga Single Parent akan mendapat tugas ganda. Apabila yang terjadi adalah ketiadaan seorang ibu maka peran ayah bertambah sebagai pengasuh anak dan pencari nafkah. Khairuddin.1997 Menurut Soekanto 1990, seorang ayah dianggap sebagai kepala keluarga yang diharapkan mempunyai sifat-sifat kepemimpinanyang mantap. Sebagai seorang pemimpin dalam rumah tangga, maka seorang ayah harus mengerti serta memahami kepentingan-kepentingan dari keluarga yang dipimpinnya. Ayah sebagai salah satu orang tua diharapkan untuk lebih terlibat dalam pengasuhan. Ayah tidak dapat melepaskan diri dari tanggung jawab atas pengasuhan. Ia tidak hanya memasuki masa parenthood dengan adanya anak melainkan juga mempunyai hak dan kewajiban untuk menikmati dan mengurus anak.

2.3 Teori Struktural-Fungsional

Teori atau pendekatan struktural-fungsional merupakan teori sosiologi yang diterapkan dalam melihat institusi keluarga. Teori ini berangkat dari asumsi bahwa Universitas Sumatera Utara 14 suatu masyarakat terdiri atas beberapa bagian yang saling memengaruhi. Teori ini mencari unsur-unsur mendasar yang berpengaruh di dalam suatu masyarakat, mengidentifikasi fungsi setiap unsur, dan menerangkan bagaimana fungsi unsur- unsur tersebut dalam masyarakat. Banyak sosiolog yang mengembangkan teori inidalam kehidupan keluarga pada abad ke-20, di antaranya adalah William F. Ogburn dan Talcott Parsons dalam Ratna Megawangi, 1999: 56. Teori struktural-fungsional mengakui adanya segala keragaman dalam kehidupan sosial. Keragaman ini merupakan sumber utama dari adanya struktur masyarakat dan menentukan keragaman fungsi sesuai dengan posisi seseorang dalam struktur sebuah sistem. Sebagai contoh, dalam sebuah organisasi sosial pasti ada anggota yang mampu menjadi pemimpin, ada yang menjadi sekretaris atau bendahara, dan ada yang menjadi anggota biasa. Perbedaan fungsi ini bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi, bukan untuk kepentingan individu. Struktur dan fungsi dalam sebuah organisasi ini tidak dapat dilepaskan dari pengaruh budaya, norma, dan nilai-nilai yang melandasi sistem masyarakat Ratna Megawangi, 1999:56.

2.4 Teori Ketidaksamaan dan Nurture