dilakukan setelah melahirkan selama masa nifas seperti pantangan perilaku yakni tidak boleh keluar rumah selama 40 hari, perilaku khusus yang dilakukan seperti keramas
setiap hari selama seminggu dan bilasan air terakhir diteteskan ke mata, memakai pilis di kening, dan ada juga pantangan makanan seperti tidak boleh makan kangkung, genjer,
ikan, daging, nangka, es serta makanan yang pedas-pedas. Ada juga beberapa ramuan tradisional yang suku Melayu pakai seperti pati jahe, pati kencur dan pati kunyit. Dari
segi praktek perawatan seperti pemeliharaan kebersihan diri dalam suku Melayu wajib mandi wiladah dan perawatan khusus yang dilakukan seperti menggunakan daun sirih
untuk membersihkan alat kemaluan dan memakai bengkung yang sebelumnya diolesi tapel dengan daun jarak atau daun mengkudu.
Dalam hal ini sangat perlu diperhatikan, tidak semua perawatan yang dilakukan menurut kebudayaan tersebut dapat diterima sepenuhnya karena tidak semua dapat
menguntungkan bagi ibu dan bayinya sehingga sangat perlu perhatian untuk mengatasinya Swasono, 1998. Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian bagaimana pengalaman suku Melayu dalam perawatan masa nifas.
B. Pertanyaan Penelitian
Bagaimana pengalaman suku Melayu dalam perawatan masa nifas di Desa Perhiasan Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat.
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengalaman suku Melayu dalam perawatan masa nifas di Desa Perhiasan Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat.
Universitas Sumatera Utara
D. Manfaat Penelitian 1. Praktek Pelayanan Kebidanan
Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan bagi bidan dalam memberikan informasi kepada ibu- ibu tentang bagaimana perawatan
pada masa nifas yang baik sehingga masalah-masalah yang tidak diinginkan dapat dihindari.
2. Pendidikan Kebidanan
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bekal dan masukan bagi
pendidikan kebidanan. 3. Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang perawatan masa nifas menurut suku Melayu.
4. Tempat Penelitian
Sebagai bahan informasi untuk menambah pengetahuan di bidang kesehatan tentang perawatan masa nifas yang baik dan benar.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengalaman 1. Definisi
Pengalaman merupakan suatu proses pembelajaran dan pertambahan perkembangan potensi bertingkah laku baik dari pendidikan formal maupun non formal atau bisa diartikan
sebagai suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi. Suatu pembelajaran juga mencakup perubahaan yang relatif tepat dari perilaku yang diakibatkan
pengalaman, pemahaman dan praktek Knoers Haditono, 1999. Pengalaman berarti pernah mengalami dalam arti melihat, mendengar, merasakan dan
melakukan serta melibatkan seluruh pancaindera dengan demikian kita dapat mengetahui, menganlisa, memahami dan mampu mengulangi atau melaksanakan di kemudian hari. Dian Indri
Purnamasari, 2005 memberikan kesimpulan bahwa seorang yang memiliki pengalaman yang tinggi akan memiliki keunggulan dalam beberapa hal diantaranya:
1. mendeteksi kesalahan 2. memahami kesalahan
3. mencari penyebab munculnya kesalahan. Keunggulan tersebut bermanfaat bagi pengembangan keahlian. Berbagai macam
pengalaman yang dimiliki individu akan mempengaruhi pelaksanakan suatu tugas. Seseorang yang berpengalaman memiliki cara berpikir yang lebih terperinci, lengkap dan sophisticated
dibandingkan seseorang yang belum berpengalaman.
Universitas Sumatera Utara
Pengalaman seseorang menunjukkan jenis-jenis pekerjaan yang pernah dilakukan seseorang dan memberikan peluang yang besar bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan yang
lebih baik. Semakin luas pengalaman seseorang, semakin trampil melakukan pekerjaan dan semakin sempurna pola berpikir dan sikap dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan Abriyani. P, 2004. Pengalaman dapat memperdalam dan memperluas kemampuan kerja. Semakin sering
seseorang melakukan pekerjaan yang sama, semakin terampil dan semakin cepat dia menyelesaikan pekerjaan tersebut. Semakin banyak macam pekerjaan yang dilakukan seseorang,
pengalaman kerjanya semakin kaya dan luas dan memungkinkan peningkatan kinerja Payama. J, 2005. Seperti dikatakan Boner Walker 1994, peningkatan pengetahuan yang muncul dari
penambahan pelatihan formal sama bagusnya dengan yang didapat dari pengalaman khusus dalam rangka memenuhi persyaratan sebagai seorang profesional.
Pengalaman juga dapat diartikan sebagai sumber pengetahuan dan tindakan seseorang dalam melakukan sesuatu hal. Adanya pengalaman melahirkan dan menjalani masa nifas maka
ibu akan mempunyai perilaku yang mengacu pada pengalaman yang telah dialami sebelumnya. Misalnya ibu nifas yang dahulunya mengalami masalah baik pada dirinya maupun bayinya
karena pantang makanan maka ibu nifas tidak akan melakukan memakan pantangan makanan kembali pada masa nifas berikutnya.
B. Perawatan Masa Nifas. 1. Masa Nifas