Pelayanan Perpustakaan Keliling Pada Perpustakaan Umum Pemerintahan Kota Medan.

(1)

P

PERP

 

PELAYAN

USTAKA

UN

PROGRA

NAN PER

AAN UMU

K

N

NIVERSIT

FAKUL

AM STUD

RPUSTAK

UM PEME

KERTAS K

Oleh

MAULID

NIM : 082

TAS SUM

LTAS ILM

DI D-3 IL

MEDA

201

KAAN KE

ERINTAH

KARYA

h :

DAINI

2201004

MATERA

MU BUDA

LMU PER

AN

1

ELILING

HAN KO

A UTARA

AYA

RPUSTAK

G PADA

OTA MED

KAAN

DAN


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya : Pelayanan Perpustakaan Keliling Pada Perpustakaan Umum Pemerintahan Kota Medan

Oleh : Maulidaini

Nim : 082201004

PROGRAM STUDI DIII PERPUSTAKAAN

Ketua : Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd. NIP : 19570407 1986032 001

Tanda Tangan :

Tanggal :


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Kertas Karya : Pelayanan Perpustakaan Keliling Pada Perpustakaan Umum Pemerintahan Kota Medan

Oleh : Maulidaini

Nim : 082201004

Dosen Pembimbing : Dr. Irawati A. Kahar. M.Pd NIP : 19511119 1986012 001 Tanda Tangan :

Tanggal :

Dosen Pembaca : Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd. NIP : 19570407 1986032 001 Tanda Tangan :


(4)

Dan

dalam

dia m

Ibu terci Dengan j Ibu lahir Lewat ka Ayah ter Berbekal Ayah lin Dengan Seluas sa Setinggi g Setiap se Semua u Tiada sa

n Allah

keadaa

member

h

inta jiwa yang rkan kami

asih tak te rsayang l senyum ndungi kam cinta saat amudera k gunung c enyum dan untuk kam atu detik p

PERS

mengel

an tidak

ri kamu

hati, aga

( Q.

g ibu puny i kedunia erhingga yang kau mi penuh t memand kasihmu intamu n tawamu mi, anak-an pun terlew

SEMBA

luarkan

k menge

u penden

ar kamu

.S. An-N

ya usandang h sayang dang u nakmu wat

AHAN

n kamu d

tahui se

ngaran,

u bersyu

Nahl : 78

NKU

dari per

esuatu a

penglih

ukur”.

8 )

rut ibum

apapun,

hatan da

mu

, dan

dan


(5)

Tanpa perjuanganmu yang tak kenal lelah Hingga tiap tetes peluh melekat

Adalah mutiara doa yang takkan pecah Waktu berjalan tanpa terasa

Semua yang kau berikan

Tak pernah harapkan balas jasa Karena kasihmu sepanjang jalan Ayah ibu tercinta

Biarlah kini aku menjagamu Membalas semua jasa

Yang tak terhingga Kau sungguh berarti

Kesempurnaan cinta kau beri

Aku menyayangimu dan berbakti kepadamu Dalam senyum dn tangisku

Aku mencintaimu dalam hidup dan perjalananku...

Teristimewa buat yang istimewa Penulis ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas segala dukungan, jerih payah, dan doa restu kedua orang tua yang sangat Penulis sayangi dan cintai, ibunda “Hj. Huriah” dan Ayahanda “H.M. Salim”

Penulis juga mengucapkan terima kasih buat kakakku “ Mawaddah” dan adikku “ Hasanah, Salama Huraini , Saida

rahmah , Fakhri rizki” yang Penulis sayangi yang telah memberi motivasi dan dukungannya dalam menyelesaikan

kertas karya ini.


(6)

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmad dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini.

Kertas karya ini berjudul “PELAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING PADA PERPUSTAKAAN UMUM PEMERINTAHAN KOTA MEDAN” yang merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar ahli madya Program Studi D-III Perpustakaan Fakultas ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam kertas karya ini masih belum sempurna baik dari segi materi, pembahasan maupun penyusunan bahasanya. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan kertas karya ini.

Dalam menyelesaikan kertas karya ini, penulis mendaat bantuan, bimbinga, dorongan dari berbagai pihak sehingga Penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini. Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd., selaku Ketua Program Studi D-III Perpustakaan dan selaku dosen pembaca kertas karya ini yang telah memberikan arahan kepada Penulis.

3. Ibu Dr. Irawati A. Kahar, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkaan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis dalam menyelesaikankertas karya ini.

4. Seluruh staf pengajar di Program Studi D-3 Perpustakaan dan Informasi yang telah mendidik penulis selam pekuliahan sampai dapat menyelesaikan kertas karya ini.

5. Bapak Zulkarnain, SH selaku Kepala Perpustakaan, dan staf Perpustakaan PEMKO Medan yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan


(7)

observasi di Perpustakaan PEMKO Medan dan membantu penulis dalam mengumpulkan data sehingga penulisan kertas karya ini dapat diselesaikan.

6. Buat keluarga Penulis yang senantiasa memberikan dukungan dan doanya dalam menyelesaikan kertas karya ini.

7. Buat kanda Ihdinata Alfaiz yang telah memberikan semangat buat penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

8. Buat sahabat penulis Anum, Bella, Yuni, Mifta dan selurah teman-temanku stamuk 2008 yang telah memberikan motivasi dan dukungan dalam menyelesaikan kertas karya ini.

Demikian pengantar yang penulis sampaikan, semoga kertas karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin. Akhir kata Penulis ucapkan terima kasih atas segala bantuaannya.

Medan, Juni 2011

Penulis

Maulidaini Nim: 082201004


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan ... 1

1.2Tujuan Penulisan ... 4

1.3 Ruang Lingkup ... 5

1.4 Metode Pengumpulan Data ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perpustakaan Keliling ... 6

2.2. Tujuan Perpustakaan Keliling ... 7

2.3. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Keliling ... 7

2.4. Pelayanan Perpustakaan Keliling ... 8

2.4.1. Sistem Pelayanan ... 8

2.4.2. Jenis Layanan ... 11

2.5. Koleksi Perpustakaan Keliling ... 12

2.5.1 Jenis-Jenis Koleksi ... 13

2.5.2. Kriteria Pemilihan Koleksi... 14

2.6. Pos dan Waktu Pelayanan ... 15

2.6.1. Dasar Pemilihan Pos dan Pelayanan ... 15

2.6.2. Penentuan Jadwal Pelayanan ... 16

BAB 111 PELAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING PADA PERPUSTAKAAN UMUM PEMKO MEDAN 3.1 Sejarah Singkat Perpustakaan Keliling Sumatera Utara ... 18

3.2 Sarana dan Prasarana Perpustakaan Keliling ... 20

3.2.1. Peralatan dan Perlengkapan Perpustakaan Keliling ... 20

3.2.2 Anggaran Operasional perpustakaan Keliling ... 21

3.3 Struktur Organisasi ... 22

3.4 Sistem Pelayanan ... 23

3.4.1 Jenis Pelayanan Perpustakaan Keliling ... 24

3.4.2 Pelayanan Sirkulasi ... 24

3.4.2.1 Keanggotaan ... 25

3.4.2.2 Peminjaman ... 26

3.4.2.3 Pengembalian... 29

3.4.2.4 Perpanjangan ... 31

3.4.2.5 Penagihan... 31


(9)

3.4.3 Pelayanan Pembacaan Cerita ... 31

3.4.4 Pelayanan Pemutaran Film... 32

3.4.5 Pos dan Waktu Pelayanan ... 33

3.5 Koleksi ... 36

BAB 1V KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan ... 38

4.2. Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 40

LAMPIRAN ... 42

                                 


(10)

DAFTAR GAMBAR

Bagan Struktur Organisasi Perpustakaan ... 22

Flowchart Peminjaman Koleksi Perpustakaan pada PEMKO Medan ... 28

Flowchart Pengembalian Koleksi Perpustakaan pada PEMKO Medan ... 30

Contoh kartu buku Perpustakaan Umum Kota Medan ... 42

Contoh dari bentuk kartu anggota Perpustakaan Umum Kota Medan ... 43

Koleksi Perpustakaan Keliling PEMKO Medan ... 44

Mobil Perpustakaan Keliling PEMKO Medan ... 44

                                     


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Daftar Unit Mobil Perpustakaan Keliling Sumatera Utara ... 20 Tabel 2: Rute Perjanan Perpustakaan Keliling... 36 Tabel 3: Koleksi Perpustakaan Keliling PEMKO Medan... 37

                                     


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penulisan

Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang menunjang sarana belajar perlu ada perpustakaan yang memberikan pelayanaan informasi yang tepat serta merata kepada seluruh anggota dan lapisan masyarakat. Pembagunan dan pengembangan yang dilakukan oleh pemerintah merupakaan salah satu usaha mencerdaskan masyarakatnya tidak hanya di sekitar kantor perpustakaan umum dan di kotamadya saja, tetapi juga masyarakat yang tempat tinggalnya jauh dari jangkauan layanan kantor perpustakaan umum. Agar masyarakat di daerah tersebut dapat juga menikmati layanan informasi untuk meningkatkan pengetahuaan mereka, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meminjam buku-buku dan surat kabar melalui suatu perpustakaan keliling sebagai sarana pendidikan informal, sumber ilmu pengetahuan dan penyebaran informasi merupakaan sarana yang tepat untuk meningkatkan kemajuan masyarakaat.

Perpustakaan merupakan pusat informasi di mana bahan pustaka dikumpulkan, diolah, dan kemudian disebarluaskan agar dapat dimanfaaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat penggunanya. Untuk itu peranan perpustakaan keliling sangat penting dalam lingkungan. Informasi merupakan bagian tuntutan kehidupan, penunjang, kegiatan, dan pemenuhan kebutuhan. Perkembangan suatu perpustakaan dapat dilihat dari kegiatan pelayanannya, karena keberhasilan pelayanan merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai oleh suatu perpustakaan. Pelayanan perpustakaan keliling merupakan salah satu tugas penting dalam penyelenggaraan suatu perpustakaan, karena pelayanan tersebut merupakan suatu unit kegiatan yang mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan informasi sehingga pengguna dapat menelusuri dan mempelajari informasi yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan.


