Pelayanan Perpustakaan Keliling Pada Perpustakaan Umum Kota Binjai

(1)

PELAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING PADA

PERPUSTAKAAN UMUM KOTA BINJAI

KERTAS KARYA

DISUSUN

OLEH

FAUZIAH HAQIQI

(102201034)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

PROGRAM STUDI D-III PERPUSTAKAAN

MEDAN


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Kertas Karya : Pelayanan Perpustakaan Keliling Pada Perpustakaan Umum Kota Binjai. Oleh : Fauziah Haqiqi

Nim : 102201034

Dosen Pembimbing : Dra. Zurni Zahara Samosir.M.Si. NIP : 195607161979032002

Tanda Tangan :

Tanggal :

Dosen Pembaca : Himma Dewiyana, ST, M.Hum NIP : 197208252006042001

Tanda Tangan :


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya : Pelayanan Perpustakaan Keliling Pada Perpustakaan Umum Kota Binjai. Oleh : Fauziah Haqiqi

Nim : 102201034

PROGRAM STUDI D-III PERPUSTAKAAN

Ketua : Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd. NIP : 19570407 1986032 001

Tanda Tangan :


(4)

PERSEMBAHAN

Yaa Allah Ampunilah dosaku, dan dosa kedua Orang Tua ku (Q.S. Nuh 28).

Serta Kasihanilah mereka berdua seperti mereka mengasihaniku sewaktu kecil (Q.S. Al-Isro’24)

Ayah...Ibu...

Aku sadar, Aku belum mampu membuat kalian tersenyum bangga

Tapi ada hal yang harus ku sampaikan meski tak lewat kata

Aku bahagia memiliki kalian di hidup yang teristimewa ini

Untuk detik yang tak terbalas

Untuk keringat yang tak kenal lelah dan waktu

Untuk jerih payah yang tak terbayar

Dan untuk bekal hidupku dimasa depan, Dengarlah Ayah dan Ibu

Terimakasih tak terhingga dari ku

Ridhoi aku dengan doa kalian Ayah dan Ibu

Suatu saat aku akan mengukir senyum manis untuk kalian

Melalui sebuah prestasi murni dan kesuksesan

Terimakasih untuk kado yang kalian beri

Ilmu Agama dan Ilmu Pendidikan yang layak yang akan menuntunku untuk menjadi manusia berguna

Tak tergantikan segala jasa kalian Ayah dan Ibu

Hanya secercah kertas ini yang mampu ku beri untuk kalian


(5)

Semoga Allah memberi keberkahan dan kebahagiaan untuk mu Ayah dan Ibu..

Salam sayang ku yang tak terhingga untuk Ayah dan Ibu dalam hidup dan matiku...

Teristimewa untuk Ayahanda M.Bahren Ar S.PdI dan Ibunda Mariana terimakasih sedalam-dalamnya atas doa dan dukungan kalian untuk penulis.

Untuk kakak tersayang Ferry Fadhly S.PdI dan Hidayatun Nashuha Amd terimakasih untuk segala motivasi yang telah diberi hingga terselesaikan kertas


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan segala karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini yang berjudul “Pelayanan Perpustakaan Keliling Pada Perpustakaan Umum Kota Binjai”, sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan kelulusan Program Studi D-III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rangkaian kata terindah. Penulis ucapkan kepada Ayahanda tercinta M.Bahren Ar S.PdI dan Ibunda tersayang Mariana yang telah memberikan segenap jiwa dan raga agar penulis mampu menyelesaikan kertas karya ini. Terima kasih untuk segala curahan perhatian yang tiada pernah habis. Terima kasih telah menjadi orang tua terbaik. Penulis menyadari bahwa kertas karya ini belum sempurna seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis akan menerima kritik dan saran demi kesempurnaan kertas karya ini. Dalam penulisan kertas karya ini, penulis juga telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk yang tak ternilai harganya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr.Drs Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Program Studi D - III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Dra. Zurni Zahara Samosir, M.Si, selaku dosen pembimbing yang

telah banyak meluangkan waktu dan tenaga untuk memberi arahan dan bimbingan sampai kertas karya ini selesai.

4. Ibu Himma Dewiyana, ST, M.Hum selaku dosen pembaca pada kertas karya ini.

5. Bapak Ishak S.S, M.Hum, selaku dosen wali yang telah memberikan banyak arahan dan bimbingan selama ini penulis mengikuti kegiatan akademik.


(7)

6. Seluruh staf pengajar program studi D-III perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu dan mendidik penulis selama perkuliahan.

7. Untuk admin D-III Perpustakaan Abangda Suryawan S.Sos terima kasih waktu dan tenaga serta selalu memberikan masukan kepada penulis dari masa perkuliahan hingga tahap akhir penyelesaian kertas karya ini.

8. Ibu Mukramah S.Pd selaku Kepala Perpustakaan Umum Kota Binjai dan staff terkait lainnya yang bersedia memberikan informasi dan arahan untuk kertas karya penulis.

9. Untuk seluruh keluarga besar, Kakak terbaik Ferry Fadhly S.PdI Hidayatun Nashuha Amd, Bude dan Pakde yang mendukung penulis dari mulai kuliah hingga selesai.

10.Kepada Mas Rudi Hartono (Maston) yang setia menemani penulis dan memberikan semangat yang tiada habisnya serta membantu penulis mondar-mandir dalam penyelesaian kertas karya ini.

11.Untuk sahabat-sahabat terbaik dan terhebat ku : Meutia Ulfa (Omeh), Tri Suci Wulandari (Chebond), Ryando Quares Purba (Cunn), Irfan Hendhika (Gembung), Hermansyah Tanjung (Idung), Jati Wirawan (Benjo), Rachmad Iqbal (Bobo), Suci Ramadani (Jamban) Heru Gunawan (Balonteli), terima kasih untuk hari-hari indah bersama kalian, canda tawa, sedih, galau. Dan juga yang selalu hadir memberikan motivasi tiada habisnya untuk penulis dan tak akan pernah terlupakan, semoga persahabatan kita abadi selamanya.

12.Seluruh teman-teman stambuk 2010 yang tidak bisa disebut satu persatu namanya, terima kasih atas kebersamaan dan hari-hari yang indah bersama kalian selama perkuliahan.

13.Untuk sahabat-sahabat kesayangan ku : Ina, Febri, Tiara, Dodi, Ikhsan dan Fela yang selalu memberikan dukungan untuk penulis.


(8)

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan kertas karya ini. Penulis meyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan kertas karya ini, penulis menerima kritik dan saran yang membangun lebih baik lagi untuk kertas karya, penulis berharap semoga kertas karya ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juli 2013

Penulis

Fauziah Haqiqi 102201034


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penulisan ... 1

1.2. Tujuan Penulisan ... 4

1.3. Ruang Lingkup ... 4

1.4. Metode Pengumpulan Data ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Perpustakaan Umum ... 5

2.2. Pengertian Perpustakaan Keliling ... 6

2.2.1 Tujuan Perpustakaan Keliling ... 7

2.2.2 Tugas dan Fungsi Perpustakaan Keliling ... 9

2.3. Struktur Organisasi ... 11

2.3.1. Sistem Pelayanan ... 11

2.4. Pelayanan Perpustakaan Keliling ... 12

2.4.1. Sistem Pelayanan ... 14

2.4.2.Jenis layanan ... 17

2.5. Koleksi Perpustakaan Keliling ... 20

2.5.1 Jenis-Jenis Koleks ... 20

2.5.2. Kriteria Pemilihan Koleksi ... 22

2.6. Sarana dan Prasarana Perpustakaan Keliling ... 23

2.6.1. Anggaran Operasional Perpustakaan Keliling ... 24

2.7. Penentuan Pos Pelayanan ... 24

2.8. Penentuan Jadwal Pelayanan ... 25

BAB III PELAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING PADA PERPUSTAKAAN UMUM KOTA BINJAI 3.1 Sejarah Singkat Perpustakaan Keliling Kota Binjai ... 27

3.1.1. Visi dan Misi Perpustakaan Keliling Kota Binjai ... 28

3.1.2. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Keliling Kota Binjai ... 28

3.2.Struktur Organisasi Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Keliling Kota Binjai ... 29

3.2.1. Staf Perpustakaan ... 30

3.3. Pelayanan Perpustakaan Keliling ... 31

3.3.1. Jenis Pelayanan Perpustakaan Keliling ... 32

3.3.2. Pelayanan Sirkulasi ... 32

3.3.2.1. Keanggotaan ... 33

3.3.2.2. Peminjaman ... 35

3.3.2.3. Pengembalian ... 37

3.3.2.4. Perpanjangan ... 39

3.3.2.5. Penagihan ... 39

3.3.2.6. Sanksi ... 39

3.3.3. Pelayanan Pembacaan Cerita ... 39


(10)

3.4. Koleksi Perpustakaan Keliling ... 41

3.5. Sarana Dan Prasarana Perpustakaan Keliling ... 42

3.5.1. Anggaran Operasional Perpustakaan Keliling ... 43

3.6. Pos dan Waktu Pelayanan ... 43

BAB 1V KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan ... 47

4.2. Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Staf Perpustakaan berdasarkan tugas/fungsi ... 31 Tabel 2 : Koleksi Perpustakaan Keliling Kota Binjai ... 42 Tabel 3 : Jadwal Kunjungan Harian Mobil Perpustakaan Keliling ... 46


(12)

DAFTAR GAMBAR

Bagan Struktur Organisasi Perpustakaan ... 29

Flowchart Peminjaman Koleksi Perpustakaan Keliling Kota Binjai ... 37

Flowchart Pengembalian Koleksi Perpustakaan Keliling Kota Binjai ... 38

Contoh dari bentuk Kartu Anggota Perpustakaan Umum Kota Binjai ... 34

Mobil Perpustakaan Keliling Kota Binjai ... 50


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan

Keberadaan perpustakaan di Indonesia dewasa ini telah dikenal oleh hampir semua lapisan masyarakat baik di kota maupun di pedesaan. Hal tersebut ditandai dengan munculnya dan berkembangnya berbagai jenis perpustakaan. Salah satu jenis perpustakaan yang berkembang saat ini adalah perpustakaan umum provinsi dan perpustakaan umum kota.

Dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 31 bahwa "Setiap warga negara berhak mendapat pengajaran", maka pemerintah mengusahakan suatu sistem pendidikan nasional yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, mencakup pendidikan formal yaitu melalui jalur sekolah maupun non formal atau luar sekolah. Salah satu sarana sumber belajar atau sumber informasi di luar sekolah yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat adalah perpustakaan umum.

Perpustakaan umum adalah sebuah perpustakaan yang menyediakan akses yang tidak terbatas kepada sumber daya perpustakaan dan layanan gratis kepada warga masyarakat di daerah atau wilayah tertentu. Perpustakaan umum bertujuan memberikan pelayanan informasi yang cepat, tepat dan murah kepada masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang bermanfaat bagi masyarakat. Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang didanai dari masyarakat seperti pajak dan retribusi yang kemudian di kembalikan kepada masyarakat dalam bentuk layanan. Perpustakaan umum sering diibaratkan sebagai universitas rakyat, karena perpustakaan umum menyediakan semua jenis koleksi bahan pustaka dari berbagai disiplin ilmu dan penggunanya adalah seluruh lapisan masyarakat tanpa kecuali. Tugas dan fungsi perpustakaan umum yaitu memberikan pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat sebagai pusat informasi, pusat sumber belajar, tempat penelitian dan pelestarian koleksi bahan pustaka yang dimiliki.

