Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM adalah suatu metode untuk mempraktikkan teori di bangku perkuliahan. Praktik Kerja Lapangan PKL ini memberikan pengalaman yang sesungguhnya, memberikan pengetahuan mengenai lingkungan kerja dan kegiatan-kegiatan suatu perkantoran khususnya di bidang perpajakan. Pengalaman ini merupakan guru yang baik dan sangat berharga karena semakin banyak praktik yang dilakukan akan semakin sempurna dan matang di bidang yang ditekuni. Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM ini, bahasan yang diambil tentu saja berhubungan dengan perpajakan. Dalam Negara Republik Indonesia yang kehidupan rakyat dan penerimaan sebagian besar bercorak agraris, bumi termasuk perairan dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya mempunyai fungsi penting dalam membangun masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 oleh sebab itu, bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasi oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Dana tersebut dikumpulkan dari segenap potensi sumber dana yang dikuasai oleh suatu Negara, baik berupa hasil kekayaan alam maupun iuran dari masyarakat. Universitas Sumatera Utara Oleh karena itu bagi mereka yang memperoleh manfaat dari bumi dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, karena mendapat sesuatu hak dari kekuasaan Negara, wajar menyerahkan sebagian dari kenikmatan yang diperolehnya kepada Negara melalui pembayaran pajak. Dimana pajak tersebut akan digunakan membiayai pembangunan yang terus menerus dan berkesinambungan dan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dengan terlaksananya pembangunan nasional tersebut, maka terlaksana jugalah pengamalan pancasila dalam rangka menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Salah satu jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat adalah Pajak Bumi dan Bangunan PBB adalah Pajak yang dikenakan terhadap bumi dan atau bangunan berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 yang mulai berlaku sejak 1 Januari 1995. Pajak Bumi dan Bangunan PBB adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak terhutang ditentukan oleh keadaan objek yaitu bumitanah dan atau bangunan. Setelah terbentuknya Undang-Undang ini diharapkan kesadaran perpajakan dari masyarakat dan dibutuhkan kejujuran Wajib Pajak dalam melakukan kewajibannya sehingga penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan akan semakin meningkat pula. Untuk mengatur pemungutan pajak agar tidak terjadi kendala, maka dibuatlah Undang-Undang tentang pajak. Suatu pemungutan pajak perlu dilandasi Universitas Sumatera Utara dengan Undang-Undang, peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang mengikat sehingga pelaksanaannya tidak menimbulkan keresahan dan ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah. Salah satu tujuan Undang-Undang ini dibuat adalah untuk lebih menjamin hak-hak dan kewajiban Wajib Pajak. Salah satu hak yang diatur dalam Undang- Undang ini yaitu dalam pasal 15 dan 16 adalah hak untuk mengajukan keberatan. Wajib Pajak yang mengajukan keberatan dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada Direktorat Jenderal Pajak dengan alasan yang jelas. Dari uraian diatas, Penulis ingin mengetahui bagaimana proses pengajuan keberatan atas Pajak Bumi dan Bangunan serta kendala-kendala yang dihadapi oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I Adapun judul dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini adalah “PELAKSANAAN PENYELESAIAN KEBERATAN ATAS PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SUMATERA UTARA I.”

2. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri A. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Dokumen yang terkait

Penyelasaian Keberatan Atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I

7 82 67

Prosedur Pelaksanaan Penyidikan Tindak Pidana Perpajakan Dengan Sengaja Oleh Wajib Pajak Di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I

4 63 55

Penerapan Pengawasan Penagihan Pajak Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I.

4 84 88

Pelaksanaan Penyelesaian Keberatan Atas Pajak Bumi Dan Bangunan Sektor Perkebunan (Studi Kasus Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I)

0 0 6

Pelaksanaan Penyelesaian Keberatan Atas Pajak Bumi Dan Bangunan Sektor Perkebunan (Studi Kasus Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I)

0 0 1

Pelaksanaan Penyelesaian Keberatan Atas Pajak Bumi Dan Bangunan Sektor Perkebunan (Studi Kasus Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I)

0 0 15

Pelaksanaan Penyelesaian Keberatan Atas Pajak Bumi Dan Bangunan Sektor Perkebunan (Studi Kasus Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I)

0 0 11

Pelaksanaan Penyelesaian Keberatan Atas Pajak Bumi Dan Bangunan Sektor Perkebunan (Studi Kasus Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I) Chapter III V

0 0 17

Pelaksanaan Penyelesaian Keberatan Atas Pajak Bumi Dan Bangunan Sektor Perkebunan (Studi Kasus Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I)

0 0 1

PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEMARANG

0 0 15