(13)

Perpustakaan keliling merupakaan perluasan jasa sebuah perpustakaan umum untuk melayani pemakai yang tidak terjangkau oleh perpustakaan umum. Perluasan Jasa tersebut dilakukan dengan kendaraan mobil atau perahu. Perpustakaan umum bersifat statik artinya tidak dapat pindah-pindah. Hal demikian merugikan masyarakaat yang letaknya jauh dari perpustakaan sedangkan pemerintah daerah tidak mampu membagun perpustakaan umum yang baru, dan jika perpustakaan letaknya jauh, perpustakaan umum tidak dapat dikunjungi anak-anak karena orang tua mereka menghawatirkan keselamatan anak-anaknya, demikian pula orang-orang yang sudah pensiun tidak mampu lagi mengunjungi perpustakaan karena kemampuan fisik mereka terbatas.

Jenis layanan yang telah dilakukan oleh Perpustakaan Keliling PEMKO Medan adalah layanan sirkulasi dan layanan baca. Sedangkan layanan referensi belum terlaksana seperti yang diharapkan, hal ini disebabkan oleh karena kurangnya jenis dan judul koleksi referensi. Padahal koleksi referensi sangat penting karena dengan adanya koleksi referensi memungkinkan pengguna menemukan informasi dengan tepat dan cepat, memungkinkan pengguna menelusuri informasi dengan pilihan yang luas dan memungkinkan pengguna mengunakan koleksi referensi lebih tepat guna. Seperti buku tahunan dan almanak berguna untuk menjawab pertanyaan yang beberapa kejadiaan penting apa yang terjadi pada tahun yang lalu.

Layanan yang dilakukan oleh perpustakaan keliling Kota Medan di tempat pemberhentian mobil biasanya di sekolah-sekolah pinggiran kota Medan dimana para pengunjung dapat dengan bebas membaca dan mimilih koleksi yang diperlukan, karena perpustakaan ini mengunakan sistem pelayanan terbuka ( Open Access).

Dalam hal ini petugas hanya membantu pengunjung apabila sewaktu-waktu mengalami kesulitan dalam menemukan bahan pustaka yang diperlukan. Hal ini disadari bahwa tidak semua pengunjung pernah mendapatkan pendidikan pemakai yang diberikan pada saat-saat tertentu oleh petugas perpustakaan keliling.


(14)

Dalam Menjalankan tugasnya perpustakaan keliling mendatangi tempat pemukiman padat penduduk dimana tempat-tempat pemberhentian telah ditentukan, dan dilakukan 3 s/d 5 kali satu minggu. Perpustakaan Keliling Kota Medan dalam melayani pengguna di pos layanan dimulai pada pukul 09.00 hingga pukul 13.00 WIB. Pelayanan ini dilakukan setiap 4 kali dalam 1 minggu, yaitu ; Senin,Selasa, Rabu dan Kamis. Oleh karena jumlah pos yang dikunjungi dalam satu hari ada 3, maka waktu pelayanan yang diberikan dalam satu pos adalah selama 2 ( dua ) jam. Sehingga pengguna tidak merasa puas karena pelayanan yang diberikan terbatas, dan layanan yang diberikan belum sesuai dengan waktu-waktu senggang masyarakat setempat, karena pada jam tersebut merupakaan saat sibuk bagi warga setempat. Meskipun waktu layanan telah ditetapkan sebelumnya, namun kemungkinan perubahan jadwal selalu ada, hal ini biasanya disebabkan karena kerusakan, kecelakaan, kemacetan dan lain sebagainya.

Peranan koleksi dalam suatu perpustakaan sangatlah penting, terutama sekali dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Dengan jumlah koleksi yang banyak dan bervariasi, perpustakaan akan lebih mampu memenuhi segala macam tuntutan pengguna. Selain itu, jumlah koleksi yang bervariasi juga menentukan mutu dan tingkat kepuasan, baik petugas dalam melayani maupun pengguna yang dilayani. Perpustakaan keliling Sumatera Utara yang telah beroperasi sejak tanggal 01 Desember 1979. Dalam pencapaian sasarannya, perpustakaan keliling ini menyediakan berbagai koleksi, mulai dari klas 000 s/d 900. Perpustakaan Keliling Sumatera Utara saat ini menyediakan 4.234 judul buku, yang terdiri dari 13.471 eksemplar, Adapun jenis koleksi bahan pustaka yang dimiliki Perpustakaan Keliling saat ini adalah buku, yang terdiri dari buku fiksi dan non-fiksi. Koleksi ini selalu dikembangkan oleh petugas perpustakaan untuk menarik para pengguna. Perpustakaan Keliling PEMKO Medan belum memiliki bahan pustaka non-book seperti : majalah, koran, CD dan lain-lain. Hal ini sebenarnya telah lama direncanakan, mengingat bahan pustaka tersebut sifatnya temporer, yang hanya dapat dipergunakan pada saat tanggal berlakunya saja. Bila lewat batas waktunya maka


(15)

informasi tersebut dianggap tidak Up To Date lagi. Padahal dalam pengadaannya memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sedangkan koleksi buku dapat dipergunakan dalam jangka waktu yang relatif lama dan penggunaanya lebih efektif jika dibandingkan dengan koleksi non buku. Koleksi-koleksi ini diprioritaskan penggunanya terhadap pelajar yang berada di beberapa daerah kota Medan.

Berdasarkan pembahasan di atas maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih jelas bagaimana pelaksanaan pelayanan perpustakaan keliling di Perpustakaan Umum Pemerintahan Kota Medan. Dengan demikian penulis memilih judul “Pelayanan Perpustakaan Keliling Pada Perpustakaan Umum Pemerintahan Kota Medan”

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui jenis pelayanan perpustakaan keliling yang sudah diterapkan di Perpustakaan Umum Pemerintahan Kota Medan.

2. Untuk mengetahui pos dan waktu pelayanan perpustakaan keliling pada Perpustakan Umum Pemerintahan Kota Medan.

3. Untuk mengetahui koleksi Perpustakaan Keliling pada Perpustakaan Umum Pemerintahan Kota Medan.

4. Untuk mengetahui kendala atau hambatan yang dihadapi dalam pelayanan perpustakaan keliling di Perpustakaan Umum Pemerintahan Kota Medan.


(16)

1.3 Ruang Lingkup

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis memberikan batasan ruang lingkup penulisan kertas karya yang berhubungan dengan kegiatan pelayanan perpustakaan keliling pada Perpustakaan Umum Pemerintahan Kota Medan yang meliputi Jenis layanan yang diberikan, Pos dan waktu pelayanan, masalah Penyedian Koleksi.

1.4 Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut :

1. Studi Kepustakaan ( Library Research )

Data diperpoleh melalui literatur berupa buku, majalah dan informasi lain dengan masalah yang akan dibahas dalam kertas karya ini.

2. Studi Lapangan ( Field Research )

Penulis melakukan peninjauan atau mengadakan obserpasi langsung ke Perpustakaan kaliling pada PerpustakaanUmum Pemerintahan Kota Medan. 3. Wawancara ( Interview )

Penulis melakukan wawancara langsung dengan pimpinan, pustakawan dan semua yang terlibat dalam kegiatan pelayanan perpustakaan keliling pada Perpustakan Umum Pemerintahan Kota Medan.


(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Perpustakaan Keliling

Perpustakaan Keliling adalah bagian dari perpustakaan Umum. Perpustakaan Keliling disediakan untuk memberikan layanan ekstensi, yaitu masyarakat yang lokasinya jauh dari perpustakaan. Perpustakaan keliling memberikan layanan bergerak mendatangi penggunanya di beberapa tempat pemukiman penduduk, dan tempat terkonsentrasinya jumlah penduduk seperti sekolah, kantor kelurahan. Perpustakaan keliling biasanya menggunakan mobil yang dirancang khusus untuk keperluan perpustakaan, untuk daerah kepulauan atau aliran sungai biasanya disebut perpustakaan terapung. Sarana perpustakaan terapung menggunakan perahu atau kapal kecil, yang dirancang khusus untuk perpustakaan. Layanan biasa berbentuk layanan ket ( yaitu layanan dalam bentuk kotak-kotak yang berisi sejumlah buku, kemudian dititipkan kepada kelompok-kelompok masyarakaat untuk dibaca dalam waktu tertentu, kemudian diambil dan ditukar dengan yang baru, demikian seterusnya).

Menurut M.Ali (2006 : 108 ) Perpustakaan Keliling adalah perpustakaan yang bergerak dengan membawa bahan pustaka seperti buku, majalah, koran dan bahan pustaka lainnya untuk melayani masyarakat dari satu tempat ke tempat lain yang belum terjangkau oleh layanan Perpustakaan Umum Kotamadya yang menetap.

Sedangkan menurut Sihombing ( 1980 : 25 ) dalam buku Evaluasi Perpustakaan Umum Taraf Desa dan Perpustakaan Keliling menyatakan;

Perpustakaan keliling ialah perpustakaan di mana bahan bacaan dibawa berkeliling dari satu tempat ke tempat yang lain, pelayanan pada masyarakat dilaksanakan langsung di tempat di mana perpustakaan berpos, kemudian bahan bacaan yang tidak dipinjam dibawa pulang.


(18)

2.2. Tujuan Perpustakaan Keliling

1. Memeratakan layanan informasi dan bacaan kepada masyarakat sampai daerah terpencil dan belum/tidak mungkin didirikan perpustakaan menetap. 2. Membantu perpustakaan umum dalam mengembangkan pendidikan informal

kepada masyarakat.

3. Memperkenalkan buku-buku dan bahan pustaka lainnya kepada masyarakat. 4. Memperkenalkan jasa perpustakaan kepada masyarakat, sehingga tumbuh

budaya untuk memanfaatkan jasa perpustakaan kepada masyarakat.

5. Meningkatkan minat baca dengan mengembangkan cinta buku pada masyarakat.

6. Mengadakan kerjasama dengan lembaga masyarakat sosial, pendidikan dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kemampuan intelektual dan kultural masyarakat. ( Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling, 1992: 4). 2.3. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Keliling

Perpustakaan Keliling merupakaan perpustakaan yang bergerak membawa bahan pustaka baik berupa buku maupun non-buku, untuk melayani masyarakat dari suatu tempat ketempat yang lainnya yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan merata kesemua daerah, maka perpustakaan umum harus tetap melakukan pelayanan ekstensinya kepada masyarakat. Perpustakaan keliling sebagai perluasan layanan Perpustakaan umum mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

1. Melayani masyarakat yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan menetap, karena di lokasi tersebut belum terdapat gedung perpustakaan.

2. Melayani masyarakaat yang oleh situasi dan kondisi tertentu tidak dapat datang atau tercapai perpustakaan menetap, misalnya kerena sedang di rawat dirumah sakit, menjalani hukuman di lembaga permasyarakataan, berada di panti asuhan atau rumah jompo dan lain sebagainya.

