Menurut Dr. Soeparman Soemahamidjaja dalam buku Suandy 2005 : 10, Pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang, yang dipungut oleh penguasa
berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum. Pengertian lain
mengenai pajak dikemukakan juga oleh Prof. Dr. P. J. A. Adriani pernah menjabat sebagai guru besar hukum pajak pada Universitas Amsterdam dalam
buku Brotodihardjo 2003 : 2, Pajak adalah iuran kepada Negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-
peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum
berhubungan dengan tugas Negara untuk menyelenggarakan pemerintahan. Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi kemakmuran rakyat.
B. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak Bumi dan Bangunan adalah Pajak pusat yang dikenakan terhadap Bumi dan Bangunan.
Sesuai dengan pasal 1 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan PBB sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 1994, yang dimaksud dengan Bumi adalah Permukaan bumi dan
Universitas Sumatera Utara
tubuh bumi yang ada di bawahnya. Permukaan bumi meliputi tanah dan perairan pedalaman serta laut wilayah Republik Indonesia.
Sedangkan yang dimaksud dengan Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan atau perairan.
C. Subjek dan Objek Pajak Bumi dan Bangunan
Didalam pasal 4 ayat 1 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan PBB sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 1994, yang menjadi Subjek Pajak adalah orang atau badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi, dan atau memperoleh
manfaat atas Bumi danatau memiliki, menguasai dan atau memperoleh manfaat atas bangunan sedangkan dalam pasal 2 ayat 1 yang menjadi Objek Pajak Bumi
dan Bangunan adalah bumi dan atau bangunan.
D. Tarif Pajak Bumi dan Bangunan
Tarif Pajak Bumi dan Bangunan menurut Undang –Undang Nomor 12 tahun 1985 yang telah diubah dengan Undang –Undang Nomor 12 tahun 1994 dalam
pasal 5 tentang Pajak Bumi dan Bangunan yang dikenakan atas Objek Pajak adalah 0,5 lima persepuluh persen. Besarnya pajak terhutang dihitung dengan
cara mengalikan tarif pajak dengan Nilai Jual Kena Pajak NJKP atau dengan rumusan :
PBB = Tarif Pajak X NJKP
= 0.5 x {Persentase NJKP x NJOP – NJOPTKP}
E. Dasar Pengenaan Pajak
Universitas Sumatera Utara
Dalam Pasal 6 ayat 1 tentang Pajak Bumi dan Bangunan, Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Jual Objek Pajak.
Nilai Jual Objek Pajak NJOP adalah harga rata – rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar, dan bilamana tidak terdapat transaksi
jual beli, Nilai Jual Objek Pajak ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis, atau nilai perolehan baru, atau Nilai Jual Objek Pajak
Pengganti. Nilai Jual Objek Pajak meliputi nilai jual permukaan bumi tanah, perairan
pedalaman serta wilayah Indonesia beserta kekayaan alam yang berada di atas maupun di bawahnya, danatau bangunan yang melekat di atasnya.
F. Pengecualian Objek Pajak