Pada dasarnya perpustakaan umum bersifat statik artinya tidak dapat pindah-pindah. Hal demikian merugikan masyarakat yang letaknya jauh dari


(14)

perpustakaan sedangkan pemerintah daerah tidak mampu membagun perpustakaan umum yang baru, dan jika perpustakaan letaknya jauh, perpustakaan umum tidak dapat dikunjungi anak-anak karena orang tua mereka menghawatirkan keselamatan anak-anaknya, demikian pula orang-orang yang sudah pensiun tidak mampu lagi mengunjungi perpustakaan karena kemampuan fisik mereka terbatas.

Perkembangan suatu perpustakaan dapat dilihat dari kegiatan pelayanannya, karena keberhasilan pelayanan merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai oleh suatu perpustakaan. Salah satu jasa layanan yang diberikan Perpustakaan umum adalah melalui Perpustakaan keliling. Perluasan jasa tersebut dilakukan dengan kendaraan mobil atau perahu. Perpustakaan keliling merupakan sarana pendidikan informal yang sangat penting dalam lingkungan masyarakat, mengingat kebutuhan Informasi merupakan bagian penunjang kegiatan, dan pemenuhan kebutuhan informasi serta penyampaian informasi yang cepat kepada masyarakat. Pelayanan perpustakaan keliling merupakan salah satu tugas penting dalam penyelenggaraan suatu perpustakaan, karena pelayanan tersebut merupakan suatu unit kegiatan yang mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan informasi sehingga pengguna dapat menelusuri dan mempelajari informasi yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan.

Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Binjai merupakan unit pemerintah yang mempunyai tugas memberikan pelayanan informasi kedinasan kepada masyarakat umum, selain itu juga membina semua jenis perpustakaan di lingkungan Kota Binjai. Pada kelompok masyarakat yang tempat tinggalnya jauh dari perpustakaan umum, pihak Perpustakaan Umum Kota Binjai membuat kebijakan operasional perpustakaan keliling untuk menjangkau masyarakat. Unit ini menggunakan armada berupa kendaraan roda empat (mobil) yang bisa menjangkau daerah dan pinggiran-pinggiran Kota Binjai. Perpustakaan Keliling Kota Binjai berdiri sejak tahun 2009 dan beroperasi tahun 2010. Layanan yang dilakukan oleh Perpustakaan Keliling Kota Binjai di tempat pemberhentian mobil biasanya di sekolah-sekolah sekitar Kota Binjai, dimana para pengunjung dapat dengan bebas membaca dan memilih koleksi yang diperlukan,karena perpustakaan ini menggunakan sistem pelayanan terbuka (open access). Dalam


(15)

hal ini petugas hanya membantu pengunjung apabila sewaktu-waktu mengalami kesulitan dalam menemukan bahan pustaka yang diperlukan. Dalam pencapaian sasarannya, Perpustakaan Keliling Kota Binjai menyediakan berbagai jenis koleksi, mulai dari klas 000 s/d 900. Perpustakaan Keliling Kota Binjai menyediakan 1000 judul buku yang terdiri dari 2000 eksemplar.

Dalam menjalankan tugasnya perpustakaan keliling mendatangi tempat pemukiman padat penduduk dimana tempat-tempat pemberhentian telah ditentukan, dan pelayanannya dilakukan 3 s/d 5 kali dalam satu minggu. Perpustakaan Keliling Kota Binjai dalam melayani pengguna di pos layanan dimulai pada pukul 09.00 hingga pukul 14.00 WIB. Pelayanan ini dilakukan setiap 5 kali dalam 1 minggu, yaitu ; hari senin, selasa, rabu, kamis dan jumat. Lokasi pos Perpustakaan Keliling Kota Binjai yaitu SMP Negeri 11, SMP Negeri 12, SMA Negeri 4, Yayasan Satria, SMP Negeri 10, SMP Negeri 5, AKPER Sehat, SMP Negeri 8 dan SD Bhakti Karya. Oleh karena jumlah pos yang dikunjungi dalam satu hari ada dua pos, maka waktu pelayanan yang diberikan dalam satu pos hanya 2 (dua) jam. Sehingga pengguna tidak merasa puas karena pelayanan yang diberikan terbatas, dan layanan yang diberikan belum sesuai dengan waktu-waktu senggang masyarakat setempat, karena pada jam tersebut merupakan saat sibuk bagi warga setempat. Meskipun waktu layanan telah ditetapkan sebelumnya, namun kemungkinan perubahan jadwal selalu ada, hal ini biasanya disebabkan karena kerusakan, kecelakaan, kemacetan dan lain sebagainya.

Berdasarkan pembahasan di atas maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih jelas bagaimana pelaksanaan pelayanan perpustakaan keliling di Perpustakaan Umum Kota Binjai. Dengan demikian penulis memilih judul “PELAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING PADA PERPUSTAKAAN UMUM KOTA BINJAI”.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kinerja Perpustakaan Keliling Kota Binjai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.


(16)

2. Untuk mengetahui masing-masing pos dan waktu pelayanan Perpustakaan Keliling Kota Binjai.

3. Untuk mengetahui koleksi Perpustakaan Keliling Kota Binjai.

4. Untuk mengetahui kendala atau hambatan yang dihadapi dalam pelayanan Perpustakaan Keliling Kota Binjai.

1.3 Ruang Lingkup

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis memberikan batasan ruang lingkup penulisan kertas karya ini yaitu kegiatan Pelayanan Perpustakaan Keliling Kota Binjai yang meliputi jenis pelayanan yang diberikan, sarana dan prasarana, pos dan waktu pelayanan, dan masalah penyediaan koleksi.

1.4 Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut :

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Data diperoleh melalui literatur berupa buku, majalah dan informasi lain yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam kertas karya ini. 2. Studi Lapangan (Field Research)

Penulis melakukan peninjauan atau mengadakan observasi langsung ke lokasi pos pelayanan Perpustakaan Keliling Kota Binjai.

3. Wawancara (Interview)

Penulis melakukan wawancara langsung dengan pimpinan, pustakawan dan semua staf yang terlibat dalam kegiatan pelayanan Perpustakaan Keliling Kota Binjai.


(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaan Umum merupakan pusat informasi bagi masyarakat. Melalui perpustakaan umum masyarakat akan mendapat layanan informasi dengan mudah, murah, dan cepat, terutama hal-hal yang berkaitan dengan aktifitas masyarakat, karena perpustakaan umum menyediakan semua jenis koleksi bahan pustaka dari berbagai jenis disiplin ilmu. Perpustakaan umum mempunyai pengertian yang berbeda-beda. Berikut ini, penulis mengutip beberapa pendapat ahli tentang pengertian perpustakaan umum, yaitu:

Menurut Hermawan dan Zen (2006: 30), ”Perpustakaan umum adalah Perpustakaan yang melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status sosial, Agama, suku, pendidikan, dan sebagainya”.

Sedangkan menurut Sutarno (2006: 38), ”Perpustakaan umum adalah Perpustakaan yang di danai dari sumber yang berasal dari masyarakat seperti pajak dan retribusi, yang kemudian di kembalikan kepada masyarakat dalam bentuk layanan”.

Menurut Reitz yang dikutip oleh Hasugian (2009: 77) yang dimaksud dengan perpustakaan umum yaitu:

“A library or library system that provides unrestricted access to library

resources and services free of charge to all theresident of a given

community, district, or geograpich region, supported wholly or in part by

public funds”. Dalam pengertian sederhana definisi di atas menyatakan

bahwa Perpustakaan Umum adalah sebuah perpustakaan atau sistem perpustakaan yang menyediakan akses yang tidak terbatas kepada sumberdaya perpustakaan dan layanan gratis kepada warga masyarakat di daerah atau wilayah tertentu, yangdidukung penuh atau sebagian dari dana masyarakat.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat dipahami bahwa perpustakaan umum adalah perpustakaan yang menghimpun berbagai jenis sumber informasi dan merupakan sumber ilmu pengetahuan yang memiliki peran penting sebagai penyebar informasi bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang adanya perbedaan seperti latar belakang, status sosial, pendidikan, Agama, usia, dan sebagainya.


(18)

Selain itu perpustakaan umum juga merupakan bentuk “demokrasi informasi” yang secara bebas dan adil memberikan kesempatan dan layanan akses bagi semua masyarakat.

2.2 Pengertian Perpustakaan Keliling

Perpustakaan Keliling adalah bagian dari Perpustakaan Umum. Perpustakaan keliling disediakan untuk memberikan layanan ekstensi, yaitu masyarakat yang lokasinya jauh dari perpustakaan. Perpustakaan keliling memberikan layanan bergerak mendatangi penggunanya di beberapa tempat pemukiman penduduk, dan tempat terkonsentrasinya jumlah penduduk seperti sekolah, kantor dan kelurahan. Pada dasarnya layanan merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai oleh setiap perpustakaan keliling. Sebagai usaha di bidang jasa, perpustakaan keliling perlu memberikan layanan kepada pengunjung dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memenuhi segala permintaan pengunjung akan kebutuhan bahan pustaka.

Perpustakaan keliling biasanya menggunakan mobil yang dirancang khusus untuk keperluan perpustakaan kemudian koleksi perpustakaan diangkut oleh mobil yang titik lokasinya berpindah-pindah sesuai dengan jadwal titik lokasi yang akan disajikan kepada masyarakat. Metode yang dilakukan ini sederhana dan efisien dalam menyebarkan informasi pada masyarakat yang berada di pelosok tanah air.

Menurut Sutarno (2006: 41) Perpustakaan Keliling merupakan jenis layanan yang dikembangkan pada perpustakaan umum yang disebut unit layanan perpustakaan keliling. Maksudnya agar Perpustakaan Keliling dapat memberikan layanan berkeliling (mobile) mendatangi tempat pemukiman penduduk, tempat kegiatan masyarakat seperti sekolah, kantor kelurahan atau tempat-tempat tertentu yang dianggap strategis.

Menurut M.Ali (2006: 108) Perpustakaan Keliling adalah perpustakaan yang bergerak dengan membawa bahan pustaka seperti buku, majalah, koran dan bahan pustaka lainnya untuk melayani masyarakat dari satu tempat ke tempat lain yang belum terjangkau oleh layanan Perpustakaan Umum Kotamadya yang menetap.

Selain pendapat diatas dalam buku Perpustakaan dan Masyarakat (2006: 43) mengemukakan bahwa:


(19)

Perpustakaan Keliling adalah perluasan layanan (ekstensi) dari perpustakaan umum kabupaten/kota. Perpustakaan tersebut memberikan layanan dengan cara mengunjungi tempat tinggal atau tempat kegiatan masyarakat, dengan jadwal tertentu dan bekerja sama dengan masyarakat dan swasta (Perpustakaan dan Masyarakat).

Sedangkan dalam buku Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling (1992: 4) menyatakan bahwa perpustakaan keliling adalah, “Perpustakaan yang bergerak dengan membawa bahan pustaka seperti buku dan lain-lain untuk melayani masyarakat dari suatu tempat ke tempat yang lain yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan menetap (Perpustakaan Umum)”.

Berdasarkan pendapat pakar diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perpustakaan keliling adalah perpustakaan bergerak (mobile library) yang melayani masyarakat umum tanpa memandang usia, ras, jenis kelamin dan Agama, dengan cara mendatangi penggunanya ke tempat-tempat tertentu yang dianggap strategis dengan membawa bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai yang dikunjungi. Perpustakaan keliling dianggap sebagai perpustakaan umum yang melayani masyarakat yang tidak terjangkau oleh pelayanan perpustakaan umum.Perpustakaan keliling merupakan usaha peningkatan perluasan pelayanan, dengan adanya perpustakaan keliling maka diharapakan tidak ada lagi masyarakat yang tidak mengetahui informasi yang bisa mereka baca di perpustakaan.

