Analisis Data ANALISIS DATA

Kemudian dimasukkan tabel untuk mengetahui kategori partisipasi shalat tahajud yang tinggi, sedang dan rendah. Tabel 4.2 Interval Partisipasi Shalat Tahajud Nilai Interval Jumlah Santri Nilai Nominasi Artinya 25-30 3 A Tinggi 20-25 28 B Sedang 15-20 15 C Rendah Dengan demikian dapat diketahui : a. Untuk partisipasi shalat tahajud kategori tinggi dengan nilai 25-30 sebanyak 3 orang. b. Untuk partisipasi shalat tahajud kategori sedang dengan nilai 20-25 sebanyak 28 orang. c. Untuk partisipasi shalat tahajud kategori rendah dengan nilai 15-20 sebanyak 15 orang. Setelah diketahui partisipasi shalat tahajud dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah kemudian dipersentasikan masing-masing dengan rumus sebagai berikut: Keterangan : P : Proporsi individu dalam golongan F : Frekuensi N : Jumlah subyek keseluruhan a. 100 46 3 ´ = P P = 6,53 b. 100 46 28 ´ = P P = 60,87 c. 100 46 15 ´ = P P = 32,60 Keterangan : a. Untuk partisipasi shalat tahajud kategori tinggi dengan nominasi A sebanyak 6,53. b. Untuk partisipasi shalat tahajud kategori sedang dengan nominasi B sebanyak 60,87. c. Untuk partisipasi shalat tahajud kategori rendah dengan nominasi C sebanyak 32,60. 100 ´ = N F P Tabel 4.3 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X No Nilai Partisipasi Shalat Tahajud Interval Frekuensi Persentase 1 2 3 Tinggi Sedang Rendah 25-30 20-25 15-20 3 28 15 6,53 60,87 32,60 Jumlah 45 100 2. Data tentang pendidikan karakter pada santri puteri Data tentang pendidikan karakter pada santri puteri telah diperoleh dari penyebaran lembar penilaian yang terdiri dari 15 lima belas pertanyaan, masing-masing pertanyaan disediakan 3 tiga kriteria jawaban dengan kategori sebagai berikut: a. Kriteria jawaban A memiliki nilai 3 dengan kategori tinggi b. Kriteria jawaban B memiliki nilai 2 dengan kategori sedang c. Kriteria jawaban C memiliki nilai 1 dengan kategori rendah Dengan demikian setelah masing-masing jawaban diberi skor angka maka akan diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.4 Nilai Angket Pendidikan Karakter Pada Santri Puteri Nama No Item Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 DS 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 43 UK 1 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 37 ESZ 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 41 NK 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 1 3 2 35 LIK 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 44 LY 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 38 US 2 3 2 2 2 3 2 3 3 1 3 3 1 3 2 35 MS 2 3 3 3 2 3 2 3 3 1 2 1 3 3 2 36 AM 2 3 2 3 2 2 2 3 3 1 3 3 3 3 2 37 LL 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 41 NR 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 38 RK 3 3 2 3 3 3 2 3 1 1 2 2 3 3 2 36 LK 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 36 NSK 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 39 SR 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 37 SNF 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 41 SN 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 1 3 2 37 FM 2 3 2 3 2 3 2 3 3 1 2 2 3 3 2 36 DL 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 38 RZ 2 3 3 3 2 3 2 3 2 1 3 2 3 3 2 37 AF 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 35 AN 1 3 2 3 2 2 1 3 3 3 2 2 3 3 2 35 NS 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 42 IH 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 39 IN 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 41 UF 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 42 NSD 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 38 AZ 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 42 FR 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 36 LA 3 1 2 3 2 3 2 3 1 3 2 2 1 3 2 33 IP 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 ZL 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 39 AT 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 FA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 PL 2 3 2 3 2 3 2 3 1 3 2 2 1 3 2 34 SK 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 44 LF 