b. Objek Pajak yang seharusnya tidak dikenakan PBB,
c. Penerapan Nilai Jual Kena Pajak NJKP,
d. Penentuan saat pajak terutang,
e. Tanggal jatuh tempo.
6. Syarat - syarat Pengajuan Permohonan Keberatan Atas Pajak Bumi dan Bangunan
A. Syarat Pengajuan Keberatan
Dalam Pasal 15 ayat 1 sampai 3 Undang –Undang Pajak Bumi dan Bangunan adapun syarat-syarat dalam mengajukan keberatan yaitu:
1. Keberatan terhadap Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang dan Surat
Ketetapan Pajak harus diajukan masing-masing dalam satu surat keberatan tersendiri untuk setiap tahun pajak.
2. Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan
menyatakan alasan secara jelas. 3.
Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 tiga bulan sejak tanggal diterimanya SPPT dan SKP oleh wajib pajak, kecuali apabila wajib pajak
dapat menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaannya.
Adapun kententuan ini dimaksudkan untuk memberi waktu yang cukup kepada wajib pajak untuk mempersiapkan surat keberatan beserta alasan-alasannya, dan
apabila ternyata batas waktu 3 tiga bulan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh
Universitas Sumatera Utara
wajib pajak karena keadaan diluar kekuasaannya force majeure maka tenggang waktu tersebut masih dapat dipertimbangkan untuk diperpanjang oleh Direktur
Jenderal Pajak.
B. Pengajuan Keberatan Pajak Bumi dan Bangunan
Pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-25PJ2009 pasal 3 ayat 1 dapat diajukan secara Perseorangan
atau Kolektif untuk SPPT, atau Perseorangan untuk SKP PBB. 1
Syarat – syarat Pengajuan keberatan secara Perseorangan yaitu: a.
Satu surat keberatan untuk 1 SPPT atau SKP PBB, b.
Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia, c.
Diajukan kepada Direktur Jenderal Pajak dan disampaikan ke KPP Pratama,
d. Dilampiri asli SPPT atau SKP PBB yang diajukan keberatan,
e. Dikemukakan jumlah PBB yang terutang menurut penghitungan Wajib
Pajak disertai dengan alasan yang mendukung pengajuan keberatannya, f.
Diajukan dalam jangka waktu 3 tiga bulan sejak tanggal diterimanya SPPT atau SKP PBB, kecuali apabila Wajib Pajak atau kuasanya dapat
menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaannya, dan
g. Surat keberatan ditandatangani oleh Wajib Pajak, dan dalam hal surat
keberatan ditandangani oleh bukan Wajib Pajak:
Universitas Sumatera Utara
1. Harus dilampiri dengan Surat Kuasa Khusus, untuk Wajib Pajak orang
pribadi dengan PBB yang terutang lebih banyak dari Rp 2.000.000,00 dua juata rupiah atau Wajib pajak badan, atau
2. Harus dilampiri dengan surat kuasa, untuk Wajib Pajak orang pribadi
dengan PBB yang terutang paling banyak Rp 2.000.000,00 dua juta rupiah.
Dalam pengajuan kepada Direktur Jenderal Pajak dan disampaikan ke KPP Pratama, dimana Wajib Pajak harus menyampaikannya berdasarkan wilayah kerja
Kantor Pelayanan Pajak atau meliputi dimana wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak objek pajak tersebut berada, yaitu seperti:
1. KPP Pratama Medan Timur, Wilayah Kerja Meliputi:
a. Kecamatan Medan Timur
b. Kecamatan Medan Perjuangan
c. Kecamatan Medan Tembung
2. KPP Pratama Medan Barat, Wilayah Kerja Meliputi:
a. Kecamatan Medan Barat
3. KPP Pratama Medan Belawan, Wilayah Kerja Meliputi:
a. Kecamatan Medan Belawan
b. Kecamatan Medan Labuhan
c. Kecamatan Medan Marelan
d. Kecamatan Medan Deli
4. KPP Pratama Medan Kota, Wilayah Kerja Meliputi:
Universitas Sumatera Utara
a. Kecamatan Medan Kota
b. Kecamatan Medan Area
c. Kecamatan Medan Amplas
d. Kecamatan Medan Denai
5. KPP Pratama Medan Petisah, Wilayah Kerja Meliputi:
a. Kecamatan Medan Petisah
b. Kecamatan Medan Sunggal
c. Kecamatan Medan Helvetia
6. KPP Pratama Medan Polonia, Wilayah Kerja Meliputi:
a. Kecamatan Medan Maimun
b. Kecamatan Medan Baru
c. Kecamatan Medan Selayang
d. Kecamatan Medan Tuntungan
e. Kecamatan Medan Johor
f. Kecamatan Medan Polonia
7. KPP Pratama Binjai, Wilayah Kerja Meliputi:
a. Kota Binjai
b. Kabupaten Langkat
8. KPP Pratama Lubuk Pakam, Wilayah Kerja Meliputi:
a. Kabupaten Deli Serdang
2 Syarat – syarat Pengajuan keberatan secara kolektif yaitu:
a. Satu pengajuan untuk beberapa SPPT Tahun Pajak yang sama,
Universitas Sumatera Utara
b. Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia,
c. PBB yang terutang untuk setiap SPPT paling banyak Rp 200.000,00 dua
ratus ribu, d.
Diajukan kepada Direktur Jenderal Pajak dan disampaikan ke KPP Pratama,
e. Diajukan melalui Kepala DesaLurah setempat,
f. Dilampiri asli SPPT yang diajukan keberatan,
g. Mengemukakan jumlah PBB yang terutang menurut penghitungan wajib
pajak disertai dengan alasan yang mendukung pengajuan Keberatannya,dan h.
Diajukan dalam jangka waktu 3 tiga bulan sejak tanggal diterimanya SPPT, kecuali apabila wajib pajak melalui Kepala DesaLurah setempat
dapat menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaannya.
Adapun tanggal penerimaan surat keberatan yang dijadikan dasar untuk memproses surat keberatan adalah tanggal terima surat keberatan, dalam hal
disampaikan secara langsung oleh wajib pajak atau kuasanya kepada petugas Tempat Pelayanan Terpadu TPT atau petugas yang ditunjuk, atau tanggal tanda
pengiriman surat keberatan, dalam hal disampaikan melalui pos dengan bukti pengiriman surat.
C. Bukti Pendukung Pengajuan Keberatan Pajak Bumi dan Bangunan