17
Lelang SukarelaSwasta adalah jenis pelayanan lelang atas permohonan masyarakat secara sukarela. Jenis pelayanan lelang ini sedang dikembangkan
untuk dapat bersaing dengan berbagai bentuk jual beli Individualjual beli biasa yang di kenal di masyarakat. Lelang sukarela yang saat ini sudah berjalan antara
lain lelang barang-barang milik kedutaankorps diplomatik, lelang barang seni seperti carpet dan lukisan, lelang sukarela yang diadakan oleh Balai Lelang.
2 Lelang Sukarela BUMN Persero Pasal 37 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 1998 tentang Perusahan
Perseroan Persero mengatur, bagi persero tidak berlaku Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 1970 tentang penjualan dan atau pemindahtanganan barang-
barang yang dimilikidikuasai Negara, yang harus melalui kantor lelang. Dalam penjelasan pasal 37 dinyatakan guna memberikan keleluasaan pada Persero dan
Persero terbukadalam melaksanakan usahanya maka penjualan dan pengalihan barang yang dimilikidikuasai Negara, dinyatakan tidak berlaku. Persero tidak
wajib menjual barangnya melalui Lelang atau dapat menjua asetnya tanpa melalui Lelang. Jika Persero memilih cara penjualan lelang, maka lelang tersebut
termasuk jenis lelang sukarela.
1.3. Pihak Dalam Lelang
Lelang pada dasarnya merupakan jual beli, hanya cara penjualannya dilakukan dengan cara yang khusus seperti disebutkan dalam pengertian lelang, tidak
seperti jual beli di pasar.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
18
Pihak dalam jual beli adalah Penjual dan Pembeli, yang melakukan perjanjian, terjadi pada saat pejabat lelang untuk kepentingan si penjual menunjuk penawar yang
tertinggi dan mencapai harga limit sebagai pembeli lelang.
14
serta harus dilakukan di hadapan Pejabat Lelang.
Berdasarkan pasal 1a VR yang menyatakan : “Menurut ketentuan dalam ayat berikut dan pasal ini penjualan di muka umum
tidak boleh diadakan kecuali di depan juru lelang. Dengan peraturan pemerintah dapat dilakukan penjualan di muka umum dibebaskan dari campur
tangan juru lelang. Seorang yang berbuat bertentangan dengan ketentuan dalam pasal ini, didenda paling banyak sepuluh ribu rupiah; perbuatannya
yang dapat dipidana dipandang sebagai pelanggaran”.
Bachtiar sibarani dalam Jurnal Hukum Bisnis menyatakan bahwa:
15
1. Lelang yang dilakukan di hadapan Pejabat Lelang antara lain:
a. Lelang eksekusi Pengadilan b. lelang eksekusi BUPLN
c. Lelang barang milik Pemerintah PusatDaerah d. Lelang milik BUMND
2. Lelang yang dibebasan dari campur tangan Pejabat Lelang, antara lain adalah :
a. Lelang ikan segar stb 1908;642 b. Lelang yang dilaksanakan oleh Perum Pegadaian stb. 1926;133, 1921;29,
1933;341, 1935;453.
14
Purnama T. Sianturi, “Tanggung Jawab Kantor Lelang Negara, Penjual, Pembeli dan Balai Lelang Dalam Penjualan Aset Badan Penyehatan Perbankan Nasional Studi Kasus di Kantor
Lelang Negara Medan Kurun Waktu 1999-2000”, Tesis Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan, hal. 102.