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 43 IMR 2 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 32 RM 2 3 2 2 1 3 2 1 3 3 2 2 2 2 2 32 SU 2 3 2 2 2 3 1 3 2 3 2 2 3 2 2 34 DLA 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 39 UA 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 37 IL 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 2 2 3 3 3 40 FV 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 KK 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 1 3 3 3 2 39 ANZ 2 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 2 3 3 3 39 Kemudian hasil angket untuk pendidikan karakter pada santri puteri dengan jumlah pertanyaan 15 item diintervalkan dengan rumus sebagai berikut: Keterangan : i : Interval Xt : Nilai tertinggi Xr : Nilai terendah Ki : Kelas interval Diketahui : 3 1 30 45 + - = i 1 3 15 + = i i = 5,33 = 6 Kemudian dimasukkan tabel untuk mengetahui kategori pendidikan karakter pada santri puteri yang tinggi, sedang dan rendah. Ki Xr Xt i 1 + - = Tabel 4.5 Interval Pendidikan Karakter Pada Santri Puteri Nilai Interval Jumlah Santri Nilai Nominasi Artinya 40-45 14 A Tinggi 35-40 22 B Sedang 30-35 10 C Rendah Dengan demikian dapat diketahui : a. Untuk pendidikan karakter pada santri puteri kategori tinggi dengan nilai 40-45 sebanyak 14 orang. b. Untuk pendidikan karakter pada santri puteri kategori sedang dengan nilai 35-40 sebanyak 22 orang. c. Untuk pendidikan karakter pada santri puteri kategori rendah dengan nilai 30-35 sebanyak 10 orang. Setelah diketahui pendidikan karakter pada santri puteri dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah kemudian dipersentasikan masing- masing dengan rumus sebagai berikut: 100 ´ = N F P Keterangan : P : Proporsi individu dalam golongan F : Frekuensi N : Jumlah subyek keseluruhan a. 100 46 14 ´ = P P = 30,44 b. 100 46 22 ´ = P P = 47,82 c. 100 46 10 ´ = P P = 21,74 Keterangan : a. Untuk pendidikan karakter pada santri puteri kategori tinggi dengan nominasi A sebanyak 30,44. b. Untuk pendidikan karakter pada santri puteri kategori sedang dengan nominasi B sebanyak 47,82. c. Untuk pendidikan karakter pada santri puteri kategori rendah dengan nominasi C sebanyak 21,74. Tabel 4.6 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Y No Nilai Pendidikan Karakter Santri Puteri Interval Frekuensi Persentase 1 2 3 Tinggi Sedang Rendah 40-45 35-40 30-35 14 22 10 30,44 47,82 21,74 Jumlah 46 100 Tabel kerja untuk mencantumkan koefisien antara variabel X partisipasi shalat tahajud dan variabel Y pendidikan karakter pada santri puteri. Tabel 4.7 Tabel Kerja Koefisien Variabel X dan Variabel Y Nama X Y X 2 Y 2 XY DS 23 43 529 1849 989 UK 20 37 400 1369 740 ESZ 22 41 484 1681 902 NK 21 35 441 1225 735 LIK 25 44 625 1936 1100 LY 22 38 484 1444 836 US 20 35 400 1225 700 MS 18 36 324 1296 648 AM 23 37 529 1369 851 LL 24 41 576 1681 984 NR 22 38 484 1444 836 RK 19 36 361 1296 684 LK 24 36 576 1296 864 NSK 21 39 441 1521 819 SR 21 37 441 1369 777 SNF 15 41 225 1681 615 SN 20 37 400 1369 740 FM 23 36 529 1296 828 DL 22 38 484 1444 836 RZ 23 37 529 1369 851 AF 22 35 484 1225 770 AN 21 35 441 1225 735 NS 23 42 529 1764 966 IH 21 39 441 1521 819 IN 25 41 625 1681 1025 UF 21 42 441 1764 882 NSD 19 38 361 1444 722 AZ 24 42 576 1764 1008 FR 21 36 441 1296 756 LA 23 33 529 1089 759 IP 27 30 729 900 810 ZL 23 39 529 1521 897 AT 18 45 324 2025 810 FA 27 45 729 2025 1215 PL 19 34 361 1156 646 SK 22 44 484 1936 968 LF 23 43 529 1849 989 IMR 17 32 289 1024 544 RM 19 32 361 1024 608 SU 21 34 441 1156 714 DLA 20 39 400 1521 780 UA 18 37 324 1369 666 IL 27 40 729 1600 1080 FV 25 45 625 2025 1125 KK 20 39 400 1521 780 ANZ 20 39 400 1521 780 JML 994 1780 21784 68106 38189 Dari tabel di atas diketahui : å X : 994 å Y : 1780 å X 2 : 21784 å Y 2 : 68106 å XY : 38189 N : 46 Untuk mengetahui korelasi pengaruh atau sebab akibat antara variabel X partisipasi shalat tahajjud dengan variabel Y pendidikan karakter pada santri puteri, maka variabel X dan variabel Y dimasukkan dalam rumus product moment sebagai berikut : 2 2 Y X XY r xy å å = } 68106 21784 { 38189 x r xy = 1483621104 38189 = xy r 80242 , 38517 38189 = xy r 991 , = xy r

