Persiapan Lelang Analis Yuridis, Atas Peran Dan Kedudukan Notaris Sebagai Pejabat Lelang Kelas II

22 Tata cara lelang ditetapkan Direktur Piutang dan Lelang Negara dalam keputusan Nomor 38PL2002 tentang Tata Cara Administrasi dan Lelang Negara yang meliputi tahapan :

1. Persiapan Lelang

Dalam persiapan lelang terdapat beberapa hal yang harus dilaksanakan guna kelancaran pelaksanaan lelangnya. Hal ini untuk menghindari kemungkinan adanya sengketa hukum di kemudian hari. Beberapa kegiatan antara lain persiapan-persiapan, kelengkapan dokumen, jadwal waktu pengumuman, persyaratan-persyaratan hukum sebagai dasar hukum pelaksanaan lelang itu sendiri dan sebagainya. Adapun proses yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

A. Permohonan lelang

Permohonan lelang diajukan secara tertulis kepada Pejabat Lelang Kelas II disertai dokumen persyaratan lelang bersifat umum dan khusus.

B. Waktu dan Tempat Lelang Waktu Lelang

1. Setelah permohonan lelang diteliti kelengkapan dokumen dan keabsahannya, waktu lelang ditetapkan. 2. Penetapan hari dan tanggal lelang memperhatikan jadwal dari pejabat lelang dan keinginan si penjual 3. Pelaksanaan lelang dilakukan pada jam dan hari kerja. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 23 4. Lelang di luar jam dan hari kerja harus dengan seijun Superintenden Pasal 8 KMK No. 304KMK.012002 Tempat Lelang 1. Lelang barang bergerak dilaksanakan di tempat barang itu berada 2. Lelang barang tidak bergerak dilaksanakan ditempat yang dikehendaki penjual, dengan ketentuan tetap harus memperhatikan wilayah kerja dan jabatan Pejabat Lelang Kelas II. 3. Lelang barang bergerak atas contoh dapat dilaksanakan tidak ditempat barang itu berada tetapi harus dengan persetujuan Superintenden. Terhadap barang contoh tersebut harus dibubuhi segel KP2LN. 4. Bila objek lelang tersebar diwilayah kerja beberapa KP2LN, selanjutnya akan dilelang di satu KP2LN, perlu ijin Superintended. 5. Lelang non eksekusi dapat dilaksanakan di luar wilayah kerja tempat barang berada, setelah mendapat persetujuan ; i. Direktur Jendral untuk barang-barang yang berada dalam wilayah antar Kantor Wilayah DJPLN; atau ii. Kepala Kantor Wilayah DJPLN setempat untuk barang –barang yang berada dalam wilayah kantor wilayah DJPLN setempat. 6. Dalam hal lelang dilaksanakan di luar wilayah kerja tempat Pejabat Lelang Kelas II berada, maka pejabat lelang yang melaksanakan lelang membukukan hasil lelangnya namun tidak mempengaruhi pencapaian target. KP2LN UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 24 tersebut kemudian membuat laporan yang ditujukan kepaad KP2LN tempat barang berada dengan tembusan kepada Direktur Jenderal c.q. Direktur Lelang Negara dan Kpala Kantor Wilayah pelaksanaan lelang selambat- lambatnya 10 hari setelah pelaksanaan lelang. Hasil lelang akan diperhitungkan sebagai kompensasi pencapaian target dari KP2LN yang melaksanakan lelang kepada KP2LN tempet barang berada. 7. Dalam hal Lelang Eksekusi, KP2LN dapat mensyaratkan kepada Penjual untuk menggunakan tempat dan fasilitas lelang yang disediakan oleh DJPLN. Pelaksanaan Lelang di Luar Hari dan Jam Kerja. Untuk Pelaksanaan lelang di luar hari dan Jam kerja, penjual harus mengajukan permohonan dispensasi pelaksanaan lelang di luar hari dan jam kerja secara tertulis kepada Kepala Kantor Wilayah dalam hal pelaksanaan lelang dilakukan oleh Pejabat Lelang. Terhada permohonan tersebut, Kepala Kantor Wilayah dapat memberikan atau menolak permohonan lelang diluar hari dan jam kerja yang disampaikan oleh penjual. Lelang di Luar Wilayah Kerja Untuk pelaksanaan lelang di luar wilayah kerja Pejabat lelang, penjual mengajukan permohonan persetujuan lelang di luar wilayah kerja secara tertulis kepada KP2LN untuk barang-barang yang berada dalam wilayah antar Kantor Wilayah setempat. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 25 KP2LN dapat memberikan atau menolak permohonan lelang di luar wilayah kerja tersebut yang disampaikan kepada penjual. Syarat Lelang Syarat-syarat umum dalam setiap pelaksanaan lelang pada prinsipnya adalah : 1. Dilakukan di hadapan Pejabat Lelang atau ditutup dan disahkan oleh Pejabat Lelang dalam hal lelang internet. 2. Terbuka untuk umum yang dihadiri oleh penjual dan 1 satu orang peserta atau lebih 3. Pengunguman Lelang. 4. Harga Lealgn dibayarkan secara tunai selambat-lambatnya 3 tiga hari Kerja setelah pelaksanaan lelang. Penjual dapat mengajukan syarat-syarat khusus secara tertulis kepada Pejabat Lelang dengan ketentuan tidak boleh bertentangan dengan peraturan umum lelang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun syarat-syarat tambahan lelang tersebut antara lain : 1. Jadwal penjelasan lelang kepada peserta lelang sebelum pelaksanaan lelang Aanwidjzing. 2. Jangka waktu bagi calon pembeli untuk melihat dan meneliti secara fisik barang yang akan dilelang. 3. Jangka waktu pembayaran harga lelang. 4. Jangka waktu pengambilanpenyerahan barang oleh pembeli. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 26 Tata Cara Pengumuman Lelang Setiap penjualan secara lelang harus didahului dengan Pengumuman Lelang yang dilakukan oleh penjual. Pada prinsipnya, pengumuman lelang harus dilakukan melalui surat kabar harian, selebaran, atau tempelan yang mudah dibaca oleh umum danatau melalui media elektronik termasuk internet di wilayah kerja tempat baran akan di jual. Dalam hal tidak ada surat kabar harian, maka pengumuman lelang diumumkan dalam yang terbit di tempat yang terdekat dan beredar diwilayah kerja Pejabat Lelang tempat barang akan dijual. Sejauh mungkin pengumuman lelang tersebut dimuat di surat kabar harian yang memiliki peredaran luas dan diperkirakan dibaca oleh kalangan bisnis. Adapun maksud diadakan pengumuman lelang ini adalah : a. Agar dapat diketahui oleh masyarakat luas, sehingga bagi yang berminat dapat menghadiri pelaksanaan lelang menghimpun peminat lelangaspek publikasi. b. Memberikan kesempatan kepada pihak ketiga yang merasa dirugikan untuk mengajukan sanggahanVerzet aspek legalitas. c. Sebagai Shock Therapy bagi masyarakat agar menimbulkan efek jera, sehingga diharapkan Debitur yang tadinya bermalas-malasan memenuhi kewajibannya akan timbul kesadaran untuk melunasi kewajiban-kewajibannya karena takut barang miliknya bisa saja dilelang sebagai bagian pelunasan hutang-hutangnya. 17 17 F.X. Sutardjo, Prospek Dan Tantangan Lelang Di Era Globalisasi, Makalah Perkuliahan Peraturan Lelang, Universitas Indonesia, Depok, 2006. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 27 Tata cara pengumuman lelang telah diatur dalam surat Keputusan Menteri Keuangan No. 304KMK.012002 tentang petunjuk pelaksanaan lelang. Pengumuman lelang sekurang-kurangnya memuat : a. Identitas penjual b. Hari, tanggal, waktu dan tempat pelaksanaan lelang dilaksanakan. c. Jenis dan jumlah barang . d. Lokasi, luas tanah, jenis hak atas tanah, dan adatidak adanya bangunan, khusus untuk barang tidak bergerak berupa tanah danatau bangunan. e. Jumlah, dan jenisSpesifikasi, khusus untuk barang bergerak. f. Jangka waktu melihat barang yang akan dilelang. g. Uang jaminan penawaran lelang meliputi besaran, jangka waktu, cara dan tempat penyetoran, dalam hal dipersyaratkan adanya uang jaminan penawaran lelang. h. Jangka waktu pembayaran harga lelang dan i. Harga limit, sepanjang hal itu diharuskan dalam peraturan perundang-undangan atau atas kehendak penjualpemilik barang.