3. Mempromosikan layanan perpustakaan umum kepada masyarakaat yang belum pernah mangenal perpustakaan.

4. Memberikan layanan yang bersifat sementara sampai di tempat tersebut didirikan gedung perpustakaan umum menetap.


(19)

5. Sebagai sarana untuk membantu menemukan lokasi yang tepat untuk membangun perpustakaan menetap, atau perpustakaan umum yang akan direncanakan untuk dibangun.

6. Menggantikan fungsi perpustakaan menetap apabila situasi tertentu memungkinkan didirikan perpustakaan menetap di tempat tersebut.

7. Melakukan tugas-tugas kepustakawan, seperti : mandata/membuat lokasi secara berkala, satu sampai dua bulan sekali, agar pengunjung tidak bosan dan membuat laporan kegiatan bulanan, tribulanan dan tahunan.(M.Ali, 2006 : 108) 2.4. Pelayanan Perpustakaan keliling

2.4.1. Sistem Pelayanan

Layanan perpustakaan keliling pada dasarnya bersifat terbuka, demokratis, karena perpustakaan keliling melayani semua lapisan masyarakat tanpa membedakaan status sosial, budaya, ekonomi, pendidikan, kepercayaan maupun status- status lainnya. Semua warga masyarakat, tanpa mengenal batas usia, bebas memanfaatkan layanan jasa tanpa perpustakaan keliling. Ada dua sistem layanan perpustakaan keliling yang dikenal dewasa ini yaitu :

1. Layanan Terbuka (open acces)

Dalam sistem ini para pengunjung dapat secara babas memililih dan mencari sendiri bahan pustaka yang ada di mobil. Pengunjung langsung manuju ke rak-rak buku dan majalah dan koran yang tersedia di perpustakaan keliling. Apabila pengunjung mendapat kesulitan dalam menemukan bahan pustaka yang dicari, mereka dapat meminta bantuan petugas perpustakaan. (M.Ali, 2006 : 123 )

Salah satu keuntungan dari pada sistem layanan terbuka ini adalah:

“ Sistem terbuka dapat menyadarkan seorang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dengan jalan memanfaatkan koleksi perpustakaan . kesadaran seseorang dimulai melihat, kemudian mangamati dan akhirnya membaca bahan pustaka yang dapat ditemukan di perpustakaan. Dari membaca sebuah buku kemudian timbul keinginan untuk membaca yang lain, yang akhirnya ingin membaca sebanyak mungkin. Tanpa disedari orang akan mendapatkan tambahan pengetahuan dari pembaca”. ( Soeatminah, 1987: 77).


(20)

Selain keuntungan yang diperoleh dari sistem ini, ada juga kerugiaannya: a. Frekuensi kerusakan kelibih besar.

b. Memerlukan ruangan yang yang lebih luas, sebab letak rak satu dengan rak yang lain nya memerlukan jarak yank longgar.

c. Susunan buku menjaditidak teratur. Oleh sebab itu pustakawan harus sering mengadakan reshelving.

d. Pemula yang datang ke perpustakaan itu untuk mencari buku sering binggung ( Lasa, H.s.1994:5-6)

2. Layanan Tetutup

Dalam layanan jenis ini, pustakawan/ petugas perpustakaan yang mengambil bahan pustaka yang diperlukan oleh pemakai jasa perpustakaan keliling. Para pengunjung meminta bahan pustaka yang diperlukan kepada petugas layanan perpustakaan keliling. Petugas tersebut mencari dan mengambil koleksi di rak dan menyerahkan kepada yang bersangkutan. Dalam sistem tertutup ini, peminjaman tidak boleh mengambil sendiri bahan dari tempatnya. Pengunjung tidak diperoleh masuk kedalam mobil perpustakaan keliling sehingga pengambil bahan pustaka dilakukan oleh petugas perpustakaan keliling. Oleh karena itu pengunjung harus mengetahui terlebih dahulu secara jelas nama pengarang, judul buku yang dibutuhkan, sebelum mengajukan permintaan kepada petugas layanan perpustakaan. Agar judul maupun pengarang yang dimaksud tepat, pengunjung dapat menggunakaan katalog pengarang, judul, maupun subyek. Apabila nama pengarang atau pengarang atau judul buku yang dimaksud sudah ditemukan, pengunjung dapat menuliskan permintaannya pada formulir yang disediakan oleh perpustakaan keliling. ( M.Ali, 2006 : 123 )

Salah satu keuntungan dari pada sistem tertutup ini adalah:

“ Penyalah gunaan kepercayaan yang mengakibatkan penyobekan buku pada halaman-halaman tertenu dan pencurian buku dapat diperkecil, sebab buku-buku hanya keluar apabila sudah dicatat peminjamannya”.( Soeatminah, 1987: 78). Kerugiaan menggunakan sistem pelayanan tertutup ini adalah:

a. Banyak energi yang terserap dibagian sirkulasi ini

b. Terdapat sejumlah koleksi yang tidak pernah keluar/pinjam.

c. Sering menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkn misalnya salah pengertian antara petugas dan peminjam.


(21)

d. Antrian meminjam maupun mengebalikan buku dibagian ini sering berjubel. Keadaan ini berarti membuang waktu (Lasa, H.s. 1994:5).

Sedangkan menurut Sariahmas ( 2007 : 17 ) kelemahan dan keuntungan dari sistem pelayanan terbuka dan palayanan tertutup adalah sebagai berikut:

1. Sistem Pelayanan Terbuka

a. Keuntungan sistem pelayanan terbuka

- Kartu-kartu katalog tidak cepat rusak, krena sedikit yang menggunakannya. Pada umumnya mereka langsung menuju ke rak utuk memilih sendiri

- Menghemat tenaga. Dalam sistem ini petugas tidak perlu mengambil buku yang diinginkan pengguna. Pustakawan hanya mencatat dan kemudian mengambilkan buku-buku yang sudah dibaca ditempat maupun yang dikembalikan hari itu.

- Judul-judul buku lebih banyak diketahui dan dibaca pengguna.

- Petugas akan segera judul buku yang sedang dipinjam serta nama ataupun alamat dari peminjam.

- Apabila pengguna tidak menemukan buku yang dibutuhkan, maka pengguna dapat mencari buku yang relevan sesuai dengan kebutuhannya. - Kecil kemungkinan ada kesalahpahamn antara petugs dan pengguna. b. Kelemahan sistem pelayanan terbuka

- Frekuensi kerusakan lebih besar

- Memerlukan ruangan yang lebih besar, serta letak rak dari yang satu dengan yang lainnya memerlukan jarak yang lebih longgar.

- Susunan buku menjadi tidak teratur.

- Pemula yang baru datang ke perpustakaan sering kebingungan dalam mencari kebutuhan.


(22)

2. Sistem pelayanan tertutup

a. Keuntungan sistem pelayanan tetutup

- Daya tampung lebih banyak, karena jarak rak yang satu dengan yang lain lebih dekat.

- Susunan buku akan lebih teratur dan tidak mudah rusak.

- Kerusakan dan kehilangan bahan pustaka kan lebih sedikit bila dibandingkan dengan sistem layanan terbuka.

- Tidak memerlukan ruang baca di ruangan koleksi. b. Kelemahan sistem pelayanan tertutup

- Banyak tenaga yang terserap

- Terdapat bahan pustaka yang tidak pernah dipinjam.

- Sering menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya salah pengertian antara pengguna dan petugas.

- Antrian peminjaman serta pengembalian lebih panjang. 2.4.2. Jenis Layanan

Pelayanan pengguna yang diberikan oleh perpustakaan dapat ditentukan oleh keadaan ataupun kondisi dari perpustakaan dan dimana tempatnya bernaung serta keadaan masyarakat yang dilayani. Dalam memberikan pelayanan oleh perpustakaan kepada masyarakat pengguna itu tidak semua sama antara satu perpustakaan dengan perpustakaan lainnya, hal ini disebabkan oleh besar kecilnya perpustakaaan itu sendiri dan koleksi bahan perpustakaan yang dimiliki oleh perpustakaan dibatasi dengan tenaga pengolahan yang telah ada. Jenis layanan yang dapat diusahakan oleh perpustakaan keliling adalah antara lain:


(23)

1. Layanan Sirkulasi

Layanan ini berupa pemberian kesempatan bagi anggota layanan perpustakaan keliling untuk meminjam bahan pustaka yang dapat dibawa pulang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Peminjaman hanya diberikan kepada pengunjung yang sudah terdaftar menjadi anggota perpustakaan.

2. Layanan Referensi

Pengunjung yang memerlukan penelusuran informasi akan memperoleh layanan referensi. Layanan ini mengacu pada bahan-bahan referensi seperti directori dan penerbitan pemerintah.

3. Layanan baca.

Bagi pengunjung yang tidak bermaksud meminjam buku, tapi hanya membacanya saja, maka perpustakaan menyediakan layanan baca sekitar mobil perpustakaan keliling.

4. Pembacaan Cerita

Tujuan utama dilakukan pembacaan cerita ini adalah untuk meningkatkan minat baca anak-anak, terutama anak prasekolah. Biasanya layanan ini sering diberikan oleh Perpustakaan Umum, tapi tidak tertutup kemungkinan bagi perpustakaan keliling untuk melakukannya.Langkah-langkah pelaksanaan yang dilakukan adalah mempersiapkan pembacaan cerita yang terampil, materi cerita dan tempat. 5. Pemutaran Film

Jenis layanan ini merupakan jenis yang paling digemari oleh massyarakat. Ini merupakan sarana paling efektif untuk menyampaikan pesan-pesan dan promosi perpustakaan.

6. Layanan Jasa Dokumentasi

Merupakan layanan penyediaan bahan-bahan dokumentasi yang diperlukan oleh pengunjung seperti peraturan-peraturan pemerintah serta peraturan perundang-undangan yang telah dipersiapkan oleh perpustakaan keliling.

7. Layanan Jasa Informasi

Pengunjung bisa menanyakan langsung kepada petugas perpustakaan tentang informasi-informasi yang bersipat umum”.(Panduan penyelenggaraan perpustakaan keliling,(1992: 23).


(24)

2.5.Koleksi Perpustakaan Keliling

Salah satu masalah yang dihadapi oleh Perpustakaan Keliling adalah bagaimana mereka dapt melayani masyarakat yang hidrogen dengan koleksi terbatas dalam waktu layanan yang terbatas pula. Dengan demikian pesatnya laju informasi, Perpustakaan Keliling harus berperan lebih giat lagi untuk menyebarkan informasi tersebut dalam berbagai bentuk, terutama sekali informasi tersebut dalam bentuk, terutama sekali informasi yang berupa buku. Oleh karena itu pemilihan koleksi Perpustakaan Keliling haruslah benar-benar dilakukan dengan lebih profesional. Salah satukeberhasilan Perpustakaan Keliling adalah apabila koleksi yang disediakan dimanfaatkan oleh masyarakat pemakai. Agar koleksi yang disajikan dapat dimnfaatkan oleh pemakai., maka koleksi haruslah sesuai dengan kebutuhan dn selera pengunjung yang akan dilayani.