B. Interpretasi Data

Dengan diperolehnya nilai product moment r xy di atas, maka untuk menentukan taraf signifikansi disajikan nilai-nilai product moment dalam tabel taraf signifikansi 5 sebagai berikut : Tabel 4.8 Nilai Product Moment N Taraf Signifikansi 5 1 45 0,294 0,380 46 0,291 0,376 47 0,288 0,372 Dari tabel di atas dapat dilihat nilai yang diambil adalah N = 46, yaitu pada taraf signifikansi 5 adalah 0,291. Hasil yang diperoleh dari koefisien antara variabel X partisipasi shalat tahajud dengan variabel Y pendidikan karakter pada santri puteri adalah 0,991. Kemudian langkah selanjutnya adalah menghubungkan r hasil penelitian dengan r pada tabel, pada taraf signifikansi 5. Apabila r hasil koefisien diperoleh lebih besar dari nilai r pada tabel, maka hasil yang diperoleh adalah signifikan. Artinya hipotesis yang penulis ajukan diterima. Hasil yang diperoleh dari koefisien korelasi antara variabel X partisipasi shalat tahajud dengan variabel Y pendidikan karakter pada santri puteri adalah 0,991, sedangkan pada tabel adalah 0,291 pada taraf signifikansi 5. Jika melihat dari hasil tersebut di atas, maka koefisien korelasi lebih besar dari hasil pada tabel nilai-nilai r product moment 0,991 0,291. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi “ada korelasi yang signifikan antara partisipasi shalat tahajud dengan pendidikan karakter pada santri puteri pondok pesantren salafi Al Mujahidin Ambarawa tahun 2013” dapat diterima atau dapat dibuktikan. Dengan demikian maka partisipasi shalat tahajud sangat berkorelasi dengan pendidikan karakter pada santri puteri pondok pesantren salafi Al Mujahidin Ambarawa. Ini berarti bahwa semakin tinggi partisipasi shalat tahajud, maka semakin tinggi pula pendidikan karakter pada santri puteri pondok pesantren salafi Al Mujahidin Ambarawa kabupaten Semarang.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari variabel partisipasi shalat tahajud dan variabel pendidikan karakter pada santri puteri, dapat diketahui hasil dari penelitian sebagai berikut : 1. Partisipasi Shalat Tahajud pada Santri Puteri Pondok Pesantren Salafi Al Mujahidin Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun 2013 pada kategori sedang dalam partisipasi shalat tahajud. Dengan klasifikasi : a. 6,53 pada kategori tinggi. b. 60,87 pada kategori sedang. c. 32,60 pada kategori rendah. 2. Pendidikan Karakter Pada Santri Puteri Pondok Pesantren Salafi Al Mujahidin Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun 2013 dalam kategori sedang. Dengan klasifikasi : a. 30,44 pada kategori tinggi. b. 47,82 pada kategori sedang. c. 21,74 pada kategori rendah. 3. Analisis data yang didapat dari rumus product moment menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y pada santri puteri Pondok Pesantren Salafi Al Mujahidin Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun 2013. Artinya ada korelasi positif antara partisipasi shalat tahajud dengan pendidikan karakter pada santri puteri Pondok Pesantren Salafi Al Mujahidin Ambarawa. Hal ini terbukti karena r xy lebih besar dari pada r tabel r product moment yaitu 0,991, yang mana dengan N = 46 diperoleh nilai r pada taraf signifikan 5 sebesar 0.291 dan nilai r pada taraf signifikan 1 sebesar 0,376, sehingga hipotesis dapat diterima kebenarannya.

B. Saran

1. Santri Puteri a. Santri Puteri Pondok Pesantren Salafi Al Mujahidin Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang hendaknya meningkatkan partisipasi shalat tahajud. b. Santri Puteri Pondok Pesantren Salafi Al Mujahidin Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang hendaknya lebih menanamkan dan mengembangkan karakter positif dalam diri dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 2. Pondok Pesantren Al Mujahidin a. Pondok Pesantren Salafi Al Mujahidin hendaknya meningkatkan tali silatur rahim dengan masyarakat agar selalu terjalin hubungan kekeluargaan. Dengan demikian masyarakat tetap merasa memiliki Pondok Pesantren. b. Pondok Pesantren Salafi Al Mujahidin hendaknya melibatkan santri dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan program-program pondok pesantren. Dengan demikian, santri menjadi tahu dan dapat melaksanakan hak dan kewajibannya.

C. Penutup

Dengan mengucap puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq, hidayah, inayah, serta ridho-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Mengingat kemampuan penulis yang sangat terbatas tentunya skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu sumbangsih kritik maupun saran yang membangun sangat penulis harapkan demi lebih baiknya penulisan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Aamin.