PENDAHULUAN Metode Penemuan Hukum

2 Oleh : Oleh : Prof. Dr. H. ABDUL MANAN, SH.,SIP.,M.Hum. Prof. Dr. H. ABDUL MANAN, SH.,SIP.,M.Hum.

I. PENDAHULUAN

1. Kata Hukum berasal dari bahasa Arab Hukm kata jamaknya ahkam yang berarti putusan judgement, verdict, decision, ketetapan provision, perintah command, pemerintahan govermment, kekuasaan authority, Power, hukuman sentence dan lain-lain. Asal usul kata Hakam mempunyai arti mengendalikan dengan satu pengendalian. 2. Hukum adalah himpunan petunjuk hidup, perintah-perintah dan larangan-larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat, dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan. Oleh karena petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan kerugian kepada masyarakat maka diperlukan tindakan oleh Pemerintah atau Penguasa untuk penegakan hukum tersebut. 3. Dalam Black’s Law Dictionary dijelaskan bahwa law in generic tense, is a body of rules of action or cunduct prescribed by controlling authority and having binding legal force. Secara sederhana dikemukakan oleh Sri Sumantri Martosoewignjo bahwa hukum adalah seperangkat aturan tingkah laku yang berlaku dalam masyarakat. Sedangkan definisi Hukum dari Oxford English Dictionary adalah ”law is the body of role, whether formally enacted or customory, whish a state or community recognises as binding on its members or subjects” Hukum adalah kumpulan aturan, perundang-undangan atau hukum kebiasaan, di mana suatu negara atau masyarakat mengakuinya sebagai suatu yang mempunyai kekuatan mengikat terhadap warganya. 3 4. Utrecht memandang hukum tidak sekedar sebagai kaedah, melainkan juga sebagai gejala sosial dan sebagai segi kebudayaan. Dan jika hukum dilihat sebagai kaedah ia memberikan definisi hukum sebagai berikut “hukum adalah himpunan petunjuk hidup, perintah-perintah dan larangan- larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat, dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan. Oleh karena pelanggaran petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan kerugian kepada masyarakat, maka diperlukan tindakan oleh pemerintah atau penguasa untuk menegakkan hukum tersebut”. 4 5. Dari sudut pandang yang berbeda ini, maka sangat mustahil untuk membuat satu definisi hukum yang dapat diterima oleh semua pihak. Dalam kaitan ini Emmanual Kant sebagaimana yang dikutip oleh Achmad Ali beberapa abad yang silam pernah mengatakan bahwa ”noch suchen die juristen eine definition zu ihrem begriffe von rech” tidak ada seorang yurispun yang mampu membuat satu definisi hukum yang tepat. Demikian Lioyd mengemukakan bahwa ”...... although much juristie ink has been used in an attemp to provide’ a universally acceptable definition of law” ......... meskipun telah banyak tinta para yuris yang habis dipergunakan di dalam usaha untuk membuat suatu definisi hukum yang dapat diterima di seluruh dunia, namun hingga kini, hanya jejak kecil dari niat itu dapat dicapai. Penyebab lain sulitnya memberi definisi hukum yang tepat adalah selain karena sifatnya yang abstrak, juga karena yang diatur oleh hukum itu sangat luas, yakni hampir seluruh segi kehidupan manusia. 5 6. 6. Walaupun diantara para ahli hukum belum mendapat suatu Walaupun diantara para ahli hukum belum mendapat suatu kesatuan mengenai pengertian hukum, tetapi dapat ditarik kesatuan mengenai pengertian hukum, tetapi dapat ditarik kesimpulan bahwa hukum meliputi beberapa unsur sebagai kesimpulan bahwa hukum meliputi beberapa unsur sebagai berikut, berikut, pertama pertama : hukum merupakan peraturan mengenai : hukum merupakan peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat, tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat, kedua kedua : : peraturan itu bersifat mengikat dan memaksa, peraturan itu bersifat mengikat dan memaksa, ketiga ketiga : peraturan : peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi dan itu diadakan oleh badan-badan resmi dan keempat keempat : : pelanggaran terhadap peraturan tersebut dikenakan sanksi yang pelanggaran terhadap peraturan tersebut dikenakan sanksi yang tegas, tegas, kelima kelima : hukum bisa juga berbentuk tidak tertulis berupa : hukum bisa juga berbentuk tidak tertulis berupa kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat, kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat, keenam keenam : tujuan : tujuan hukum adalah untuk mengadakan keselamatan, kebahagian dan hukum adalah untuk mengadakan keselamatan, kebahagian dan ketertiban dalam kehidupan masyarakat. ketertiban dalam kehidupan masyarakat. 6 7 7. U 7. U nsur nsur -unsur Hukum -unsur Hukum : : a. a. Hukum merupakan peraturan mengenai tingkah Hukum merupakan peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat. laku manusia dalam pergaulan masyarakat. b. b. Peraturan itu bersifat mengikat dan memaksa Peraturan itu bersifat mengikat dan memaksa c. c. Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi d. d. Pelanggaran terhadap peraturan tersebut Pelanggaran terhadap peraturan tersebut dikenakan sanksi yang tegas. dikenakan sanksi yang tegas. e. e. Hukum bisa juga berbentuk tidak tertulis berupa Hukum bisa juga berbentuk tidak tertulis berupa kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. f. f. Tujuan hukum adalah untuk mengadakan Tujuan hukum adalah untuk mengadakan keselamatan, kebahagian dan ketertiban dalam keselamatan, kebahagian dan ketertiban dalam kehidupan masyarakat. kehidupan masyarakat. 8. Dari berbagai definisi Hukum sebagaimana tersebut di atas, maka secara sederhana dapat di kemukakan bahwa Hukum adalah seperangkat peraturan tentang tingkah laku manusia yang di akui sekolompok masyarakat, disusun oleh orang-orang yang diberi wewenang oleh masyarakat itu, berlaku dan mengikat untuk seluruh anggota masyarakat dalam suatu negara. 8 9