Dalam penyediaan koleksi tidak ada suatu ketentuan tentang jumlah koleksi yang harus dibawa oleh mobil Perpustakaan Keliling. Halini tergantung pada situasi dan kondisi daerah setempat. Mengenai jumlah koleksi erat hubungannya dengan jumlah penduduk yang dilayaninya. Seperti yang telah dikatakan oleh Eastwood dalam bukunya yang berjudul Mobile Libraries, bahwa jumlah koleksi Perpustakaan Keliling seharusnya 1 ½ x jumlah penduduk. Dan Eastwood juga mengatakan bahwa: “ The addition of new books per year shoul be at laast 250 per thousand population”. ( C.R . Eastwood, 1967 : 56).

Pendapat Eastwood di atas menganjurkan bahwa setiap tahun Perpustakaan Keliling sekurang-kurangnya menambah koleksi buku-buku 250 per 1000 penduduk. Sedangakan menurut buku panduaan penyelenggaraan perpustakaan keliling, yaitu: “ Perpustakaan keliling yang baik minimal memiliki koleksi 2500 jilid atau 1000 judul. Koleksi perpustakaan setiap tahun diusahakan untuk ditambah agar pemakai tidak terasa bosan karena tidak ada judul-judul baru”. (panduan penyelenggaraan perpustakaan keliling, 1992: 11).

Dari pendapat di atas , nyatalah bahwa tidak ada ketentuan yang mengikat petugas dalam menyajikan sejumlah koleksinya kepada pemakai. Walaupun demikian, pendapat tersebut telah memandu kita dalam memberikan gambar untuk memudahkan pengembangan koleksi perpustakaan keliling.


(25)

2.5.1. Jenis-Jenis Koleksi

Pada dasarnya bahan pustaka atau koleksi perpustakaan keliling yang dapat dilayankan kepada pemakai jasa perpustakaan keliling dapat dikelompokkan tiga macam sebagai berikut:

a. Bahan pustaka yang tercetak

Yang termasuk kelompok ini antara lain adalah: buku,surat kabar, majalah, buletin, pamflet dan sejenisnya. Khusus untuk buku dapat dikelompokkan ke dalam buku sirkulasi, yaitu buku yang dipinjamkan kepada anggota perpustakaan untuk dibawa pulang, dan buku referensi, yaitu buku digunakan hanya di perpustakaan menetap saja sebagai acuan, misalnya: ensiklopedi, kamus, direktori, alamanak, indeks, bibliografi, buku tahunan, buku pedoman/ panduan/ petunjuk/ lembaga.

b. Bahan pustaka terekam

Yang termasuk kelompok ini antara lain adalah: slide,kaset audio, kaset vidio, flem strip, Compact Disc, Vidio Compact Disc, film dan sejenisnya. Untuk perpustakaan keliling yang telah berkembang bahkan sudah memiliki bahan pustaka yang terekam dalam bentuk mikro seperti: microfilm dan microfish.

c. Bahan pustaka yang tidak tercetak maupun tidak terekam

Mengingat perpustakaan keliling melayani segala lapisan masyarakat termasuk anak, maka sebaiknya perpustakaan keliling berupa: kumpulan mainan anak-anak, nintendo, tetris, manik-manik, balok-balok dan lain-lain yang dapat meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak. Koleksi ini dapat merupakan sumber belajar yang sangat penting bagi anak-anak yang tidak sempat belajar di rumah maupun di sekolah.( M.Ali, 2006 : 124 )

2.5.2. Kriteria Pemilihan Koleksi

Layanan Perpustakaan Keliling akan menarik perhatian pengunjung apabila bahan-bahan koleksi yang disajikan sesuai kebutuhan dan memenuhi selera pengunjung/pemakai jasa perpustakaan keliling. Untuk memilih bahan pustaka bagi perpustakaan keliling, perlu diperhatikan kriteria pemilihan koleksi sebagai berikut: 1. Sesuai dengan kebutuhan pengunjung baik secara nyata maupun secara

potensial.Kebutuhan pengunjung dapat dideteksi dari kuesioner yang dibagikan kepada mereka sewaktu berkunjung ke perpustakaan keliling.


(26)

2. Tahun terbit koleksi pilih yang paling baru, atau paling tidak satu atau dua tahun terakhir dan berupaya edisi tertentu.

3. Usahakan agar penulis/pengarang buku tersebut cukup terkenal sehingga menjadi daya tarik bagi pengunjung/ pemakai jasa perpustakaan keliling.

4. Isi bahan pustaka tidak mengandung “sara” propaganda politik, mengkritik, menentang dan memberi tafsiran yang salah sehingga menimbulkan perpecahan dalam kehidupan bermasyarakatan berbangsa dan bernegara.

5. Isi bahan pustaka tidak mengandung ajaran ekstrim kiri seperti komunisme, marxisme, lenimisme, maupun ajaran komunis lainnya.

6. Isi bahan pustaka juga tidak mengandung ekstrim kanan.

7. Isi bahan pustaka tidak melanggar norma-norma moral (susila, etika), norma agama keindahan (estetika) yang berlaku dan hidup di indonesia umumnya.

8. Isi bahan pustaka tidak mengetengahkan sadisme dan kekerasan yang berlawanan dangan asa perikemanusia-an yang berlaku di Indonesia dan dunia Internasional. 9. Isi bahan pustaka tidak dilarang oleh Kejaksaan Agung RI.

10. Isi bahan pustaka benar-benar bersifat ilmiah dan penghibur sehingga setelah pengunjung membaca dan pulang dia merasa nyaman dan mendapat sesuatu yang bermanfaat bagi diri dan lingkungannya.

11. Isi bahan pustaka berguna bagi masyarakat dan dapat menunjang pembanguna nasional.

12. Fisik bahan pustaka mencerminkan desain dan tipografi yang baik, kertas dan menjilid yang baik, kertas dan penjilitan yang baik serta huruf, gambar dan ilustrasinya menarik.(M.Ali, 2006 : 124)

2.6. Pos dan Waktu Pelayanan

Yang dimaksud dengan pos pelayanan adalah lokasi pelayanan perpustakaan keliling terhadap pemakai, dimana hari dan jam telah ditentukan. Dalam penentuan pos sebaiknya kita juga berpedoman kepada usul dan saran para pemuka masyarakat, kepala sekolah, pengawas jalan dan lain-lain, begitu pula dengan jadwal pelayanan. Hal ini dikarenakan mereka telah mengenal persis keadaan tempat disekitarnya, sehingga mereka lebih mudah dalam memberikan keterangan petugas perpustakaan keliling.


(27)

2.6.1 Dasar Pemilihan Pos dan Pelayanan

Dalam menetukan Pos pelayanan mobil Perpustakaan keliling, perlu hendaknya mempertimbangkan beberapa kriteria dibawah ini:

1. Lokasi pemberhentin strategis , yaitu tempat yang banyak dikunjungi oleh masyarakat, misalnya komplek pendidikan, tempat peribadatan, tempat umum lainnya.

2. Agar tidak menggangu kelancaran arus lalu lintas. Seharusnya lokasi pemberhentian terletak di pinggir jalan yang memiliki halaman yang cukup luas. 3. Kondisi jalan sangat memungkinkan, sehingga mobil perpustakan dapat

menempuh jarak tersebut dengan aman dan tepat waktu.

4. Jarak antara pos pelayanan harus diperhitungkan, mengingat waktu layanan yang diberikan terbatas. Selain situ keterlambatan pada satu pos akan mengganggu jadwal pos lainnya.

Kriteria penentuan lokasi pelayanan perpustakaan diatas tidaklah mutlak, hanya saja diusahakan agar layanan perpustakaan keliling merata keseluruh kecamatan yang belum sempat dilayani oleh Perpustakaan Umun atau Perpustakaan Desa.

2.6.2. Penentuan Jadwal Pelayanan

Mengingat layanan perpustakaan keliling merata untuk semua kalangan, tanpa memandang golongan, status, dan ekonomi. Maka petugas perpustakaan keliling perlu mengatur waktu sebaik-baiknya sehingga dalam melayanin semua pihak yang membutuhkan informasi dan jasa perpustakaan keliling tidak tidak mengalami banyak kendala terutama sekali dalam pengembangan layanan.

Dalam melakukan palayanan petugas harus konsekuwen dengan jadwal pelayanan yang telah ditentukan, yaitu tidak dapat menetapkan sendiri jadwal pindahan dari satu pos ke pos lainya. Karena dapat mengganggu proses pelayanan pada pos yang lainnya.


(28)

Menurut buku pedoman penyelenggaraan Perpustakaan Keliling, yaitu:

“ Secara ideal waktu pelayanan Perpustakaan keliling dilakukan dalam dua shift, yaitu pagi antara pukul 08.30 s/d 14.00 dan shift sore antara pukul 15.00 s/d 20.00. Dengan perbandingan waktu shift ini anggota masyarakat yang tidak mendapatkan mengunjungi perpustakaan keliling pada sore hari. Sebaliknya yang tidak dapat meminjam dahan pustaka pada pagi hari”.( Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling, 1992: 21).

Ada beberapa kriteria dalam menentukan jadwal pelayanan perperpustakaan keliling, yaitu:

a. Petugas terlebih dahulu berkonsultasi dengan para kepala sekolah setempat tentang saat-saat jam istirahat.

b. Petugas harus mengetahui tempat dan waktu yang ramai dikunjungi oleh masyarakat.

c. Petugas harus terlebih dahulu mengetahui jenis mata pencaharian masyarakat setempat.

Jika hal-hal tersebut diatas telah diperhatikan dan dilakukan dengan baik, maka dalam pengaturan jadwal, petugas tidak banyak mengalami masalah yang dapat mengganggu kelancaran pelayanan perpustakaan keliling.

Sedangkan menurut M.Ali ( 2006 : 126-127) Menyatakan bahwa : a. Waktu Layanan

Mengingat layanan Perpustakaan Kelilig bersifat demokratis yang berarti melayani semua lapisan masyarakat, maka waktu layanan perlu diatur sebaik-baiknya sehingga dapat melayani semua pihak yang membutuhkan informasi dan jasa perpustakaan keliling. Secara ideal waktu layanan perpustakaan keliling perlu dilakukan didala dua shift perhari, yaitu shift pagi antara pukul 9.00 – 11.30 dan shift siang antara pukul 11.30 -14. 30,dengan demikian shift pagi dapat melayani satu pos layanan (service Poin) dan shift siang dapat melayani satu pos layanan (service poin) sehingga setiap hari per satu unit mobil perpustakaan keliling dapat melayani dua pos layanan membaca.