2.2.1. Tujuan Perpustakaan Keliling

Adapun masyarakat yang dilayani oleh perpustakaan keliling ini adalah masyarakat yang lokasinya jauh dari perpustakaan umum. Perpustakaan keliling dapat melayani masyarakat pedesaan dimana belum ada pelayanan perpustakaan desa, juga dapat melayani masyarakat umum di sekolah maupun instansi yang tidak ada pelayanan perpustakaan menetap sebagaimana halnya dengan perpustakaan lainnya. Tujuan utamanya ialah mendekatkan informasi pada masyarakat tanpa terkecuali. Berikut ini adalah tujuan perpustakaan keliling menurut Agung Kriswanto (2010: 4), yaitu:

1. Membiasakan masyarakat untuk membaca, dan terutama menciptakan sikap bahwa sekarang, buku termasuk kebutuhan dasar dari setiap keluarga. Siapa pun yang bertanggung jawab terhadap keluarga tidak boleh memandang rumahnya sebagai kandang dimana ia hanya perlu menyediakan air dan nasi serta bereproduksi; sebaliknya, ia harus memandang keluarga sebagai sebuah unit manusia yang juga sangat


(20)

membutuhkan makanan intelektual dan semua anggota keluarga harus memikirkan untuk memenuhi kebutuhan ini.

2. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran rakyat serta melatih mereka, terutama kaum muda, baik secara intelektual, spiritual, maupun emosional menurut usia dan tingkat pendidikan yang berbeda-beda.

3. Mengatasi kelemahan-kelemahan spiritual dan intelektual yang diakibatkan oleh tidak adanya kemampuan financial dalam membeli bahan bacaan terutama buku yang dibutuhkan. Mencegah kemiskinan ekonomi agar tidak mengakibatkan kemiskinan intelektual.

4. Mengatasi penyakit minat baca yang telah parah diderita oleh masyarakat menuju berkembangnya masyarakat membaca (reading society).

5. Mempercepat berkembangnya literasi informasi di masyarakat, serta mengeliminasi terjadinya kesenjangan intelektual yang diakibatkan oleh kesenjangan informasi.

Sedangkan dalam buku Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling (1992: 4) menyatakan bahwa tujuan perpustakaan keliling adalah:

a. Memeratakan layanan informasi dan bacaan kepada masyarakat sampai daerah terpencil dan belum/tidak mungkin didirikan perpustakaan menetap. b. Membantu perpustakaan umum dalam mengembangkan pendidikan

informal kepada masyarakat.

c. Memperkenalkan buku-buku dan bahan pustaka lainnya kepada masyarakat.

d. Memperkenalkan jasa perpustakaan kepada masyarakat, sehingga tumbuh budaya untuk memanfaatkan jasa perpustakaan kepada masyarakat.

e. Meningkatkan minat baca dengan mengembangkan cinta buku pada masyarakat.

f. Mengadakan kerjasama dengan lembaga masyarakat sosial, pendidikan dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kemampuan intelektual dan kultural masyarakat.

Dari pendapat diatas dapat di pahami bahwa perpustakaan keliling bertujuan memeratakan layanan informasi dan bacaan kepada masyarakat dari kota sampai ke desa dan memperluas pelayanan sampai ke masyarakat terpencil yang tidak terjangkau oleh perpustakaan umum. Sebagai salah satu sarana pendidikan non-formal, perpustakaan keliling dimaksudkan untuk mempercepat hantaran informasi kepada masyarakat.


(21)

2.2.2 Tugas dan Fungsi Perpustakaan Keliling

Perpustakaan Keliling merupakan perpustakaan yang bergerak membawa bahan pustaka baik berupa buku maupun non-buku, untuk melayani masyarakat dari suatu tempat ke tempat yang lainnya yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan secara merata ke semua daerah, maka perpustakaan umum harus tetap melakukan pelayanan ekstensinya kepada masyarakat.

Fungsi perpustakaan keliling adalah sebagai pusat informasi, pendidikan, rekreasi dan penelitian sama seperti halnya dengan fungsi perpustakaan umum. Untuk itu tugas dan fungsi perpustakaan keliling tidak dapat diabaikan begitu saja, sebab masih ada sebagian masyarakat yang tidak dapat melanjutkan pelajaran formal di bangku sekolah karena keterbatasan dana misalnya. Mereka dapat belajar melalui perpustakaan keliling karena perpustakaan keliling dapat menjangkau masyarakat yang lokasinya jauh, agar pengetahuan masyarakat yang tidak terpelajar bisa setaraf dengan mereka yang terpelajar. Bahkan mungkin melebihi mereka karena kebiasaan belajar mandiri membuka kesempatan untuk belajar seumur hidup.

Menurut M.Ali (2006: 108) tugas dan fungsi perpustakaan keliling adalah: 1. Melayani masyarakat yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan

menetap, karena di lokasi tersebut belum terdapat gedung perpustakaan. 2. Melayani masyarakat yang oleh situasi dan kondisi tertentu tidak dapat

datang atau tercapai perpustakaan menetap, misalnya karena sedang di rawat dirumah sakit, menjalani hukuman di lembaga pemasyarakatan, berada di panti asuhan atau rumah jompo dan lain sebagainya.

3. Mempromosikan layanan perpustakaan umum kepada masyarakat yang belum pernah mengenal perpustakaan.

4. Memberikan layanan yang bersifat sementara sampai di tempat tersebut didirikan gedung perpustakaan umum menetap.

5. Sebagai sarana untuk membantu menemukan lokasi yang tepat untuk membangun perpustakaan menetap, atau perpustakaan umum yang akan direncanakan untuk dibangun.

6. Menggantikan fungsi perpustakaan menetap apabila situasi tertentu memungkinkan didirikan perpustakaan menetap di tempat tersebut.

7. Melakukan tugas-tugas kepustakawan, seperti : mendata/membuat lokasi secara berkala, satu sampai dua bulan sekali, agar pengunjung tidak bosan dan membuat laporan kegiatan bulanan, tribulanan dan tahunan.


(22)

Sedangkan menurut Supriyanto, dkk (2006: 108) perpustakaan keliling mempunyai tugas sebagai perluasan layanan perpustakaan umum yang mempunyai fungsi:

1. Melayani masyarakat yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan menetap, karena di lokasi tersebut belum terdapat gedung perpustakaan. 2. Melayani masyarakat yang oleh situasi dan kondisi tertentu tidak dapat

datang atau mencapai perpustakaan menetap, misalnya karena sedang di rawat di rumah sakit, menjalani hukuman di lembaga pemasyarakatan, berada di panti asuhan atau rumah jompo dan lain sebagainya.

3. Memberikan layanan yang bersifat sementara sampai di tempat tersebut didirikan gedung perpustakaan menetap.

4. Mempromosikan layanan perpustakaan umum kepada masyarakat kepada masyarakat yang belum mengenal perpustakaan.

5. Sebagai sarana untuk membantu menemukan lokasi yang tepat untuk membagun perpustakaan umum yang akan direncanakan untuk dibangun. 6. Menggantikan fungsi perpustakaan menetap apabila situasi tertentu

memungkinkan didirikan perpustakaan menetap di tempat tersebut.

Perpustakaan Nasional RI dalam buku Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling, (1992: 4) menyatakan bahwa tugas dan fungsi perpustakaan keliling adalah:

1. Memperluas pelayanan-pelayanan sampai kepada masyarakat di daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh pelayanan perpustakaan menetap. 2. Menyediakan bahan pustaka dan informasi yang dapat dibaca dan dipakai

masyarakat untuk kepentingan kependidikan, penerangan, penelitian, rekreasi, dan lain-lain. Hal tersebut diatas membuat perpustakaan keliling mempuanyai tujuan dan fungsi menyediakan sarana pendidikan formal bagi masyarakat dan sarana pemerataan penerangan atau informasi kepada setiap orang.

3. Mengusahakan agar mengenal buku sebanyak mungkin warga masyarakat membaca dan memperoleh informasi (pengetahuan), sehingga dengan membaca dan mendapat informasi itu masyarakat yang cerdas, mantap dan penuh daya kreasi.

4. Mengadakan kerjasama lembaga masyarakat sosial, pendidikan dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kemampuan intelektual dan kultural masyarakat.

5. Untuk sarana promosi koleksi baru. Disini perpustakaan keliling berfungsi untuk mempromosikan koleksi yang baru dari perpustakaan pusat.

6. Memasyarakatkan perpustakaan dan juga menigkatkan minat baca dan mengembangkan cinta buku pada masyarakat.


(23)

Berdasarkan pendapat diatas dapat diartikan bahwa fungsi dan tugas perpustakaan keliling yaitu mempromosikan layanan perpustakaan kepada masyarakat luas, memberikan dan menggantikan fungsi perpustakaan umum di kelurahan, desa, dan sekolah yang lokasinya jauh dari perpustakaan umum, sehingga masyarakat dapat membaca dan memperoleh informasi yang di butuhkan secara merata.

2.3. Struktur Organisasi

Struktur Organsisasi merupakan gambaran umum tentang tata hubungan tugas atau kerja sama dari orang-orang yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuan masing-masing instansi. Dengan adanya struktur organisasi, maka setiap tugas dan tanggung jawab dapat dikerjakan dan diselesaikan oleh masing- masing individu yang ada dalam organisasi tersebut, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Suatu instansi atau perusahaan yang ingin sukses haruslah mempunyai suatu organisasi yang bagus atau terorganisir guna memperlancar tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Karena deengan adanya struktur organisasi perpustakaan maka staf akan lebih mengerti akan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing.

2.3.1. Susunan Organisasi Perpustakaan Keliling

Susunan Organisasi perpustakaan keliling di buat agar tugas layanan dapat dijalankan secara efektif dan efisien. Adanya susunan organisasi ini memungkinkan pengelola perpustakaan dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang telah ditetapkan. Dengan demikian status perpustakaan keliling menjadi jelas dan eksistensinya semakin dapat diandalkan di masyarakat.

Sesuai dengan tujuannya sebagai yang merupakan perluasan pelayanan kepada masyarakat yang berada di luar jangkauan perpustakaan menetap.

Perpustakaan keliling dikelola oleh unit perpustakaan keliling yang berada dibawah Seksi Layanan Pustaka dan Informasi Perpustakaan Daerah atau Perpustakaan Umum Dati II. Berikut Ini dapat dilihat struktur organisasi perpustakaan keliling Darat/Sungai.


(24)

Struktur Organisasi Pertpustakaan Keliling Darat atau Sungai Perpustakaan Daerah

Mobil Unit

Perpustakaan Keliling I II I II IV V VI

Sumber : Buku Panduan Penyelengaraan Perpustakaan Keliling, (1992: 7)

2.4. Pelayanan Perpustakaan Keliling

Pelayanan perpustakaan dapat diartikan sebagai kegiatan pemberian bantuan kepada pengguna perpustakaan untuk dapat memperoleh informasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Termasuk didalamnya pemberian bantuan terhadap penggunaan seluruh sarana dan fasilitas yang tersedia di perpustakaan.

Penanggungjawab Unit

Subag TU

Seksi Layanan Pustaka dan

Informasi Seksi

Bibliografi dan Deposit Seksi

Akuisisi dan Pengolahan Bahan Pustaka

Unit Perpustakaan

Keliling Unit


(25)

Layanan pengguna merupakan barometer dari keberhasilan dari perpustakaan. Layanan yang baik adalah layanan yang memberikan rasa nyaman kepada pemakai. Sutarno (2006: 90) menyatakan bahwa bentuk riil layanan perpustakaan antara lain:

1. Layanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan yang di minati masyarakat pemakai.

2. Berorientasi kepada pemakai.

3. Berlangsung cepat waktu dan tepat sasaran. 4. Berjalan mudah dan sederhana.

5. Murah dan ekonomis.

6. Menarik dan menyenangkan, dan menimbulkan rasa simpati. 7. Bervariatif.

8. Mengundang rasa ingin kembali. 9. Ramah tamah.

10. Bersifat informatif, membimbing, dan mengarahkan, tetapi tidak bersifat menggurui.

11. Mengembangkan hal- hal yang baru/ inovatif.

12. Mampu berkompetisi dengan layanan dibidang lainnya.

13. Mampu menumbuhkan rasa percaya bagi pemakai yag bersifat mandiri.

Sedangkan menurut Priyanto (2009: 2) ada lima hal yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan pelayanan yang memberi kepuasan kepada pengguna, antara lain:

1. Reliability, yaitu memberikan layanan kepada pengguna seperti yang

diinformasikan kepada penggunanya. Sebagai contoh, kalau pada leaflet tertulis jam buka adalah pukul 08.00 wib maka perpustakaan tersebut tidak boleh terlambat dalam membuka layanan dari jam yang telah dijanjikan tersebut. Demikian pula halnya, apabila perpustakaan akan tutup, maka perpustakaan tidak boleh menutup layanan sebelum jam yang dijanjikan.