a. STANDARD OF CONDUCT. SANDARAN ATAU UKURAN TINGKAH LAKU ATAU KESAMAAN SIKAP

YANG HARUS DITAATI OLEH SETIAP MASYARAKAT.

b. AS A TOOL OF SOCIAL ENGENEERING. HUKUM SEBAGAI ALATSARANA UNTUK MEROBAH MASYARAKAT

YANG LEBIH BAIK. c. AS A TOOL OF JUSTIFICATION. HUKUM SEBAGAI ALAT UNTUK MENYATAKAN BENAR TIDAKNYA SESUATU TINGKAH LAKU.

d. AS A TOOL OF SOCIAL CONTROL. SEBAGAI ALAT UNTUK MENGONTROL PEMIKIRAN DAN LANGKAH-

LANGKAH MANUSIA AGAR MEREKA SELALU TERPELIHARA MORALNYA, TIDAK MELAKUKAN PERBUATAN YANG MELANGGAR NORMA HUKUM, SUSILA DAN AGAMA.

e. AGAR ADA KEPASTIAN HUKUM DALAM MASYARATKAT RECHTZEKER HEID.

10 a. HUKUM TIDAK MERUPAKAN ATURAN-ATURAN YANG BERSIFAT AD HOC HARUS BERSIFAT TETAP. b. HUKUM HARUS DIKETAHUI DENGAN JELAS OLEH MASYARAKAT YANG KEPENTINGANNYA DIATUR OLEH HUKUM ITU. c. HUKUM HARUS DIMENGERTI OLEH UMUM. d. TIDAK ADA KEPUTUSAN YANG SALING BERTENTANGAN. e. TIDAK BOLEH BERLAKU SURUT RETROAKTIF. f. PENERAPANNYA HARUS MEMPERHATIKAN BUDAYA HUKUM MASYARAKAT. g. HINDARI SERING MERUBAH HUKUM KARENA MASYARAKAT DAPAT KEHILANGAN UKURAN DAN PEDOMAN BAGI KEGIATANNYA. h. HUKUM HARUS ADA LANDASAN JURIDIS, SOSIOLOGIS FILOSOFIS. i. HARUS BERBENTUK TERTULIS. 11

11. INDIKATOR KESADARAN HUKUM MASYARAKAT a. ADANYA PENGETAHUAN HUKUM.

b. ADANYA PEMAHAMAN HUKUM. c. SIKAP TERHADAP HUKUM d. POLA PERILAKU HUKUM LEGAL BEHAVIOR. e. TAAT KEPADA HUKUM 12 12. 12. Kondisi Hukum s Kondisi Hukum s aat ini aat ini 1. CRISES 1. CRISES SAAT PENUH BAHAYA SAAT PENUH BAHAYA 2. RESCUE 2. RESCUE PENYELAMATAN PENYELAMATAN 3. RECOVERY 3. RECOVERY PENYEMBUHAN PENYEMBUHAN 4. STABILITY 4. STABILITY KESTABILAN KESTABILAN 5. GROWTH 5. GROWTH PERTUMBUHAN PERTUMBUHAN 13

II. TENTANG PENEMUAN HUKUM