(29)

b. Tempat Layanan

Tempat layanan perpustakaan keliling pada dasarnya tidak hanya di unit keliling saja. Tempat layanan perpustakaan keliling sangat bergantung pada jenis layanan yang diberikan oleh masing-masing perpustakaan keliling yang bersangkutan, tempat layanan dapat saja dilakukan diruangan khusus yang disediakan oleh masyarakat setempat, seperti balai desa, sekolah atau pos RT/RW atau lapangan terbuka dengan menyediakan tenda dan kursi-kursi baca yang penting layanan tersebut diatur dan ditata rapi dan menarik supaya pengunjung suka berkunjung ke unit mobil perpustakaan keliling, serta sebaliknya pada tempat layanan membaca di beri papan nama yang bertuliskan : hari dan waktu kunjungan perpustakaan keliling.


(30)

BAB III

PELAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING PADA PERPUSTAKAAN UMUM PEMERINTAHAN KOTA MEDAN

3.1. Sejarah Singkat Perpustakaan Keliling Sumatera Utara

Landasan pembentukan Perpustakaan Keliling di Indonesia adalah surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0103 / 0 / 1981 tanggal 11 Maret 1981 tentang pokok-pokok kebiksanaan pembinaan dan pengembangan di Indonesia. Dalam surat keputusan tersebut diuraikan juga bahwa perpustakaan keliling merupakaan usaha peningkatan dan perluasan Perpustakaan Daerah atau Perpustakaan Umum daerah tingkat II.

Propinsi Sumatera Utara merupakaan salah satu Propinsi yang mempunyai wilayah cukup luas. Propinsi ini mempunyai luas area 707.887 km2 yang terdiri dari 11 Kabupaten, 6 Kotamadya, 200 kecamatan dan 5.632 Desa dengan jumlah penduduk sekitar 10.256.027 jiwa (S.P.1990).

Untuk mengetahui jalannya sejarah Perpustakaan Keliling di Sumatera Utara dapat dicatat bahwa Perpustakaan Keliling pertama dimulai beroperasi pada tanggal 01 Desember 1978 dengan memggunakan satu unitmobil Perpusrtakaan Keliling. Mobil yang digunakaan saat pertama kali operasi adalah buatan Ford tahun 1987 dengan bahan bakar berjenis solar. Mobil ini berbentuk bis yang direkonstruksikan oleh PT. Karoseri Jakarta.

Mobil Perpustakaan keliling ini dilengkapi dengan koleksi pertama berjumlah sekitar 6.000 judul buku, yang berasal dari pusat pembinaan Perpustakaan Jakarta . Diawali pengoperasiannya, perpustakaan keliling ini hanya melayani desa-desa disekitar kota Medan.

Pada tahun 1985, Perpustakaan Keliling ditambah dengan empat unit mobil Perpustakaan baru bermesin Daihatsun yang pengoperasiaannaya dilakukan di


(31)

Kabupaten Karo 6 desa, Kotamadya Tebing Tinggi 8 desa, Kotamadya Binjai 7 desa dan Kotamadya Medan 20 desa, yang keseluruhannya terdiri dari 41 desa. Kelima buah mobil tersebut beroperasi dari Perpustakaan Daerah Sumatera Utara dan akan kembali setelah operasi dilakukan.

Pada tahun 1986 mobil Perpustakaan Keliling Sumatera Utara ditambah lima unit lagi, yang biayanya berasal dari proyek Pengembangan Perpustakaan Depdikbut. Kelima buah unit mobil perpustakaan ini menggunakaan mesin isuzu berjenis Truk, yang dioperasikan di daerah : Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kabupaten Tapanuli Selatan, Kelima mobil ini dikelola oleh Perpustakaan Umum setempat.

Kemudian pada tahun 1991 Perpustakaan Keliling Sumatera Utara menerima dua unit mobil bermesin Toyota yang keduanya dioperasikan didaerah; Kabupaten Dairi dan Kotamadya Pematang Siantar. Dua buah mobil terakhir yang diberikan juga di kelola oleh Perpustakaan Umum Setempat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :


(32)

Tabel- 1

Daftar Unit Mobil Perpustakaan Keliling Sumatera Utara

No Daerah Jelis / th No. Pol 1 / km2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Kodya Medan I Kodya Medan II Kodya T. Tinggi Kodya Binjai Kabupaten Karo Kabupaten Asahan Kab.Simalungun Kabupaten Taput Kabupaten Tapsel Kab. Tapteng Kabupaten Dairi Kodya P. Siantar

Ford / 78 Daihatsu / 85 Daihatsu / 85 Daihatsu / 85 Daihatsu / 85 Isuzu / 86 Isuzu / 86 Isuzu / 86 Isuzu /86 Isuzu / 86 Toyota / 91 Toyota / 91

5026 B 5071 B 5056 B 5058 B 5087 B 5063 B 5067 B 5065 B 5066 B 5064 B 9138 B 9137 B 265 265 31 90 2.127 4.581 4.469 10.605 18.897 2.188 3.146 70 Sumber : Data Perpustakaan Umum PEMKO Medan

Dengan demikian berarti Perpustakaan Keliling Sumatera Utara telah mempunyai 12 unit mobil yang teridi dari 1 buah mobil bermesin Ford (Sekarang Mitsubishi), 4 buah mobil Daihatsu, 5 buah mobil Isuzu dan 2 buah mobil Toyota.

Dalam menjalankan semua tugasnya Perpustakaan keliling mendatangi tempat pemukiman padat penduduk dimana tempat-tempat pemberhentian telahditentukan. Dan dilakukan 3 s/d 5 kali satu minggu.


(33)

3.2. Sarana dan Prasarana Perpustakaan Keliling

3.2.1. Peralatan dan Perlengkapan Perpustakaan Keliling

Pada dasarnya Perpustakaaan keliling memerlukan kendaraan untuk mengangkut bahan pustaka ke rute-rute yang telah ditentukan sebelumnya. Pada umumnya kendaraan yang digunakan biasanya kendaraan beroda empat seperti mobil, namun Perpustakaan Keliling dibutuhkan kendaraan yang mempunyai ruang yang cukup luas untuk biasa membuat bahan pustaka yang akan dilayankan kepada pengguna nantinya.

Perlengkapan Perpustakaan Keliling merupakan sarana dan alat untuk mencapai tujuan Perpustakaan keliling perlengkapan Perpustakaan keliling merupakan barang untuk kebutuhan kerja, pelayanan da penyimpanan barang-barang perpustakaan yang harus disesuaikan dengan kebutuhan Perpustakaan Keliling

Perlengkapan Perpustakaan Keliling PEMKO Medan terdiri dari : 1. 1 buah Mobil Keliling

2. 4 buah kursi biasa

3. 2 rak buku yang disusun didalam mobil keliling 4. 1 Meja untuk petugas sirkulasi

3.2.2. Anggaran Operasional Perpustakaan Keliling

Anggaran adalah unsur utama untuk menjalankan perpustakaan , tanpa anggaran perpustakaan tidak mungkin dapat berjalan dengan baik meskipun

sistemnya bagus dan pustakawannya bermutu. Maka, semua pustakawan harus mau dan mampu ikut ambil bagian dalam perencanaan biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan suatu perpustakaan, paling tidak untuk keperluan satu tahun. Setiap perpustakaan harus membuat rencana anggaran dan mengajukannya kepada lembaga lain yang berkewajiban untuk memberi anggaran kepada perpustakaan. Perpustakaan


(34)

PEMKO Medan menerima dana sebesar Rp. 350.000.000 dari pembelian,

sumbangan/ hadiah, BAPERASDA, PERPUSNAS, asuransi, perorangan. Namun itu sudah termasuk untuk dana yang dibutuhkan oleh Perpustakaan Keliling.

3.3. Struktur Organisasi

Pada umumnya perpustakaan atau instansi manapun mempunyai struktur organisasi yang jelas, dengan adanya struktur organisasi semua pegawai mengetahui kedududkan dan tanggung jawab masing-masing dan kepada siapa mereka harus mempertanggungjawabkan pekerjaan atau tugas yang mereka laksanakan, karena kelancaran suatu pekerjaan sebagian besar bergantung pada peraturan dan pembagian tugas dalam instansi tersebut. Adapun struktur organisasi makro Perpustakaan Pemerintahan Kota Medan adalah sebagai berikut ;

SRUKTUR PERPUSTAKAAN DAERAH SUMATERA UTARA

Pada struktur Organisasi secara makro, Perpustakaan Keliling masih belum jelas kedudukannya. Untuk sementara waktu Perpustakaan Keliling ditempatkan

 

KEPALA PERPUSTAKAAN 

SEKSI PEMBINAAN TEKNIS 

PERPUSTAKAAN 

SEKSI PENGEMBANGAN 

DAN PENGOLAHAN 

KOLEKSI (DEPOSIT) 

SUB BAGIAN

 TATA USAHA 

KELOMPOK JABATAN 

FUNGSIONAL 

SEKSI PELAYANAN 


(35)

didawah seksi LPI ( layanan Pustaka dan Informasi ). Untuk memperoleh gambaran yang jelas, dapat dilihat pada struktur organasasi secara mikro di bawah ini :

Sumber : Perpustakaan Umum PEMKO Medan 3.4. Sistem Pelayanan

perpustakaan adalah suatu kegiatan memberikan pelayanan dan bantuan informasi kepada pengguna agar memperoleh bahan pustaka yang dibutuhkannya. Semua bahan pustaka yang telah siap disusun ke rak untuk dibaca atau dipinjam bagi yang memerlukan. Dalam melaksanakan tugasnya, Perpustakaan Keliling Kota Medan memakai sistem terbuka (open acces) dimana pengguna perpustakaan keliling diberikan kebebasan untuk memilih dan mencari bahan pustaka yang dibutuhkan pada jajaran koleksi tanpa melalui tugas perpustakaan yang baik yang digunakan diruangan maupun yang akan dipinjam. Dalam hal ini petugas hanya membantu pengunjung apabila sewaktu-waktu mengalami kesulitan dalam menemukan bahan pustaka yang diperlukan. Hal ini dilakukan karena disadari bahwa tidak semua pengunjung pernah mendapatkan pendidikan pemakai yang diberikan pada saat-saat tertentu oleh petugas Perpustakaan Keliling. Sistem pelayanan yang dilaksanakan pada Perpustakaan Keliling Kota Medan dapat dikatakan baik, karena pengguna dapat

LPI

SUPIR  PUSTAKAWAN


(36)

dengan mudah mendapatkan informasi atau bahan pustaka yang diinginkan dengan mencari langsung pada jajaran koleksi yang ada.