2. Responsiveness, yaitu memberikan layanan dengan cepat dan berusaha

menyelesaikan layanan secepat mungkin. Perpustakaan harus berusaha agar pengguna tidak terlalu lama menunggu layanan yang dibutuhkan. Ketepatan dan kecepatan layanan sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kualitas layanan.

3. Assurance, yaitu jaminan dari perpustakaan bagi para penggunanya.

Pustakawan sudah selayaknya dapat dipercaya, dan pustakawan juga harus dapat menunjukkan rasa hormat kepada penggunanya dan selalu memiliki rasa percaya yang tinggi.


(26)

4. Empathy merupakan bentuk pemberian layanan secara individual bagi para penggunanya. Pustakawan harus bisa diajak berkomunikasi oleh penggunanya . Pustakawan juga harus bisa menjadi pendengar yang baik dan dapat memahami kebutuhan pengguna.

5. Tangibles yaitu member pelayanan dari fisik. Misalnya tempat yang

bersih serta nyaman bagi penggunanya.

Pada dasarnya layanan pengguna adalah layanan jasa yang di berikan pihak perpustakaan bagi penggunanya, oleh karena itu pihak perpustakaan harus berusaha untuk menciptakan kepercayaan, kecepatan, ketepatan, serta kepuasan. Agar pengguna merasa nyaman menggunakan jasa perpustakaan. Untuk itu perpustakaan keliling harus tetap mengoptimalkan pelayanannya di tengah masyarakat agar masyarakat bisa belajar tanpa mengenal adanya kesenjangan sosial, karena sistem layanan perpustakaan keliling bersifat terbuka bagi semua kalangan.

2.4.1. Sistem Pelayanan

Layanan perpustakaan keliling pada dasarnya bersifat terbuka dan demokratis, karena perpustakaan keliling melayani semua lapisan masyarakat tanpa membedakaan status sosial, budaya, ekonomi, pendidikan, kepercayaan maupun status- status lainnya. Semua warga masyarakat, tanpa mengenal batas usia, bebas memanfaatkan layanan jasa tanpa perpustakaan keliling. Ada dua macam sistem pelayanan yang biasa dilakukan oleh perpustakaan yaitu sistem pelayanan terbuka dan sistem pelayanan tertutup. Berikut ini sistem pelayanan perpustakaan keliling menurut M.Ali, (2006: 123) yaitu:

1. Layanan Terbuka (Open Access)

Dalam sistem ini para pengunjung dapat secara babas memililih dan mencari sendiri bahan pustaka yang ada di mobil. Pengunjung langsung manuju ke rak-rak buku dan majalah dan koran yang tersedia di perpustakaan keliling. Apabila pengunjung mendapat kesulitan dalam menemukan bahan pustaka yang dicari, mereka dapat meminta bantuan petugas perpustakaan.

2. Layanan Tetutup (Closed Access)

Dalam layanan jenis ini, pustakawan/petugas perpustakaan yang mengambil bahan pustaka yang diperlukan oleh pemakai jasa perpustakaan keliling. Para pengunjung meminta bahan pustaka yang diperlukan kepada petugas layanan perpustakaan keliling. Petugas tersebut mencari dan mengambil koleksi di rak dan menyerahkan kepada yang bersangkutan. Dalam sistem tertutup ini, peminjaman tidak boleh


(27)

mengambil sendiri bahan dari tempatnya.Pengunjung tidak diperbolehkan masuk kedalam mobil perpustakaan keliling untuk mengambil bahan pustaka, pengambilan bahan pustaka hanya boleh dilakukan oleh petugas perpustakaan keliling. Oleh karena itu pengunjung harus mengetahui terlebih dahulu secara jelas nama pengarang, judul buku yang dibutuhkan, sebelum mengajukan permintaan kepada petugas layanan perpustakaan. Agar judul maupun pengarang yang dimaksud tepat, pengunjung dapat menggunakaan katalog pengarang, judul, maupun subyek. Apabila nama pengarang atau pengarang atau judul buku yang dimaksud sudah ditemukan, pengunjung dapat menuliskan permintaannya pada formulir yang disediakan oleh perpustakaan keliling.

Kedua sistem pelayanan tersebut memiliki keuntungan dan kelemahan. Menurut Sariahmas (2007: 17) kelemahan dan keuntungan dari sistem layanan terbuka dan layanan tertutup tersebut adalah sebagai berikut:

1. Sistem pelayanan terbuka

- Keuntungan sistem pelayanan terbuka

a. Kartu-kartu katalog tidak cepat rusak, kerena sedikit yang menggunakannya. Pada umumnya mereka langsung menuju ke rak untuk memilih sendiri.

b. Menghemat tenaga. Dalam sistem ini petugas tidak perlu mengambilkan buku yang diinginkan pengguna. Pustakawan hanya mencatat dan kemudian mengambilkan buku-buku yang sudah dibaca ditempat maupun yang dikembalikan hari itu.

c. Judul-judul buku lebih banyak diketahui dan dibaca pengguna. d. Petugas akan segera judul buku yang sedang dipinjam serta nama

ataupun alamat dari peminjam.

e. Apabila pengguna tidak menemukan buku yang dibutuhkan, maka pengguna dapat mencari buku yang relevan sesuai dengan kebutuhannya.

f. Kecil kemungkinan ada kesalahpahaman antara petugas dan pengguna.

- Kelemahan sistem pelayanan terbuka a. Frekuensi kerusakan lebih besar.

b. Memerlukan ruangan yang lebih besar, serta letak rak dari yang satu dengan yang lainnya memerlukan jarak yang lebih longgar. c. Susunan buku menjadi tidak teratur.

d. Pemula yang baru datang ke perpustakaan sering kebingungan dalam mencari kebutuhannya.

2. Sistem pelayanan tertutup

- Keuntungan sistem pelayanan tertutup

a. Daya tampung lebih banyak, karena jarak rak yang satu dengan yang lain lebih dekat.


(28)

c. Kerusakan dan kehilangan bahan pustaka akan lebih sedikit bila dibandingkan dengan sistem pelayanan terbuka.

d. Tidak memerlukan ruang baca di ruang koleksi. - Kelemahan sistem pelayanan tertutup

a. Banyak tenaga yang terserap.

b. Terdapat beberapa bahan pustaka yang tidak pernah dipinjam. c. Sering menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya salah

pengertian antara pengguna dengan petugas.

d. Antrian peminjaman serta pengembalian lebih panjang.

Sedangkan (Pujihastuti, 2012) mengemukakan sistem layanan perpustakaan ada tiga jenis yaitu, sistem layanan terbuka, sistem layanan tertutup dan sistem layanan campuran, seperti berikut:

1. Sistem Layanan Terbuka

Dalam sistem layanan terbuka, perpustakaan memberi kebebasan kepada pengunjungnya untuk dapat masuk dan memilih sendiri koleksi yang diinginkannya dari rak.

- Kelebihan

a. Pengguna bebas memilih koleksi ke-rak.

b. Kebebasan ini menimbulkan rangsangan untuk membaca karena biasanya pengguna akan menemukan bahan pustaka yang menarik yang

c. sebelumnya tidak dicari.

d. Pengguna dapat mengganti koleksi yang isinya mirip, jika bahan pustaka yang dicarinya tidak ada.

e. Pemakai dapat membandingkan isi koleksi dengan judul yang dicarinya

f. Pengguna tidak harus menggunakan katalog. g. Koleksi lebih didayagunakan.

h. Menghemat tenaga petugas perpustakaan. - Kekurangan

a. Pengguna cenderung mengembalikan koleksi seenaknya sehingga susunan buku di rak menjadi kacau.

b. Kemunginan kehilangan koleksi sangat besar.

c. Tidak semua pemakai paham dalam mencari koleksi di rak. d. Koleksi lebih cepat rusak.

e. Perlu pembenahan terus menerus.

2.Sistem Layanan Tertutup

Layanan tertutup memiliki arti pengguna tidak boleh langsung mengambil koleksi bahan pustaka yang diinginkannya di rak, tetapi harus melalui petugas perpustakaan. Pengguna dapat memilih koleksi bahan pustaka yang diinginkannya melalui katalog yang disediakan.

- Kelebihan

a. Koleksi lebih terjaga kerapian susunannya di rak karena hanya petugas perpustakaan yang mengambil.


(29)

c. Koleksi tidak cepat rusak.

d. Pengawasan dapat dilakukan lebih longgar. e. Proses temu kembali informasi lebih efektif. - Kekurangan

a. Pengguna kurang puas dalam mencari koleksi bahan pustaka yang b. Diinginkannya.

c. Koleksi yang didapat kadang-kadang tidak sesuai dengan kebutuhan.

d. Pemakai.

e. Tidak semua pemakai paham menggunakan catalog. f. Tidak semua koleksi dapat didayagunakan.

g. Petugas lebih sibuk.

3. Sistem Layanan Campuran

Layanan campuran merupakan gabungan layanan terbuka dan tertutup. Layanan campuran ini biasanya digunakan oleh Perpustakaan Perguruan Tinggi. Untuk koleksi skripsi, referensi, dan tesis dilayani secara tertutup melalui katalog. Sedangkan untuk koleksi yang bersifat umum menggunakan layanan terbuka.

- Kelebihan

a. Pengguna dapat langsung menggunakan koleksi referensi dan umum sekaligus.

b. Tidak memerlukan ruang baca khusus koleksi referensi. - Kekurangan

a. Petugas perpustakaan sulit mengontrol pengguna yang menggunakan koleksi referensi dan koleksi umum sekaligus

b. Perlu pengawasan yang lebih ketat.

Berdasarkan pendapat diatas dapat di pahami bahwa pelayanan perpustakaan keliling adalah bagaimana menciptakan kepercayaan dan kepuasan bagi pengguna yang dilayani mengingat koleksi yang di angkut perpustakaan keliling terbatas maka pustakawan juga berperan besar dalam layanan ini karena pustakawan/petugas perpustakaan keliling lah yang tau situasi dalam melayani masyarakat secara langsung. Sebaiknya pustakawan yang bertugas di bagian pelayanan hendaknya orang-orang yang mempunyai sikap dan kepribadian yang baik, memiliki wawasan pengetahuan yang luas, inovatif, berpenampilan menarik, mampu berkomunikasi dengan baik, ramah, sopan, dan supel.

2.4.2. Jenis Layanan

Pelayanan pengguna yang diberikan oleh perpustakaan dapat ditentukan oleh keadaan ataupun kondisi dari perpustakaan dan dimana tempatnya bernaung serta keadaan masyarakat yang dilayani.


