Poliester tak jenuh juga sering digunakan dalam industri otomotif. Gambar 2.5 dapat dilihat persentase resin yang digunakan dalam industri otomotif.
Gambar 2.3 Persentase Resin Yang Digunakan Dalam Industri Otomotif [39] Dari Gambar 2.5 diketahui bahwa 19 industri otomotif menggunakan UPR
sebagai matriks pada produknya. Gambar 2.6 dapat dilihat persentase aplikasi UPR dalam industri otomotif. Gambar 2.7 menunjukkan beberapa aplikasi komposit UPR
dalam industri otomotif.
Gambar 2.4 Persentase Aplikasi UPR Dalam Industri Otomotif [39]
Gambar 2.5 Beberapa Aplikasi Komposit UPR dalam Industri Otomotif [39]
2.5 ABU SEKAM PADI
Abu sekam padi ternyata mengandung senyawa silika cukup tinggi. Hasil analisa menunjukkan kandungan SiO
2
93 , pH = 8, kadar air 2,70 , luas permukaan butiran 68 m
2
gr pada ukuran butir 325 mesh. Abu dengan sifat demikian terbukti dapat dipakai sebagai bahan penguat komposit karet alam. Campuran abu – karet
dapat dikerjakan dengan mudah di dalam gilingan ‘open mill’. Pada penambahan abu
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 40 – 60 phr kedalam karet dapat menghasilkan viskositas kompon antara 40 – 60 satuan Mooney, suatu harga yang umum dipakai di dalam pengolahan
komposit [14]. Gambar 2.2 menunjukkan gambar sekam padi dan hasil pembakaran sekam padi berupa abu sekam padi putih.
a b
Gambar 2.6 Sekam Padi a dan Abu Sekam Padi Putih b
Abu sekam padi putih merupakan hasil dari sekam padi yang dibakar dengan suhu tinggi. Pembakaran sekam padi akan menghasilkan abu sekam padi putih dan
hitam. Abu sekam padi hitam masih mengandung lignoselulosa, sedangkan abu sekam padi putih tidak mengandung lignoselulosa karena telah habis terbakar
pembakaran sempurna. Dari Tabel 2.2 dapat kita lihat komponen dan berat abu sekam padi.
Tabel 2.2 Komposisi Kimia Abu Sekam Padi [18]
Komponen Berat
SiO
2
86,90 – 97,30 K
2
O 0,58 – 2,50
Na
2
O 0,00 – 1,75
CaO 0,20 – 1,50
MgO 0,12 – 1,96
Fe
2
O
3
0,00 – 0,54 P
2
O
5
0,20 – 2,84 SO
3
0,10 – 1,13 Cl
0,00 – 0,42
Universitas Sumatera Utara
2.6 METIL ETIL KETON PEROKSIDA MEKP
Metil Etil Keton Peroksida MEKP adalah suatu bahan kimia yang dikenal dengan sebutan katalis. Katalis ini termasuk senyawa polimer dengan bentuk cair,
berwarna bening. Fungsi dari katalis adalah mempercepat proses pengeringan curing pada bahan matriks suatu komposit. Semakin banyak katalis yang
dicampurkan pada cairan matriks akan mempercepat proses laju pengeringan, tetapi akibat mencampurkan katalis terlalu banyak adalah membuatan komposit menjadi
getas. Penggunaan katalis sebaiknya diatur berdasarkan kebutuhannya [19].
2.7 METODA PENCETAKAN TERBUKA
Metoda pencetakan terbuka merupakan metoda pencetakan komposit yang dilakukan di dalam keadaan terbuka suhu ruangan. Awalnya matriks dan pengisi
dicampurkan beaker glass, lalu dituang ke dalam cetakan plastisin yang berada di atas kaca, yang sebelumnya telah dilapisi dengan release agent secara terbuka.
Gambar 2.3 menunjukkan gambar pencetakan komposit dengan menggunakan cetakan plastisin.
Gambar 2.7 Menunjukkan Pencetakan Komposit Dengan Cetakan Clastisin Menggunakan Metoda Terbuka [44]
2.8 PENGUJIANKARAKTERISASI BAHAN KOMPOSIT 2.8.1 ANALISA KEKUATAN TARIK TENSILE STRENGTH