Jumlah pengunjung layanan bacaini rata-rata 250 orang dalam 1 pos, termasuk jumlah peminjam. Layanan baca ini tidak hanya terbatas penggunaanya terhadap pengunjung yang telah menjadi anggota saja tetapi juga terbuka untuk semua masyarakat umum yang ingin mendapatkan informasi dan berekreasi atau dengan kata lain, mereka yang tidak menjadi anggotapun boleh memanfaatkan layanan tersebut.

Jika kita lihat dari jumlah rata-rata pengguna jasa layanan baca pada setiap pos, maka Perpustakaan Keliling Kota Medan sudah tergolong kedalam Perpustakaan Keliling yang berhasil dalam membina minat baca masyarakat sekitarnya, meskipun kebanyakan terdiri dari pelajar. Sedangkan masyarakat umum yang diprioritaskan belumlah tercapai sepenuhnya seperti yang diharapkan.

3.4.1. Jenis Pelayanan Perpustakaan Keliling

Sebagaimana telah diketahui bahwa pelayanan mempunyai peranan penting dalam penyebaran informasi karena titik layanan merupakan kegiatan peredaran bahan pustaka, oleh karena itu dalam melayani masyarakat pengguna terlebih dahulu petugas Perpustakaan Keliling mempersiapkan semua keperluan yang akan dibutuhkan,baik selama dalam perjalanan maupun setelah sampai di pos pelayanan. Hal ini dilakukan agar mereka tidak mengalami kendala dan masalah yang bisa berakibat fatal terhadap pelayanan Perpustakaan Keliling, misalnya memeriksa keadaan mobil, menyusun koleksi, mempersiapkan alat-alat administrasi dan lain-lain yang dianggap perlu. Sesuai dengan jadwad yang telah ditentukan maka pada jam 09.00 wib, mobil Perpustakaan Keliling berangkat menuju pos pelayanan yang telah ditentukan.


(37)

3.4.2. Pelayanan Sirkulasi

Sebagaimana telah diketahui bahwa layanan sirkulasi merupakan ujung tombak dari sebuah perpustakaan. Demikian juga layanan sirkulasi pada Perpustakaan Keliling Kota Medan, layanan sirkulasi perpustakaan mempunyai peranan penting dalam penyebaran informasi karena titik layanan merupakan pusat peredaran bahan pustaka. Adapun kegiatan pelayanan sirkulasi yang dilakukan pada Perpustakaan Keliling Kota Medan meliputi : keanggotaan, peminjaman, pengembalian, perpanjangan, penagihan dan sanksi.

3.4.2.1. Keanggotaan

Anggota Perpustakaan Keliling Kota Medan terdiri dari berbagai tibadakan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga dewasa tanpa memandang status sosialnya di dalam masyarakat. Untuk menjadi anggota Perpustakaan Keliling ini, tidak hanya banyak menuntut persyaratan yang memberatkan calon anggota. Asalkan saja calon anggota tersebut melek huruf dan warga daerah layanan Perpustakaan Keliling. Walaupun demikian, setiap calon anggota yang ingin mendaftar perlu memenuhi persyaratan, yaitu :

1. Mematuhi peraturan-peraturan Perpustakaan Umum Kota Medan. 2. Mengembalikan buku yang dipinjam tepat pada waktunya. 3. Menjaga dan memelihara dengan baik buku yang dipinjam.

4. Membayar atau mengganti dengan buku yang sama apabila buku yang dipinjam rusak atau hilang.

5. Buku yang telambat dikembalikan si peminjam (anggota) dengan batas waktu yang ditentukan dikenakan sanksi dengan memberikan peringatan pertama, kedua dan ketiga dan apabiala hal tersebut tidak diindahkan maka keanggotaannya dicabut dan dapat menjadi anggota kembali dengan waktu +


(38)

1 (satu) tahun setelah mendapatkan pertimbangan dari Kepala Perpustakaan Umum.

6. Jangka waktu peminjaman selama 14 (empat belas) hari dan dapat diperpanjang 7 hari lagi dengan terlebih dahulu memberi tahu petugas pelayanan umum sebelum masa peminjaman berakhir.

7. Maksimal buku yang dapat dipinjam sebanyak 3 (tiga) eksemplar. 8. Pas foto ukuran 2 x 3 cm sebanyak 2 (dua) lembar.

9. KTP terlampir (KTM Kota Medan).

10. Formulir ini berlaku selama satu bulan sejak dikeluarkan.

Setelah memenuhi persyaratan diatas maka calon anggota diberi kartu tanda anggota perpustakaan secara Cuma-Cuma. Kemudian dapat meminjam sebagaimana layaknya anggota yang lain.

Menurut pengamatan penulis, pada umumnya anggota Perpustakaan Keliling Kota Medan adalah Pelajar. Hal ini disebabkan oleh karena faktor-faktorsebagai berikut :

- Mobil Perpustakaan Keliling cenderung berpos disekitar gedung sekolah. - Tidak berfungsinya Perpustakaan Sekolah di daerah tersebut.

3.4.2.2. Peminjaman

Sesuai dengan sistem layanan yang dilaksanankan Perpustakaan Keliling Kota Medan sistem pelayanan terbuka maka pengguna dapat mengambilsendiri buku yang dibutuhkan kejajaran koleksi. Apabila anggota ingin memijam bahan pustaka, mereka harus menunjukknan kartu anggota yang masih berlaku kepada petugas perpustakaan. Adapun syarat peminjaman buku pada Perpustakaan Keliling Kota Medan adalah sebagai berikut ;


(39)

1. Setiap pengguna berhak meminjam 3 judul buku.

2. Lama waktu peminjaman 2 (dua) menggu dan dapat diperpanjang sekali selama 1 minggu.

3. Buku yang terlambat dikembalikan maka pengguna diberi peringatan apabila peringatan tersebut tidak diindahkan oleh pengguna tersebut maka sebagai sanksinya peminjaman tidak dibenarkan lagi meminjam bahan pustaka untuk sementara waktu.

Adapun prosedur peminjaman buku pada Perpustakaan Keliling Kota Medan adalah sebagai berikut:

1. Peminjam melapor terlebih dahulu kepada petugas 2. Peminjaman dapat mencari langsung kerak

3. Setelah menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan kemudian membawanya kebagian sirkulasi guna melakukan transaksi peminjaman.

4. Petugas melakukan transaksi sebagai berikut :

a. Pengguna menyerahkan kartu tanda anggota dan buku kepada tugas sirkulasi

b. Petugas memeriksa kartu untuk memastikan apakah kartu tanda anggota masih berlaku

c. Petugas mencatat data buku denagn sistem manual


(40)

Gambar 13: Flowchart peminjaman koleksi perpustkaan pada PEMKO Medan Sumber : Perpustakaan PEMKO Medan

Mulai

Buku

Dapat dipilih dan dipinjam

Mencatat Peminjaman

Stempel tanggal

Memberi buku dan meminta kartu pada

pengguna

Kartu Anggota

Stop

Memberitahu Pengguna


(41)

3.4.2.3.Pengembalian

Setelah jangka waktu yang ditentukan telah selesai maka anggota perpustakaan harus mengembalikan buku tersebut kepada petugas sirkulasi. Adapun prosedur pengembalian bahan pustaka pada Perpustakaan Keliling Kota Medan adalah sebagai berikut :

1. Peminjam menyerahkan bukuyang dipnjam kepad apetugas.

2. Petugas memeriksa buku, apakah buku tersebut dalam kondisi baik atau keadaan rusak.

3. Petugas memeriksa batas akhir pengembalian, untuk memastikan buku terlambat atau belum.

4. Petugas menerima buku dari pengguna. 5. Petugas menyimpan buku ke rak.

6. Kartu buku kemudian dimasukkan kembali kekantong buku, sedangkan kartu anggota diikembalikan kepada peminjam.


(42)

Gambar 14: Flowchart pengembalian koleksi perpustakaan pada PEMKO Medan Sumber : Perpustakaan PEMKO Medan

Mulai

Buku

Mencatat Pengembalian

Habis masa pinjam

Memberi buku dan meminta kartu anggota kepada petugas

Buku untuk di shelving

Stop

Denda Memberitahu


(43)

3.4.2.4. Perpanjangan

Perpanjangan bahan pustaka daat dilakukan sebanyak satu kali. Jangka waktu perpanjangan sampai tujuh hari lagi. Dalam proses perpanjangan petugas hanya mencatat tanggal kembali pada buku peminjaman dan kartu buku.

3.4.2.5. Penagihan

Penangihan bahan pustaka yang dilakukan oleh Perpustakaan Keliling adalah kepada anggota atau pengguna yang meminjam bahan pustaka setelah batas waktu pengembalian yang ditentukan sudah lewat/terlambat dan bahan pustaka tersebut belum juga dikembalikan.

Dalam hal ini petugas akan memeriksa keterlambatan pengembalian bahan pustaka dan membuat surat Penagihan kepada pengguna ke setiap tempat pemberhentian pos layanan agar segera mengembalikan bahan pustaka.

3.4.2.6. Sanksi

Masalah sanksi keterlambatan ini sengaja diberi kelonggaran mengingat pada umumnya penduduk membutuhkan waktu satu harian penuh untuk bekerja, sehingga kadang-kadang tidak sempat mengembalikan bahan pustaka tepat pada waktunya. Mengingat hal tersebut maka petugas Perpustakaan Keliling sengaja tidak memberikan sanksi berupa uang. Sebagai sanksinya, mereka tidak dibenarkan meminjam untuk sementara waktu.

Menurut penulis, tindakan yang diambil oleh petugas Perpustakaan Keliling Kota Medan dalam mengenakan sanksi keterlambatan kepada anggota sangatlah bijaksana. Karena pada dasarnya pengenaan sanksi berupa uang akan menurunkan minat baca pengguna.