(30)

Dalam memberikan pelayanan oleh perpustakaan kepada masyarakat pengguna itu tidak semua sama antara satu perpustakaan dengan perpustakaan lainnya, hal ini disebabkan oleh besar kecilnya perpustakaaan itu sendiri dan koleksi bahan perpustakaan yang dimiliki oleh perpustakaan dibatasi dengan tenaga pengolahan yang telah ada. Namun semua layanan tersebut penyelenggaraannya haruslah disesuaikan dengan kondisi tenaga perpustakaan dan kebutuhan penggunanya. Perpustakaan menyediakan jenis layanan bagi pengguna untuk memperoleh kebutuhan akan informasinya. Menurut Syahrial-Pamuntjak, dalam buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan (2000: 97) menyatakan bahwa pekerjaan pelayanan dapat mencakup empat kegiatan yaitu:

1. Kegiatan pekerjaan peminjaman (pelayanan sirkulasi).

2. Kegiatan membantu pengunjung mencari informasi (pelayanan referensi). 3. Kegiatan mendidik pengunjung menggunakan alat perpustakaan dan

bahan perpustakaan.

4. Kegiatan menyebarluaskan informasi.

Berdasarkan buku Panduan Perpustakaan Keliling, (1992: 23) jenis layanan pada perpustakaan keliling adalah sebagai berikut:

1. Layanan Sirkulasi

Layanan ini berupa pemberian kesempatan bagi anggota layanan Perpustakaan Keliling untuk meminjam bahan pustaka yang dapat dibawa pulang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Peminjaman hanya diberikan kepada pengunjung yang sudah terdaftar menjadi anggota perpustakaan.

a. Waktu peminjaman

Waktu peminjaman adalah sama dengan waktu jadwal kunjungan perpustakaan keliling.

b. Lama peminjaman

Lama waktu peminjaman sebaiknya antara satu sampai dua minggu. Lama peminjaman harus mempertimbangkan jumlah koleksi dan pemakainya. Perpanjangan maksimal hanya tiga kali, namun apabila jumlah bukunya terbatas dan banyak peminatnya, perpanjangan cukup sekali saja.

c. Jumlah buku yang boleh dipinjam

Buku yang boleh di pinjam untuk sekali peminjaman disesuaikan dengan jumlah koleksi, dianjurkan dua kali jilid per anggota perpustakaan.

d. Sanksi Perpustakaan

Tindakan-tindakan yang perlu dikenakan terhadap hal-hal yang dapat terjadi pada buku-buku yang dipinjamkan seperti keterlambatan mengembalikan buku, buku hilang, buku rusak perlu di tetapkan. Peminjam yang terlambat mengembalikan


(31)

buku harus dikenakan sansi berupa denda. Uang denda tidak dimaksudkan sebagai sumber pemasukan namun dikenakan untuk menegakkan disiplin peminjam.

e. Sistem peminjaman

Sistem peminjaman yang dipakai adalah sistem yang sesuai dengan sifat layanan perpustakaan keliling, yaitu praktis dan efisien. Dengan kartu anggota yang dibawa pemakai perpustakaan setiap kali meminjam, kartu itu berisi nama anggota, nomor anggota, dan alamat anggota.

f. Prosedur peminjaman

Setiap kali anggota meminjam buku, pertama-tama ia harus memperlihatkan kartu anggota. Lalu catat buku yang buku akan di pinjam dan kapan harus kembali.

g. Statistik peminjaman

Setiap kali kunjungan, petugas perpustakaan keliling wajib membuat statistik peminjaman. Statistik di buat menurut tanggal kunjungan, bulanan,dan tahunan. Statistik sangat bermanfaat untuk mengetahui apakah koleksi perpustakaan keliling banyak diminati masyarakat.

2. Layanan Referensi

Pengunjung yang memerlukan penelusuran informasi akan memperoleh layanan referensi. Layanan ini mengacu pada bahan-bahan referensi seperti direktori dan penerbitan pemerintah.

3. Layanan Membaca.

Bagi pengunjung yang tidak bermaksud meminjam buku, tapi hanya membacanya saja, maka perpustakaan menyediakan layanan baca sekitar mobil perpustakaan keliling (service point).

4. Pembacaan Cerita

Tujuan utama dilakukan pembacaan cerita ini adalah untuk meningkatkan minat baca anak-anak, terutama anak prasekolah. Biasanya layanan ini sering diberikan oleh perpustakaan umum, tapi tidak tertutup kemungkinan bagi perpustakaan keliling untuk melakukannya. Langkah-langkah pelaksanaan yang dilakukan adalah mempersiapkan pembacaan cerita yang terampil, materi cerita dan tempat.

5. Pemutaran Film

Jenis layanan ini merupakan jenis yang paling digemari oleh masyarakat. Ini merupakan sarana paling efektif untuk menyampaikan pesan-pesan dan promosi perpustakaan.

6. Layanan Jasa Dokumentasi

Merupakan layanan penyediaan bahan-bahan dokumentasi yang diperlukan oleh pengunjung seperti peraturan-peraturan pemerintah serta peraturan perundangundangan yang telah dipersiapkan oleh perpustakaan keliling.

7. Layanan Jasa Informasi

Pengunjung bisa menanyakan langsung kepada petugas perpustakaan tentang informasi-informasi yang bersifat umum.


(32)

2.5. Koleksi Perpustakaan Keliling

Salah satu masalah yang dihadapi oleh perpustakaan keliling adalah bagaimana mereka dapat melayani masyarakat yang hidrogen dengan koleksi terbatas dalam waktu layanan yang terbatas pula. Dengan demikian pesatnya laju informasi, perpustakaan keliling harus berperan lebih giat lagi untuk menyebarkan informasi tersebut dalam berbagai bentuk, terutama sekali informasi tersebut dalam bentuk, terutama sekali informasi yang berupa buku.

Oleh karena itu pemilihan koleksi perpustakaan keliling haruslah benar-benar dilakukan dengan lebih profesional. Salah satu keberhasilan perpustakaan keliling adalah apabila koleksi yang disediakan, dimanfaatkan oleh masyarakat. Dimana koleksi yang disajikan dapat dimanfaatkan oleh pemakai dalam kehidupan sehari-hari, maka koleksi haruslah sesuai dengan kebutuhan dan selera pengunjung yang akan dilayani.

Dalam penyediaan koleksi tidak ada suatu ketentuan tentang jumlah koleksi yang harus dibawa oleh mobil perpustakaan keliling. Hal ini tergantung pada situasi dan kondisi daerah setempat. Mengenai jumlah koleksi erat hubungannya dengan jumlah penduduk yang dilayaninya.

Dalam buku Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling, (1992: 11) mengemukakan bahwa, “Perpustakaan Keliling yang baik minimal memiliki koleksi 2500 jilid atau 1000 judul. Koleksi perpustakaan setiap tahun diusahakan untuk ditambah agar pemakai tidak terasa bosan karena tidak ada judul-judul baru”.

Koleksi perpustakaan tidak terbatas hanya buku saja tetapi meliputi segala macam dan bentuk tercetak dan terekam. Selanjutnya barang cetakan yang dimaksud terdiri atas buku-buku, majalah, surat kabar, lembar foto, lukisan pamplet, brosur dan bahan-bahan lepas terjilid lainnya. Barang rekam tersebut terdiri atas kaset, microfilm, slide, piringan hitam dan lain-lain.


(33)

2.5.1. Jenis-Jenis Koleksi

Pada dasarnya koleksi perpustakaan keliling sama dengan koleksi perpustakaan umum yaitu sama-sama perlu dibina agar dapat menunjang program, pelayanannya kepada masyarakat. Pengguna jasa perpustakaan keliling dapat dikelompokkan tiga macam, yaitu:

a. Bahan pustaka yang tercetak

Yang termasuk kelompok ini antara lain adalah: buku,surat kabar, majalah,buletin, pamflet dan sejenisnya. Khusus untuk buku dapat dikelompokkan ke dalam buku sirkulasi, yaitu buku yang dipinjamkan kepada anggota perpustakaan untuk dibawa pulang, dan buku referensi, yaitu buku digunakan hanya diperpustakaan menetap saja sebagai acuan, misalnya: ensiklopedi, kamus, direktori, alamanak, indeks, bibliografi, buku tahunan, buku pedoman/ panduan lembaga.

b. Bahan pustaka terekam

Yang termasuk kelompok ini antara lain adalah : slide, kaset audio, kaset vidio, flemstrip, Compact Disc, Vidio Compact Disc, film dan sejenisnya. Untuk perpustakaan keliling yang telah berkembang bahkan sudah memiliki bahan pustaka yang terekam dalam bentuk mikro seperti: microfilm dan microfish.

c. Bahan pustaka yang tidak tercetak maupun tidak terekam

Mengingat perpustakaan keliling melayani segala lapisan masyarakat termasuk anak-anak, maka sebaiknya perpustakaan keliling berupa: kumpulan mainan anak-anak, nintendo, tetris, manik-manik, balok-balok dan lain-lain yang dapat meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak. Koleksi ini dapat merupakan sumber belajar yang sangat penting bagi anak-anak yang tidak sempat belajar di rumah maupun di sekolah.

Dalam buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling (1992: 9) menyatakan jenis koleksi perpustakaan keliling adalah:

1. Bahan pustaka yang tersedia hendaknya sesuai dengan tingkat kecerdasan masyarakat

2. Ratio koleksi sesuai dengan kebijaksanaan Dirjen Kebudayaan (60% nonfiksi dan 40% fiksi)

3. Koleksi sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan hidup masyarakat

4. Koleksi haruslah mencerminkan dukungan terhadap program pemerintah terutama dalam pendidikan dan penerangan.

5. Jumlah koleksi pertama sebuah perpustakaan keliling harus berjumlah minimal 3000 eksamplar dan 1000 judul.

6. - Buku - Non buku - Majalah - Surat Kabar - Pamplet - Gambar - Peta/Atlas


(34)

- Brosur

- Buku cerita anak-anak - Dan bahan Audio Visual

Dari pendapat diatas dapat di pahami bahwa koleksi perpustakaan keliling sama dengan koleksi perpustakaan umum yaitu sama-sama perlu dibina agar dapat menunjang program pelayanannya kepada masyarakat. Koleksi yang ada di perpustakaan keliling diadakan untuk kepentingan masyarakat kelurahan dan sekolah. Koleksi yang dimiliki meliputi seluruh disiplin ilmu pengetahuan, meskipun setiap golongan buku tersebut tidak lengkap, hendaknya koleksi perpustakaan keliling ini mencakup seluruh bidang ilmu pengetahuan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang bermacam latar pendidikan, pengetahuan serta tingkat sosial ekonominya.

2.5.2. Kriteria Pemilihan Koleksi

Layanan perpustakaan keliling akan menarik perhatian pengunjung apabila bahan-bahan koleksi yang disajikan sesuai kebutuhan dan memenuhi selera pengunjung/pemakai jasa perpustakaan keliling. Untuk memilih bahan pustaka bagi perpustakaan keliling, perlu diperhatikan kriteria pemilihan koleksi.

Menurut Ali (2006: 124) untuk memilih bahan pustaka bagi Perpustakaan Keliling, perlu diperhatikan kriteria pemilihan koleksi adalah sebagai berikut:

1. Sesuai dengan kebutuhan pengunjung baik secara nyata maupun secara potensial.Kebutuhan pengunjung dapat dideteksi dari kuesioner yang dibagikan kepada mereka sewaktu berkunjung ke perpustakaan keliling. 2. Tahun terbit koleksi pilih yang paling baru, atau paling tidak satu atau dua

tahun terakhir dan berupaya edisi tertentu.

3. Usahakan agar penulis/pengarang buku tersebut cukup terkenal sehingga menjadi daya tarik bagi pengunjung/ pemakai jasa perpustakaan keliling. 4. Isi bahan pustaka tidak mengandung "sara" propaganda politik,

mengkritik, menentang dan memberi tafsiran yang salah sehingga menimbulkan perpecahan dalam kehidupan bermasyarakatan berbangsa dan bernegara.

5. Isi bahan pustaka tidak mengandung ajaran ekstrim kiri seperti komunisme, marxisme, lenimisme, maupun ajaran komunis lainnya.

6. Isi bahan pustaka juga tidak mengandung ekstrim kanan.

7. Isi bahan pustaka tidak melanggar norma-norma moral (susila, etika), norma agama keindahan (estetika) yang berlaku dan hidup di indonesia umumnya.


(35)

8. Isi bahan pustaka tidak mengetengahkan sadisme dan kekerasan yang berlawanan dangan asa perikemanusia-an yang berlaku di Indonesia dan dunia Internasional.

9. Isi bahan pustaka tidak dilarang oleh Kejaksaan Agung RI.

10.Isi bahan pustaka benar-benar bersifat ilmiah dan penghibur sehingga setelah pengunjung membaca dan pulang dia merasa nyaman dan mendapat sesuatu yang bermanfaat bagi diri dan lingkungannya.

11.Isi bahan pustaka berguna bagi masyarakat dan dapat menunjang pembanguna nasional.

12.Fisik bahan pustaka mencerminkan desain dan tipografi yang baik, kertas dan menjilid yang baik, kertas dan penjilitan yang baik serta huruf, gambar dan ilustrasinya menarik.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa setiap perpustakaan harus memperhatikan koleksi guna mendukung, memperlancar, dan meningkatkan kualitas koleksi perpustakaan agar penggunaan bahan pustaka dapat lebih relevan dimanfaatkan dengan kebutuhan masyarakat. Karena bahan pustaka yang baik itu adalah bahan pustaka yang relevan maka koleksi perpustakaan harus sesuai standarisasi dan kebutuhan masyarakat setempat.

2.6. Sarana dan Prasarana Perpustakaan Keliling

Sarana dan Prasarana untuk perpustakaan keliling terdiri atas kendaraan roda empat serta dengan perlengkapannya. sarana dan prasarana bagian yang terpenting dalam kegiatan perpustakaan, karena tanpa adanya sarana dan prasarana tidak mungkin terwujud sebuah perpustakaan dengan baik.

Berikut adalah peralatan untuk perpustakaan keliling dalam buku Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling, (1992: 46) yaitu:

1. Peralatan Untuk Administrasi a. Buku peminjaman.

b. Stempel untuk tanggal kembali. c. Kartu katalog.

d. Buku daftar anggota perpustakaan keliling. e. ATK untuk melayani anggota baru.

2. Peralatan Untuk Kegiatan Layanan a. Kursi dan meja petugas.

b. Proyektor untuk film/slide/filmstrip. c. Alat peraga untuk kegiatan cerita. d. Alat-alat permainan.


(36)

2.6.1. Anggaran Operasional Perpustakaan Keliling

Biaya perpustakaan keliling di bebankan kepada biaya pembangunan (pada akhirnya akan dibebankan pada anggaran rutin). Biaya itu di susun per tahun dan akhirnya di pecah menjadi per bulan, Dalam buku Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling, (1992: 47) meliputi sebagai berikut:

1. Biaya untuk perpustakaan keliling darat minimal dua orang petugas 2. Biaya honorarium petugas

3. Biaya administrasi 4. Biaya perawatan 5. Biaya BBM /Pelumas

6. Biaya pengembangan koleksi

7. Suku Cadang (Ban, aki, Alat-alat yang rusak dan lainnya).

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan keliling adalah bagian dari perpustakaan umum yang anggaran dananya di susun sesuai dengan prinsip dan kebutuhan perpustakaan keliling. Meskipun dasarnya dana perpustakaan umum/perpustakaan keliling dari masyarakat tetapi akhirnya tetap menjadi milik masyarakat dalam bentuk layanan perpustakaan

2.7. Penentuan Pos Pelayanan

Dalam penentuan pos sebaiknya kita juga berpedoman kepada usul dan saran para pemuka masyarakat, kepala sekolah, pengawas jalan dan lain-lain, begitu pula dengan jadwal pelayanan. Hal ini dikarenakan mereka telah mengenal persis keadaan tempat disekitarnya, sehingga mereka lebih mudah dalam memberikan keterangan kepada petugas perpustakaan keliling. Dalam menetukan pos pelayanan mobil perpustakaan keliling, hendaknya perlu mempertimbangkan beberapa kriteria dibawah ini, yaitu:

1. Lokasi pemberhentian strategis, yaitu tempat yang banyak dikunjungi oleh masyarakat, misalnya komplek pendidikan, tempat peribadatan, tempat umum lainnya.

2. Seharusnya lokasi pemberhentian terletak di pinggir jalan yang memiliki halaman yang cukup luas, agar tidak menggangu kelancaran arus lalu lintas.

3. Kondisi jalan sangat memungkinkan, sehingga mobil perpustakan dapat menempuh jarak tersebut dengan aman dan tepat waktu.

4. Jarak antara pos pelayanan harus diperhitungkan, mengingat waktu layanan yang diberikan terbatas. Selain itu keterlambatan pada satu pos akan mengganggu jadwal pos lainnya.


(37)

Kriteria penentuan lokasi pelayanan perpustakaan diatas tidaklah mutlak, hanya saja diusahakan agar layanan perpustakaan keliling merata keseluruh tempat yang belum sempat dilayani oleh perpustakaan umum atau perpustakaan desa.

2.8. Penentuan Jadwal Pelayanan

Berkaitan dengan waktu pelayanan maka seringkali waktu pelayanan perpustakaan sangat tergantung kepada jam buka perpustakaan yang sudah terjadwal secara rutin setiap hari. Mengingat waktu pelayanan perpustakaan keliling bersifat demokratis, yang berarti melayani semua pihak yang membutuhkan informasi jasa perpustakaan keliling, maka pihak perpustakaan sebaiknya mengupayakan waktu yang efektif dalam jangkauan keseharian antara masyarakat dan waktu layanan perpustakaan keliling.

Karena layanan perpustakaan keliling bersifat merata untuk semua kalangan, tanpa memandang golongan, status, dan ekonomi. Maka petugas perpustakaan keliling perlu mengatur waktu sebaik-baiknya dalam melayani semua pihak yang membutuhkan informasi dan jasa perpustakaan keliling agar tidak mengalami banyak kendala terutama sekali kendala dalam memanfaatkan dan mengembangkan layanan. Dalam melakukan pelayanan petugas harus konsekuwen dengan jadwal pelayanan yang telah ditentukan, yaitu tidak dapat menetapkan sendiri jadwal pindahan dari satu pos ke pos lainya. Karena dapat mengganggu proses pelayanan pada pos yang lainnya.

Dalam buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling, (1992: 21) menyatakan bahwa penentuan jadwal layanan perpustakaan keliling yang ideal yaitu:

Secara ideal waktu pelayanan perpustakaan keliling dilakukan dalam dua shift, yaitu pagi antara pukul 08.30 s/d 14.00 dan shift sore antara pukul 15.00 s/d 20.00. Dengan perbandingan waktu shift ini anggota masyarakat yang tidak mendapatkan mengunjungi perpustakaan keliling pada sore hari. Sebaliknya yang tidak dapat meminjam bahan pustaka pada pagi hari”.

Ada beberapa kriteria dalam menentukan jadwal pelayanan perpustakaan keliling menurut buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling


(38)

a. Petugas terlebih dahulu berkonsultasi dengan para kepala sekolah setempat tentang saat-saat jam istirahat.

b. Petugas harus mengetahui tempat dan waktu yang ramai dikunjungi oleh masyarakat.

c. Petugas harus terlebih dahulu mengetahui jenis mata pencaharian masyarakat setempat.

Jika hal-hal tersebut diatas telah diperhatikan dan dilakukan dengan baik, maka dalam pengaturan jadwal, petugas tidak banyak mengalami masalah yang dapat mengganggu kelancaran pelayanan perpustakaan keliling.

Sedangkan M.Ali (2006: 126-127) Menyatakan bahwa penentuan jadwal pelayanan perpustakaan keliling yang baik, yaitu:

a. Waktu Layanan

Mengingat layanan perpustakaan keliling bersifat demokratis yang berarti melayani semua lapisan masyarakat, maka waktu layanan perlu diatur sebaik-baiknya sehingga dapat melayani semua pihak yang membutuhkan informasi dan jasa perpustakaan keliling. Secara ideal waktu layanan perpustakaan keliling perlu dilakukan di dalam dua shift perhari,

yaitu shift pagi antara pukul 9.00 – 11.30 dan shift siang antara pukul 11.30 -14. 30, dengan demikian shift pagi dapat melayani satu pos layanan (Service Point) dan shift siang dapat melayani satu pos layanan (Service Point), sehingga setiap hari per satu unit mobil perpustakaan keliling dapat melayani dua pos layanan membaca.

b. Tempat Layanan

Tempat layanan perpustakaan keliling pada dasarnya tidak hanya di unit keliling saja. Tempat layanan perpustakaan keliling sangat bergantung pada jenis layanan yang diberikan oleh masing-masing perpustakaan keliling yang bersangkutan, tempat layanan dapat saja dilakukan diruangan khusus yang disediakan oleh masyarakat setempat, seperti balai desa, sekolah atau pos RT/RW atau lapangan terbuka dengan menyediakan tenda dan kursi-kursi baca yang penting layanan tersebut diatur dan ditata rapi dan menarik supaya pengunjung suka berkunjung ke unit mobil perpustakaan keliling, serta sebaliknya pada tempat layanan membaca di beri papan nama yang bertuliskan: hari dan waktu kunjungan perpustakaan.

TEMPAT LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING

Hari : Pukul :


(39)

BAB III

PELAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING PADA PERPUSTAKAAN UMUM KOTA BINJAI

3.1. Sejarah Perpustakaan Keliling Kota Binjai

Landasan pembentukan perpustakaan keliling di Indonesia adalah Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0103 / 0 / 1981 tanggal 11 Maret 1981 tentang pokok-pokok kebijaksanaan pembinaan dan pengembangan di Indonesia. Dalam surat keputusan tersebut diuraikan juga bahwa perpustakaan keliling merupakan usaha peningkatan dan perluasan Perpustakaan Daerah atau Daerah Tingkat II.

Atas dasar keputusan diatas maka Perpustakaan Keliling Kota Binjai diadakan oleh Walikota Binjai, mengingat kebutuhan informasi pengguna yang kurang merata serta dalam upaya peningkatan minat baca bagi masyarakatnya. Perpustakaan Keliling Kota Binjai diadakan dan dioperasikan pada tahun 2010, dengan 1 unit mobil daihatsu dengan bahan bakar berjenis premium. Mobil ini berbentuk mini bis yang direkonstruksikan oleh PT.Karoseri Jakarta. Mobil perpustakaan keliling ini dilengkapi dengan koleksi pertama berjumlah sekitar 1.000 judul buku, koleksi perpustakaan keliling ini berasal dari anggaran pembelian dan hadiah dari Walikota Binjai.

Pada dasarnya visi dan misi Perpustakaan Keliling Kota Binjai ini tidak berbeda dengan visi misi Perpustakaan umum, mengingat perpustakaan keliling merupakan bagian dari perpustakaan umum. Perpustakaan Keliling Kota Binjai disediakan untuk memberikan layanan ekstensi bagi masyarakat yang lokasinya jauh dari perpustakaan umum. Dalam menjalankan tugasnya perpustakaan keliling ini mendatangi tempat pemukiman padat penduduk dimana tempat-tempat pemberhentian yang telah ditentukan, seperti sekolah-sekolah ataupun kampus di sekitar Kota Binjai. Layanan Perpustakaan Keliling Kota Binjai dilakukan 3 s/d 5 kali satu minggu.. Hingga saat ini Perpustakaan Keliling Kota Binjai masih aktif dan sangat diminati pengguna, baik pengguna dari dalam maupun luar lingkungan sekolah.


(40)

3.1.1. Visi dan Misi Perpustakaan Keliling Kota Binjai 1. Visi

Budaya baca meningkat, arsip aman menuju sumber daya manusia siap pakai.

