BAB I PENDAHULUAN
A. Kebijakan Umum Peradilan
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, bertujuan
mewujudkan tata kehidupan bangsa yang sejahtera, aman, tenteram, dan tertib. Dalam rangka mewujudkan tata kehidupan tersebut dan menjamin
persamaan kedudukan warga negara dalam hukum diperlukan upaya untuk menegakkan ketertiban, keadilan, kebenaran, dan kepastian hukum
yang mampu memberikan pengayoman kepada masyarakat. Dalam kerangka tersebut dibutuhkan suatu lembaga peradilan umum untuk
masyarakat. Kekuasaan badan peradilan adalah kekuasaan negara yang
merdeka dalam menjalankan kekuasaan kehakiman untuk menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 demi
terselenggaranya negara hukum. Kekuasaan tersebut oleh UUD 1945 diberikan kepada Mahkamah
Agung Republik Indonesia beserta badan-badan peradilan yang ada di bawahnya, di antaranya adalah badan peradilan umum yang pada
peradilan tingkat pertama dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri. Pengadilan Negeri Kelas I B Palopo yang berkedudukan di Jl. Andi
Jemma No. 126 Kota Palopo Provinsi Sulawesi Selatan, merupakan salah satu peradilan umum yang berada di bawah Pengadilan Tinggi
Makassar, bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara pada tingkat pertama dengan daerah hukum
meliputi Kota Palopo dan Kabupaten Luwu.
B. Visi dan Misi Visi Badan Peradilan:
”Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia yang Agung” Misi Badan Peradilan:
1. Menjaga kemandirian badan peradilan. 2. Memberikan pelayianan hukum yang berkeadilan kepada pencari
keadilan. 3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan.
4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan.
C. Rencana Strategis
1. Peningkatan kualitas dan profesionalitas sumber daya manusia. 2. Peningkatan disiplin kerja.
3. Percepatan penyelesaian perkara. 4. Pembenahan manajemen administrasi perkara.
5. Peningkatan pengawasan baik struktural maupun fungsional. 6. Pembentukan lingkungan kerja yang aman, nyaman, asri dan suasana
kerja yang optimis. 7. Pemberian akses yang luas dan bertanggung jawab sebagai kontrol
dan koreksi kinerja. 8. Pemberdayaan sarana dan prasarana teknologi informatika secara
maksimal yang ditujukan untuk peningkatan kualitas kerja;
BAB II STRUKTUR ORGANISASI DAN TUPOKSI