KESIMPULAN DAN SARAN PENDAHULUAN GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM GAMBARAN UMUM ANALISA DAN EVALUASI KESIMPULAN DAN SARAN

2. Faktor – Faktor Penghambat Dalam Pelaksanaan Penyelesaian Keberatan atas Pajak Bumi dan Bangunan Di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak............................................................................... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan ................................................................................................... 53 2. Saran ............................................................................................................. 55 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM adalah suatu metode untuk mempraktikkan teori di bangku perkuliahan. Praktik Kerja Lapangan PKL ini memberikan pengalaman yang sesungguhnya, memberikan pengetahuan mengenai lingkungan kerja dan kegiatan-kegiatan suatu perkantoran khususnya di bidang perpajakan. Pengalaman ini merupakan guru yang baik dan sangat berharga karena semakin banyak praktik yang dilakukan akan semakin sempurna dan matang di bidang yang ditekuni. Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM ini, bahasan yang diambil tentu saja berhubungan dengan perpajakan. Dalam Negara Republik Indonesia yang kehidupan rakyat dan penerimaan sebagian besar bercorak agraris, bumi termasuk perairan dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya mempunyai fungsi penting dalam membangun masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 oleh sebab itu, bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasi oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Dana tersebut dikumpulkan dari segenap potensi sumber dana yang dikuasai oleh suatu Negara, baik berupa hasil kekayaan alam maupun iuran dari masyarakat. Universitas Sumatera Utara Oleh karena itu bagi mereka yang memperoleh manfaat dari bumi dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, karena mendapat sesuatu hak dari kekuasaan Negara, wajar menyerahkan sebagian dari kenikmatan yang diperolehnya kepada Negara melalui pembayaran pajak. Dimana pajak tersebut akan digunakan membiayai pembangunan yang terus menerus dan berkesinambungan dan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dengan terlaksananya pembangunan nasional tersebut, maka terlaksana jugalah pengamalan pancasila dalam rangka menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Salah satu jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat adalah Pajak Bumi dan Bangunan PBB adalah Pajak yang dikenakan terhadap bumi dan atau bangunan berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 yang mulai berlaku sejak 1 Januari 1995. Pajak Bumi dan Bangunan PBB adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak terhutang ditentukan oleh keadaan objek yaitu bumitanah dan atau bangunan. Setelah terbentuknya Undang-Undang ini diharapkan kesadaran perpajakan dari masyarakat dan dibutuhkan kejujuran Wajib Pajak dalam melakukan kewajibannya sehingga penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan akan semakin meningkat pula. Untuk mengatur pemungutan pajak agar tidak terjadi kendala, maka dibuatlah Undang-Undang tentang pajak. Suatu pemungutan pajak perlu dilandasi Universitas Sumatera Utara dengan Undang-Undang, peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang mengikat sehingga pelaksanaannya tidak menimbulkan keresahan dan ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah. Salah satu tujuan Undang-Undang ini dibuat adalah untuk lebih menjamin hak-hak dan kewajiban Wajib Pajak. Salah satu hak yang diatur dalam Undang- Undang ini yaitu dalam pasal 15 dan 16 adalah hak untuk mengajukan keberatan. Wajib Pajak yang mengajukan keberatan dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada Direktorat Jenderal Pajak dengan alasan yang jelas. Dari uraian diatas, Penulis ingin mengetahui bagaimana proses pengajuan keberatan atas Pajak Bumi dan Bangunan serta kendala-kendala yang dihadapi oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I Adapun judul dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini adalah “PELAKSANAAN PENYELESAIAN KEBERATAN ATAS PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SUMATERA UTARA I.”

2. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri A. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri yaitu : Universitas Sumatera Utara a. Untuk mengetahui bagaimana prosedur pelaksanaan penyelesaian keberatan atas Pajak Bumi dan Bangunan PBB Di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I. b. Untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang menghambat pelaksanaan penyelesaian keberatan atas Pajak Bumi dan Bangunan PBB Di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I.

B. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri a. Bagi Mahasiswa

1. Untuk mengembangkan Ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan khususnya di Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan. 2. Guna mendorong mahasiswa untuk belajar mengetahui situasi dunia kerja yang sebenarnya dan menjadikan mahasiswa sebagai tenaga ahli yang siap pakai. 3. Untuk menciptakan dan menumbuhkembangkan rasa tanggung jawab, profesionalisme serta kedisplinan yang di masa depan, hal-hal tersebut sangat dibutuhkan ketika memasuki dunia kerja yang sebenarnya. 4. Secara akademis penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang ilmu perpajakan khususnya Pajak Bumi dan Bangunan. 5. Meningkatkan komunikasi dan pendekatan sosial terhadap lingkungan kerja.

b. Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan

Universitas Sumatera Utara 1. Meningkatkan hubungan kerja sama antara Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara dengan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur. 2. Membuka interaksi antara dosen di Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara dengan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur. 3. Memberikan uji nyata atas disiplin ilmu yang telah diterapkan di Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara. 4. Untuk mempromosikan mahasiswa yang terampil dan berkualitas di lingkungan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara dalam hal pelaksanaan PKLM yang tepat waktu. 5. Mendapat ide dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan kurikulum yang berlaku di Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan.

