1.2. Rumusan Masalah
Bagaimanakah perbandingan lesi arteri koroner pada pasien pasca Acute Coronary Syndrome
ACS dengan faktor risiko hipertensi dan non hipertensi di RSUP H Adam Malik, Medan.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1.
Tujuan Umum
Mengetahui perbandingan lesi arteri koroner pada pasien pasca Acute Coronary Syndrome
ACS dengan faktor risiko hipertensi dan non hipertensi di RSUP H Adam Malik, Medan.
1.3.2. Tujuan Khusus
a Mengetahui gambaran angiogram pada lesi arteri koroner pasien pasca Acute Coronary Syndrome
ACS dengan faktor risiko hipertensi. b Mengetahui gambaran angiogram pada lesi arteri koroner pasien pasca Acute
Coronary Syndrome ACS tanpa hipertensi.
c Mengetahui perbandingan keparahan lesi arteri koroner pasien pasca Acute Coronary Syndrome
ACS dengan faktor risiko hipertensi dan non hipertensi.
Universitas Sumatera Utara
1.4. Manfaat penelitian
a Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan mengenai gambaran keparahan lesi arteri koroner pasien pasca Acute Coronary Syndrome
ACS dengan faktor risiko hipertensi dan non hipertensi. b Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan pada penelitian lain
yang ingin mengembangkan ilmu yang berkenaan. c Diharapkan hasil daripada penelitian ini dapat membantu dalam diagnosis pasien
pasca Acute Coronary SyndromeACS dengan faktor risiko hipertensi dan meningkatkan kualitas hidup pasien Acute Coronary Syndrome ACS.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hipertensi
Menurut the Seventh Report of the Joint National Committee of Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure
JNC VII maka hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah untuk pre hipertensi
140-159 mmHg, diastolik 90-99 mmHg, hipertensi tingkat 2 sistolik160 mmHg, diastolik 100-109 mmHg dengan pengukuran tekanan darah yang dilakukan
minimal 2 kali atau lebih Anandani, 2009. Republik Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki prevalensi
hipertensi tertinggi. Kurangnya pemahaman masyarakat akan jenis penyakit hipertensi membuat banyak penderita tidak terdeteksi dan tertangani dengan
baikDirnyati,2012. Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat dibedakan menjadi 2 golongan,
hipertensi essensial atau primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi essensialprimer, merupakan tipe paling umum, yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya
idiopatik. Kurang lebih 90 penderita hipertensi tergolong hipertensi essensial sedangkan 10 tergolong hipertensi sekunder Kartikawati,2008.
Hipertensi sekunder memiliki atribut patologis. 10 penderita hipertensi adalah hipertensi sekunder. Penyebab umum hipertensi sekunder adalah kelainan
ginjalpenyempitan arteri ginjalpenyakit parenkim ginjal, kalenjar endokrin, berbagai obat, disfungsi organ, tumor dan kehamilan hipertensi, gangguan kalenjar
tiroidhipertiroid, penyakit kalenjar adrenal hiperaldosteronisme Kartikawati,2008.
Universitas Sumatera Utara