dengan membagi gaya maksimum dengan luas penampang mula-mula, dimensinya sama dengan tegangan [20]. Persamaan untuk tegangan tarik adalah
:
1 ........
Permukaan Luas
gaya Tegangan
tarik Tegangan
=
2 ........
Pa A
F =
τ Tegangan tarik kekuatan tarik tergantung pada gaya yang diberikan,
waktu, suhu, struktur dan morfologi bahan polimer non Kristal, semi kristal atau kristal. Jika pada suatu bahan dikenakan beban tarik, maka bahan
tersebut akan mengalami perubahan panjang yang disebut dengan pemanjangan elongation. Persamaan untuk pemanjangan :
3 ........
Awal Panjang
panjang Perubahan
an Perpanjang
=
4 ........
100
o o
l l
l −
= ε
Sementara sifat elastisitas suatu bahan polimer modulus young merupakan perbandingan antara tegangan tarik dengan pemanjangan, atau :
5 ........
ε τ
= E
Pada peregangan suatu bahan polimer, pemanjangan tidak selalu berbanding lurus dengan beban yang diberikan, dan pada penurunan kembali
beban, sebahagian regangannya hilang, karena bahan polimer bukan merupakan bahan sepenuhnya elastis tetapi ada sifat viskositasnya [20].
2.8.2 ANALISA KEKUATAN BENTUR IMPACT STRENGTH
Kekuatan impak adalah suatu kriteria penting untuk mengetahui ketegasan bahan atau ketahanan bahan terhadap daya dengan kecepatan tinggi
hantaman. Kekuatan impak suatu bahan polimer dapat diukur dengan menggunakan alat impact test.
Untuk kekuatan impak, bahan dapat dibagi dalam dua klasifikasi, yaitu bahan yang rapuh brittle dan elastis ductile. Kegagalan pada bahan
yang rapuh dapat terjadi pada energi yang rendah di mana keretakan bermula
Universitas Sumatera Utara
dan berlanjut sebelum terjadinya yelding. Ciri-ciri yang ditunjukkan biasanya bagian yang putuspatah menunjukkan permukaan yang halus dan kaku.
Untuk bahan ductile, akan terbentuk yelding di mana akan tampak stress whitening pada daerah yang putus. Pengujian impak biasanya dilakukan
dengan metoda Charphy atau Izod [20]. Adapun rumus kekuatan bentur dapat dilihat di bawah ini.
Jm n
Tebal baha atah
an untuk p g dibutuhk
Energi yan Kekua
= tan
2.8.3 ANALISA KEKUATAN LENTUR FLEXURAL STRENGTH
Material komposit mempunyai sifat tekan lebih baik dibanding tarik, pada perlakuan uji lentur spesimen, bagian atas spesimen terjadi proses tekan
dan bagian bawah terjadi proses tarik sehingga kegagalan yang terjadi akibat uji bending yaitu mengalami patah bagian bawah karena tidak mampu
menahan tegangan tarik [30].
2.8.4 KARAKTERISASI FOURIER-TRANSFORM INFRA-RED FT – IR.
Spektrofotometer infra merah terutama ditujukan untuk senyawa organik yaitu menentukan gugus fungsional yang dimiliki senyawa tersebut.
Pola pada daerah sidikjadi sangat berbeda satu dengan yang lain, karenanya hal ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi senyawa tersebut. Penetapan
secara kualitatif dapat dilakukan dengan membandingkan tinggi peak transmitansi pada panjang gelombang tertentu yang dihasilkan oleh zat yang
diuji dan zat yang standar. Dalam ilmu material analisa ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya reaksi atau interaksi antara bahan-bahan yang
dicampurkan. Selain itu, nilai intensitas gugus yang terdeteksi dapat menentukan jumlah bahan yang bereaksi atau yang terkandung dalam suatu
campuran [20].
Universitas Sumatera Utara
2.8.5 KARAKTERISASI SCANNING ELECTRON MICROSCOPE SEM