3. Uraian Teoritis A. Pengertian Pajak

Universitas Sumatera Utara Menurut Dr. Soeparman Soemahamidjaja dalam buku Suandy 2005 : 10, Pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang, yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum. Pengertian lain mengenai pajak dikemukakan juga oleh Prof. Dr. P. J. A. Adriani pernah menjabat sebagai guru besar hukum pajak pada Universitas Amsterdam dalam buku Brotodihardjo 2003 : 2, Pajak adalah iuran kepada Negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan- peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas Negara untuk menyelenggarakan pemerintahan. Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi kemakmuran rakyat.

B. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan

Pajak Bumi dan Bangunan adalah Pajak pusat yang dikenakan terhadap Bumi dan Bangunan. Sesuai dengan pasal 1 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan PBB sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994, yang dimaksud dengan Bumi adalah Permukaan bumi dan Universitas Sumatera Utara tubuh bumi yang ada di bawahnya. Permukaan bumi meliputi tanah dan perairan pedalaman serta laut wilayah Republik Indonesia. Sedangkan yang dimaksud dengan Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan atau perairan.

C. Subjek dan Objek Pajak Bumi dan Bangunan

Didalam pasal 4 ayat 1 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan PBB sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 1994, yang menjadi Subjek Pajak adalah orang atau badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi, dan atau memperoleh manfaat atas Bumi danatau memiliki, menguasai dan atau memperoleh manfaat atas bangunan sedangkan dalam pasal 2 ayat 1 yang menjadi Objek Pajak Bumi dan Bangunan adalah bumi dan atau bangunan.

D. Tarif Pajak Bumi dan Bangunan

Tarif Pajak Bumi dan Bangunan menurut Undang –Undang Nomor 12 tahun 1985 yang telah diubah dengan Undang –Undang Nomor 12 tahun 1994 dalam pasal 5 tentang Pajak Bumi dan Bangunan yang dikenakan atas Objek Pajak adalah 0,5 lima persepuluh persen. Besarnya pajak terhutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan Nilai Jual Kena Pajak NJKP atau dengan rumusan : PBB = Tarif Pajak X NJKP = 0.5 x {Persentase NJKP x NJOP – NJOPTKP}

E. Dasar Pengenaan Pajak

Universitas Sumatera Utara Dalam Pasal 6 ayat 1 tentang Pajak Bumi dan Bangunan, Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Jual Objek Pajak. Nilai Jual Objek Pajak NJOP adalah harga rata – rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar, dan bilamana tidak terdapat transaksi jual beli, Nilai Jual Objek Pajak ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis, atau nilai perolehan baru, atau Nilai Jual Objek Pajak Pengganti. Nilai Jual Objek Pajak meliputi nilai jual permukaan bumi tanah, perairan pedalaman serta wilayah Indonesia beserta kekayaan alam yang berada di atas maupun di bawahnya, danatau bangunan yang melekat di atasnya.

F. Pengecualian Objek Pajak

Didalam pasal 3 ayat 1 tentang Pajak Bumi dan Bangunan , Objek Pajak yang tidak dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan adalah Objek Pajak yang : a. Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di bidang ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional, yang tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan; b. Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau sejenis itu; c. Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah pengembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah Negara yang belum dibebani suatu hak; d. Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat, berdasarkan asas perlakuan timbal balik; Universitas Sumatera Utara Digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi internasional yang ditentukan oleh Menteri Keuangan.

4. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Adapun yang menjadi ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri yaitu melakukan pengumpulan data yang menyangkut Pelaksanaan Penyelesaian Keberatan Atas Pajak Bumi Dan Bangunan yang dimulai dari : 1. Prosedur pelaksanaan penyelesaian keberatan atas Pajak bumi dan bangunan PBB Di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I. 2. Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan penyelesaian keberatan atas Pajak Bumi dan Bangunan PBB Di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I. 3. Praktik ini dilakukan dengan data base yang digunakan adalah data tahun 2008,2009

5. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data secara perolehan informasi sesuai dengan metode yang digunakan maka tahapannya adalah sebagai berikut : A. Tahapan Persiapan Pada tahapan ini penulis melakukan persiapan yang dimulai dari: a. Memilih jenis pajak dan bahasan yang akan dijadikan judul Universitas Sumatera Utara b. Pengajuan judul kepada Ketua Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan c. Persetujuan penentuan judul tempat praktik kerja lapangan mandiri oleh Ketua Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan d. Penyusunan proposal Praktik Kerja Lapangan Mandiri e. Memohon surat pengantar Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM dari pihak FakultasProgram Diploma III Administrasi Perpajakan. B. Studi Literatur Penulis mengumpulkan data – data yang menyangkut masalah yang akan dibahas melalui sumber bacaan seperti buku perpajakan, surat kabar, internet, Undang-Undang, artikel ilmiah maupun literatur yang berhubungan dengan Praktik Kerja Lapangan Mandiri. C. Observasi Lapangan Melakukan pengamatan secara langsung dengan mengikuti Praktik Kerja Lapangan Mandiri Di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I untuk mengetahui keadaan kinerja pada kantor tersebut dan untuk mendapatkan gambaran mengenai masalah yang akan dibahas. D. Pengumpulan Data Mengumpulkan data – data yang berhubungan dengan Pajak Bumi dan Bangunan Di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I. Ada dua macam yang digunakan yaitu : Universitas Sumatera Utara a. Data Primer yaitu data yang diperoleh dari pihak-pihak yang berkompeten dan menguasai objek kajian dalam Praktik Kerja Lapangan Mandiri b. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari referensi-referensi ilmiah, Buku, Undang-Undang yang mendukung laporan penyajian Praktik Kerja Lapangan Mandiri. E. Analisa Data dan Evaluasi Kegiatan studi yang dilakukan dengan cara menganalisa permasalahan dan kendala yang dihadapi serta mencari tahu atau menanyakan solusi jalan keluar yang terbaik untuk memecahkan masalah tersebut.

6. Metode Pengumpulan Data Praktik Kerja Lapangan Mandiri

A. Daftar Wawancara Interview Guide Kegiatan pengumpulan dan mencari data dengan melakukan wawancara langsung yang melibatakan pegawai pada instansi yang bersangkutan baik secara lisan maupun tulisan yang berhubungan dengan objek studi. B. Daftar Observasi Observasi Guide Kegiatan Pengumpulan dan mencari data dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan untuk melakukan peninjauan dengan cara mengamati, mencatat, dan mendengar tentang objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM. C. Observasi Dokumentasi Optional Guide Universitas Sumatera Utara Kegiatan Pengumpulan dan mencari data dengan membuat daftar dokumentasi yang telah diperoleh dari instansi.

7. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Adapun sistematika dalam penulisan laporan akhir adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM, Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Metode Pengumpulan Data Praktik Kerja Lapangan Mandiri dan Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM

Dalam bab ini diuraikan sejarah singkat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I, Struktur Organisasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I , Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I .

BAB III GAMBARAN UMUM

Dalam bab ini menjelaskan tentang Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan, Subjek, Wajib Pajak dan Objek Pajak Bumi dan Bangunan, Pembagian Hasil Penerimaan Pajak Bumi dan Universitas Sumatera Utara Bangunan, Tata Cara Pengajuan Permohonan Keberatan dan Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta pengertian yang berhubungan dengan masalah yang diangkat sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI

Dalam bab ini penulis akan menganalisa data dan informasi yang telah dikumpulkan yaitu Pelaksanaan Penyelesaian Keberatan dan Pengurangan Atas Pajak Bumi dan Bangunan sehingga tercapai manfaat dan tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran penulis sehubungan dengan uraian-uraian pada bab-bab sebelumnya. DAFTAR PUSTAKA Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR WILAYAH DEREKTORAT JENDERAL

Dokumen yang terkait

Penyelasaian Keberatan Atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I

7 82 67

Prosedur Pelaksanaan Penyidikan Tindak Pidana Perpajakan Dengan Sengaja Oleh Wajib Pajak Di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I

4 63 55

Penerapan Pengawasan Penagihan Pajak Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I.

4 84 88

Pelaksanaan Penyelesaian Keberatan Atas Pajak Bumi Dan Bangunan Sektor Perkebunan (Studi Kasus Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I)

0 0 6

Pelaksanaan Penyelesaian Keberatan Atas Pajak Bumi Dan Bangunan Sektor Perkebunan (Studi Kasus Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I)

0 0 1

Pelaksanaan Penyelesaian Keberatan Atas Pajak Bumi Dan Bangunan Sektor Perkebunan (Studi Kasus Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I)

0 0 15

Pelaksanaan Penyelesaian Keberatan Atas Pajak Bumi Dan Bangunan Sektor Perkebunan (Studi Kasus Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I)

0 0 11

Pelaksanaan Penyelesaian Keberatan Atas Pajak Bumi Dan Bangunan Sektor Perkebunan (Studi Kasus Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I) Chapter III V

0 0 17

Pelaksanaan Penyelesaian Keberatan Atas Pajak Bumi Dan Bangunan Sektor Perkebunan (Studi Kasus Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I)

0 0 1

PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEMARANG

0 0 15