15
Bachtiar Sibarani, Kendala dan Prospek Lelang Negara; Sebuah Tinjauan Hukum, Jurnal Hukum Bisnis, 2003, Vol.22 No.3.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
19
c. Lelang kayu kecil Stb. 1912;128, 1914;397, 1935;453 d. Lelang hasil perkebunan atas biaya penduduk Indonesia di tempat-tempat
yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan Stb.1915, 1943;63, 1938;371 dan 464 e. Lelang hewan-hewan tangkapan polisi Stb.1918;125, 1925;34, 1934;56
f. Lelang harta peninggalan anggota tentara yang tidak mempunyai anggota keluarga Stb. 1872;208, 1874;147, pasal 12
g. Lelang buku-buku perpustakaan yang dilakukan oleh anggotanya Stb. 1914;56
h. Lealng yang dilakukan oleh juru sita berkenaan dengan eksekusi hukuman sesuai HIR Pasal 200 ayat 2 Rbg Pasal 215 ayat 2.
i. Lelang cengkeh yang dilakukan oleh KUD berdasarkan Keppres no. 81980 Jo Kepmenperdag Nomor 29KP11980.
j. Lelang aset-aset bank di Bawah BPPN berdasarkan Surat Edaran DJPLN Nomor SE-03PL2003 tentang Pengecualian Alas Penyelenggaraan Lelang
yang Dilakukan Sendiri Oleh BPPN Jo PP nomor 171999 tentang BPPN Jo UU Nomor 711992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU
Nomor 101998 Pasal 37 A. Dalam Jual beli secara Lelang para pihak adalah :
1. Penjual
Pasal 1 ayat 8 Kepmenkeu No. 93 PMK.062010 tentang Juklak Lelang menyatakan Penjual adalah perseorangan, badan atau instansi yang berdasarkan
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
20
peraturan perundang-undangan atau perjanjian berwenang melakukan penjualan secara lelang.
2. Pembeli
Pasal 1 ayat 9 Kepmenkeu Nomor 93 PMK.062010 tentang Juklak Lelang menyatakan Pembeli adalah orang atau badan yang mengajukan penawaran
tertinggi yang mencapai atau melampaui nilai limit yang disahkan sebagai pemenang lelang oleh pejabat lelang.
Berdasarkan Pasal 40 Kepmenkeu Nomor 93 PMK.062010 tentang Juklak Lelang dikatakan bahwa pejabat Lelang, Pejabat Penjual, Pemandu Lelang,
Hakim, Jaksa, Panitera, Juru Sita, PengacaraAdvokat, Notaris, PPAT, Penilai dan Pegawai DJPLN, yang terkait dengan pelaksanaan lelang dilarang menjadi
Pembeli. 3.
Pejabat Lelang Pasal 1 ayat 5 Kepmenkeu Nomor 93 PMK.062010 tentang Juklak Lelang
memberikan pengertian Pejabat Lelang Vendumeester sebagaimana dimaksud dalam VR adalah orang yang khusus diberi wewenang oleh Menteri keuangan
untuk melaksanakan Penjualan barang secara lelang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pejabat Lelang merupakan salah satu pihak yang harus hadir dalam pelaksanaan Lelang, karena jika lelang dilaksanakan tanpa kehadiran Pejabat Lelang,
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
21
kecuali untuk lelang tertentu seperti lelang ikan dan lelang Perum Pegadaian, Pelaksanaan Lelang tersebut dapat dikenakan sankasi berupa pembatalan penjualan.
Pelaksanaan Penjualan secara Lelang diawasi seorang Pengawas Lelang berdasarkan pasal 1 ayat 7 Kepmenkeu Nomor 93 PMK.062010 tentang Juklak
Lelang, Pengertian Pengawas Lelang adalah pejabat yang diberi wewenang oleh Menteri Keuangan untuk mengawasi pelaksanaan lelang yang dilakukan oleh Pejabat
Lelang, yaitu Kepala Kantor, yang bertanggung jawab atas dipatuhinya peraturan- peraturan lelang oleh Pejabat Lelang sebagaimana Pelaksana lelang dalam acara
Lelang. Pengawasan yang dilakukan meliputi pengawasan administratif, keuangan dan bertindak sebagai pemutus bila terlibat perselisihan.
16
1.4. Tata Cara Lelang