2. Misi

a. Menyediakan informasi dan literatur yang tepat dan akurat kepada pengunjung.

b. Mengembangkan promosi dan pengembangan perpustakaan dengan mitra kerja.

c. Mengembangkan kegiatan pembinaan dan pelayanan yang profesional. d. Membina, mengembangkan dan mendayagunakan semua jenis

perpustakaan yang ada di lingkungan kota.

e. Meningkatkan kemampuan pengelolaan dan arsip daerah secara modern dan sesuai dengan tuntunan masyarakat.

f. Mengembangkan layanan informasi berbasis pustaka melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.

g. Mengembangkan infrastruktur melalui peningkatan sarana dan prasarana serta mutu dan kompetensi sumber daya manusia.

3.1.2. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Keliling Kota Binjai

Adapun tugas dan fungsi Perpustakaan Keliling Kota Binjai yaitu:

1. Sarana pelestarian bahan pustaka agar digunakan secara tepat dan cepat oleh masyarakat.

2. Pelayanan kepustakaaan, pengetahuan dan kebudayaan bagi masyarakat. 3. Pengganti peran Perpustakaan Umum Kota Binjai yang lokasinya

menetap.

4. Mengembangkan pendidikan informal melalui perpustakaan keliling.

3.2. Struktur Organisasi Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Keliling

Kota Binjai

Pada umumnya perpustakaan atau instansi manapun mempunyai struktur organisasi yang jelas, dengan adanya struktur organisasi semua pegawai


(41)

mengetahui kedudukan dan tanggungjawab masing-masing, karena kelancaran suatu pekerjaan sebagian besar bergantung pada peraturan dan pembagian tugas dalam instansi tersebut. Adapun struktur organisasi Perpustakaan Umum Kota Binjai adalah sebagai berikut:

Bagan Struktur Organisasi Perpustakan Umum Kota Binjai

Sumber : Perpustakaan Umum Kota Binjai.

Kepala Perpustakaan Umum Kota Binjai

Kelompok Jabatan Fungsional

Sub Bagian Tata Usaha

Seksi Pengolahan Dan Pembinaan Perpustakaan

Seksi Pembinaan Dan Pelayanan

Kearsipan Seksi Pelayanan Dan


(42)

Bagan Struktur Organisasi Perpustakaan Keliling Kota Binjai

Sumber : Perpustakaan Umum Kota Binjai.

3.2.1 Staf Perpustakaan

Salah satu penunjang perpustakaan menjadi lebih baik ialah dengan adanya tenaga pustakawan yang menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing. Pustakawan merupakan orang yang berperan secara langsung dalam melaksanankan seluruh kegiatan yang ada diperpustakaan. Untuk itu tenaga pustakawan sangat penting bagi kelangsungan perpustakaan. Perpustakaan Umum Kota Binjai memiliki kurang lebih 19 (sembilan belas) pegawai baik yang berlatar belakang pustakawan maupun tidak.

Staf Layanan Perpustakaan

Keliling

Supir Pengelola

Perpustakaan Keliling Kepala Seksi


(43)

Tabel – 1

Staf Perpustakaan berdasarkan tugas/fungsi

No Tugas Jumlah Pegawai

1 Tenaga Teknis Perpustakaan

13 orang

2 Tenaga Administrasi

6 orang

Sumber : Perpustakaan Umum Kota Binjai, 2013.

3.3. Pelayanan Perpustakaan Keliling

Pelayanan perpustakaan dapat diartikan sebagai kegiatan pemberian bantuan kepada pengguna perpustakaan untuk dapat memperoleh informasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Layanan pengguna merupakan barometer dari keberhasilan dari perpustakaan. Layanan yang baik adalah layanan yang memberikan rasa nyaman kepada pemakai. Perpustakaan adalah suatu kegiatan memberikan pelayanan dan bantuan informasi kepada pengguna agar memperoleh bahan pustaka yang dibutuhkannya.Semua bahan pustaka yang telah siap disusun ke rak agar dapat dibaca atau dipinjam bagi pengguna yang memerlukan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Perpustakaan Keliling Kota Binjai menggunakan sistem layanan terbuka (open access) dimana pengguna diberikan kebebasan untuk memilih dan mencari bahan pustaka yang dibutuhkannya pada koleksi yang ada di dalam mobil perpustakaan keliling. Dalam hal ini petugas hanya membantu pengunjung apabila sewaktu-waktu mengalami kesulitan dalam menemukan bahan pustaka yang diperlukan. Hal ini disadari bahwa tidak semua pengunjung pernah mendapatkan pendidikan pemakai yang diberikan pada saat-saat tertentu oleh petugas perpustakaan keliling.

Sistem pelayanan yang dilaksanakan pada Perpustakaan Keliling Kota Binjai dapat dikatakan baik, karena pengguna dapat dengan mudah mendapatkan bahan pustaka yang diinginkan, dengan mencari langsung pada jajaran koleksi yang ada. Jumlah pengunjung layanan baca pada perpustakaan keliling ini rata-rata 100 orang dalam 1 pos, termasuk jumlah peminjam.


(44)

Layanan baca tidak hanya terbatas penggunaanya terhadap pengunjung yang telah menjadi anggota saja tetapi juga terbuka untuk semua masyarakat umum yang ingin mendapatkan informasi, mereka yang tidak menjadi anggota pun boleh memanfaatkan layanan tersebut. Jika kita lihat dari jumlah rata-rata pengguna jasa layanan baca pada setiap pos, maka Perpustakaan Keliling Kota Binjai sudah tergolong kedalam perpustakaan keliling yang berhasil dalam membina minat baca masyarakat sekitarnya. Kebanyakan pengguna Perpustakaan Keliling Kota Binjai terdiri dari pelajar. Sedangkan masyarakat umum yang diprioritaskan belum mencapai target sepenuhnya seperti yang diharapkan.

3.3.1. Jenis Pelayanan Perpustakaan Keliling

Sebagaimana telah diketahui bahwa pelayanan mempunyai peranan penting dalam penyebaran informasi karena titik layanan merupakan kegiatan peredaran bahan pustaka, oleh karena itu dalam melayani masyarakat pengguna terlebih dahulu petugas perpustakaan keliling mempersiapkan semua keperluan yang akan dibutuhkan, baik selama dalam perjalanan maupun setelah sampai di pos pelayanan. Hal ini dilakukan agar mereka tidak mengalami kendala dan masalah yang bisa berakibat fatal terhadap pelayanan perpustakaan keliling, misalnya memeriksa keadaan mobil, menyusun koleksi, mempersiapkan alat-alat administrasi dan lain-lain yang dianggap perlu. Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan maka pada jam 09.00 wib, mobil perpustakaan keliling berangkat menuju pos pelayanan yang telah ditentukan.

3.3.2. Pelayanan Sirkulasi

Sebagaimana telah diketahui bahwa layanan sirkulasi merupakan ujung tombak dari sebuah perpustakaan. Demikian juga layanan sirkulasi pada Perpustakaan Keliling Kota Binjai, layanan sirkulasi perpustakaan mempunyai peranan penting dalam penyebaran informasi karena titik layanan merupakan pusat peredaran bahan pustaka yang digunakan pengguna. Adapun kegiatan pelayanan sirkulasi yang dilakukan pada Perpustakaan Keliling Kota Binjai meliputi:


(45)

1. keanggotaan 2. peminjaman 3. pengembalian 4. perpanjangan 5. penagihan 6. sanksi.

3.3.2.1. Keanggotaan

Anggota Perpustakaan Keliling Kota Binjai terdiri dari berbagai kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga dewasa tanpa memandang status sosialnya di dalam masyarakat. Untuk menjadi anggota perpustakaan keliling ini, tidak banyak menuntut persyaratan yang memberatkan calon anggota. Asalkan saja calon anggota tersebut bisa membaca dan warga daerah layanan perpustakaan keliling. Walaupun demikian, setiap calon anggota yang ingin mendaftar perlu memenuhi persyaratan, seperti berikut:

1. Mematuhi peraturan-peraturan Perpustakaan Umum Kota Binjai. 2. Mengembalikan buku yang dipinjam tepat pada waktunya. 3. Menjaga dan memelihara dengan baik buku yang dipinjam.

4. Membayar atau mengganti dengan buku yang sama apabila buku yang dipinjam rusak atau hilang.

5. Buku yang telambat dikembalikan si peminjam (anggota) dengan batas waktu yang ditentukan akan dikenakan sanksi dengan memberikan peringatan pertama, kedua dan ketiga dan apabiala hal tersebut tidak diindahkan maka keanggotaannya dicabut dan dapat menjadi anggota kembali dengan waktu 1 (satu) tahun setelah mendapatkan pertimbangan dari Kepala Perpustakaan Umum.

6. Jangka waktu peminjaman selama 7 (tujuh) hari dan dapat diperpanjang 7 (tujuh) hari lagi tetapi terlebih dahulu memberi tahu petugas layanan sirkulasi sebelum masa peminjaman berakhir.

7. Maksimal buku yang dapat dipinjam sebanyak 2 (dua) buku. 8. KTP terlampir (KTP Kota Binjai).


(46)

Setelah memenuhi persyaratan diatas maka calon anggota diberi kartu tanda anggota perpustakaan secara cuma-cuma/gratis. Kemudian dapat meminjam sebagaimana layaknya anggota yang lain. Menurut pengamatan yang penulis lakukan, pada umumnya anggota Perpustakaan Keliling Kota Binjai adalah Pelajar dan Guru. Hal ini disebabkan faktor-faktor sebagai berikut:

- Mobil perpustakaan keliling cenderung ber-pos di sekolah-sekolah. - Tidak berfungsinya perpustakaan sekolah di daerah tersebut.

- Perpustakaan keliling dianggap punya keunikan tersendiri dalam melayani penggunanya sehingga menarik minat pengguna, terutama anak-anak dan pelajar.

Dibawah ini contoh dari bentuk kartu anggota Perpustakaan Umum Kota Binjai :

Kartu Anggota Perpustakaan Umum Kota Binjai (Tampilan Depan)

HANYA DAPAT MEMINJAM JIKA MEMILIKI KARTU INI Nama :... Alamat :...

Pekerjaan :...

Binjai,...

KEPALA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA BINJAI

MUKRAMAH, S.Pd NIP.196508271987032003 Pas Foto


(47)

(Tampilan Belakang)

Sumber : Perpustakaan Umum Kota Binjai

Sumber : Perpustakaan Umum Kota Binjai, 2011.

3.3.2.2. Peminjaman

Sesuai dengan sistem layanan yang dilaksanankan Perpustakaan Keliling Kota Binjai dengan sistem pelayanan terbuka maka pengguna dapat mengambil sendiri buku yang dibutuhkan kejajaran koleksi. Apabila anggota ingin meminjam bahan pustaka, mereka harus menunjukkan kartu anggota yang masih berlaku kepada petugas perpustakaan. Adapun syarat peminjaman buku pada Perpustakaan Keliling Kota Binjai adalah sebagai berikut:

1. Setiap pengguna berhak meminjam 2 (dua) judul buku.

2. Lama waktu peminjaman 1(satu) minggu dan dapat diperpanjang sekali selama 1(satu) minggu.

3. Buku yang terlambat dikembalikan maka pengguna diberi peringatan apabila peringatan tersebut tidak diindahkan oleh pengguna tersebut maka sebagai

sanksinya peminjaman tidak dibenarkan lagi meminjam bahan pustaka untuk sementara waktu.

Nomor :... Anggota yang nama dan gambarnya tercantum pada kartu ini dibenarkan meminjam buku :

Berlaku s/d :... PERPUSTAKAAN UMUM


(48)

Adapun prosedur peminjaman buku pada Perpustakaan Keliling Kota Binjai adalah sebagai berikut:

1. Peminjaman dapat mencari bahan pustaka langsung ke-rak

2. Setelah menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan kemudian membawanya kebagian sirkulasi guna melakukan transaksi peminjaman.