3.4.3. Pelayanan Pembacaan Cerita

Dengan semakin cepatnya perkembangan dan ilmu teknologi informasi disegala bidang, maka masyarakat menuntut perlu adanya diveresifikasi dalam


(44)

layanan Perpustkaan Keliling. Bukan saja dalam hal peminjaman bahan pustaka, namun lebih dari itu. Mengingat layanan yang diberikan Perpustakaan Keliling bersifat umum, dengan tidak memandang tingkat sosial, ekonomi dan usia di dalam masyarakat, perlu kiranya pelayanan Perpustakaan keliling diberikan kepada anak-anak prasekolah, yang memerlukan bagian dari pada masyarakat umum. Oleh karena anak-anak prasekolah pada dasarnya belum dapat menggunakan koleksi semestinya, maka perlu diberi pelayanan khusus disamping layanan pustaka, yaitu pembacaan cerita (Story Telling).

Tujuan utma dilakukan pembacaan cerita ini adalah untuk menumbuhkan minat baca anak sendini mungkin. Walaupun layanan ini lebih sering dilakukan oleh Perputakaan Umum, namun tidak tertutup kemungkinan bagi Perpustakaan Keliling untuk melakukan hal yang sama.

Oleh karena sasaran pembacaan cerita lebih ditekankan kepada anak-anak, sebaiknya jumlah pendengar dibatasi antara 20-25 orang anak, supaya pembaca cerita lebih efektif dan teratur, sebab jika jumlah pendengar terlalu banyak dapat menggangu konsentrasi pembaca dan pendengar cerita.

Tekhnik pembacaan cerita sama dengan yang dilakukan oleh Perpustakaan Umum. Dalam hal ini yang perlu dipersiapkan adalah pembaca cerita yang terampil, materi cerita dan tempat pembacaan cerita. Pembacaan cerita sebaiknya banyak mengetahui cerita rakyat setempat, pandai berdongeng, tidak pemarah, ramah dan dapat menghidupkan suasana. Agar dalam layanan pembacaan cerita banyak didengarkan oleh anak-anak, hendaknyak pembacaan cerita dilakukan disekitar Sekolah Taman Kanak-Kanak.

3.4.4. Pelayanan Pemutaran Film

Seperti yang telah diungkapkan didalam uraian teoritis sebelumnya, jenis layanan pemutaran flem merupakan jenis layanan yang paling digemari dan merupakan sarana yang paling efektif untuk menyampaikan pesan-pesan dan promosi


(45)

perpustakaan. Walaupun layanan pemutaran film saat ini belum dilakukan namun untuk masa-masa mendatang layanan ini perlu diadakan. Mengingat perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat yang selalu menuntut masyarakat untuk harus mengikuti sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

Untuk melakukan pemutaran film, memang memerlukan dana yang cukup besar. Namun hal ini tidak mutalak untuk menjadikan alasan. Jika perpamasalahannya terbentur pada dana, maka perpustakaan induk dapat bekerja sama dengan PEMDA, atau bagian Departemen Penerangan daerah setempat.

3.4.5. Pos dan Waktu Pelayanan

Dalam menetapkan pos pelayanan Perpustakaan Keliling Kota Medan , didasarkan pada survei, yang pelaksanaannya dilakukan oleh petugas Perpustakaan Keliling didaerah pedesaan kota medan, dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi masyrakat yang akan dilayani.

Secara kronologisnya survei ini dimulai sejak Perpustakaan Keliling mengadakan pemantauan langsung ke daerah-daerah, kemudian melaporkan hasil pematauan kepada koordinator Perpustakaaan keliling. Selanjutnya koordinator mengadakan peninjauan kembali ke daerah yang akan dijadikan pos pelayanan. Bila dianggap telah memenuhi syarat , maka barulah ditetepkan untuk dijadikan pos pelayanan. Perlu juga dketahui bahwa sistem survei yang dilakukan oleh petugas Perpustakaan Keliling diatas mutlak, karena tidak semua pos pelayanan yang dikunjungi diplih berdasarkan survei. Namun ada juga beberapa pos layanan yang dipilih berdasarkan permintaan.

Untuk menentukan pos layanan Perpustakaan Keliling, petugas melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mengadakan survei/ meneliti.


(46)

c. Mengadakan konsultasi dengan kepala lurah/kepala desa dan kepala instansi setempat.

d. Mengumpulkan masyarakat melalui surat undangan lurah/ kepala desa/ kepala instansi untuk mengadakan ceramah tentang fungsi dan tujuan perpustakaan.

Dalam menetapkan tempat pemberhentian mobil perpustakaan, petugas memilih berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :

a. Kondisi jalan baik, sehingga mudah ditempuh denagn aman dan tepat waktu.

b. Lokasi pelayanan merupakan tempat yang mudah dan ramai dikunjungi oleh masyarakat.

c. Lokasi pemberhentian tidak menggangu kelancaran lalu lintas.

Dalam pengoperasiannya, Perpustakaan Keliling Kota Medan saat ini memiliki 9 pos pelayanan. Ke pos layanan ini didatangi setiap hari mendatangi 3 pos layanan, yang dilakukan dua orang petugas, yaitu ; seorang pustakawan dan seorang supir.

Menurut pengamatan penulis, lokasi pos pelayana yang dikunjungi oleh Perpustakaan Keliling mudah dicapai oleh masyarakat setempat, hanya saja Perpustakaan Keliling Kota Medan cendrung berpos di lokasi gedung sekolah, sehingga anggotanya 80% terdiri dari pelajar.

Penetapan jadwal pelayanan ditentukan oleh kebijaksanaan kepala Perpustakaan bersama koordinator Perpustakaan Keliling, setelah melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengadakan konsultasi dengan pemuka masyarakat. b. Mengadakan konsultasi dengan para Kepal sekolah.


(47)

c. Mengetahui jenis pekerjaan penduduk dan lain-lain.

Perpustakaan Keliling Kota Medan dalam melayani pengguna di pos layanan dimulai pada pukul 09.00 hingga pukul 13.00 Wib. Pelayanan ini dilakukan setiap 3 kali dalam 1 minggu, yaitu ; selasa, rabu dan kamis. Oleh karena jumlah pos yng dikunjungi dalam satu hari ada 3, maka waktu pelayanan yang diberikan dalam satu pos adalah selama 2 ( dua ) jam.

Meskipun waktu layanan telah ditetapkan sebelumnya, namun kemungkinan perubahan jadwal selalu ada, hal ini biasanya disebabkan karena kerusakan, kecelakaan, kemacetan dan lain sebagainya. Bila jam layanan telah menunjukkan jam 13.30 Wib, maka petugas menutup lanyanannya, kemudian berangakt menuju perpustakaan induk, setelah sampai di Perpustakaan induk petugas melaporkan kepada koordinator, dn kemudian barulah mereka diperbolehkan pulang.

Menurut pengamatan penulis, waktu pelayanan Perpustakaan Keliling Kota Medan belum sesuai dengan waktu-waktu senggang masyarakat setampat, karena pada jam tersebut merupakan saat sibuk merupakaan saat sibuk bagi warga desa.


(48)

Tabel - 2

Adapun Rute perjalanan Perpustakaan Keliling setiap senin s/d kamis senagai berikut:

Hari Pos Pemberhentian DAERAH

Senin -SMPN 17 Medan -SEKOLAH ASISI -SMP/SMA PALAPA

-M.Tembung -M.Selayang -M.Tuntungan

Selasa -SMP/SMA TAMBI

-Pasanteren Bani Adam -SMP/SMA KARAKATAU

-M.Tembung -M. Labuhan

-JL.Karakatau Ujung

Rabu -SMP/SMA MELAYAN INDAH

-YAYASAN CAHAYA INSAN -SMPN 4 LABUHAN

-M.Belawan

-M.Belawan -M.Labuhan

Kamis -SMP 21

-Pasantren Darul Hikmah Teladan

-M.Tuntungan - Teladan Sumber : Jadwal Pelayanan Perpustakaan Keliling PEMKO Medan 3.5.Koleksi


(49)

Koleksi perpustakaan seharusnya lengkap dalam segala arti memadai serta subjeknya, agar dapat dapat memenuhi segala macam tuntututan pengguna. Selain itu, jumlah koleksi bervariasi juga menentukan mutu dan tingkat kepuasan, baik petugas dalam melayani maupun pengguna yang dilayani.

Adapun jenis koleksi bahan pustaka yang dimiliki Perpustakaan Keliling saat ini adalah buku, yang terdiri dari buku fiksi dan non-fiksi. Koleksi ini selalu dikembangkan oleh petugas perpustakaan untuk menarik para pengguna. Perpustakaan Keliling PEMKO Medan belum memiliki bahan pustaka non-book seperti : majalah, koran, CD dan lain-lain.

Dalam melayani pengguna Perpustakaan keliling PEMKO Medan saat ini menyediakan 4.234 judul buku, yang terdiri dari 13.471 eksemplar dan terbagi dalam 10 (sepuluh) disiplin ilmu. Koleksi-koleksi ini diprioritaskan penggunaannya terhadap pelajar.


(50)

Tabel-3 Koleksi Perpustakaan Keliling PEMKO Medan

No. KELOMPOK DISIPLIN ILMU JUDUL EKSEMPLAR

1. 000 KARYA UMUM 384 1219

2. 100 FILSAFAT 430 1311

3. 200 AGAMA 315 1081

4. 300 ILMU SOSIAL 423 1297

5. 400 BAHASA 325 1101

6. 500 ILMU MURNI 420 1291

7. 600 TEKNOLOGI 802 2091

8. 700 KESENIAN 248 877

9. 800 KESUSASTRAAN 515 1541

10. 900 SEJARAH 140 731

11. FIKSI, NON FIKSI 931

JUMLAH 4.234 13.471

Sumber : Laporan Perpustakaan Keliling PEMKO Medan Tahun 2011

Berdasarkan buku panduaan Perpustakaan keliling yang diterbitkan oleh perpustakaan Nasional RI, Perpustakaan keliling yang baik minimal memiliki 1000 judul koleksi, yang terdiri dari 2500 eksemplar. Sedangkan koleksi Perpustakaan Keliling Pemerintahan Kota Medan saat ini telah memiliki 4.234 judul buku yang terdiri dari 13.471 eksemplar. Dengan perbandingan ini berarti koleksi yang disediakan oleh Perpustakaan Keliling Pemerintahan Kota Medan sudah memadai.


(51)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. KESIMPULAN

Berdasarkan data yang telah penulis peroleh dari observasi pada Perpustakaan Keliling Pemerintahan Kota medan, mak apenulis dapat menarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. Jenis layanan yang telah dilakukan oleh Perpustakaan Keliling Kota Medan adalah layanan sirkulasi dan layanan baca. Sedangkan layanan referensi dan layanan pembacaan cerita (Story Telling), layanan pemutaran film belum terlaksana seperti yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh karena tidak disediakan jenis dan koleksi tersebut.