C. Pelaksanaan Lelang

Pada prinsipnya prosedur lelang cukup sederhana dan tidak berbelit-belit, Adapun urutan-urutannya yaitu sebagai berikut : 1. Siapapun yang berminat untuk melakukan penjualan barang secara lelang harus mengajukan permohonan lelang kepada pejabat lelang kelas II setempat. Setiap permohonan lelang harus dilengkapi dengan dokumen yang berkaitan dengan UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 28 barang yang akan dilelang, serta bukti-bukti kewenangan menjual dari permohonan lelang, dan harus sudah diserahkan ke Pejabat Lelang Kelas II paling lambat 3 tiga hari sebelum pelaksanaan lelang. 2. Permohonan lelang dapat menentukan syarat-syarat lelang asalkan persyaratan tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan lelang yang berlaku dan harus diserahkan selambat-lambatnya 3 tiga hari sebelum pelaksanaan lelang. 3. Setelah Pejabat lelang kelas II meneliti permohonan lelang beserta kelengkapan dokumen dan memperoleh keyakinan atas legvalisasi subyek dan obyek lelang, maka dengan memperhatikan keinginan Pemohon LelangPenjual. Pemohon lelang wajib mengumumkan lelang barang-barang yang akan dilelang di surat kabar harian dan atau media cetak elektronik lainnya. Pada tahap pelaksanaan lelang hal-hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 18 1. Pejabat Lelang mengecek peserta LelangKuasanya, kehadirannya, keabsahannya sebagai peserta lelang dengan bukti setoran uang jaminan. 2. Pejabat Lelang memimpin lelang dengan memulai pembacaan kepala risalah Lelang. Pembacaan tersebut diikuti dengan tanya jawab tentang pelaksanaan lelang antara peserta lelang, pejabat penjual dan pejabat lelang. Pertanyaan yang mengenai barang dijawab oleh penjual, sedang pertanyaan yang mengenai pembayaran, surat-surat penting dan lain-lainnya dijawab oleh pejabat lelang. 18 DR. Purnama T. Sianturi, Perlindungan Hukum Terhadap Pembeli ....., Op.Cit, hal. 83. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 29 3. Peserta lelang mengajukan penawaran lelang, yang dilakukan setelah pejabat lelang membacakan kepala risalah lelang. 4. Cara penawaran. a. Penawaran Lisan dilakukan dengan cara i. Pejabat Lelang mulai menawarkan barang mulai dari nilai Limit. ii. Melaksanakan penawaran dengan harga naik-naik dengan kelipatan kenaikan ditetapkan oleh pejabat lelang. iii. Penawar tertinggi yang telah mencapai atau melampaui nilai limit ditetapkan sebagai pembeli oleh pejabat lelang. b. Penawaran tertulis dilakkan dengan cara i. Formulir penawaran lelang yang disediakan oleh kantor lelang, dibagikan kepada peserta lelang. ii. Setelah Pejabat Lelang membacakan kepala Risalah Lelang, Peserta Lelang diberi kesempatan untuk mengisi dan mengajukan penawaran tertulis kepada pejabat lelang sesuai waktu yang telah ditentukan. iii. Pejabat lelang menerima amplop yang berisikan nilai limit dari pejabat penjual dan menunjukkan amplop tersebut kepada peserta lelang. Penyerahan harga limit dari pejabat penjual kepada pejabat lelang dalam amplop tertutup. Hal ini tidak berlaku, jika nilai limit telah diketahui terlebih dahulu. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 30 iv. Pejabat lelang membuka surat penawaran bersama-sama dengan pejabat penjual. v. Pejabat lelang dan pejabat penjual membubuhkan paraf masing-masing pada surat penawaran yang disaksikan oleh peserta lelang dan penawaran tersebut dicatat dalam daftar rekapitulasi penawaran lelang. vi. Jika penawaran belum mencapai nilai limit, maka lelang dilanjutkan dengan cara penawaran lisan dengan harga naik-naik, jika tidak ada penawar yang bersedia menaikkan penawaran secara lisan naik-naik, maka lelang dinyatakan ditahan, barang tidak terjual. vii.Jika terdapat dua atau lebih penawaran tertinggi yang sama dan telah mencapai nilai limit, maka untuk menentukan pemenang lelang, para penawar yang mengajukan penawaran tertinggi yang sama tersebut dilakukan penawaran kembali secara lisan untuk menaikkan penawaran lisannya sehingga terdapat satu orang penawar tertinggi. Penawar tertinggi tersebut ditunjuk sebagai pemenang lelangpembeli lelang. Setelah proses penawaran lelang selesai, risalah lelang ditutup dengan ditandatangani oleh pejabat lelang. Pejabat penjual. Dalam hal barang yang dilelang barang tetap. Pembeli turut menandatangani risalah lelang, tetapi untuk barang bergerak pembeli tidak perlu menandatangani risalah lelang. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 31

3. Tahap Pasca Lelang