3. Peminjam melapor terlebih dahulu kepada petugas 4. Petugas melakukan transaksi sebagai berikut:

a. Pengguna menyerahkan buku dan kartu anggota kepada tugas sirkulasi

b. Petugas memeriksa kartu untuk memastikan apakah kartu tanda anggota masih berlaku.

c. Petugas mencatat data buku dengan sistem manual.

d. Petugas men- stempel buku dan tanggal pengembalian buku.

e. Petugas meminjamkan buku dan mengembalikan kartu anggota kepada pengguna.

Berikut adalah Flowchart peminjaman koleksi perpustakaan pada Perpustakaan Keliling Kota Binjai:


(49)

Sumber : Perpustakaan Umum Kota Binjai.

3.3.2.3.Pengembalian

Setelah jangka waktu yang ditentukan telah selesai maka anggota

perpustakaan harus mengembalikan buku tersebut kepada petugas sirkulasi. Adapun prosedur pengembalian bahan pustaka pada Perpustakaan Keliling Kota Binjai adalah sebagai berikut:

1. Peminjam menyerahkan buku yang dipinjam dan kartu anggota kepada petugas. Mulai

Buku

Dapat Dipilih

Dan Dipinjam Petugas Mencatat

Peminjaman Buku

Stempel Tanggal

Meminjamkan Buku Dan Mengembalikan Kartu Anggota

Memberi Buku dan Kartu Anggota


(50)

2. Petugas menerima dan memeriksa buku, apakah buku tersebut dalam kondisi baik atau keadaan rusak.

3. Petugas memeriksa batas akhir pengembalian, untuk memastikan buku terlambat atau belum.

4. Kartu buku/ slip kemudian dimasukkan kembali ke kantong buku, sedangkan kartu anggota diikembalikan kepada pengguna.

5. Petugas menyimpan buku ke rak/shelving.

Berikut adalah Flowchart pengembalian koleksi Perpustakaan Keliling Kota Binjai:

Sumber : Perpustakaan Umum Kota Binjai. Buku

Menerima dan Memeriksa Buku yang Dikembalikan

Mencatat Buku Yang Dikembalikan

Mengembalikan Kartu Anggota

Shelving Buku yang Dikembalikan Meminta Kartu

Anggota

Selesai Mulai


(51)

3.3.2.4. Perpanjangan

Perpanjangan bahan pustaka daat dilakukan sebanyak satu kali. Jangka waktu perpanjangan sampai tujuh hari lagi. Dalam proses perpanjangan petugas hanya mencatat secara manual tanggal kembali pada buku peminjaman dan pada slip peminjaman buku.

3.3.2.5. Penagihan

Penangihan bahan pustaka yang dilakukan oleh Perpustakaan Keliling Kota Binjai adalah kepada anggota atau pengguna yang meminjam bahan pustaka setelah batas waktu pengembalian yang ditentukan sudah lewat/terlambat dan bahan pustaka tersebut belum juga dikembalikan, maka dalam hal ini petugas akan memeriksa keterlambatan pengembalian bahan pustaka dan membuat surat Peringatan Penagihan kepada pengguna ke setiap tempat pemberhentian pos layanan agar segera mengembalikan bahan pustaka yang dipinjam.

3.3.2.6. Sanksi

Masalah sanksi keterlambatan ini sengaja diberi kelonggaran mengingat pada umumnya penduduk membutuhkan waktu satu harian penuh untuk bekerja, sehingga kadang-kadang tidak sempat mengembalikan bahan pustaka tepat pada waktunya. Mengingat hal tersebut maka petugas perpustakaan keliling sengaja tidak memberikan sanksi berupa uang denda. Sebagai sanksinya, pengunjung yang terlambat mengembalikan buku tidak dibenarkan meminjam untuk sementara waktu / memberi surat peringatan saja. Menurut penulis, tindakan yang diambil oleh petugas Perpustakaan Keliling Kota Binjai dalam mengenakan sanksi keterlambatan kepada anggota sangatlah bijaksana. Karena pada dasarnya pengenaan sanksi berupa uang akan menurunkan minat baca pengguna.

3.3.3. Pelayanan Pembacaan Cerita

Dengan semakin cepatnya perkembangan dan ilmu teknologi informasi disegala bidang, maka masyarakat menuntut perlu adanya diferisivikasi dalam layanan perpustakaan keliling. Bukan saja dalam hal peminjaman bahan pustaka, namun lebih dari itu. Mengingat layanan yang diberikan perpustakaan keliling


(1)

Bila jam layanan telah menunjukkan jam 13.30 Wib, maka petugas menutup lanyanannya, kemudian berangkat menuju perpustakaan induk, setelah sampai di perpustakaan induk petugas melaporkan kepada koordinator, dan kemudian petugas perpustakaaan keliling diperbolehkan pulang. Menurut pengamatan penulis, waktu pelayanan Perpustakaan Keliling Kota Binjai belum sesuai dengan waktu-waktu senggang masyarakat setempat, karena pada jam-jam tersebut merupakan waktu kesibukan warga, selain itu pemerataan informasi perpustakaannya belum maksimal karena perpustakaan keliling hanya ber-pos di lingkungan sekolah saja.

Adapun Rute perjalanan Perpustakaan Keliling Kota Binjai mulai hari senin s/d hari jumat sebagai berikut:


(2)

Tabel-3

JADWAL KUNJUNGAN HARIAN

MOBIL PERPUSTAKAAN KELILING KOTA BINJAI

No Hari/Tanggal Pos Perpustakaan Keliling

1. Senin Pos I : SMP NEGERI 11

Jam : 09.00 WIB s/d 11.00 WIB

Pos II : SMP NEGERI 12

Jam : 11.00 WIB s/d 14.00 WIB

2. Selasa Pos I : SMA NEGERI 4

Jam : 11.00 WIB s/d 14.00 WIB

Pos II : YAYASAN PERGURUAN SATRIA

Jam : 09.00 WIB s/d 11.00 WIB

3. Rabu Pos I : SMP NEGERI 5

Jam : 09.00 WIB s/d 11.00 WIB

Pos II : SMP NEGERI 10

Jam : 11.00 WIB s/d 14.00 WIB

4. Kamis Pos I : AKPER SEHAT

Jam : 09.00 WIB s/d 11.00 WIB

Pos II : SMP NEGERI 8

Jam : 11.00 WIB s/d 14.00 WIB

5. Jumat Pos I : SD BAKTI KARYA

Jam : 09.00 WIB s/d 11.00 WIB


(3)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. KESIMPULAN

Berdasarkan data yang telah penulis peroleh dari observasi pada Perpustakaan Keliling Pemerintahan Kota Binjai, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Jenis layanan yang telah dilakukan oleh Perpustakaan Keliling Kota Binjai adalah layanan sirkulasi dan layanan baca. Sedangkan layanan referensi dan layanan pembacaan cerita (story telling), layanan pemutaran film belum terlaksana seperti yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh karena keterbatasan biaya dan tenaga ahli. Sistem pelayanan yang digunakan Perpustakan Keliling Kota Binjai adalah sistem pelayanan terbuka (open access). Dengan adanya sistem ini pengguna diberikan kebebasan untuk mencari koleksi yang mereka butuhkan dalam jajaran koleksi sesuai dengan kebutuhan pengguna.

2. Mobil Perpustakaan Keliling Kota Binjai kebanyakan berlokasi didepan Sekolah. Sedangkan dilokasi gedung sekolah telah memiliki perpustakaan sekolah, Hal ini belum sesuai dengan tujuan Perpustakaan Keliling untuk memberikan layanan terutama pada masyarakat umum yang berada diluar jangkauan Perpustakaan umum.

3. Jumlah koleksi Perpustakaan Keliling Kota Binjai saat ini 1000 judul yang terdiri dari 2000 eksemplar. Berdasarkan patokan minimal yang telah ditentukan oleh Perpustakaan Nasional RI, berarti koleksi perpustakaan ini sudah dapat dikatakan memadai, meskipun demikian sebaiknya perpustakaan

keliling menambah koleksi non-book seperti : majalah, surat kabar, CD dll. 4. Kendala yang dihadapi dalam pelayanan Perpustakaan Keliling Kota Binjai

adalah waktu layanan yang diberikan dalam satu pos adalah selama 2 (dua) jam sehingga pengguna tidak merasa puas, dan waktu layanan perpustakaan


(4)

karena pada jam tersebut merupakan saat sibuk bagi warga sehingga masyarakat tidak semua bisa menikmati layanan Perpustakaan Keliling di Kota Binjai.

4.2 Saran

Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan di Perpustakaan Keliling Kota Binjai, maka saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan koleksi bagi pengguna, Perpustakaan Keliling Kota Binjai hendaknya menambah koleksi referensi, koleksi non-book, seperti majalah, surat kabar, CD dll.

2. Perpustakaan Keliling Kota Binjai perlu mengadakan layanan pembacaan cerita (story telling) dan layanan pemutaran film, agar pengguna dapat mengembangkan kreatifitas juga menumbuhkan minat baca yang lebih baik lagi.

3. Perpustakaan Keliling Kota Binjai sebaiknya menambah jumlah koleksinya, meskipun dalm kondisi yang memadai sesuai dengan kebutuhan pengguna yang semakin meningkat terutama di bidang teknologi dan informasi.

4. Perpustakaan Keliling Kota Binjai hendaknya membuat statistik pengunjung dan peminjaman agar dapat mengetahui perkembangan dan kegiatan pelayanan sirkulasi dari tiap periode ke periode yang berikutnya.

5. Perpustakaan Keliling Kota Binjai sebaiknya tidak hanya ber-pos di lokasi lingkungan sekolah saja tetapi juga di lokasi lingkungan masyarakat umum, agar masyarakat umum dapat menikmati layanan perpustakaan keliling.

6. Perpustakaan Keliling Kota Binjai sebaiknya menyesuaikan jadwal layanannya dengan waktu senggang masyarakat umum sekaligus menambah waktu layanan agar semua masyarakat dapat menikmati layanan perpustakaan keliling secara merata.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Agung Kriswanto, 2010. Peran Perpustakaan Keliling.

Hasugian, Jonner. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Medan :USU Press.

Hermawan, Rachman dan Zulfikar Zen. 2006. Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Profesi dan Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto.

M.Ali, H. Abdul Wahid.2006. Layanan Perpustakaan Keliling. Jakarta : Ikatan Pustakawan Indonesia.

Priyanto, F Ida.2009.Motivasi Pustakawan, Kepuasan Pengguna Dan Kualitas Pelayanan Perpustakaan.

<situs: eprints.undip.ac.id/5364/1/makalah-pak-ida.doc>, (diakses tanggal 2 April 2013).

Proyek Pengembangan Sistem Nasional Perpustakaan RI. 1992. Panduan Koleksi Perpustakaan Keliling. Jakarta: Perpustakan Nasional RI.

Pujihastuti. 2013 .Sistem Pelayanan Perpustakaan.

, (diakses tanggal 2 April 2012).

Sutarno NS. 2006. Perpustakaan dan Masyrakat. Jakarta : Sagung Seto.

--- 2006. Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktis Jakarta : Sagung Seto.

Supriyanto, dkk. 2006. Layanan Perpustakaan Keliling. Jakarta : Ikatan Pustakawan Indonesia.

Sariahmas, 2007. Sistem Pelayanan Pengguna.<http:// repository.usu.ac id/ handle/123456789/ 1823> , (diakses tanggal 25 Maret).

Syahrial-Pamunjtak, 2000. Rusiana. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Jakarta : Djambatan.


(6)

Lampiran 1

Gambar -1 : Mobil Perpustakaan Keliling Kota Binjai.

Lampiran 2