Potensi Unggulan Kondisi Demografis

Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM Daerah Kota Denpasar 2010-2015 II-8 Tabel II.1. Jumlah penduduk dan angkatan kerja di Kota Denpasar Tahun 2005-2009. Tahun No Uraian 2005 2006 2007 2008 2009 1 Jumlah Penduduk 574.955 583.600 608.595 628.909 649.762 2 Jumlah Angkatan Kerja 315.100 275.591 328.588 338.402 342738 3 Jumlah Pekerja 298.970 256.449 310.832 323.471 324.938 4 Jumlah Pencari kerja 4.915 4.224 5.087 4.588 5.323 5 Prosentase pekerja 94.88 93.05 94.60 95.59 94,81 Sumber : LKPJ Akhir Masa Jabatan 2005-2010 Dari jumlah penduduk tahun 2005 sebanyak 574.955 jiwa, jumlah angkatan kerja sebanyak 315.100 orang terdiri dari pekerja 298.970 orang. Pada tahun 2008 dari jumlah penduduk sebanyak 628.909 jiwa, Berdasarkan SAKERNAS 2007 jumlah penduduk usia kerja diperkirakan sebanyak 2.661.500 orang. Dari jumlah angkatan kerja tersebut jumlah pencari kerja sebanyak 2.059.750. Sepanjang periode 2005-2009 angka kematian bayi mengalami peningkatan, yaitu dari 9.03 per 1000 kelahiran hidup tahun 2005 menjadi 10,72 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2009. Angka kematian bayi Kota Denpasar selama kurun waktu lima tahun terakhir ini masih lebih rendah dari target Indonesia Sehat 2010 sebesar 40 per 1.000 kelahiran hidup. Dengan demikian maka terlihat faktor dominan yang mempengaruhi pertambahan jumlah penduduk adalah turunnya angka kematian bayi disamping migrasi dalam jumlah yang cukup besar karena pengaruh daya tarik Kota Denpasar sebagai pusat administrasi pemerintahan, ekonomi, keuangan, dan bisnis. Rata-rata usia harapan hidup penduduk Kota Denpasar, yaitu dari 72 tahun pada tahun 2005 menjadi 72,11 tahun pada tahun 2009. II.4. Kondisi Ekonomi

