2.6.1 Dasar Pemilihan Pos dan Pelayanan
Dalam menetukan Pos pelayanan mobil Perpustakaan keliling, perlu hendaknya mempertimbangkan beberapa kriteria dibawah ini:
1. Lokasi pemberhentin strategis , yaitu tempat yang banyak dikunjungi oleh
masyarakat, misalnya komplek pendidikan, tempat peribadatan, tempat umum lainnya.
2. Agar tidak menggangu kelancaran arus lalu lintas. Seharusnya lokasi
pemberhentian terletak di pinggir jalan yang memiliki halaman yang cukup luas. 3.
Kondisi jalan sangat memungkinkan, sehingga mobil perpustakan dapat menempuh jarak tersebut dengan aman dan tepat waktu.
4. Jarak antara pos pelayanan harus diperhitungkan, mengingat waktu layanan yang
diberikan terbatas. Selain situ keterlambatan pada satu pos akan mengganggu jadwal pos lainnya.
Kriteria penentuan lokasi pelayanan perpustakaan diatas tidaklah mutlak, hanya saja diusahakan agar layanan perpustakaan keliling merata keseluruh kecamatan yang
belum sempat dilayani oleh Perpustakaan Umun atau Perpustakaan Desa.
2.6.2. Penentuan Jadwal Pelayanan
Mengingat layanan perpustakaan keliling merata untuk semua kalangan, tanpa memandang golongan, status, dan ekonomi. Maka petugas perpustakaan keliling
perlu mengatur waktu sebaik-baiknya sehingga dalam melayanin semua pihak yang membutuhkan informasi dan jasa perpustakaan keliling tidak tidak mengalami banyak
kendala terutama sekali dalam pengembangan layanan. Dalam melakukan palayanan petugas harus konsekuwen dengan jadwal
pelayanan yang telah ditentukan, yaitu tidak dapat menetapkan sendiri jadwal pindahan dari satu pos ke pos lainya. Karena dapat mengganggu proses pelayanan
pada pos yang lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Menurut buku pedoman penyelenggaraan Perpustakaan Keliling, yaitu: “ Secara ideal waktu pelayanan Perpustakaan keliling dilakukan dalam dua
shift, yaitu pagi antara pukul 08.30 sd 14.00 dan shift sore antara pukul 15.00 sd 20.00. Dengan perbandingan waktu shift ini anggota masyarakat yang
tidak mendapatkan mengunjungi perpustakaan keliling pada sore hari. Sebaliknya yang tidak dapat meminjam dahan pustaka pada pagi hari”.
Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling, 1992: 21.
Ada beberapa kriteria dalam menentukan jadwal pelayanan perperpustakaan keliling, yaitu:
a. Petugas terlebih dahulu berkonsultasi dengan para kepala sekolah setempat tentang
saat-saat jam istirahat. b.
Petugas harus mengetahui tempat dan waktu yang ramai dikunjungi oleh masyarakat.
c. Petugas harus terlebih dahulu mengetahui jenis mata pencaharian masyarakat
setempat. Jika hal-hal tersebut diatas telah diperhatikan dan dilakukan dengan baik,
maka dalam pengaturan jadwal, petugas tidak banyak mengalami masalah yang dapat mengganggu kelancaran pelayanan perpustakaan keliling.
Sedangkan menurut M.Ali 2006 : 126-127 Menyatakan bahwa : a.
Waktu Layanan Mengingat layanan Perpustakaan Kelilig bersifat demokratis yang berarti melayani
semua lapisan masyarakat, maka waktu layanan perlu diatur sebaik-baiknya sehingga dapat melayani semua pihak yang membutuhkan informasi dan jasa
perpustakaan keliling. Secara ideal waktu layanan perpustakaan keliling perlu dilakukan didala dua shift perhari, yaitu shift pagi antara pukul 9.00 – 11.30 dan
shift siang antara pukul 11.30 -14. 30,dengan demikian shift pagi dapat melayani satu pos layanan service Poin dan shift siang dapat melayani satu pos layanan
service poin sehingga setiap hari per satu unit mobil perpustakaan keliling dapat melayani dua pos layanan membaca.
Universitas Sumatera Utara
b. Tempat Layanan
Tempat layanan perpustakaan keliling pada dasarnya tidak hanya di unit keliling saja. Tempat layanan perpustakaan keliling sangat bergantung pada jenis layanan
yang diberikan oleh masing-masing perpustakaan keliling yang bersangkutan, tempat layanan dapat saja dilakukan diruangan khusus yang disediakan oleh
masyarakat setempat, seperti balai desa, sekolah atau pos RTRW atau lapangan terbuka dengan menyediakan tenda dan kursi-kursi baca yang penting layanan
tersebut diatur dan ditata rapi dan menarik supaya pengunjung suka berkunjung ke unit mobil perpustakaan keliling, serta sebaliknya pada tempat layanan membaca
di beri papan nama yang bertuliskan : hari dan waktu kunjungan perpustakaan keliling.
Universitas Sumatera Utara
BAB III PELAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING PADA PERPUSTAKAAN
UMUM PEMERINTAHAN KOTA MEDAN 3.1. Sejarah Singkat Perpustakaan Keliling Sumatera Utara
Landasan pembentukan Perpustakaan Keliling di Indonesia adalah surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0103 0 1981 tanggal 11
Maret 1981 tentang pokok-pokok kebiksanaan pembinaan dan pengembangan di Indonesia. Dalam surat keputusan tersebut diuraikan juga bahwa perpustakaan
keliling merupakaan usaha peningkatan dan perluasan Perpustakaan Daerah atau Perpustakaan Umum daerah tingkat II.
Propinsi Sumatera Utara merupakaan salah satu Propinsi yang mempunyai wilayah cukup luas. Propinsi ini mempunyai luas area 707.887 km
2
yang terdiri dari 11 Kabupaten, 6 Kotamadya, 200 kecamatan dan 5.632 Desa dengan jumlah
penduduk sekitar 10.256.027 jiwa S.P.1990. Untuk mengetahui jalannya sejarah Perpustakaan Keliling di Sumatera Utara
dapat dicatat bahwa Perpustakaan Keliling pertama dimulai beroperasi pada tanggal 01 Desember 1978 dengan memggunakan satu unitmobil Perpusrtakaan Keliling.
Mobil yang digunakaan saat pertama kali operasi adalah buatan Ford tahun 1987 dengan bahan bakar berjenis solar. Mobil ini berbentuk bis yang direkonstruksikan
oleh PT. Karoseri Jakarta. Mobil Perpustakaan keliling ini dilengkapi dengan koleksi pertama berjumlah
sekitar 6.000 judul buku, yang berasal dari pusat pembinaan Perpustakaan Jakarta . Diawali pengoperasiannya, perpustakaan keliling ini hanya melayani desa-desa
disekitar kota Medan. Pada tahun 1985, Perpustakaan Keliling ditambah dengan empat unit mobil
Perpustakaan baru bermesin Daihatsun yang pengoperasiaannaya dilakukan di
Universitas Sumatera Utara