Potensi Pajak Analisis Target dan Realisasi Pajak Hiburan

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

A. Potensi Pajak

Sejak berlakunya otonomi daerah, Pemerintah Daerah sebagai salah satu komponen Pemerintah Pusat secara otomatis memiliki wewenang dan tanggung jawab dalam mengisi kas Pemerintahannya melalui pemanfaatan sumber daya yang dimiliki oleh daerah tersebut. Dalam otonomi yang demikian, Pemerintah Daerah memiliki keleluasan yang utuh dalam penyelenggaraan Pemerintah mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi. Oleh karena itu Pemerintah Daerah dituntut untuk menggali sumber – sumber keuangan khusus yang berasal dari pajak daerah untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pelaksanaan Pemerintah dan pembangunan di daerah melalui Pendapatan Asli Daerah PAD. Pajak daerah merupakan unsur Pendapatan Asli Daerah PAD yang berpotensial menambah pemasukan kas daerah. Seiring Kota Medan yang terus berkembang dan mengarah pada Kota Metropolitan, di kota ini juga banyak tersedia tempat – tempat hiburan yang menyediakan berbagai jenis hiburan yang juga akan terus berkembang dan bertambah. Hal ini akan menjadikan Pajak Hiburan sebagai salah satu sumber penerimaan bagi Pendapatan Asli Daerah PAD Kota Medan yang sangat potensial. Dengan demikian Pajak Hiburan merupakan sumber keuangan yang dapat terus digali demi memenuhi pembiayaan penyelenggaraan dan pembangunan daerah Kota Medan.

B. Analisis Target dan Realisasi Pajak Hiburan

Dari tabel III, mengenai target dan realisasi Pajak Hiburan tahun anggaran 2006 dapat dilihat bahwa target Pajak Hiburan untuk tahun anggaran 2006 sebesar Rp. 7.975.705.000,00 sedangkan yang terealisasi sebesar Rp. 7.998.969.250,60 Dengan kata lain pada tahun ini target yang telah ditetapkan dapat dicapai, bahkan melebihi target. Dari tabel IV, mengenai target dan realisasi Pajak Hiburan tahun anggaran 2007 dapat dilihat bahwa target Pajak Hiburan untuk tahun 2007 sebesar Rp. 8.354.000.000,00 sedangkan realisasi sebesar yang terealisasi sebesar Rp.. 8.382.957.036,24 Dengan kata lain pada tahun ini target yang telah ditetapkan dapat mencapai target. Dari tabel V, mengenai target dan realisasi Pajak Hiburan tahun anggaran 2008 dapat dilihat bahwa target Pajak Hiburan untuk tahun anggaran 2008 sebesar Rp. 8.771.700.000,00 dan yang terealisasi sebesar Rp. 9.495.192,55 Dengan kata lain pada tahun ini target yang telah ditetapkan dapat dicapai, bahkan melebihi target. Peningkatan pajak hiburan tahun ini didukung peningkatan jumlah jenis pajak yang mencapai target. Dari tabel VI, mengenai target dan realisasi Pajak Hiburan tahun anggaran 2009 dapat dilihat bahwa target Pajak Hiburan sebesar Rp. 9.556.580.000,00 dan yang terealisasi sebesar Rp. 9.995.090.144,30. Dengan kata lain, target pada tahun ini tercapai, bahkan melebihi dari target dengan persentase 104,59. Peningkatan pajak hiburan tahun ini didukung peningkatan jumlah jenis pajak yang mencapai target. Dari tabel VII, mengenai target dan realisasi Pajak Hiburan tahun anggaran 2010 dapat dilihat bahwa target Pajak Hiburan untuk anggaran 2010 sebesar Rp. 15.051.561.000,00 dan yang terealisasi sebesar Rp. 12.944.719.326,63. Dengan kata lain pada tahun ini target yang telah ditetapkan tidak tercapai. Tidak tercapainya target yang telah ditetapkan pada tahun anggaran 2010 disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain penetapan target yang kurang realistis. Dalam penetapan target kurang memperhatikan potensi Pajak Hiburan yang ada mulai dari Wajib Pajak yang sudah terdaftar atau terdata oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan dengan pencapaian target pajak hiburan pada tahun-tahum sebelumnya. Selain itu, dapat juga disebabkan karena masih kurangnya kinerja pihak Dinas Pendapatan Kota Medan yang memungut atau menagih pajak hiburan tersebut. Dari kelima analisis data target dan realisasi untuk lima tahun diatas dapat disimpulkan bahwa untuk anggaran 2006, 2007, 2008 dan 2009 Pemungutan Pajak Hiburan dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota Medan sangat efektif, dimana pencapaian target 100,29, 100,35, 105,30 dan 104,59. Dan pada tahun 2010 pencapaian target 86,00. Pencapaian ini sangat tidak efektif, karena realisasinya sangat menurun dari tahun – tahun sebelumnya.

C. Kendala – kendala yang dihadapi Dinas Pendapatan Daerah Kota