Sistem pelayanan yang digunakan Perpustakan Keliling Kota medan adalah sistem pelayanan terbuka. Dengan adanya sistem ini pengguna diberikan kebebasan untuk mencari koleksi yang mereka butuhkan dalam jajaran koleksi.

2. Mobil Perpustakaan Kelilig Kota Medan kebanyakan berlokasi didepan sekolah. Sedangkan dilokasi gedung sekolah telah memiliki perpustakaan sekolah, Hal ini belum sesuai dengan tujuan Perpustakaan Keliling untuk memberikan layanan terutama sekali pada masyarakat umum yang berada diluar jangkauan Perpustakaan umum.

3. Jumlah koleksi Perpustakaan Keliling Kota Medan saat ini 4.234 judul yang terdiri dari 13.471 eksemplar.Berdasarkan patokan minimal yang telah ditentukan oleh Perpustakaan Nasional RI, berarti koleksi perpustakaan ini sudah dapat dikatakan telah memadai.


(52)

4. Kendala yang dihadapi dalam pelayanan Perpustakaan Keliling adalah Waktu layanan yang diberikan dalam satu pos adalah selama 2 (dua) jam sehingga pengguna tidak merasa puas, dan waktu layanan perpustakaan Keliling PEMKO Medan belum sesuai dengan waktu-waktu senggang masyarakat setempat, karena pada jam tersebut merupakan saat sibuk bagi warga desa. 4.2 Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis mengaukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Perpustakaan Keliling Pemerintahan Kota Medan perlu mengadakan layanan pembacaan cerita (Story Telling) dan layanan pemutaran film, agar pengguna dapat mengembangkan kreatifitas juga menumbuhkan minat baca yang lebih baik lagi.

2. Perpustakaan Keliling hendaknya membuat statistik pengunjung dan peminjaman agar dapat mengetahui perkembangan dan kegiatan pelayanan sirkulasi dari tiap periode ke periode yang berikutnya.

3. Sebaiknya layanan diberikan 2 (dua) shift, agar masyarakat yang tidak mendapat pelayanan pada pagi hari dapat menikmatinya disore hari, dan sebaliknya.

4. Untuk dapat memenuhi kebutuhan koleksi bagi pengguna, Perpustakaan Keliling Pemerintahan Kota Medan hendaknya menambah koleksi referensi.


(53)

DAFTAR PUSTAKA Darmono.2001. Manajemen Perpustakaan. Jakarta : Grasindo

Eastwood, C.R. 1967. Mobile Libraries: and other public library transport.

London: Association of Assistent Librarians.

Hermawan, Rachman.2006. Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto.

H.s., Lasa.1994. Jenis-jenis Pelayanan Informasi Di Perpustakaan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Juknis. 2001. Sistem Pelayanan Perpustakaan

www.pustaka-deptan.go.id//pustakawan/jukis 22 pdf, diakses tanggal 25

Maret 2011)

M.Ali, H. Abdul Wahid.2006. Layanan Perpustakaan Keliling. Jakarta : Ikatan Pustakawan Indonesia.

N.S., Sutarno. 2003. Perpustakaaan Masyarakat. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. Perpustakaan Nasional. 1992 Panduan Penyelenggaraan Perpustakaaan Umum .

Jakarta: Perustakaan Nasional RI.

Proyek Pengembangan Sistem Nasional Perpustakaan RI. 1992. Panduan Koleksi Perpustakaan Keliling. Jakarta: Perpustakan Nasional RI.

Proyek Pengembangan Sistem Nasional Perpustakaan RI . 1992. Panduan penyelenggaraan Perpustakaan Keliling. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.


(54)

Pusat Pembinaan Perpustakaan Depdikbud. 1982. Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Sariahmas. 2007. Sistem Pelayanan Pengguna. http:// repository.usu.ac id/ handle/ 123456789/ 1823 diakses tanggal 25 Maret 2011

Sihombing, A. 1980. Prakarta pada Evaluasi Perpustakaan Umum Tarap Desa dan Perpustakaan Keliling. Bogor : Program Sertifikat tenaga Ilmiah Perpustakaan Umum dan Dokumentasi Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Soetminah.1987. Pelayanan Pembaca. Yogyakarta : Perpustakaan Pusat IKIP Yogyakarta.

Sulistyo-Basuki.1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka _____________. 1999. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia.


(55)

Lampiran 1

Dibawah ini contoh kartu buku Perpustakaan Umum Kota Medan

Gambar-5 : Kartu Buku Perpustakaan Umum Kota Medan

Sumber : Perpustakaan Umum Kota Medan, 2011

No.Inventaris/Kode Perpustakaan/ Thn Inventaris No.Panggil

Pengarang :... Judul :...

Nama/No. Tanggal Kembali

... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...


(56)

Lampiran 2

Dibawah ini contoh dari bentuk kartu anggota Perpustakaan Umum Kota Medan (Tampilan Depan)

(Tampilan Belakang)

Gambar- 4 : Kartu Anggota Perpustakaan Umum Kota Medan

Sumber : Perpustakaan Umum Kota Medan,2011

HANYA DAPAT MEMINJAM, JIKA MEMPERLIHATKAN

KARTU INI

NAMA :... ALAMAT :... ... ... PEKERJAAN :...

Medan,...

KEPALA KANTOR PERPUSTAKAAN UMUM KOTA MEDAN

ZULKARNAIN, SH.

NIP.19650114 199203 1 002

Pas Photo 2 x 3

Nomor :... Anggota yang nama dan gambarnya tercantum pada kartu ini dibenarkan meminjam buku ini :

Berlaku s/d :...

PERPUSTAKAAN UMUM

KOTA MEDAN


(57)

Lampiran

Gambar-1

Gambar-1 n 3

13 : Koleksi

14 : Mobil P

i Perpustak

Perpustaka

kaan Kelilin

aan Keliling

ng Pemko M

g Pemko M

Medan


(1)

4. Kendala yang dihadapi dalam pelayanan Perpustakaan Keliling adalah Waktu layanan yang diberikan dalam satu pos adalah selama 2 (dua) jam sehingga pengguna tidak merasa puas, dan waktu layanan perpustakaan Keliling PEMKO Medan belum sesuai dengan waktu-waktu senggang masyarakat setempat, karena pada jam tersebut merupakan saat sibuk bagi warga desa.

4.2 Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis mengaukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Perpustakaan Keliling Pemerintahan Kota Medan perlu mengadakan layanan pembacaan cerita (Story Telling) dan layanan pemutaran film, agar pengguna dapat mengembangkan kreatifitas juga menumbuhkan minat baca yang lebih baik lagi.

2. Perpustakaan Keliling hendaknya membuat statistik pengunjung dan peminjaman agar dapat mengetahui perkembangan dan kegiatan pelayanan sirkulasi dari tiap periode ke periode yang berikutnya.

3. Sebaiknya layanan diberikan 2 (dua) shift, agar masyarakat yang tidak mendapat pelayanan pada pagi hari dapat menikmatinya disore hari, dan sebaliknya.

4. Untuk dapat memenuhi kebutuhan koleksi bagi pengguna, Perpustakaan Keliling Pemerintahan Kota Medan hendaknya menambah koleksi referensi.


(2)

DAFTAR PUSTAKA Darmono.2001. Manajemen Perpustakaan. Jakarta : Grasindo

Eastwood, C.R. 1967. Mobile Libraries: and other public library transport. London: Association of Assistent Librarians.

Hermawan, Rachman.2006. Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto.

H.s., Lasa.1994. Jenis-jenis Pelayanan Informasi Di Perpustakaan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Juknis. 2001. Sistem Pelayanan Perpustakaan

www.pustaka-deptan.go.id//pustakawan/jukis 22 pdf, diakses tanggal 25

Maret 2011)

M.Ali, H. Abdul Wahid.2006. Layanan Perpustakaan Keliling. Jakarta : Ikatan

Pustakawan Indonesia.

N.S., Sutarno. 2003. Perpustakaaan Masyarakat. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Perpustakaan Nasional. 1992 Panduan Penyelenggaraan Perpustakaaan Umum . Jakarta: Perustakaan Nasional RI.

Proyek Pengembangan Sistem Nasional Perpustakaan RI. 1992. Panduan Koleksi Perpustakaan Keliling. Jakarta: Perpustakan Nasional RI.

Proyek Pengembangan Sistem Nasional Perpustakaan RI . 1992. Panduan penyelenggaraan Perpustakaan Keliling. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.


(3)

Pusat Pembinaan Perpustakaan Depdikbud. 1982. Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Sariahmas. 2007. Sistem Pelayanan Pengguna. http:// repository.usu.ac id/ handle/ 123456789/ 1823 diakses tanggal 25 Maret 2011

Sihombing, A. 1980. Prakarta pada Evaluasi Perpustakaan Umum Tarap Desa dan Perpustakaan Keliling. Bogor : Program Sertifikat tenaga Ilmiah Perpustakaan Umum dan Dokumentasi Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Soetminah.1987. Pelayanan Pembaca. Yogyakarta : Perpustakaan Pusat IKIP Yogyakarta.

Sulistyo-Basuki.1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka


(4)

Lampiran 1

Dibawah ini contoh kartu buku Perpustakaan Umum Kota Medan

Gambar-5 : Kartu Buku Perpustakaan Umum Kota Medan Sumber : Perpustakaan Umum Kota Medan, 2011

No.Inventaris/Kode Perpustakaan/ Thn Inventaris No.Panggil

Pengarang :... Judul :...

Nama/No. Tanggal Kembali

... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...


(5)

Lampiran 2

Dibawah ini contoh dari bentuk kartu anggota Perpustakaan Umum Kota Medan (Tampilan Depan)

(Tampilan Belakang)

Gambar- 4 : Kartu Anggota Perpustakaan Umum Kota Medan Sumber : Perpustakaan Umum Kota Medan,2011

HANYA DAPAT MEMINJAM, JIKA MEMPERLIHATKAN

KARTU INI

NAMA :... ALAMAT :... ... ... PEKERJAAN :...

Medan,...

KEPALA KANTOR PERPUSTAKAAN UMUM KOTA MEDAN

ZULKARNAIN, SH.

NIP.19650114 199203 1 002

Pas Photo 2 x 3

Nomor :... Anggota yang nama dan gambarnya tercantum pada kartu ini dibenarkan meminjam buku ini :

Berlaku s/d :...

PERPUSTAKAAN UMUM

KOTA MEDAN


(6)

Lampiran

Gambar-1

Gambar-1 n 3

13 : Koleksi

14 : Mobil P

i Perpustak

Perpustaka

kaan Kelilin

aan Keliling

ng Pemko M

g Pemko M

Medan