II.4.1. Potensi Unggulan

Sebagai Kota yang menjadi tujuan Wisata baik Mancanegara maupun Nusantara, Kota Denpasar banyak memiliki potensi dan produk unggulan yang mendukung pengembangan Sektor Wisata . Pariwisata sebagai salah Potensi Unggulan daerah di Kota Denpasar meliputi obyek wisata kota, daya tarik wisata dan atraksi wisata. Obyek Wisata Kota ini tersebar di seluruh wilayah Kota Denpasar meliputi tempat-tempat yang dapat memikat kedatangan wisatawan ke Kota Denpasar. Sedangkan daya tarik pariwisata, sebagaimana halnya dengan daya tarik Pulau Dewata lebih disebabkan karena keunikan dan budaya masyarakat. Hal inilah yang memberikan nuansa pada berbagai atraksi wisata yang ada di kota Denpasar. Atraksi tersebut berupa tari-tarian Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM Daerah Kota Denpasar 2010-2015 II-9 sakral, even-even nasional dan internasional yang dilaksanakan di Kota Denpasar, permainan tradisional dan sebagainya. Berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota dalam rangka menata potensi obyek-obyek wisata kota, dalam perjalanannya telah diikuti pula oleh penataan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten lainnya. Penataan ini disatu pihak dapat memberikan nilai tambah pada pariwisata Kota, tetapi dapat pula menjadi penyebab beralihnya kunjungan wisatawan ke obyek wisata di luar Kota Denpasar. Potensi unggulan lainnya adalah disektor perdagangan dan jasa disajikan dalam table berikut ini : Tabel II.2. Potensi Unggulan Kota Denpasar Kecamatan Potensi Unggulan Primer Skunder Tanaman Pangan Tanaman Perkebunan Peternakan Industri Rumah Tangga Industri Kecil Industri Sedang dan Besar Denpasar Barat Padi Kelapa Sapi Kerajinan, produk makanan Indutri Formal Makananan, minuman, pakaian jadi, kulit, logam Denpasar Utara Padi, Kacang, Kedelai Kelapa Sapi, Ayam Kerajinan, makanan , canang Industri Formal Makananan, minuman, pakaian jadi, kulit, logam, penerbitan dan percetakan Denpasar Timur Padi, Kacang, Kedelai Kelapa Sapi, Ayam, Babi Kerajinan, makanan Industri Formal Makananan, minuman, pakaian jadi, kulit, logam, penerbitan dan percetakan Denpasar Selatan Padi, Semangka Jagung - Sapi, Babi Kerajinan, makanan Industri Formal Makananan, minuman, pakaian jadi, logam, kerajinan. Sumber : Bappeda Kota Denpasar, 2007 Disamping potensi unggulan di atas, di Kota Denpasar telah pula berkembang produk-produk unggulan yang dapat menjadi titik awal pengembangan industri kreatif di Kota Denpasar sebagaimana yang disajikan pada tabel berikut : Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM Daerah Kota Denpasar 2010-2015 II-10 Tabel II.3. Produk Unggulan Kota Denpasar Menurut Kecamatan Kecamatan Produk Unggulan Rangking Denpasar Barat 1.Aroma Terapi 1 2.Pengolahan Daging 2. 3.Kacang Asin Rahayu 3 Denpasar Utara 1.Aroma Terapi 1 2.Anggrek 2 3.Kacang Asin Rahayu 3 Denpasar Timur 1.Tenun Ikat 1 2.Ikan Hias 2 3.Lestari Gelas 3 Denpasar Selatan 1.Brem Bali 1 2.Daur Ulang Kaca 2 3.Obat Nyamuk Tradisional Liligundi 3 Sumber : Bappeda Kota Denpasar Tahun 2007 II.4.2.Pertumbuhan Ekonomi PDRB Pertumbuhan Ekonomi Kota Denpasar masih dipengaruhi oleh sektor yang memiliki hubungan langsung dengan kegiatan Pariwisata yaitu sektor perdagangan, hotel dan Restoran PHR. Sementara sektor-sektor lainnya merupakan pendukung dari kegiatan Pariwisata, sehingga apabila sektor PHR turun, dalam jangka menengah beberapa sektor lainnya pun akan ikut turun. Perkembangan sektor PHR sangat dipengaruhi tingkat kunjungan wisatawan yang datang ke Bali maupun yang menginap di Kota Denpasar. Untuk mengantisipasi hal tersebut diambil langkah-langkah terobosan seperti kebijakan yang telah dilakukan yaitu keberpihakan Pemerintah kota Denpasar terhadp UMKM dalam upaya menumbuhkan perekonomian, yang berbasis juga kepada ekonomi kerakyatan. Dengan demikian dalam jangka panjang apabila sektor pariwisata utamanya kunjungan wisatawan mancanegara mengalami penurunan dampaknya tidak terlalu besar, karena sektor-sektor riil dan sektor-sektor lainya sudah mengalami penguatan. Struktur perekonomian Kota Denpasar bertumpu pada kegiatan atau lapangan yang termasuk dalam katagori sektor tersier dan memberikan kontribusi sebesar 73,63 tahun 2007 dan tahun 2008 sebesar 73,86 dari produk Domistik Regional Bruto PDRB, sektor Sekunder memberikan konstribusi 18,87 tahun 2007 dan tahun 2008 sebesar 18,79 dan sektor primer berperan sebesar 7,50 tahun 2007 dan tahun 2008 sebesar 7,17 dalam pembentukan PDRB. Secara Makro kegiatan perekonomian telah berjalan dengan berbagai fluktuasi telah mampu menciptakan nilai tambah yang ditunjukan dari besaran PDRB sebesar 7,95 triliun tahun 2007 dan tahun 2008 sebesar 9,40 triliun. Laju pertumbuhan riil ekonomi Kota Denpasar Tahun 2007 dicapai 6,60 dan tahun 2008 dicapai 6.83. Pertumbuhan ini sebagian besar didukung oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan sumbangan 35,56 tahun 2007 dan tahun 2008 sebesar 35,72, sektor keuangan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM Daerah Kota Denpasar 2010-2015 II-11 persewaan dan jasa perusahaan dengan sumbangan 13,45 tahun 2007 dan tahun 2008 sebesar 13,10 kemudian diikuti oleh sektor pengangkutan dan komunikasi dengan sumbangan sebesar 12,79 tahun 2007 dan tahun 2008 sebesar 12,55, sektor jasa-jasa dengan sumbangan 10,93 tahun 2007 dan tahun 2008 sebesar 10,67,sektor industri dengan sumbangan sebesar 11,92 tahun 2007 dan tahun 2008 sebesar 12,01 dan sektor-sektor lainnya dibawah 8 Dengan demikian PDRB per kapita mencapai 13,41 juta rupiah tahun 2007 dan tahun 2008 mencapai 15,7 juta rupiah dan bila dibandingkan kondisi perekonomian tahun lalu, pertumbuhan ekonomi tahun 2008 sedikit membaik sebagai dampak dari membaiknya perekonomian nasional serta meningkatnya kunjungan wisatawan asing yang datang ke Bali, begitu juga inflasi tahun 2007 dapat ditekan dibawah dua digit yaitu sebesar 5,91 dan tahun 2008 sebesar 9,62. Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM Daerah Kota Denpasar 2010-2015 III-1

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH